Singgasana Magis Arcana

Investigator



Investigator

0Tak hanya Ogre, setiap orang di sana yang bisa melakukan astrologi atau yang punya kekuatan peramal serupa mulai mencaritahu status nyawa Natravos, sang Lord of Abyss.     
0

Mereka percaya dengan penilaian mereka sendiri dalam hal sepenting ini, apalagi saat berhadapan dengan 'rekan' yang tak bisa dipercaya.     

Lucien juga bukan pengecualian. Bola kristal di tangannya kehilangan warna tak lama kemudian dan menjadi gelap, dengan bintang-bintang muncul dalam jalur aneh.     

Karena tak ada yang mengganggu atau menutupi kondisi Natravos, Lucien mendapatkan hasil tak lama kemudian. Penyihir legendaris dengan julukan Lord of Abyss memang sungguhan binasa.     

"Natravos sungguhan mati..." Setelah dua belas detik, Ogre mengatakan hasilnya dengan suara seraknya. Dia agak bingung.     

Mengikutinya, penyihir legendaris lain mendapatkan hasil yang sama. Suasananya semakin membeku, dan sebuah badai seakan mulai datang.     

Mendadak, Danisos, sang Dragon of Time and Luminosity, berujar dengan nada acuh namun mengintimidasi, "Aku memeriksa jejak waktu tapi gagal mengetahui sebab kematian atau pembunuhan terhadap Natravos. Mungkin seorang ahli sengaja menghancurkan jejak, atau mungkin semua jejaknya hancur dalam badai penghancur yang menyebabkan kematian natravos."     

Danisos tak bisa melakukan perjalanan waktu. Namun, setiap masalah akan meninggalkan jejak di sungai waktu. Hanya para ahli yang sudah memahami misteri waktu yang bisa memeriksanya.     

Semakin lama tertunda, semakin hilang jejaknya. Bahkan Danisos tak bisa memeriksa tempat yang terlalu jauh, kecuali meninggalkan bekas yang dalam pada sungai waktu. Tentu saja, sengaja atau tidak, selalu ada kasus di mana segala sesuatunya tak bisa diperiksa dengan jelas meski baru saja terjadi.     

Demogorgon of Eyes, Sonite, Dubenal, Cervantes (seorang kesatria legendaris yang dikenal dengan Six-armed Inquisitor), Sterling, Sate, King of Nightmare, dan sosok ahli lainnya tak sepenuhnya percaya dengan kalimat Danisos. Mereka menatap Ogre, Elder Mind, dan Lucien. Biar bagaimanapun, ada kemungkinan Danisos dan Dracula ada di baliknya.     

Lucien mengembalikan bola kristalnya dan mengangguk pada King of Nightmare serta Sate, sang pangeran vampire, dengan serius, mengatakan kalau hasilnya menggunakan Moon Timer, bola kristal, dan Mirror of Fate juga sama. Sementara itu, Ogre, sang Umbral King, juga sudah memastikan kebenaran kalimat Danisos lewat mantra ramalan lain.     

Elder Mind tercengang, tubuhnya sangat kosong seolah jiwanya hilang. Namun, dua mata di kepala ubur-uburnya berubah kotor dan rua, namun tak menunjukkan usia tua. Setiap sosok ahli yang menatap matanya merasa jalan pikirannya melambat.     

"Mastermind sudah mengambil alih tubuhnya..." Lucien mengangguk singkat. Jelas itu adalah sesuatu yang layak dipelajari, bagaimana Mastermind bisa mengendalikan Elder Mind dari jarak jauh di Pegunungan Kegelapan yang penuh dengan celah dimensi.     

Suara Elder Mind menjadi sangat serak. "Aku hanya 'melihat' kalau benak Natravos penuh rasa sakit dan senang sebelum kematiannya..."     

Rasa sakit dan senang? Perasaan pertama lebih mudah dipahami. Sebagian besar cara kematian biasanya sangat sakit, tapi rasa senang itu apa?     

Semua sosok legendaris di sana tanpa sadar menanyakan pertanyaan itu, tapi mereka pun sadar kalau Natravos adalah masokis. Semakin kesakitan dirinya, semakin senang. Sama seperti ketika manusia normal merasakan makanan atau wine lezat, atau menemui hal-hal memuaskan.     

