Singgasana Magis Arcana

Pembual Terbaik Sepanjang Masa



Pembual Terbaik Sepanjang Masa

0Semua pendeta dan umat sekarang sangat bingung. Mereka merasa informasinya terlalu sulit ditampung oleh otak mereka. Hal-hal seperti dunia kecil, dunia sedang, dunia besar, dan dunia tanpa batas tak pernah mereka ketahui. Namun, meski mereka tidak terlalu paham, mereka harus mengakui kata-kata dari pendeta muda itu terdengar sangat kuat dan mendalam. Ell, sang God of Revival, Fertility, and Redemption, naik satu level lebih tinggi dari tuhan lainnya.     
0

Anheuse, yang bersembunyi di pojokan, juga sangat bingung.     

"Apa kita membicarakan tentang Ell yang sama...?" gumamnya.     

Francis sedikit terhibur. Dia harus menahan dirinya agar tidak tertawa terbahak-bahak. Memang, pemuda itu cukup berbakat dalam menyampaikan cerita. Bahkan jika pemuda itu tidak bisa menjadi murid sungguhan di masa depan, menjadi seorang bard dan menyampaikan cerita juga akan membuatnya menjadi sosok luar biasa.     

Nob merasa pusing karena darahnya melesat kencang menuju otaknya. Dia merasa imajinasinya hancur berkeping-keping. Dia tidak bisa percaya kalau ada orang yang membual lebih baik daripada dirinya, tapi itulah kenyataan.     

Nob tidak bisa meniru Lucien lagi. Meski mengikuti kalimat Lucien, bualannya tidak akan berakhir karena Nob bisa bilang kalau di sana juga ada dunia tak terbatas kecil, dunia tak terbatas sedang, dan dunia tak terbatas besar. Tapi itu akan terlalu kelihatan jika dia sedang mencuri teori Lucien di depan para pendengar, yang mana akan membuatnya kalah debat lebih cepat. Jika begitu, itu akan membuat para pendengar memiliki kesan bahwa God of Moon hanya bisa mengulang kalimat orang lain dan terus berbohong sepanjang debat.     

Pikiran serupa melintas di pikiran para pendeta lain. Sambil mengernyit, mereka mencoba sebaik mungkin untuk menemukan sudut pandang baru demi mengalahkan cara pandang Leviathan terhadap dunia. Namun, agama yang mereka miliki masih dalam tingkat primitif, bahkan filosofi paling sederhana pun belum dikembangkan. Dengan keterbatasan imajinasi para pendeta dan zaman mereka, tidak ada yang bisa mereka gunakan sebagai senjata.     

Sementara Mother God of Earth, God of Wisdom, God of Storm, dan God of Love, karena mereka sudah kalah dalam debat di ronde sebelumnya, mereka kini hanya melihat respon pendeta lain sambil bersantai. Jika mereka akan diusir dari lembah, mereka harus diusir bersama-sama.     

Lucien melanjutkan dengan santai, "Tuhanku menciptakan dunia tanpa batas, menjaganya, lalu menghancurkannya. Tapi, lagi, dari dunia yang dihancurkan, dunia tanpa batas baru diciptakan lagi olehNya. Tuhanku adalah Tuhan yang menciptakan, menjaga, dan menghancurkan. Dia adalah siklus; Dia adalah pembangkit."     

... Pendeta lainnya tak bisa berkata-kata.     

"Tuhanku juga menciptakan pulau peri abadi di luar siklus tanpa akhir dari hidup dan mati. Tempat itu adalah tempat dengan kebahagiaan terbaik bagi saudara paling taat kami. Tuhanku menamainya..." Lucien berhenti sejenak, "... menamainya Pulau Suci."     

Lucien bermaksud meminjam nama Mountain Paradise, tapi dia tidak ingin Francis merasa curiga.     

Para pendengar bersorak. Mereka tidak menyangka kalau God of Revival, Fertility, and Redemption dengan kekuatan dan kekuasaan sebesar itu tetap akan mengulurkan tangan pada mereka! Tapi deskripsi yang diberikan oleh Lucien semuanya terhubung dengan baik, dan mereka mulai percaya kalau God of Revival, Fertility, and Redemption benar-benar bisa membantu mereka keluar dari siklus kejam dan meninggalkan dunia penuh dengan penderitaan serta korupsi.     

Dia memang God of Redemption!     

