Singgasana Magis Arcana

Lencana Saint Lucien



Lencana Saint Lucien

0Di dalam dunia kognitif setengah memadat milik Lucien, Bintang Induk Takdir yang cerah mendadak mengorbit. Bintang tersebut keluar dari belakang lubang hitam menuju ke depan. Gravitasi yang tak bisa dihindari milik bintang itu membuat cahaya di sekitarnya membengkok. Waktu melambat di sana. Apapun yang berusaha mengintai ke dalam ruang itu menggunakan pengetahuan dasar menjadi tak bisa digunakan, bahkan cahaya dan waktu pun terkena deviasi.     
0

Saat berdoa, Lucien tampak serius dan khusyuk. Mendadak, Benih Jiwa mulai bergetar bagaikan hewan buas yang melihat mangsanya. Dalam detik selanjutnya, benihnya melebur ke dalam dada Lucien dan mengeluarkan cahaya suci serta dingin, yang langsung melingkupi Lucien di dalamnya.     

Ell kaget melihat kekuatan bulan sangat cocok dengan Leviathan. Deviasi samar dalam dunia kognitif Lucien membuat Ell yakin tidak ada yang mencurigakan akan apa yang baru saja terjadi, namun hanya bukti kalau Leviathan cukup berbakat dan bisa dipercaya. Ell mengangguk puas.     

Jacob juga cukup terkejut, sementara senyum misterius Francis di wajahnya menghilang.     

Cahaya bulan perak perlahan menghilang. Lucien kini tampak lebih tenang. Dia mengayunkan tinjunya, lalu tanpa diduga, ada bayangan cahaya bulan di udara.     

"Tubuhmu bisa menerima Benih Jiwa dengan cukup baik. Kekuatan bulan cocok untukmu," kata Ell. Sebagai yang berkuasa, Ell tidak akan mengakui rasa ragunya akan kekuatan spesifik yang dibawa benih tersebut.     

Jacob mengangguk. "Kau sudah resmi menjadi utusan ketujuh sekarang, Leviathan. Kelihatannya kekuatanmu sudah bisa menyaingi orang-orang berdarah suci!"     

"Ini adalah berkah dari Tuanku," kata Lucien tenang, yang tampak tidak gembira sama sekali, karena kelihatannya ketenangan itu dibawa oleh benih barusan.     

Ell mengangguk. Berikutnya, Ell berbalik untuk memberikan kekuatan pada Benih Jiwa milik Jacob, lalu meningkatkannya sampai ke batas level enam. Ell menghela napas dan berkata, "Sayang sekali aku membunuh Lord of Underworld, kalau tidak aku pasti bisa menemukan daerah kekuasaannya dan mengambil ketuhanan dari kematian."     

Ell yang tampak percaya diri berhasil meyakinkan dirinya sendiri kalau kekuatan miliknya sendiri lah yang membunuh Lord of Underworld.     

Lucien nyaris tertawa tapi ditahan. Setelah menimbang kalimatnya lebih dulu, dia berkata, "Tuanku, saat saya ada di dalam air, arusnya mendorong saya ke area yang saya yakini merupakan domain Lord of Underworld ... Mungkin di sana ada harta yang ditinggalkan..."     

Mantra Confinement bisa menyegel target di dalam ruang distorsi oleh si perapal. Selain jika target punya level—setidaknya—tiga level lebih kuat daripada perapal, tidak mungkin target bisa keluar dari sana. Target akan ditahan di dalam ruang itu selamanya, atau tersesat dalam labirin ruang dan akhirnya dihancurkan oleh badai ruang.     

Satu-satunya kesempatan target keluar adalah mengirimkan pesan untuk meminta bantuan. Selama lokasinya diketahui, biasanya melalui ramalan, mantra sihir tingkat lingkaran sembilan, Freedom, bisa digunakan untuk memecah mantra Confinement.     

Sehingga, saat Lucien membantu Ell menggunakan Sun's Staff, dia sangat tahu pada fakta bahwa sosok Lord of Underworld yang asli lah yang ditahan, bukan inkarnasinya. Inkarnasi Lord of Underworld paling tidak jadi lebih lemah karena hubungan yang dikurangi.     

"Domainnya ada di dasar Sungai Solna? Bukankah ada di Lembah Kematian di mana sungai itu berasal?" tanya Ell terkejut. "Apakah Lord of Underworld pindah karena takut kemungkinan balas dendam dariku? Lembah Kematian adalah tempat yang cocok untuk membangun domain ... Atau mungkin di sana ada semacam persetujuan antara Lord of Underworld dan Lord of War yang membuat Lord of War pindah ke sana? Mungkin ada hubungannya dengan kedatangan Lord of War ke Kota Husum dan debat..."     

Ell tidak ragu kalau Leviathan, penganut setianya, akan berbohong tentang masalah itu.     