"Apakah Natravos terlalu berlebihan saat dia 'bermain' dengan dirinya sendiri? Tapi meledakkan phylactery-nya terlalu berlebihan ... Atau mungkin rasa sakit yang tak menyebabkan kematiannya tak cukup memberinya kenikmatan?" Hal yang sama dalam pikiran semua orang muncul di kepala Lucien. Bagi beberapa orang, mereka tak akan puas tanpa tekanan kematian. "Kelihatannya Natravos punya kondisi kejiwaan yang sangat parah. Sayang sekali dia tak melakukan terapi tepat waktu."     

Namun, itu hanyalah penilaian dari Mastermind yang tak disokong oleh bukti apapun. Apalagi, bahkan jika simpulannya benar, kemungkinan Natravos dibunuh tak bisa dihilangkan. Ada kemungkinan dia merasa kesakitan dan juga senang saat seseorang menyiksanya.     

Saat semua macam pikiran muncul di dalam hati Lucien, Ogre, Cervantes, dan yang lain sudah mulai berkomunikasi lewat batin.     

"Benar tidaknya Natravos terbunuh, kita harus memanfaatkan kesempatan dan menunda rapat dengan kesempatan ini!" kata Ogre buru-buru. Dia terlihat sangat menolak rencana penyatuan Danisos dan Dracula.     

Sterling berkata serius, "Ya. Kita harus mencaritahu sebab kematian Natravos dulu. Kalau tidak, kita tak akan berakhir baik bahkan jika setuju dengan tuntutan Danisos dan Dracula. Ada kemungkinan kita akan mengalami kematian misterius seperti Natravos di masa depan!"     

Dia juga menolak penyatuan dan tak akan melepaskan kesempatan ini.     

"Tapi kalau kita setuju dengan penyatuan, sebagai sosok legendaris, kita terlalu berpengaruh untuk Danisos dan Dracula mengabaikan kita. Kenapa mereka mau membunuh kita?" Cervantes, sang Six-armed Inquisitor, bertanya bingung. Dia cenderung netral terhadap rencana penyatuan itu.     

"Hehe. Bagaimana jika tujuan asli mereka bukan penyatuan? Kita tak tahu kenapa begitu banyak sosok legendaris binasa dalam beberapa tahun terakhir..." Sonite, pangeran werewolf lain, membenci vampire dari lubuk hatinya yang terdalam.     

Melihat semua orang terdiam, Dubenal membusungkan dada dan mengendalikan nadanya lewat komunikasi batin. "Kejadian ini tak terduga. Meski seseorang membocorkan pesannya duluan, kita tak punya waktu, dan banyak cara tak bisa digunakan."     

Demogorgon of Eyes, Elder Mind, dan sosok ahli lainnya terkejut dengan kelancaran bicaranya. Sejak kapan Dubenal jadi pemikir yang filosofis?     

"Aku belum dapat solusi bagus dalam perjalananku kemari. Aku yakin kalian juga sama, 'kan?" Dubenal menatap pada sosok ahli lain, mencari persetujuan.     

Ternyata dia Dubenal yang biasa!     

Namun, Dubenal seolah memberikan Ogre inspirasi. Dia pun mendengus dan berkata, "Kalau begitu, kematian Natravos memberikan kita kesempatan untuk menundanya. Dengan cukup waktu, bisa mengganggu rencana jahat Danisos dan Dracula."     

"Benar. Silver-eyed Count tak hadir. Segalanya akan berbeda jika dia keberatan dengan para vampire. Biar bagaimanapun, dia tak takut bertarung melawan Dracula karena bisa memanggil Silver Moon." Demogorgon of Eyes dan Cervantes berkata bersamaan.     

Elder Mind berpikir dan berkata, "Naga tak pasti mau bersatu juga. Milereas dan Danisos jadi saingan cinta dalam waktu lama. Hubungan mereka tak membaik meski Aflora sudah mati. Selama kita bisa membujuknya, ada kemungkinan memecah-belah naga."     

"Apalagi, Danisos dan Dracula sangat sombong. Bahkan jika mereka bekerja sama sekarang, aku tak merasa mereka benar-benar saling menghormati. Kalau kita sudah mencapai mufakat, kita bisa pura-pura setuju dulu lalu menghasut mereka agar saling bertarung memperebutkan posisi pemimpin. Lalu, Kongres Kegelapan baru akan kembali sama seperti sekarang."     

