Singgasana Magis Arcana

Naik dan Turun



Naik dan Turun

0Dalam angin yang kotor dan dingin, bentuk manusia pun muncul. Dia memiliki wajah yang sama dengan Benedict III dan juga mengenakan jubah serupa. Kecuali warna pakaiannya hitam pekat, dan mahkota di kepalanya tak membawa hawa kesucian apapun, melainkan lebih terlihat seperti rasa sakit dan kerusakan ekstrim.     
0

Dia memegang tongkat hitam yang bercampur dengan hawa God of Truth, lalu proyeksi balik dari Mountain Paradise tujuh lantai melayang di belakangnya. Kelihatannya seperti sebuah piramida yang ujungnya berada di bawah.     

Di dalam proyeksi Mountain Paradise yang aneh, makhluk dan para malaikat tak memainkan musik, memuji tuhan, atau bersuka-cita. Alih-alih, setiap lantai menampakkan pemandangan berbeda.     

Di lantai paling atas dan paling luas, roh kudus dan malaikat saling tersenyum, tapi mereka sengaja merenggangkan tangan serta kaki, menghalangi satu sama lain dan bahkan menyergap rekan mereka dari belakang.     

Di lantai selanjutnya, malaikat dan roh kudus seolah dipenuhi hasrat. Dengan nafsu intens di wajah mereka, mereka melakukan hubungan seks di mana-mana.     

Di setiap lantai, kecemburuan, kesombongan, kebencian, dan perasaan negatif lain merusak malaikat serta roh kudus. Bahkan lantai paling dasar juga sama. Cahaya tak berujung terlihat bagaikan rasa sakit dan keputusasaan yang tak ada habisnya!     

Monster Viken sengaja menampakkan wujud, penampilan, dan kekuatan yang berkebalikan dengan yang ditunjukkan Paus Viken. Jadi orang-orang yang cukup pintar bisa mengetahui cara melawan Paus Viken!     

Tubuh Maltimus seolah selalu diselimuti oleh kabut tak kasatmata. Hanya dua tanduk setan tajam dan mata merah yang terlihat jelas.     

Sementara itu, matanya yang membawa hawa mengejek samar tak berubah sama sekali, seolah dia sudah menebak kedatangan Monster Viken. Apalagi, dia sengaja memperlambat penghancuran lingkaran sihir bola dan mengelilingi Monster Viken dengan proyeksi neraka. Gunung api berasap dan dataran yang membekukan jiwa terlihat semakin nyata.     

Selama mereka tak ada di Dunia Gerbang, Maltimus tak akan takut dengan Monster Viken sama sekali. Ciri iblis purbanya tak bisa memengaruhi Lord of Devils!     

Bagi Maltimus, adalah kesempatan langka bisa bertarung melawan Monster Viken, yang bisa membantunya menemukan kelemahan Paus Viken atau mendapat ilmu untuk mengalahkannya. Jadi tidak masalah bahkan dia jadi melambat. Sejauh yang dia tahu, langkah terakhir Viken dan Thanos untuk menjadi demigod butuh lebih dari 10 menit. Tak akan ada masalah selama dia mengganggu prosesnya sebelum Lucien Evans benar-benar berhasil.     

Hehe. Viken, yang bertarung melawan Silver Moon di langit, merasakan Maltimus yang 'melambat'. Dia memiliki firasat buruk terhadap setan besar yang licik.     

Api hitam pada pedang Silver Moon seolah membakar segalanya. Setiap kali apinya mengenai Blessed Realm, api akan terpancang di sana dan membakar hingga memunculkan beberapa retakan di sana, sehingga Blessed Realm hancur.     

"Light of Paradise!" Viken mengacungkan tongkat platinumnya.     

Wu! Wu! Wu!     

Dalam proyeksi Mountain Paradise di belakang punggung Viken, seorang serap meniup terompet di surga.     

Suara terompet yang terdengar jauh menggema di langit, lalu proyeksi Mountain Paradise memancarkan cahaya yang jelas dan menyilaukan. Malaikat keluar dari inkarnasi ilusinya dan menyatu menjadi gelombang cahaya suci yang meluap-luap, lalu menyeruak ke segala arah, mengubah seluruh langit menjadi lautan cahaya.     

Dalam lautan cahaya suci, bulan terang melayang, dan cahaya menyilaukan memotong gelombangnya.     

Mengambil kesempatan dari waktu singkat itu, tubuh Viken mendadak berubah menjadi ilusi, seolah akan menyebar keluar. Terpengaruh olehnya, tubuh Monster Viken yang sudah berubah pun mengalami hal serupa.     

Lalu, proyeksi Mountain Paradise di langit dan Mountain Paradise yang penuh kekotoran di tanah menjadi magnet yang menarik satu sama lain. Namun, lingkaran sihir bola yang digunakan Lucien untuk naik ke tingkat demigod ada di tengah-tengahnya!     

Cit, cit. karena tarikan dua demigod yang asal-muasalnya sama, melainkan saling berkebalikan, lingkaran sihir bola berjalan dengan lebih banyak rintangan. Reaksi yang harusnya bisa didapat dalam satu menit, kini jadi dua menit!     

Paus Viken melihat ke bawah, pada Monster Viken, dengan acuh dan dingin. Akulah Viken yang sesungguhnya, kau hanyalah tanaman rambat yang menempel padaku. Kau pikir aku tak bisa menekanmu meski aku tak bisa menyingkirkanmu?     

Setelah memastikan Lucien akan sembunyi di Dunia Arwah untuk menyelesaikan ritual, aku sudah melihat kalau kau tak akan membiarkan kesempatan ini!     

