Singgasana Magis Arcana

Kerja Sama



Kerja Sama

0"Kenapa?"     
0

Anheuse yang bertanya. Dia kembali sambil menyamar. Anheuse sangat khawatir akan situasi saat ini, dan pengambilan keputusan bisa membawa pada konsekuensi besar. Meski kekuatan sebenarnya dari Ell yang agung sudah bangkit, musuh yang mereka hadapi juga sangat kuat.     

Anheuse tidak yakin mereka bisa menghadapi musuh yang merupakan gabungan dari Lord of War dan tujuh tuhan lain.     

Sehingga, meski Lucien dan Francis cukup pandai dalam berpidato, sehingga Anheuse memang merasa terdorong, ketika menghadapi keputusan besar itu, Anheuse akan mengandalkan penilaiannya sendiri.     

Ell tidak terkejut sama sekali ketika mendengar balasan Lucien dan Francis.     

"Katakan alasannya."     

Lucien merasa Ell sekarang terlihat semakin mirip dengan Tuhan. Ell kini lebih tenang dan sabar, meski mereka sama sekali tidak optimis menghadapi situasi sekarang.     

Dia melihat ke arah Francis dan melihat Francis tersenyum. Jelas, Francis menunggu Lucien menjawab.     

Dengan sikap yang sangat waspada, Francis masih menguji Lucien. Lucien menjawab pelan, sambil menimbang kalimatnya.     

"Karena ... karena ini adalah kesempatan, kesempatan yang sangat bagus."     

"Kesempatan? Maksudmu kesempatan terbunuh?" Anheuse cukup kesal. Dia memikirkan fakta kalau musuh mereka setidaknya delapan kali lebih kuat daripada mereka.     

Dia juga marah karena demi memenangkan debat, Leviathan dan Francis mengatakan identitas asli Ell yang agung, sehingga memicu kemarahan dan rasa takut Lord of War. Anheuse sekarang merasa curiga akan Ell yang sengaja mengatakannya pada Francis dan Leviathan untuk menjalankan rencana awal, sehingga merasa sedikit cemburu. Anheuse sudah melayani Lord of Fire and Destruction lebih dari 20 tahun, tapi kini Tuannya lebih percaya pada dua pemuda yang baru saja bergabung dengan Kongres Doa Rahasia.     

Lucien bertanya serius, "Kenapa malam ini? Kenapa Lord of War ingin semuanya terlibat?"     

Ell mengangguk, tahu yang diucapkan Lucien benar. Ell lalu menatap Francis.     

Francis menjelaskan pada Anheuse,     

"Karena Lord of War takut akan keagungan Tuan kita: Takut jatuh di bawah kilau Tuan kita. Lord of War ingin bersikap sangat waspada."     

Francis memberikan banyak pujian, tapi singkatnya, apa yang sedang terjadi adalah Lord of War sebenarnya penasaran dengan kekuatan God of Revival, Fertility, and Redemption. Sehingga, Lord of War memutuskan mengirimkan delapan Tuhan serta para pendeta untuk menjalankan misi tersebut. Jika mereka gagal, Lord of War bisa dengan mudah menemukan alasan, lalu memberitahu para pengikutnya bahwa itu merupakan konflik internal.     

Dalam debat teologi, Francis dan Lucien mendeskripsikan God of Revival, Fertility, and Redemption sebagai sosok yang penuh kemurahan hati dan pengampun. Selama tidak ada bukti kalau Lord of War terlibat secara langsung dalam proses pembunuhan, dan juga ada alasan masuk akal, God of Revival, Fertility, and Redemption pasti akan menunjukkan kemurahan hati dan toleransi.     

Sementara itu, berdasarkan informasi yang mereka miliki, Lucien dan Francis yakin kalau tuhan-tuhan di bawah panteon Angornoma atau Babur tidak peduli tentang saling membunuh satu sama lain, karena tuhan-tuhan tidak percaya pada fakta kalau ada eksistensi yang mahatahu dan mahakuasa daripada mereka.     

"Begitu, ya..." Anheuse mulai mendapatkan beberapa petunjuk.     