"Bahkan jika tak hancur, kita akan mendapatkan cukup keuntungan dan posisi dalam Kongres Kegelapan baru."     

Sebagian besar sosok legendaris adalah makhluk yang bijak dan bisa berpikir. Situasinya hanya satu sisi karena terlalu tak disangka. Sementara Danisos dan Dracula terlalu kuat dan sombong daripada yang mereka bayangkan. Kini setelah mereka punya kesempatan dan banyak waktu, mereka jelas bisa membuat rencana sabotase yang keberhasilannya cukup tinggi.     

Dubenal mengangguk puas terhadap diskusi mereka. Seperti dugaannya, kebijaksanaan orang-orang tak akan bisa aktif tanya dirinya.     

Komunikasi batin berjalan cepat, dan mereka selesai diskusi dengan sangat cepat. Sebelum Danisos dan Dracula bicara, Ogres berdiri dan berkata, "Dragon of Time and Luminosity, Pangeran Dracula, Natravos mendadak tewas dan pembunuhnya belum diketahui. Sebuah rencana busuk yang besar mungkin sedang membayangi Pegunungan Kegelapan. Kita harus mengabaikan prasangka dan meninggalkan masalah lainnya dulu, agar bisa fokus pada penyebab kematian Natravos serta potensi bahaya. Aku yakin ini adalah kesempatan baik untukku mendemonstrasikan Kongres Kegelapan yang lebih baik daripada sekarang."     

"Benar. Mana mungkin kami bisa bergabung dengan Kongres Kegelapan tanpa khawatir kalau tak menemukan alasan kematian Natravos?" Elder Mind setuju dengan Ogre.     

Kematian mendadak Natravos adalah kejutan besar bagi naga dan vampire juga. Bahkan pendukung keras Danisos dan Dracula mau tak mau setuju. Biar bagaimanapun, ini berkaitan dengan keselamatan mereka.     

Kali ini, King of Nightmare berujar pada Lucien dengan suara pelan, "Kalau Lord of Abyss sungguh dibunuh seseorang, aku tak bisa menebak pembunuh yang bisa melakukannya di demiplane dan menara sihir korbannya. Bahkan demigod tak bisa melakukannya dengan cepat dan diam-diam."     

"Mungkin dia mengambil keuntungan dari hobi sadisme Lord of Abyss. Mungkin juga dia tak berada di demiplane-nya saat mati. Efek penghancurnya sebenarnya disebabkan oleh hubungan antara jiwa dan phylactery lewat mantra aneh. Soal itu, Viken adalah penyihir purba yang memiliki banyak mantra aneh. Dia bisa berubah ke dalam status iblis purba, dan dia lebih kuat daripada Lord of Abyss. Jadi dia adalah tersangka terkuat." Lucien menebak niat King of Nightmare dan sengaja mengarahkan masalah ini pada Viken.     

Seperti dugaannya, semua sosok legendaris di sana ekspresinya berubah. Apakah sungguh Viken datang untuk menyabotase ketika mendengar Kongres Kegelapan diatur ulang? Apa dia masih ada di sekitar sini?     

"Untuk keselamatan kita, kita harus menginvestigasi kematian Natravos." Pria paruh baya yang terlihat seperti necromancer berkata pelan. Dia adalah Maier, naga merah purba.     

Dalam keadaan seperti ini, mustahil Danisos dan Dracula bersikukuh. Jadi Danisos berkata, "Kalau begitu, kita akan pergi ke menara sihir Danisos untuk melakukan investigasi bersama, untuk jaga-jaga ada yang curiga aku dan Dracula menghancurkan petunjuk serta memberi simpulan palsu."     

"Baiklah." Ogre setuju. "Evans, Stanis, aku mengundang kalian sebagai saksi investigasi atas nama Kongres Kegelapan."     

"Tak masalah," balas Stanis sambil tersenyum.     

Pasti ada catatan sihir yang belum hancur di menara sihir Natravos. Sebagai kolektor garis darah kuno, barang-barangnya pasti sangat berharga. Ogre mengundang mereka karena dia ingin bertukar pengetahuan menggunakan jasa saksi. Sehingga, Lucien juga mengangguk sambil tersenyum samar.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.