Singgasana Magis Arcana

Semakin Esensial, Semakin Sederhana?



Semakin Esensial, Semakin Sederhana?

0Di Bulan Awal (Januari), Holm, karena dekat dengan utara, hawanya masih dingin. Bulir salju masih berterbangan, dan angin dingin berembus bagaikan pisau.     
0

Namun menara sihir Allyn cabang Moonsong League sehangat musim semi, membuat setiap penyihir yang berjalan di dalamnya merasa nyaman dari dasar hatinya. Meski mereka dilindungi oleh efek sihir, tetap bukan perasaan nyaman jika ditiup angin.     

"Hai, Julie, selamat tahun baru. Apa jurnal Arcana hari ini sudah datang?" Itulah satu-satunya hal yang bisa memotivasi para arcanis untuk datang ke menara sihir dengan melawan angin dingin di awal tahun.     

Julie, seorang penyihir murid yang bekerja sebagai resepsionis, memiliki wajah memerah. Tak tahu karena perbedaan suhu atau karena alasan lain. Dia menjawab, "Jurnal Arcana maupun jurnal Sihir belum ada."     

Setelahnya, dia bertanya dengan suara pelan dan mata berbinar, "Tuan, apa Anda mendengar sesuatu tentang observatorium luar angkasa?"     

"Apa itu observatorium luar angkasa?" Beberapa arcanis itu bertanya bingung. Apa mereka langsung ketinggalan informasi hanya karena menghabiskan liburan tahun baru?     

Julie berujar semangat, "Berita tersebar dari Institusi Atom kalau Tuan Evans sudah mendirikan observatorium luar angkasa, jadi para arcanis yang tak mampu ke luar angkasa sendiri juga bisa mempelajari sinar kosmik dan misteri asing di luar angkasa yang luas."     

"Apa?" Salah satu dari arcanis tingkat menengah tak bisa mengendalikan diri. Suaranya bergema di aula seolah diperkuat dengan mantra suara.     

"Sungguh bisa pergi ke luar angkasa untuk penelitian?" Arcanis lain terdengar curiga dan tak percaya.     

Julie mengangguk keras. "Nona Heidi dan beberapa orang lain sudah ke sana!"     

Arcanis yang berteriak tadi yakin kalau Julie tak akan berbohong soal itu, jadi dia mendongak dan menatap langit-langit dengan pandangan kosong, seolah dia bisa melihat alam semesta luas dari sana.     

"Alam semesta…" Dia nyaris menghela napas, karena sebagian besar arcanis nyaris tak punya kesempatan untuk mengunjungi luar angkasa seumur hidup, meski mereka semua ingin. Dia tak menyangka kalau kini mereka punya hak istimewa semacam itu. Perkembangan besar arcana memang memberikan keajaiban satu per satu!     

Arcanis lain bertanya cemas dan bersemangat, "Bisakah kita mengajukan aplikasi untuk menggunakan observatorium luar angkasa? Atau hanya terbatas pada arcanis Institusi Atom?"     

Sebelum Julie membalas, sebuah suara pria terdengar jelas datang dari pintu masuk menara sihir. "Tentu saja bisa. Tuan Evans sudah menegaskan pada Dewan Penelitian Sihir kalau akan ada dua tempat bagi arcanis di luar Institusi Atom setiap kali observatorium luar angkasa dibuka. Tapi kandidat harus menyerahkan rencana eksperimennya dulu dan dipilih dengan ketat. Sumber daya Kongres Sihir tak untuk dibuang oleh arcanis yang naik hanya untuk menikmati luar angkasa."     

Para arcanis di aula berbalik. Beberapa bertanya dengan semangat, "Benarkah, Tuan Jurisian?" Beberapa orang lain membungkuk hormat. "Selamat tahun baru, Tuan Jurisian."     

Orang yang berjalan masuk ke dalam menara sihir adalah Jurisian, yang sudah naik ke tingkat lingkaran tujuh.     

"Kalau tak percaya, kau bisa tanya sendiri pada Dewan Penelitian Sihir."     

Saat itu, para arcanis sudah kembali sadar. Seseorang bertanya penasaran, "Rencana eksperimen kita akan berkaitan dekat dengan pembelajaran arcana secara pribadi. Apakah orang lain akan terinspirasi dari sana?"     

Dia berkata secara tersirat, tapi arti sebenarnya sangat jelas. Dia khawatir orang lain akan melihat pembelajarannya dari rencana eksperimen yang mereka ajukan, lalu mencuri pencapaian mereka dengan menyelesaikan eksperimennya lebih awal dari pemilik ide.     

"Tenang saja. Semua rencana eksperimen punya duplikatnya seperti naskah penelitian. Mereka juga akan diulas oleh anggota Dewan Penelitian Sihir. Tak perlu khawatir seseorang akan mencuri pencapaianmu," balas Jurisian sambil tersenyum. Dia adalah salah satu penyihir tingkat senior di Moonsong League dengan teman terbanyak. Itulah kenapa dia ditugaskan di Komite Umum.     

