Singgasana Magis Arcana

Keseharian Pegunungan Kegelapan



Keseharian Pegunungan Kegelapan

0Kastel Kekaisaran Sihir seolah diselimuti kabut gelap. Raungan hewan buas yang mengerikan terdengar, bercampur dengan rintihan pilu.     
0

Jika berada di tempat lain, situasi seperti itu akan menciptakan macam-macam cerita seram. Anak-anak pasti terlalu takut untuk menangis di malam hari, para pendeta atau penyihir petarung akan tertarik kemari untuk membersihkan mereka, dan para petualang akan datang untuk menjelajahi tempat itu. Namun, di Pegunungan Kegelapan, semua itu adalah hal biasa. Bahkan ada kemungkinan kastel mengerikan ada di tempat lain.     

Di dalam sebuah ruangan dengan dekorasi mewah, karpet dari gurun selatan Kekaisaran Gusta tergelar di atas lantai, di sebelah karya seni yang memantulkan jalannya waktu. Jendela besar yang baru populer dalam beberapa ratusan tahun belakangan terpasang di sana. Segalanya memancarkan aura bangsawan selain pria dan wanita di atas karpet, yang mengenakan chain mali, membuat gerakan mereka lebih ringan, dan juga memegang pedang di tangan.     

Di depannya ada pria berumur 30 tahun dengan mantel klasik sedang berdiri. Pipi dan tubuhnya sangat ritus, tapi kepalanya lebih besar daripada biasanya.     

Senyum di bibirnya terlihat menakutkan di bawah kabut gelap yang kontras di luar. Matanya dipenuhi dengan semangat ketika mengamati pria dan wanita di sana dengan nafsu. Kelihatannya dia nyaris tak bisa menahan hasratnya.     

"Baik pikiran dan tubuhnya sangat lezat. Hadiahku kali ini sangat bagus..." Pria itu berjongkok dan mengulurkan tangan kanan kurusnya, menyentuh wajah cantik sang wanita dan pipi pahatan sang pria seolah sedang mengapresiasi karya seni indah.     

Sentuhan seperti itu langsung memberikan reaksi pada dua orang yang sedang tertidur tersebut, yang matanya berputar seolah akan bangun. Namun, pria berkepala besar tak menunjukkan kewaspadaan sama sekali, dan terus menyentuh setiap inchi kulit mereka.     

Separuh sadar, Sharon merasakan sesuatu yang dingin dan halus di wajah serta tubuhnya seperti ular panjang yang melata. Sebagai seseorang yang sangat membenci makhluk itu, dia langsung terbangun dan buru-buru membuka mata.     

Dia tak melihat apapun selain langit-langit berwarna emas dan lampu kristal yang turun, serta wajah familiar. Wajah itu lebih dekat pada wajahnya daripada yang dia pikir.     

"Kak Finn, kau ... kekuatanku!" Sharon memanggil nama si pria tanpa sadar, tapi di tengah kalimatnya, dia mendadak sadar kalau tak bisa mengaktifkan kekuatan darah. Kekuatan darahnya sebagai kesatria agung lenyap!     

"Finn, apa yang kaulakukan?!" Pria di sebelah Sharon bangun beberapa detik lebih awal, sehingga menyadari keanehan Finn.     

Finn tertawa terbahak-bahak. "Constantine, menurutmu apa yang kulakukan?"     

"Kau menangkap kami di sini? Kenapa?" Sebagai kesatria yang sudah teruji dalam pertarungan, Sharon segera menahan paniknya dan menyadari kalau alasan dia tak bisa mengaktifkan kekuatan darahnya karena borgol di tangan dan kakinya.     

Namun, pertanyaannya tetap dipenuhi dengan nada terkejut. Constantine dan dirinya sudah mengenal Finn sejak mereka kecil. Mereka berpetualang dan tumbuh bersama. Mereka dinobatkan sebagai kesatria oleh kerajaan dan tak asing dengan Pegunungan Kegelapan. Kali ini, Finn mengatakan telah menemukan sebuah peninggalan dalam petualangan solonya. Dia yakin pasti ada banyak hal bagus di dalam, jadi mereka harus datang bersama.     

Mereka tak menduga kalau kastelnya tak sesederhana kalimat Finn. Mereka diserang oleh banyak makhluk kegelapan. Setelah melalui pertarungan berdarah, mereka menemui sebuah kabut aneh dan pingsan. Saat mereka bangun, mereka melihat Finn menjadi orang asing.     