Sementara wajah Nob berubah pucat dan tak menemukan cara untuk membalas, mata Nena sedikit menyipit, seolah dia juga berpikir.     

Mendadak, Nob berdiri dari kursi perak dan mengambil satu langkah besar ke depan. Dia bertanya keras-keras,     

"Leviathan, biar kutanya padamu. Bagaimana keadaan sebelum dunia pertama kali diciptakan oleh yang kaupanggil God of Redemption?! Bagaimana bentuk dunia tanpa batas pada mulanya? Bagaimana penampakan Pulau Suci pada mulanya?"     

Lucien tidak menyangka Nob bisa mengemukakan pertanyaan kritis seperti itu dan jadi tercengang selama sesaat. Namun dia cepat sadar oleh apa yang sedang terjadi: bibir Nena bergerak sangat samar.     

Pergerakan itu mungkin lolos dari mata pendeta lain. Tapi Lucien juga seorang kesatria, jadi dia bisa menyadarinya dengan mudah.     

Kelihatannya pendeta Lord of War tidak bisa menahan diri lagi.     

"Tidak ada apapun, nihil, hanya kekacauan. Ada poin orisinil dari ruang dan waktu." Lucien memutuskan memberikan kesempatan pada Nob secara sengaja. Sebuah performa yang sempurna bisa saja membuat Francis curiga.     

Nob tertawa. "Kalau begitu kutanya kau: Dari mana 'kenihilan' berasal? Dari mana 'kekacauan' berasal? Lalu apa yang ada di luar 'kenihilan' dan 'kekacauan'?"     

Jawaban Nob sudah siap. Itu adalah God of Moon yang agung.     

Para umat juga jadi bingung. Mereka ingin tahu jawabannya, mereka ingin tahu jika makhluk yang lebih berkuasa pernah ada sebelumnya dan berada di luar 'kenihilan'.     

Mata Francis berbinar, karena dia akhirnya menemukan kesempatan untuk melawan balik. Setelah bertukar pandang dengan Lucien, dia berdiri dan berujar, "Di luar 'kenihilan' adalah 'yang tak bisa dideskripsikan', sebut saja, Tuhanku!"     

"Tak bisa dideksripsikan? Apa itu?" Nob dan pendeta lain tertawa atas jawaban itu.     

Francis berujar serius, "Yang disebut sebagai 'kenihilan', 'kekacauan', dan 'poin orisinil ruang dan waktu' semuanya berdasarkan pemahaman manusia dan masih ada dalam imajinasi manusia. Tapi keberadaan Tuhanku melampaui definisi, arti, konsep, logika, zat, jiwa, dan bahasa manapun. Keberadaannya tak bisa dideskripsikan."     

Kalimat Francis bahkan lebih tak bisa dipahami daripada kalimat Leviathan. Semua pendeta, termasuk Nena, tak bisa memahami sama sekali.     

Francis tersenyum. "Aku datang dari negara gurun di Timur. Di negaraku, seorang pria bijak yang terkenal bernama Lucien Evans pernah mengatakannya seperti itu..."     

Lucien Evans, sang pria bijak ... Lucien nyaris tertawa, tapi dia berhasil menahan diri.     

Namun, para pendeta dan pendengar hanya menangkap fakta bahwa Francis datang dari Timur. Mereka berpikir jika kekuatan Ell sudah menyebar di Timur.     

"Dia berkata kalau observasi kami terhadap objek apapun di dunia ini berdasar dari tubuh dan jiwa kami. Sehingga, informasi yang kami dapatkan tidak akan bisa dipahami. Contohnya, saat kita melihat cahaya, kita berpikir cahaya tidak memiliki warna spesifik. Tapi jika kita melihat cahaya lewat gelembung atau kristal, kita tahu kalau cahaya ternyata warna-warni. Sehingga, pemahaman kita adalah pemahaman manusia. Dan pemahaman kita tak akan pernah bisa mendeskripsikan makhluk yang agung, yang mana adalah Tuhanku.     

"Makanya, eksistensi Tuhanku melampaui definisi, arti, konsep, logika, zat, jiwa, dan bahasa manapun. Bahkan pemikiran 'kenihilan' itu jauh dari bisa mendeskripsikan Tuhan. Dengan kata lain, percobaan manusia untuk mendeskripsikan Tuhan itu sejenis kata-kata tidak senonoh."     