Fiuh. Beberapa arcanis merasa lega, kekhawatiran mereka hilang. Beberapa dari mereka mulai memikirkan rencana eksperimen macam apa yang bisa diterima oleh pengulas, dan beberapa pun kembali bertanya, "Tuan Jurisian, apa League punya niat membangun observatorium luar angkasa kita sendiri?"     

Jurisian tersenyum. "Aku tak terlalu yakin. Hal seperti itu tak bisa diputuskan dalam waktu dekat. Tapi jelas kalau beberapa penyihir legendaris dan archmage yakin jika observatorium tak ada gunanya, karena mereka bisa bekerja di luar angkasa sendiri. Beberapa yang lain yakin kalau tak pantas membangun terlalu banyak dalam sekali jalan, karena akan sangat membebani stok sumber daya Kongres Sihir. Kecuali observatorium luar angkasa Tuan Evans menunjukkan nilainya, tak boleh dipromosikan begitu saja.     

"Makanya, meski Tuan Presiden, Lord of Storm, dan Lord of Elements mendukung observatorium luar angkasa, mungkin hanya akan ada satu lagi yang dibangun oleh Tower sementara ini."     

"Kekhawatiran Yang Mulia yang lain masuk akal. Biar bagaimanapun, tak ada yang tahu apakah observatorium luar angkasa berguna atau tidak. Ceroboh bukan gaya Kongres." Salah satu arcanis mengangguk setuju.     

Tepat ketika mereka akan mengantarkan Jurisian yang akan pergi, sesuatu berbunyi di meja resepsionis di depan Julie.     

"Halo?" Julie mengangkat telepon. "Huh, jurnal Arcana dan jurnal Sihir sudah dikirim?"     

Para arcanis yang akan pergi berhenti dan menunggu 10 menit dengan sabar, sebelum mereka membeli jurnal dari Julie.     

"Jurnal Arcana bulan ini tebal sekali." Salah satu arcanis berujar pada temannya dengan nada bingung.     

Alih-alih pergi ke kantornya untuk mendapatkan salinan, Jurisian mulai membaca jurnal yang belum terjual di meja resepsionis.     

"Teori medan kuantum? Satu seri naskah dari Tuan Brook, Lord of Storm, dan Tuan Evans?" Seorang arcanis membaca daftar isi dan menemukan kata kunci, teori medan kuantum.     

Mendengarnya, arcanis lain semakin bingung. Mereka tahu kuantum dan mereka juga tahu teori medan. Tapi apa maksudnya jika digabungkan? Apa maksudnya seperti yang ada dalam pikiran mereka?     

Naskah pada teori medan kuantum sangat intrinsik dan penuh dengan ekuasi rumit. Para arcanis merasa bingung ketika menemui teori relativitas umum dan mekanika matrix lagi. Beberapa dari mereka bahkan melompat ke simpulan dan mencari intinya.     

"Esensi gaya elektromagnetik?" Salah satu arcanis menyeloroh terkejut, suaranya penuh nada kaget. Sebagai salah satu dari dua gaya fundamental yang paling banyak dipelajari, gaya elektromagnetik sudah menjadi fondasi dunia dan hal paling dekat dengan 'kebenaran' bagi para penyihir di Moonsong League. Bagaimana bisa seseorang menemukan penjelasan tentang esensi gaya elektromagnetik? Bukankah seperti seseorang yang tak bisa jalan mendadak belajar berlari?     

Dari empat gaya fundamental, gaya interaksi kuat sudah dispesifikasikan namun kurang penelitian. Bahkan ciri dasarnya belum didapatkan, apalagi teori sistematikalnya. Di sisi lain, gaya interaksi lemah hanyalah spekulasi Fernando dan belum diverifikasi oleh eksperimen apapun. Masih tak tahu kapan bisa dispesifikasikan. Sehingga, setelah asal-muasal gravitasi sebagian dijelaskan oleh teori relativitas umum, esensi gaya elektromagnetik jadi sangat simbolik.     

Untuk waktu lama, para arcanis yang mahir dalam elektromagnetisme sudah mengajukan banyak hipotesis terhadap asal muasal gaya elektromagnetik. Tapi mereka tak pernah mendapat teori penuhnya. Di sisi lain, serangkaian naskah di jurnal Arcana edisi bulan ini tampak mengajukan kemungkinan yang bisa meledakkan kepala!     

Jurisian membaca naskahnya perlahan. Pengenalan di awal adalah hal keahliannya, jadi dia tak punya masalah memahaminya. Tapi setelah mendengar komentar orang-orang, dia membalik ke halaman akhir dan membaca bagian tentang asal-muasal gaya elektromagnetik.     