Karena tak punya petunjuk untuk menjawab pertanyaan yang begitu banyak, Ell berkata, "Meski Antanas tak pernah menyangka kita akan kembali ke Kota Husum, jika kita ingin mendapatkan harta karun itu, maka kita tidak perlu kembali. Lord of Underworld sudah lenyap, dan hartanya akan terus ada di sana. Saat kita menemukan domain tuhan palsu lainnya dan membunuh mereka satu per satu, hartanya pasti bisa didapatkan."     

Dulu, Avando terobsesi dengan harta karun dan wanita. Tapi Ell sekarang, setelah membangkitkan ambisi dan visi, sudah bisa mengendalikan nafsunya. Tidak ada yang lebih penting daripada naik ke singgasana tertinggi lagi.     

Ell tersenyum, lalu melemparkan kotak laurel yang mulai membusuk pada Lucien. "Kalau kau senang dengan hartanya, aku akan memberimu beberapa sebagai hadiah."     

Lucien mengambil kotaknya dan melihat lapisan bubuk perak berada di dasar. Bubuk perak tersebut tertinggal setelah bola cahayanya hilang.     

Itu adalah bubuk dari Moonlight Stone! Lucien sangat terkejut, seolah itu bahkan lebih berharga daripada Moonlight Stone atau Death Stone kualitas terbaik. Yang lebih penting, bubuk itu bisa digunakan untuk memperbaiki Medali Ice & Snow dan Mantel Immortal Throne milik Lucien!     

Lucien baru akan menggunakan material lain untuk memperbaiki medali dan mantelnya, namun dia kini sudah menemukan banyak alternatif yang lebih baik.     

Senyum di wajah Francis jadi kaku selama satu detik. Dia juga menginginkan bubuk itu.     

Jacob berujar waspada setelah mendengar ambisi Ell, "Kita harus waspada. Tuhan palsu lain mungkin saja akan bergabung dengan Lord of War dan menggunakan diri mereka sendiri sebagai umpan. Kita bisa menunggu selama beberapa saat sampai kesabaran Lord of War habis, lalu kita bisa melawan mereka satu per satu."     

"Aku tahu." Ell mengangguk dan berkata, "Leviathan adalah orang yang cerdas dan memiliki motivasi; Francis kuat dan punya pengetahuan mendalam; lalu Jacob adalah orang yang waspada dan bisa mengatur strategi. Kalian bertiga adalah pelayan terbaikku."     

Setelah Francis, Lucien, dan Jacob memperlihatkan kesetiaan mereka sekali lagi, Ell melanjutkan, "Francis pernah memberitahuku tentang peringkat malaikat, dan kurasa itu bisa dipakai. Kalian bertiga adalah malaikat paling kuat yang mengabdi padaku. Francis, kau memiliki kekuatan penghancur, jadi kau adalah Angel of Death, dan juga Angel of Justice.     

"Lalu kau, Jacob, kau adalah pengikut pertamaku dan kau sudah berdakwah menyebarkan agamaku. Kau adalah Angel of Enlightenment, dan juga Angel of Redemption. Kau, Leviathan, kau adalah utusan baru yang penuh dengan energi. Jadi kau adalah Angel of Glory, Bintang di Langit Pagi, Son of Dawn."     

Lucien ingat kalau para kurcaci dulu juga pernah memanggilnya sebagai bintang pagi.     

"Aku akan kembali ke kediamanku untuk meningkatkan ketuhanan serta kesucianku. Jacob, kau kembalilah ke Politown dan bersiaplah untuk berdakwah. Selain itu, kirim beberapa pengikut untuk mengawasi tuhan palsu dan melenyapkan catatan demi membantu Francis dengan rencana masa depannya. Leviathan, kau pergilah ke tempat yang sudah kita setujui sebelumnya dan tunggu Anheuse, lalu kembalilah ke Politown bersamanya. Dalam perjalanan kembali, berdakwahlah pada orang-orang, tapi lakukan secara rahasia." Ell memberi perintah pada mereka, lalu menyuruh Leviathan menunggu Anheuse karena tahu Leviathan tidak bisa terbang.     

"Sesuai perintah Anda, Tuanku," jawab mereka bertiga serempak.     

Setelah Ell, Jacob, dan Francis pergi, Lucien akhirnya menghela napas lega, karena mereka bertiga—khususnya Francis—memberinya tekanan besar.     

Setelah menunggu beberapa saat untuk memastikan mereka tidak kembali, Lucien menyentuh dadanya dan mengeluarkan lencana berpola yang diselimuti dengan selapis cahaya bulan.     

Sebelum bergabung dengan Kongres Doa Rahasia, Lucien diberitahu tentang hadiah Benih Jiwa. Lalu keberadaan Benih Jiwa terus disebutkan. Lucien yang waspada jelas sudah mempersiapkan diri.     

Setelah membaca berkas kongres itu, berdasarkan ciri tuhan palsu dan kekuatan mereka, dengan membuat desain Sun's Corona sebagai referensi, Lucien membuat lencana separuh selesai menggunakan material yang dia miliki.     

