Singgasana Magis Arcana

Ocean Emperor



Ocean Emperor

0Cairan hitam yang terlihat biasa, namun sangat mengorosi perlahan dikelilingi oleh warna merah. Tak peduli bagaimana Ubur-ubur Kelam menunjukkan kemampuannya, mustahil dia keluar dari lingkaran sihir yang bisa mengubah siapapun ke dalam status iblis purba karena korosi 8 lingkaran sihir persembahan darah.     
0

Saat itu, Harex, yang memegang trisula emas, merapal kata-kata yang tak bisa dipahami, kata-kata yang berbeda dari bahasa manapun yang Lucien tahu. Air seolah menyeruak dari kekosongan di sekitar.     

Berada di tengah Blue Key yang tampak seperti permata, trisula emasnya memancarkan kilauan biru. Di setiap ujung lancipnya, sebuah pusaran ilusi yang sangat biru dan nyaris hitam berdenyut dan membesar, meningkatkan kecerahan bagaikan air.     

Bagaikan intrusi air asin, cahaya mengalir kembali ke dalam lingkaran sihir, melenyapkan semua kemampuan Ubur-ubur Kelam Tyers. Cairan hitam yang mengorosi lingkaran sihir berhenti menggeliat.     

"Water's Tolerance!" Mana mungkin Tyers tak mengetahui kemampuan sihir-quasi milik Harex yang terkenal? Dia terkejut dan marah, tapi dia tak bisa lolos dari jangkauan efek karena begitu banyak lingkaran sihir. Dia hanya bisa mencoba melawan.     

"Water's Tolerance..." Lucien menulis kemampuan kaisar klan laut yang selalu ingin ditiru Kongres Sihir tapi tak pernah berhasil. Mantranya bisa menetralkan, menghilangkan, dan meleburkan sebagian besar kekuatan supernatural, apalagi tak ada diskriminasi. Itu adalah kekuatan supernatural yang sama hebatnya dengan Advanced Time Stop, Luxury Cracking, Paradise of Stars, dan mantra legendaris spesial lainnya.     

Sayang sekali hanya jika seseorang menjadi kaisar laut dan mengendalikan trisula, Emperor's Grasp, baru mereka bisa melakukan versi lengkap dari Water's Tolerance dengan mengaktifkan kekuatan Blue Key di sana. Emperor's Grasp memang dibuat dengan material legendaris, Blue Key, sebagai inti.     

Cahaya bagai air membersihkan segalanya, membuat perlawanan Tyers sia-sia. Cairan birunya sudah berubah merah seluruhnya. Karena tak bisa kabur, dia tak bisa menahan rasa putus asa, sakit, dan kemarahan di dalam hatinya.     

Statusnya bergaung samar dengan perasaan negatif di sekitar yang nyaris memadat. Sehingga, dia tak lagi transparan dan cair seperti kantong yang penuh air. Alih-alih, warna hitam pekat dan merah muncul di sana, menghancurkan siapapun yang melihatnya.     

Lucien mencatat setiap perubahan kecil dan fungsi semua rune aneh dengan sangat hati-hati. Meski dia pernah merasakan status transformasi serupa sebelum ini, dia melakukannya sebagai resipien. Dia tahu apa yang terjadi padanya, tapi dia kekurangan pengetahuan menyeluruh dan tak tahu perubahan di dunia luar. Dia tak tahu fungsi spesifik lingkaran sihirnya juga. Makanya, transformasi Harex pada Ubur-ubur Kelam memberikan Lucien kesempatan untuk melengkapi datanya. Ini adalah 'eksperimen nyata' yang sangat langka.     

Kali ini, melihat Ubur-ubur Kelam sudah kehilangan perlawanan, Harex mendadak berbaik dan merapalnya suara yang terdengar bagaikan ombak yang menghantam karang. Mata merahnya yang dingin langsung memenuhi jarak pandang Lucien.     

"Gawat. Aku ketahuan!" Proyeksi Bintang Induk Takdir di dalam jiwa Lucien langsung merasakan sesuatu.     