"Gaya elektromagnetik adalah interaksi oleh reaksi di antara muatan objek lewat pertukaran foton? Foton virtual…" Aula itu berubah hening sampai Jurisian bergumam sendiri. Simpulannya punya dukungan teori dan deskripsi matematika pada proses rumitnya. Benar tidaknya, tetap akan jadi salah satu penemuan terbesar setelah gaya elektromagnetik ditemukan, satu tingkat di bawah ekuasi Brook.     

Arcanis lain hanya bisa memahami simpulan, tapi mata mereka penuh dengan sorot terkejut dan juga senang. "Inikah gaya elektromagnetik?"     

Jika gaya elektromagnetik bisa dipahami sepenuhnya, penyihir yang mahir dalam elektromagnetisme seperti mereka akan mendapatkan hal tak terbayangkan!     

"Yah, tiga Yang Mulia sudah mengajukan pertanyaan tentang teori medan kuantum. Bagaimana harusnya masalah jumlah tak terbatas dibawa oleh perbedaan diuraikan?" Seorang arcanis mencapai akhir halaman. Kelihatannya teori medan kuantum belum sempurna dan punya banyak masalah tak terpecahkan.     

Untuk beberapa alasan, dia kurang lebih merasa lega setelah melihatnya. Pemahaman asal-muasal gaya elektromagnetik mengangkatnya dan membuatnya merasa ada di dalam mimpi. Segalanya lebih bisa diterima untuk saat ini.     

Semua arcanis di tempat merasakan hal serupa. Satu teori yang melampaui zaman, seperti teori relativitas umum, sudah cukup. Rasanya terlalu tak nyata jika ada banyak teori yang melampaui zaman.     

Mereka menghela napas lega dan tersenyum. "Kalau masalah jumlah tak terbatas bisa dipecahkan oleh siapa saja, dia pasti memenangkan Penghargaan Evans dalam Arcana dan Medali Silver Moon."     

Mereka tak punya banyak harapan dalam hal itu, tapi tak terlalu aneh bagi arcanis tingkat menengah dan tingkat senior untuk memecahkan masalah yang tak bisa dipecahkan arcanis agung. Hal serupa juga terjadi dalam beberapa ratus tahun terakhir. Biar bagaimanapun, arcanis agung punya terlalu banyak pengetahuan dan pengalaman, yang bisa berubah menjadi pembatas. Semakin sedikit arcanis yang punya kemungkinan terkena efek.     

"Huh? 'Sebuah Hipotesis pada Proton dan Neutron Berdasarkan Eksperimen Difusi', oleh Yaroran Hathaway Hoffenberg…" Seorang arcanis beralih ke naskah lain.     

Eksperimen difusi pada judul cukup familiar bagi mereka. Sejak neutron ditemukan, eksperimen difusi terhadap proton dan neutron terus terjadi, dan banyak data sudah terkumpul. Beberapa bulan lalu, Tuan Raventi dan Tuan Morris menemukan kalau dalam eksperimen itu, gaya nuklir (atau gaya interaksi kuat sekarang) tak akan berubah sama sekali meski menggunakan proton bermuatan atau neutron tak bermuatan. Hasilnya tak ada hubungan dengan muatan listrik, yang mana bertentangan dengan pemahaman umum. Banyak arcanis sudah mengajukan hipotesis mereka untuk menjelaskan fenomena ini.     

"… Mungkin kita bisa menganggap proton dan neutron sebagai partikel yang sama, dan akan kusebut nukleon. Seperti beberapa elektron yang berputar ke kiri atau ke kanan, beberapa nukleon memiliki muatan dan ada yang tidak. Mereka tak bisa dianggap sebagai partikel berbeda karena perbedaan yang tampak…" Arcanis ini membaca kalimat dalam naskah, merasa sangat terkejut.     

Di naskahnya, Hathaway mengenalkan angka kuantum baru untuk mengindikasikan keadaannya.     

"Apa? Proton dan neutron adalah partikel yang sama?" Termasuk Jurisian, semua arcanis dan penyihir tingkat murid di sana terkejut.     

Bukan karena merasa itu tak bisa dipahami, melainkan mereka kewalahan dengan rasa tidak percaya dan kagum oleh asal-muasal dunia. Benarkah jika semakin dalam mereka menjelajah, maka semakin sederhana hal-hal di sekitarnya?     

"Jadi, hanya ada tiga macam partikel dasar, nukleon, elektron, dan foton. Ditambah lagi, interaksi antara partikel bermuatan dan foton bersikap seperti gaya elektromagnetik?"     

"Masuk akal. Hal fundamental tak bisa punya begitu banyak kategori rumit!"     

"Inikah kebenaran dunia?"     

Terkadang, kerumitan tak selalu menghasilkan reaksi tercengang, dan kesederhanaan ekstrem lah yang memberikan hawa kecantikan luar biasa. Sehingga, meski arcanis belum selesai membaca naskah, mereka sudah condong pada spekulasi Hathaway.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.