Sekarang, butuh paling tidak setengah jam untuk Lucien menyelesaikan ritual. Berapa lama kekuatanmu bisa merembes keluar dari Dunia Grbang?     

Selama kekuatan Monster Viken ditekan, tanah akan semakin mirip neraka, sementara ekstraksi kekuatan Dunia Arwah akan semakin melemah. Kurang dari setengah jam, lingkaran sihir bola akan hancur sendiri karena kurang energi!     

Maltimus sengaja memegang bagian neraka dan terus menyerang Monster Viken.     

Monster Viken harus menyisakan separuh perhatiannya untuk melawan pengaruh Paus Viken. Jika bukan karena bantuan Fernando, ia pasti nyaris tak bisa melawan. Namun Paus Viken di langit punya banyak mantra suci yang aneh. Sambil menahan Monster Viken lewat hubungan aneh mereka, dia tak seluruhnya berada dalam posisi kalah melawan Silver Moon. Dia memang layak disebut sebagai demigod terkuat. Apalagi, dia belum melakukan God's Arrival!     

Setelah dia menjadi demigod lewat kekuatan iman, Viken tak lagi punya dunia kognitif, tapi dia bisa merapal mantra secara tak langsung lewat kekuatan demiplane-nya. Biar bagaimanapun, model sihir yang diukir dalam jiwanya tak pernah hilang     

Setelah lebih dari 10 menit, meski Lord of Hell tak berusaha keras, Monster Viken nyaris hancur karena dia mencoba melampaui batasan Dunia Gerbang.     

Mendadak, wajahnya yang tirus dan suram memberikan senyum mengejek. "Kau terlalu lengah. Aku menahanmu dalam waktu lama!"     

Suara menggema, menghancurkan solidifikasi warna hitam, putih, dan abu-abu.     

Tepat ketika Maltimus mendapat firasat buruk, Monster Viken mendadak hancur menjadi udara yang segelap tinta, lalu berjatuhan. Sementara itu, Lord of Storm melemparkan item alkimia aneh yang melebur bersama hawa hitam menjadi gerbang kacau yang bagian atasnya ada di bawah.     

Pada gerbang, mata merah dan haus darah keluar dengan hebat, sebelum gerbangnya terbuka setelah meledak. Sebuah monster yang terbentuk dari begitu banyak potongan daging, bagian tubuh, dan mata pun keluar.     

Itu adalah Will of Abyss!     

Karena ini adalah Dunia Arwah, tak sulit bagi Lord of Hell maupun Will of Abyss untuk tiba. Jadi dengan bagian kekuatannya sebagai sesembahan dan persiapan yang sudah dilakukan Kongres Sihir, Monster Viken memanggil Will of Abyss!     

Karena Will of Abyss adalah faktor yang tak bisa dikendalikan, mereka harusnya yang mengarahkan kedatangannya!     

Monster Viken hanyalah distraksi dan jebakan untuk menggoda Maltimus!     

Senyum mengejek di sudut bibir Maltimus membeku. Meski sosok sinting itu belum sepenuhnya pulih dari luka-lukanya, dia terlalu gila untuk memedulikan nyawanya sendiri. Nyaris tak bisa dia untuk mengalahkannya dalam 10 menit!     

Apakah dia akan melihat Lucien Evans mencapai ke tingkat demigod tanpa bisa melakukan apapun?     

Tepat ketika Will of Abyss tiba, dia mencium hawa setan paling menjijikkan, jadi dia langsung melesatkan sinar pengacau menuju Maltimus.     

Di langit, Viken marah. Jika Maltimus tak terlalu egois, Monster Viken pasti sudah tamat lebih dari 10 menit lalu. Meski dia memanggil Will of Abyss, waktu tambahan harusnya cukup untuk menghancurkan serangan beruntunnya.     

Alih-alih memikirkan hal-hal pada sisi Lord of Hell, dia memfokuskan perhatian melawan Silver Moon dan memberikan 'hukuman ilahi' pada lingkaran sihir bola di bawah. Sayang sekali Maltimus tertahan oleh Will of Abyss dan Fernando sedang lowong. Mereka pun terus menyerang.     

Di sisi lain, karena Monster Viken kembali ke Dunia Gerbang, paus tak perlu memusatkan perhatiannya untuk memengaruhinya. Jadi dia perlahan menahan Silver Moon, tapi dia tak bisa mendesak Alterna untuk kembali kapanpun.     

Waktu berlalu. Melihat lingkaran sihir bola di bawah semakin memadat, seolah ledakan mengerikan disiapkan di sana, Paus Viken menyipitkan mata.     

Lalu, dia mengangkat tongkat platinanya, dan seolah berada di dunia berbeda. Hawa suci, superior, dan meluap-luap pun menyebar.     

"Kau adalah satu dan semuanya."     

"Kau ada saat ini dan selamanya."     

"Kau adalah pencipta dan penguasa."     

Doa khusyuk dan pujian terdengar dari mulut roh kudus dan malaikat. Di proyeksi Mountain Paradise di belakang Paus Viken, lapisan cahaya suci berkumpul menjadi cahaya tak berujung di lantai ketujuh.     

Itu adalah God's Arrival!     

Paus Viken menggunakan God's Arrival!     

Viken memasang senyum lembut lagi. Merupakan kecerdasan dan kelemahanmu yang membiarkan monster memanggil Will of Abyss dengan sebagian kekuatannya. Kini setelah esensi dan kekuatannya menurun, berarti aku bisa melakukan God's Arrival lagi, selama tubuh fisikku membayar harga kecil!     

Rambutnya menjadi putih, lalu dia mengayunkan tangan, meledakkan semua kilauan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.