Sinar biru pada trisula emas di tangan Harex langsung berubah gelap. Pusaran di setiap untungnya semakin intens, pusaran yang sama juga muncul pada suara di sekitar Lucien. Semuanya berputar dengan sangat cepat seolah menyerap segalanya.     

Hualala. Air laut di luar lubang terpengaruh oleh pusarannya, sehingga menyeruak masuk dan memenuhi mereka, membuat semuanya memadat secara mendadak. Tubuh dan jiwa Lucien tercabik.     

"Death Swirl..." Ratu elf sudah bertarung melawan Harex berkali-kali. Sebagai rekan ratu elf, Kongres Sihir jelas punya banyak data mengenai Master of the Boundless Ocean. Makanya, Lucien menyadari kalau itu adalah salah satu dari lima kemampuan terkuat Harex. Mungkin tak seaneh dan seunik Water's Tolerance, tapi ledakannya lebih besar dan lebih ganas.     

Tercabik oleh pusaran ilusi dan padat, Lucien, yang sudah menghilangkan status spesial Underground Master, merasakan kengerian sosok legendaris papan atas lagi. Apalagi, tampaknya Harex tak terluka separah yang dipikir Doris serta elf lain. Kendalinya terhadap sekitar lebih kuat daripada dugaan Lucien!     

Sebuah jam saku perak muncul di tangan kanan Lucien, lalu jarum detiknya berdetik, dipenuhi dengan sensasi aliran waktu abadi.     

Klik. Lucien menekan tangan kanannya, sementara warna biru pekat di sekitar meredup menjadi warna abu-abu penghancur. Pusaran yang berputar cepat mendadak berhenti. Pusaran itu membeku di sekitar Lucien dan terlihat seperti gambar timbul spesial.     

Setelah diperkuat menggunakan Time Plate, Moon Timer Lucien sudah mencapai level tiga legendaris. Apalagi, karena jam sakunya adalah item legendaris unik yang terhubung dekat dengan dunia kognitifnya sendiri, efek Moon Timer mendekati puncak tingkat legendaris!     

Dalam ruang dan waktu yang membeku, Lucien melangkah mundur dan berkedip menghilang dari Death Swirl. Sementara itu, dia mengulurkan tangan kirinya dan mengucapkan mantra yang terdengar seperti amukan angin.     

"Storm Barrier!"     

Kali ini, tak ada tornado, tak ada badai, tak ada hawa panas, dan tak ada hawa dingin membekukan, hanya ada ruang hampa di mana percikan listrik terus terlihat.     

Kilatnya menyambar pilar-pilar di istana, meruntuhkan semuanya mendadak dan mengepung Harex, yang terkena efek Time Stop, di altar.     

Namun bukan tujuan Lucien untuk memerangkap Harex dengan Storm Barrier. Dia hanya mencoba menciptakan ruang hampa. Lalu, hawa penghancur yang intens mendadak menyebar dari tangan kirinya yang diulurkan.     

Tepat ketika Lucien akan mengerahkan mantra, Blue Key mendadak bersinar dalam warna abu-abu dari trisula Harex. Warna biru samar langsung mengeluarkan Harex dari kekangan ruang dan waktu.     

Di bawah pengawasan mata dingin dan acuhnya, Death Swirl berputar lagi, dan air laut melebur ke dalam Storm Barrier.     

Percikan listrik menyambar tubuhnya melalui air laut, tapi tetap tak bisa mengguncang sisik birunya sama sekali.     

Dalam keadaan seperti itu, jelas tak mungkin Lucien melakukan Positron Cannon. Dia hanya bisa melahap recoil dan mengganggu rapalannya, lalu mantranya akan meledak di depan Lucien. Dia sama saja dengan bunuh diri meski punya Space Staff!     

Lucien sudah menggunakan Advanced Time Stop demi menyingkirkan Death Swirl. Dia tak terpikir kalau Harex akan terpengaruh meski punya Blue Key. Setelah Harex memang terkena efek Time Stop, mana mungkin Lucien melewatkan kesempatan selangka ini!     