Nena bersikap cukup tenang, atau setidaknya relatif tenang, selama debat. Saat itu, dia sudah merancang rencana.     

Ell mengangguk singkat sambil memasang senyum samar yang lenyap di detik berikutnya.     

"Tapi musuh kita tetap sangat kuat. Ada delapan tuhan dan pendeta mereka," kata Anheuse sangat khawatir. "Kita tidak bisa melawan mereka. Lebih baik kita pergi. Ell yang agung, Tuhan kita, sudah bangkit. Kita bisa menunggu dengan sabar daripada mengambil risiko untuk hal tak berarti."     

Lucien sedikit terbungkam, karena Anheuse masih tidak paham. Dia lalu menjelaskan,     

"Berdasarkan deskripsi Tuan Francis, Tuhan kita hanya bisa semakin kuat dengan mengambil ketuhanan tuhan lain. Jika kita kabur kali ini, Lord of War dan tuhan palsu lain akan menyadari kalau kita masih lemah. Mereka akan terus berusaha sebaik mungkin membunuh kita di luar lembah. Lalu situasinya akan jadi semakin buruk."     

Sebelum Anheuse membalas, Lucien melanjutkan, "Pikirkan. Selain God of Moon dan Lord of Underworld, apakah yang lainnya akan benar-benar bekerja sama? Hanya satu dari enam sisanya yang bisa mendapatkan posisi kita, jika mereka bisa membunuh kita. Apakah mereka akan mencoba rencana lain? Katakanlah, membunuh God of Moon 'secara tidak sengaja', atau memasang jebakan, atau ... bekerja sama dengan kita?"     

"Harusnya, iya," kata Anheuse tanpa ragu.     

Ell tetap tenang. "Ini memang kesempatan kita, jika kita tahu apa yang harus dilakukan. Tapi, Leviathan, Francis, bagaimana kita tahu siapa yang benar-benar ingin bekerja sama dengan kita?"     

Francis menyeringai. "Kenapa butuh 'kita'?"     

Bahkan Ell pun sedikit kaget.     

"Sikap mereka terus berubah. Mustahil kita bisa tahu siapa yang benar-benar ingin menjadi sekutu. Kita tidak boleh percaya pada siapapun," kata Francis.     

Anheuse menatap bingung pada Francis.     

Lucien melanjutkan, "Saya setuju. Mereka terus berubah-ubah, jadi lebih baik kita tidak membuang waktu untuk mencari tahu ada di pihak mana mereka. Sebaliknya, kita harus fokus menjadikan mereka sekutu!     

"Lord of War takut pada kekuatan Anda, Tuan, begitu pula tuhan lain. Mereka menunggu untuk melihat apakah Anda sekuat yang kami katakan. Selama kita percaya diri dan bisa menunjukkan kekuatan pada mereka, saya yakin mereka lebih senang bekerja dengan kita dan berbagi lembah ini dengan kita daripada berebut satu posisi tersisa.     

"Ya, pesannya mungkin saja jebakan, tapi juga terdapat harapan mereka. Jika kita bisa menunjukkannya pada mereka, kita bisa mengubah jebakannya menjadi kesempatan untuk melawan balik. Tapi jika kita mundur, kita akan kehilangan harapan dan mengubah kesempatan menjadi jebakan!"     

Francis menambahkan, "Tentu saja, kemungkinan besar mereka akan menunggu dan melihat dari samping, sampai situasi mereda, tapi itulah yang kita butuhkan. Kita harus membunuh Asin, God of Moon, baru pergi!"     

"Lalu apa? Mereka akan tahu kita memanfaatkan mereka, dan Lord of War juga akan mengetahuinya." Anheuse masih sedikit khawatir.     

Francis bertanya, "Kenapa kita ada di Lembah Solna?"     

"Untuk membunuh Asin, God of Moon, dan mengambil ketuhanannya," jawab Anheuse.     

"Apakah Lord of War menunjukkan kemurahan hati pada kita sebelumnya? Lord of War sudah mencari kesempatan untuk menghancurkan Avando sejak dulu." Lucien tersenyum.     

Anheuse mengangguk. "Itu benar. Untungnya, aku sangat lihai dalam penyamaran. Kalau tidak, aku pasti sudah dibunuh oleh Nena."     