"Finn sudah menjadi budakku sejak lama."'Finn' tertawa terbahak-bahak. Mendadak, matanya membesar, seolah akan meledak kapan saja. Lalu, dari hidung, mulut, dan telinganya, tentakel yang terlihat seperti tentakel gurita keluar. Kulitnya berubah warna merah juga.     

"Mind Stealer!" Constantine berteriak putus asa. Monster semacam itu pandai mengendalikan pikiran dan mantra sejenis. Kini setelah mereka tertangkap, hidup mereka akan jadi lebih menyedihkan daripada kematian. Ada kemungkinan mereka akan menjadi budak abadinya sembari tetap mempertahankan ingatan serta kepribadiannya.     

'Finn' menggeleng. "Aku bukan Mind Stealer. Aku hanya kesatria agung yang punya kekuatan darah Mind Stealer. Aku terluka parah dan tak bisa memulihkan diri, tapi pesan peninggalan yang kusebarkan menarik banyak petualang untuk datang. Otak mereka menjadi sumber kebangkitkanku. Finn adalah salah satu dari mereka. Hehe. Keserakahan memang pembawa kehancuran. Hanya karena rumor harta karun, mereka datang ke kastelku satu per satu.     

"Saat aku menyerap otak kalian dan menjadikan kalian sebagai budakku, lukaku akan sembuh."     

Finn terlihat sangat kejam di bawah kabut hitam saat mengatakan kalimat barusan. Sharon gemetar meski dia adalah kesatria agung yang punya tekad besar. Ini bahkan lebih menakutkan daripada kematian.     

Tentakel yang meliuk keras di sebelah kepala Finn menyebar ke arah Sharon dan Constantine, langsung mengincar kepala mereka.     

Karena tak bisa menggunakan kekuatan darah, Sharon dan Constantine hanya bisa mundur sambil memegangi tubuh menggunakan tangan, sampai punggung mereka menempel pada dinding yang dingin.     

"Percuma. Aku tak akan membiarkan kalian patuh padaku dengan pengendali pikiran karena aku ingin menikmati rasa takut kalian."'Finn' tertawa sombong.     

Kesatria kegelapan dan kesatria biasa sebenarnya sama, kecuali kesatria kegelapan sering punya garis darah yang berhubungan dengan iblis dan setan, yang mana akan memengaruhi kepribadian serta status pikiran. Jika kekuatan tekad mereka tak cukup kuat, ada kemungkinan kekuatan darah mereka akan hilang kendali, mengubah mereka menjadi iblis sesungguhnya.     

Merasakan tentakel yang dingin dan halus sudah menyentuh mulutnya, bahkan kekuatan tekad terkuat tak bisa menghentikan Sharon untuk berteriak putus asa serta ketakutan.     

"TIDAAAAAAAK!"     

"Percuma. Ini adalah Pegunungan Kegelapan dan kastelku. Tak ada makhluk hidup di sekitar kecuali budak-budakku. Tak ada yang bisa mendengarmu tak peduli sekeras apa kau berteriak. Hahahaha."'Finn' jelas menikmati rasa takut Sharon dan berhenti menyentuh, memberikan rasa putus asa yang lebih besar pada mereka.     

Duk, duk, duk.     

Seseorang mengetuk pintu dengan kecepatan konstan, sementara tiga orang di dalam ruangan membeku seolah seseorang memencet tombol pause.     

Siapa itu? Kenapa ada seseorang mengetuk pintu disaat dan di tempat seperti ini? Finn adalah orang yang paling ketakutan. Tak ada yang mengenal sekitar lebih baik daripada dirinya. Tak mungkin ada makhluk berakal yang punya sopan santun mengetuk pintu selama satu tahun ini. Apalagi, ini adalah kastelnya, sementara 'kabut gelap' yang dipasang oleh sesepuh Mind Stealer atas permintaannya ada di luar sana!     

Saat itu, dia seolah kembali ke masa kecilnya ketika merengek pada orang tuanya untuk menceritakan cerita seram hanya untuk ketakutan saat akan tidur di malam hari. Kapanpun dia mendengar suara apapun, dia akan merinding sekujur tubuh, sementara hawa dingin merambat naik di dalam hatinya.     

Duk, duk, duk.     

Ketukan pintu tak terlalu keras maupun tak terlalu pelan, menandakan kesopanan sang tamu.     

"Siapa itu?" Finn menarik kembali tentakelnya dan bertanya waspada. Sebagai kesatria cahaya, dia bisa mengendalikan diri agar tak bertindak gegabah.     