Namun, di luar dugaan, ternyata semua ini hanya jebakan Harex. Dia sengaja terperangkap dalam Advanced Time Stop dan mengaktifkan Blue Key yang sudah disiapkan lebih awal dalam keadaan genting, mengacaukan performa mantra Lucien!     

Meski Harex tak tahu kehebatan Positron Cannon Lucien, keberanian, ketegasan, dan kekejiannya tetap memberikan Lucien pelajaran mengenai seramnya legendaris papan atas.     

Mendadak, tangan kanan Harex mengeluarkan kekuatan dan melemparkan trisula emas pada Lucien seolah itu adalah javelin, sementara lautan kematian yang pekat muncul di belakangnya.     

DHUAAR! Lautan kematian di belakang Harex menimbulkan tsunami mengerikan. Kemanapun trisula emas berlapiskan warna biru itu melintas, tsunami nyata atau ilusi juga mengamuk. Tanah di dasar lautan menonjol, lalu magma meleleh, menghalangi jalan kabur Lucien.     

Apalagi, pusarannya menghilang dan air terbelah di arah trisula emas menunjuk. Itu adalah sunyi sebelum badai yang mengerikan.     

Itu adalah salah satu dari kemampuan terkuat Harex, Emperor's Fury!     

Trisula emas secepat Sword of Truth Natasha. Lucien, yang baru saja pulih dari waktu tunggu sihir, tak punya waktu menghindar atau melompat dari kepungan. Dia hanya bisa melakukan mantra legendaris pertahanan yang paling dia kuasai.     

"Space Staff!"     

Begitu cahaya berkumpul dan tongkatnya terbentuk, dimensi berbeda seolah muncul di sekitar Lucien.     

Setelah trisula emas mengenai lapisan dimensi, pusaran kehitaman muncul di tiga ujung trisula lagi dan mengelilingi Blue Key. Sebagai hasilnya, dimensi dan pertahanan leleh satu per satu. Seolah tak ada apapun yang bisa menghentikannya menerjang maju!     

Namun, memang serangannya memberikan Lucien kesempatan menggunakan item legendaris untuk jaga-jaga. Titik cahaya warna-warni muncul pada Robe of Grand Arcanist, menciptakan tameng warna samar.     

Krak! Begitu banyak lubang muncul pada Elemental Protection karena serangan Emperor's Fury. Namun saat ini, berkat pembelokan, halangan 'magma' di sekitar tak setangguh dan tak bisa ditembus seperti sebelumnya. Sehingga Lucien mengaktifkan Magic Order lebih dulu dan menghilang dari tempatnya, berpindah tempat dalam satu kedipan.     

Hualala. Begitu Harex merapal, tempat Lucien menghilang barusan dipenuhi dengan begitu banyak pusaran kecil!     

Karena Lucien melakukan banyak mantra barusan, Harex tentu punya cukup waktu merapal Death Swirl lagi. Jika Lucien tak lari secepat mungkin, meski dia tak akan terbunuh di tempat, dia juga tak akan merasa lebih baik dari itu!     

Ini pertama kalinya Lucien bertarung melawan sosok legendaris papan atas sungguhan, tapi seperti di masa lalu ketika dia mengandalkan pertahanan kastel, atau ketika musuh muncul hanya dengan berupa proyeksi. Makanya, dia sangat merasakan celah antara dirinya dan kekuatan di puncak tingkat legendaris. Mungkin dia sama hebatnya dengan Harex dalam kekuatan serangan dan Time Effect, tapi tetap ada celah besar ketika semua hal dipertimbangkan.     

Trisula emas sudah kembali ke tangan Harex di satu titik. Dia berujar dengan nada serius, "Kau sangat kuat. Paling tidak, aku menganggapmu sebagai musuh di level yang sama denganku. Tapi, aku adalah sosok legendaris papan atas, sementara kau bukan. Kalau kita bertarung di tempat lain, aku pasti bisa mengalahkanmu, tapi aku tak bisa membunuhmu. Aku bahkan tak bisa menghentikanmu kalau mau kabur. Tapi, dari semua tempat, kau datang ke Blue Gate."     

Dia berujar sangat santai seolah segalanya ada di bawah kendalinya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.