"Apakah kita melihat pertolongan dari tuhan lain?" tanya Francis dan Lucien setelahnya. Target mereka bukan Anheuse, tapi Ell yang misterius.     

"Tidak, sama sekali tidak. Mereka membantu Lord of War," kata Anheuse kecut.     

"Jadi, kita akan mencapai tujuan kita, dan konsekuensinya tidak akan lebih buruk dari sebelumnya. kenapa tidak?" tanya Francis.     

"Hal paling penting adalah memulihkan kekuatan Tuan kita. Tanpa kekuatan, bahkan sekutu pun akan berubah menjadi musuh." Lucien meyimpulkan.     

Anheuse terdiam selama beberapa saat, lalu akhirnya berkata, "Aku tak ada pertanyaan lagi."     

Ketika Ell yang agung mengambil ketuhanan dan kekuatan God of Moon, tuhan lainnya akan memilih menjadi sekutu mereka dengan sendirinya.     

Ell tersenyum. "Analisis yang sangat masuk akal. Tapi untuk membuat pengecut takut dan membuat komplotan menyingkir, apa yang harus kita lakukan untuk menunjukkan kekuatanku?"     

Francis menyarankan,     

"Akan ada duel antara pendeta kepala God of Moon dengan kita, menggunakan alasan kalau dia mencemarkan namamu selama debat. Saat kita membunuh kepala pendeta Asin tepat di depan kuil, Asin pasti akan bertindak. Kalau tidak, Asin akan ditinggalkan oleh pengikutnya. Dalam kasus itu, saat komplotan lain melihat kita bisa membunuh pendeta God of Moon bahkan tanpa kehadiranmu, mereka akan memilih menjadi penonton yang waspada, daripada langsung terlibat dalam pertarungan itu. Jika kita bisa membuat rencana yang bagus dan memanfaatkan kesempatan terbaik, sebelum Asin bergerak, dan sebelum lainnya memilih minggir, kita akan punya cukup waktu untuk membunuh Asin, kemudian pergi."     

Sarannya harus berdasar premis bahwa lingkaran suci di Temple of War masih relatif belum berkembang, jadi mereka tidak bisa melingkupi seluruh dunia material utama. Selain itu, mereka sangat dekat dengan Sungai Solna.     

"Nob adalah pendeta kepala God of Moon, dan kekuatannya harusnya setara dengan Jacob. Bahkan jika aku memberikan Benih Jiwa pada Leviathan sekarang, dia tidak akan bisa mengatur kekuatan dan membunuh Nob," kata Ell yang berjalan menuju jendela. "Francis, kau yang lakukan."     

Jacob tidak bergerak secepat Ell. Dalam hal pelacakan rahasia, dia bersembunyi di tempat lain di dalam kota.     

"Saya akan menunjukkan kesetiaan saya, Tuanku," kata Francis.     

Ell mengangguk. "Aku terkesan dengan apa yang telah kau lakukan padaku. Leviathan, saat aku mengambil kekuatan Asin, aku akan memberimu Benih Jiwa. Tapi tidak sekarang. Saat ini aku harus menjaga kekuatanku untuk menghadapi musuh. Ini adalah gelang yang terbuat dari batu Mision dari Sungai Solna. Gelang itu membuatmu bisa bernapas dan berenang seperti ikan di air. Saat pertarungan dimulai, kau menyelam di bawah air dan pergilah. Tunggu kami di tempat lain."     

Setelah menerima gelang hijau, Lucien merasakan sedikit udara suci yang terkandung di dalamnya.     

...     

Saat sore, sebuah keributan besar terjadi di antara orang-orang di kota Husum. Beberapa saat kemudian, peperangan lain antara dua pendeta akhirnya akan terjadi.     

Seorang pemuda berambut hitam membaur di kerumunan dan sedang mendengarkan diskusi dengan serius.     

Sambil sedikit mengernyit, dia berpikir siapa yang bersembunyi di balik pertarungan itu dan apa tujuan mereka sebenarnya.     

Dia adalah penjaga malam peringkat 13 dalam daftar—Ramiro, sang Body Controller.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.