Sharon dan Constantine terkejut, panik, dan memiliki harapan. Meski takdir menyedihkan mereka terhindarkan sekarang, mereka tak langsung merasa lega. Siapapun yang mengunjungi kastel 'Finn' tak mungkin datang hanya untuk menyelamatkan mereka berdua, tapi kemungkinan besar adalah musuh 'Finn'. Jika mereka adalah sosok hebat dari Pegunungan Kegelapan, mereka tak akan memberikan belas kasih pada tawanan seperti cara Finn memperlakukan mereka.     

"Ini aku." Suara pria yang lembut datang dari dalam. "Karena ada orang di dalam, aku masuk."     

Siapa 'aku'? Karena tak tahu dengan kekuatan orang asing tersebut, 'Finn' diam-diam mengumpat dan berdiri di tempat tanpa membuka pintu. Tempat ini adalah pusat kastel yang dikelilingi oleh banyak lingkaran pertahanan. Tak mudah mendobrak masuk!     

Saat itu, dia melihat kenop pintu berputar, dan pintunya terbuka!     

Tidak! Mata 'Finn' semakin membelalak. Di mana lingkaran hebatku? Di mana pertahananku? Ini adalah tempat yang paling terlindung di kastelku, tapi kenapa terlihat seperti hotel biasa sekarang? Kenapa pertahananku hilang?     

'Finn' berdiri mematung begitu pintu terbuka seluruhnya, lalu seorang pria tampan mengenakan setelan double-breasted berjalan masuk dengan pelan.     

"Aku ... Aku menyerah! Jangan bunuh aku!"'Finn' tak perlu berpikir untuk menyadari celah kekuatan di antara mereka, jadi dia memohon ampun tanpa ragu.     

Lalu dia menambahkan, "Aku sangat dekat dengan suku Mind Stealer di dekat sini, aku juga pernah mengunjungi Elder Mind. Apapun yang kaumau, aku akan melakukannya untukmu."     

Dia mengenalkan pendukungnya, jadi orang asing itu tak akan terlalu meremehkannya.     

Lucien tergelitik. "Aku hanya kemari untuk menanyakan jalan. Tak perlu seserius itu."     

Jika dia tak bisa mendapatkan informasi apapun, dia akan pergi ke tempat King of Nightmare.     

"Menanyakan jalan..."'Finn' merasa dia hampir muntah darah.     

Mendadak, dentingan terdengar tanpa henti karena borgol Sharon dan Constantine hancur satu per satu, tapi tak ada gelombang aneh di dalam ruangan.     

Ini ... Ini bahkan lebih tak bisa dipercaya daripada kekuatan darah Elimination ... 'Finn' sudah menyaksikan banyak garis darah, tapi dia tak pernah melihat ini sebelumnya. Dia tak tahu kekuatan apa itu.     

Tepat ketika Sharon dan Constantine akan mengucapkan terima kasih dengan gembira, Lucien tersenyum. "Jadi aku ingin tanya kenapa Kastel Observer di dekat sini dipindahkan."     

...     

Sepuluh menit kemudian, Lucien meninggalkan kastel dengan puas.     

Menurut Finn, Kastel Observer masih ada di sini kemaren, tapi markas pusat Kongres Kegelapan mengirim pesan dan memanggil semua anggota legendaris.     

Kelihatannya itu adalah gerakan dari Danisos, naga waktu purba, juga Dracula sang pangeran vampire. Mereka ingin menyatukan Kongres Kegelapan. Biar bagaimanapun, Kongres Sihir, Gereja, Elvish Court, dan Boundless Ocean semakin kuat akhir-akhir ini, dan Kongres Kegelapan tak boleh terus terpecah.     

Itulah yang 'Finn' ketahui dari Elder Mind. Dia panik melihat menghilangnya Kastel Observer yang terjadi secara mendadak.     

Mempertimbangkan kalau 'Finn' memberikan informasi yang memuaskan, Lucien tak membunuhnya, melainkan memasang belenggu padanya (alat itu hanya bekerja pada orang-orang di bawah tingkat senior. Tapi Finn belum sepenuhnya pulih). Untuk apa yang terjadi di kemudian hari, bukan urusannya.     

"Agak sulit menghentikan perpecahan dan masalah internal Kongres Kegelapan. Apakah Dracula mau menahan diri dan hidup damai dengan para werewolf?" Lucien menggeleng sambil tersenyum dan berencana bergabung dalam rapat sambil mengunjungi Tuan Rhine. "Kuharap otak tak akan tercecer di tanah nantinya..."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.