Meski pada saat itu Lucien tidak memiliki struktur lengkapnya yang dia dapat dari Sun's Corona, Lucien cukup yakin kalau lencana tersebut bisa menyerap kekuatan Benih Jiwa dan mengubah lencananya menjadi item suci yang sempurna.     

Setelah mengetahui cara kerja God's Glory dan Benih Jiwa, Lucien sangat yakin rencananya bisa berhasil. Sehingga, dia melihat bagaimana Francis mengambil kekuatan benih itu.     

Lalu, sebagai seseorang yang masuk dalam kategori Secretive, Lucien berhasil menipu Ell dan Francis, yang tak pernah berusaha keras menginvestigasi Leviathan. Dengan menggunakan resonansi dari Sun's Corona, Lucien menyerap Benih Jiwa menggunakan lencana tersebut, dan mengubahnya menjadi item suci level tiga.     

Lencana itu bisa meningkatkan kemampuan penyembuh, kelincahan, kecepatan, dan kekuatan sampai level tiga. Jika Kekuatan Darah pemakai berasal dari bulan perak, maka levelnya akan naik menjadi empat. Tapi karena lencananya tidak meningkatkan reaksi kecepatan pemakai, seorang kesatria agung level empat sejati tetap bisa lebih bersaing.     

Lucien meninggalkan pesan di dalam item tersebut dan menamakannya,     

—Ell's Saint Badge, item suci level tiga tingkat senior.     

...     

'Mungkin, lencana adalah pengikut yang benar-benar setia.     

'Dari: Lucien Evans.'     

Setelah menggantungkan lencananya di balik mantel, Lucien mulai memperbaiki dua item sihir menggunakan bubuk perak. Baru setelahnya dia akan menemui Anheuse.     

...     

Di dasar Sungai Solna, di antara arus, ada cahaya samar yang muncul. Suara Lord of Underworld terdengar.     

"Aku akan membunuhmu, Ell! Aku akan meletakkan jiwamu jauh di dalam dunia kematian dan mencambuknya selama 10 ribu tahun!"     

Entah mengapa Lord of Underworld bisa menyingkirkan belenggunya dan kembali ke dimensi ini.     

Setelah sensasi pusingnya lenyap, dua titik cahaya merah di rongga mata mendadak berkedip saat merasakan bahaya besar.     

Lord of Underworld tidak melihat siapapun di sekitarnya, tapi dia merasa itu adalah inkarnasinya yang mencari Lord of War untuk meminta pertolongan.     

Begitu dia berpikir demikian, sebuah pedang yang dilapisi api muncul entah dari mana, membawa kekuatan penghancur yang dahsyat.     

Retakan yang dalam tertinggal di tubuh Lord of Underworld. Dua titik cahaya merah lenyap bagaikan api lilin yang mati.     

...     

"Saya mengapresiasi dan berterima kasih, Tuanku. Saya tidak menyangka ini sama sekali ... Ini salah saya," kata Asin.     

Setelah kehilangan kekuatan untuk mempertahankan sosok manusianya, Asin kini kembali ke bentuk aslinya, yaitu centaur tua. Setelah berkata demikian, jenggot putihnya bergetar hebat. Jelas, Asin sangat kesal.     

Lord of War memakai wujud pria paruh baya yang mengenakan penutup mata. Dia mengangguk. "Dia sangat licik. Sisanya lemah. Kau adalah yang yang pertama kali melayaniku dengan setia. Ambillah ini."     

Lord of War mendapatkan ketuhanan dari tuhan palsu yang dia bunuh bulan lalu, yang mana cocok dengan Asin.     

Sebuah bola cahaya diberikan pda Asin dari Lord of War.     

Asin sangat terkejut karena tak pernah menyangka kalau Lord of War akan memberikan hadiah sebesar itu.     

"Tuanku, ini ... Morning Star?" Asin terbata.     

"The Star of Morning, the Star of Dusk, the Incarnation of Love and Beauty, the Secret of Death and Resurrection. Ambillah ketuhanan itu, dan kau akan menjadi target utama Ell," kata Antanas blak-blakan. Empat tugas yang berasal dari ketuhanan itu akan sangat memancing Ell, karena tidak ada ketuhanan lain selain ketuhanan milik Lord of Underworld dan ketuhanan yang diberikan Lord of War yang cocok untuk Ell agar bisa meningkatkan kekuatan.     

Lord of War menggunakan Asin sebagai umpan, jelas. Setelah ragu-ragu selama satu detik, Asin tetap mengambil bola cahaya tersebut. Tidak ada pilihan lain bagi Asin.     

Ketika mengambil ketuhanan itu, tubuh Asin mulai berubah. Bentuk tubuh manusianya kembali, tapi Asin kini berubah menjadi wanita cantik dengan kulit halus dan rambut pirang.     

"Bagus. Mulai sekarang, kau adalah God of Love and Beauty, Star of Morning and Dusk," kata Antanas yang mengulurkan tangan kanannya dan menyentuh wajah Asin.     

Setelah Asin meninggalkan aula, angin dingin berembus. Antanas hanya berdiri di sana dalam waktu lama.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.