Kalimat Francis memperbarui pemahaman para pendeta akan tuhan. Dulu, pemahaman mereka akan tuhan terlalu dangkal untuk bisa keluar dari cara pikir orang biasa. Tapi ... tuhan mereka, yang membuat keberadaan dan kekuatannya terasa dari waktu ke waktu, tampak gagal memenuhi standar divinitas.     

Lucien juga berdiri dan tersenyum. "Tuhanku memiliki eksistensi dan juga tidak. Tuhanku adalah nihil, tapi Dia juga segalanya. Tuhanku tidak boleh didefinisikan oleh apapun, tidak ada sifat, tidak ada perbedaan, tidak ada bentuk, tidak ada ruang, tidak ada batas, tidak ada konsep ... Tuhanku sudah berkuasa secara alami. Tuhanku tidak butuh keyakinan atau disembah.     

"Tapi kita, manusia, butuh keyakinan. Kita harus diselamatkan. Sehingga, persepsi kita terhadap tuhan sejati menjadi God of Revival, Fertility, and Redemption dalam tingkatan konsep yang lebih rendah. Dia adalah simbol tuhan sejati, sebuah simbol yang bisa kita sembah.     

"Kita hanya perlu menyembah God of Revival, Fertility, and Redemption. Kita melakukan pengakuan dosa sepenuh hati, lalu kita akan diselamatkan. Kita tak akan pernah bisa memahami atau mendeskripsikan tuhan sejati, dan tuhan sejati tidak butuh pemahaman atau deskripsi kita. Kita tak akan pernah bisa memberikan efek pada tuhan sejati, tuhan sejati juga tidak akan mencoba memberikan efek pada dunia."     

Francis mengangguk setuju. Penjelasan Leviathan memang sangat luar biasa, yang mana menunjukkan dia seorang jenius dalam teologi. Namun, penjelasan itu masih terlalu rumit untuk digunakan dalam dakwah.     

Tapi Francis merasa pemuda itu agak mencurigakan dan berpikir jika ada yang aneh dengannya.     

Lucien tersenyum saat menjelaskan. Eksistensi yang tidak akan terpengaruh dan tidak akan mempengaruhi segalanya, sebuah eksistensi yang tidak ada artinya jika didiskusikan—berdasarkan teori Pisau Ockham, eksistensi seperti itu bahkan tidak perlu ada. Jika eksistensi tuhan memang seperti itu, Lucien bisa dengan aman menyimpulkan bahwa tuhan sudah mati.     

Apapun yang memiliki pengaruh terhadap dunia ini kurang lebih harus meninggalkan jejak, harus bisa dijelajahi dan dijelaskan.     

Kerumunan yang bingung, menangkap poin utama dari kalimat Lucien, bahwa tak peduli apapun yang terjadi, mereka harus mengikuti God of Revival, Fertility, and Redemption. Tuhan itu sangat kuat!     

Nena, pendeta Lord of War, tak bisa menemukan cara untuk menyangkal. Dia merasa merinding, tangan kanannya mengepal erat. Sebagai pengikut Lord of War, dia tidak pandai dalam artikulasi yang cerdas, namun dia punya kekuatan untuk mengeliminasi musuh.     

Lucien merasa cara Francis menatapnya berubah, jadi dia buru-buru mengubah gaya bicaranya. "Jangan coba-coba mengintip pada tuhan sebenarnya, atau kalian akan terinfeksi oleh kekuatan asing ini dan berubah menjadi monster tanpa nama dalam penderitaan abadi."     

Para pendengar, termasuk para pendeta, tanpa sadar berhenti berpikir. Itu kedengarannya sangat menyeramkan!     

Namun, setelah berpikir dua kali, mereka percaya kalau tuhan kuat sejati harusnya memang seperti itu.     

Francis menggeleng samar. Pemuda itu dan keyakinan yang dia sajikan masih belum bisa menyingkirkan penggunaan intimidasi yang umum ditemui dalam agama primitif. Dia masih terpengaruh oleh lingkungan sekitarnya, sungguh bakat yang disayangkan...     

Dari kejauhan, Ell melihat debat dengan fokus. Api di matanya berkedip tenang, membawa kekuatan untuk menyucikan.     

Dia bergumam pada dirinya sendiri,     

"Itu ... aku?     

"Apa aku sekuat itu?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.