Singgasana Magis Arcana

Persiapan



Persiapan

0Ekspresi Camil dingin, tapi matanya bersinar dengan kebijaksanaan. Dia berujar tanpa basa-basi,     
0

"Kau selalu senang saat bertemu dengannya. Kau selalu berbagi banyak topik pembicaraan dengannya, tapi kau tetap merasa nyaman bahkan jika kalian berdua tidak saling bicara. Hanya dengan menikmati berada di sisi masing-masing itu cukup indah, dan kau terus menyebut namanya saat bicara denganku."     

"Kau ingin dia menjadi perempuan. Apa itu normal?"     

"Untuknya, kau memilih tidak menghentikan para penjaga malam. Untuknya, kau menghadapi bahaya besar dan menyisihkan kewajibanmu sementara. Kau mendistraksi Prince Dracula demi dia, kau melindunginya dari Demigod-lich. Kau mengatakan dirimu sebagai temannya?"     

Natasha sangat terkejut. "Tapi ... tapi dia laki-laki. Aku terus membantunya karena kami sahabat!"     

Mata biru Camil menatap Natasha sampai Natasha mulai tidak nyaman. "Benar. Kau adalah seorang kesatria dan kau membantu teman-temanmu. Tapi apa yang kaurasakan? Kau pernah jatuh cinta sebelumnya, jadi kau harusnya bisa mengatakan apa yang kaurasakan."     

Natasha mulai mondar-mandir di dalam ruangan dengan cemas.     

Mendadak, dia berjalan cepat menuju pintu.     

"Tunggu!" Camil tidak menyangka hal ini. Dia takut Natasha akan melakukan hal di luar batas, katakanlah, membunuh Lucien atau melukai dirinya sendiri.     

Camil melembutkan suaranya untuk menenangkan Natasha, "Natasha, cinta datang tak melihat gender. Kau selalu memberitahu dirimu hal itu, 'kan? Kebetulan saja kau jatuh cinta dengan wanita, tapi kali ini dengan pria. Jangan panik."     

Saat mengatakan itu, Camil juga agak cemas. Dia takut salah mengambil waktu untuk mengatakan segalanya pada Natasha, jika dia akan membuat grand duka kecewa.     

Natasha berbalik perlahan, tapi ekspresi di wajahnya sangat ceria.     

Matanya tampak lembut, pipinya merona. Ada semangat menggebu-gebu di antara alisnya. Saat itu, dia tampak sangat memikat.     

Camil sangat terkejut sampai dia bungkam. Dia merasa Natasha berubah.     

Setelah bertemu Demigod-lich, Natasha sering merasa kebingungan. Tapi sekarang, mungkin karena dia sudah menemukan target barunya, Natasha tak lagi bimbang. Sebagai gantinya, matanya bersinar dengan tekad!     

Natasha nyengir. "Bibi Camil, jangan khawatir. Aku akan berusaha keras demi kebahagiaanku sendiri!"     

"Apa...?" Sekarang Camil yang bingung.     

Apakah Natasha sudah menerima fakta itu hanya dalam waktu singkat?     

Natasha mengepalkan tangan kanannya, lalu berujar dengan tekad besar, "Aku adalah kesatria. Aku tidak akan menghindar jika ada masalah. Aku mencari solusi."     

Suaranya mulai naik.     

"Keyakinanku akan terus maju selamanya. Aku akan menghancurkan semua penghalang di depanku!     

"Tak peduli bagaimana dia menyikapi ini, aku tidak akan goyah. Aku akan mengatakan padanya perasaanku, mengalahkannya, dan menaklukkannya!"     

Itu adalah deklarasi dari Natasha.     

Camil harusnya sudah memikirkan hal ini juga. Sehingga dia sudah menduga hasil ini.     

Natasha menyeringai. Tangan kirinya dimasukkan ke dalam saku. Kotak laurel kecil yang berisi ketuhanan dari God of Love and Beauty ada di dalamnya.     

Natasha memutuskan jadi orang yang akan menyelesaikan masalah.     

...     

Lucien tidak perlu menganalisis Evans' Freezing Ray karena dialah yang menciptakan mantra tersebut. Setelah berhasil mengendalikan kekuatan spiritual yang berkembang pesat, Lucien sudah membangun model struktur mantra di dalam jiwanya, lalu menjadi penyihir tingkat lingkaran tujuh.     

Sambil membuka jendela, lalu melihat kebun yang berkilau karena sinar mentari hangat, hati Lucien dipenuhi kegembiraan. Dia jadi semakin kuat, situasi dunia sudah relatif tenang, dan wanita yang dia cintai datang padanya. Meski masih ada banyak kesulitan, segalanya berjalan ke arah yang positif.     

Monocle yang dia pakai semakin panas. Tahu ada yang menghubunginya, Lucien menyalakan monocle tersebut.     

"Lucien, kau tahu aku ada di mana?" Itu adalah suara Natasha.     

Lucien tersenyum. "Kau tidak mungkin ada di Allyn, 'kan?"     

"Haha, aku ada di menara sihir royal Holm," balas Natasha bangga.     

Lucien cukup terkejut. "Menara sihir royal Holm? Kau tidak takut dengan Gereja? Mereka bisa saja bereaksi berlebihan."     

"Jangan khawatir. Aku harus menenangkan para liberal di sini karena apa yang sudah terjadi. Semuanya salah Gereja, dan mereka harus memahami serta mendukungku," kata Natasha separuh bercanda menggunakan nada seorang ratu.     

Lucien pun tanpa sadar berujar, "Kalau begitu tanggal 25 Juni apa kau bisa..."     

"Tanggal 25 Juni apa kau senggang..." Natasha bertanya bersamaan dengan suara Lucien.     

Mereka berdua terdiam dan tersenyum.     

Menurut adat di dunia ini, perayaan ulang tahun berjalan selama lebih dari satu hari, sejak satu malam sebelumnya sampai pagi hari berikutnya.     

Lucien mengusap dagunya, senyum di wajahnya tampak lebar. "Aku selalu senggang kapanpun ratu meminta."     

"Bagus. Kalau begitu 25 Juni di menara sihir royal Holm, aku akan merayakan ulang tahunmu," kata Natasha riang, "aku mengenalmu selama bertahun-tahun, tapi aku tak pernah punya kesempatan merayakan ulang tahunmu."     

Setelah mereka mengakhiri panggilan, Lucien berjalan mondar-mandir di ruangannya dengan semangat. Dia meninju udara dengan tangan kanannya karena kelewat girang.     

"Satu langkah maju lagi," kata Lucien pada dirinya sendiri.     

Dia tak bisa duduk. Macam-macam ide melintas di kepalanya. Dia yakin Natasha juga memiliki perasaan terhadapnya. Mungkin dia harus mencoba mengambil langkah besar.     

Lucien memutuskan menuliskan rencananya.     

'Target: Agar bisa bersatu dengan wanita yang kucintai.     

'Langkah 1: Siapkan bahan yang bagus dan buat dua piring makanan khas Cina.     

'Langkah 2: Tiba di menara sihir royal Holm lebih awal. Buat suasana jadi romantis menggunakan lilin, piano, dan wine.     

'Langkah 3: Pimpin pembicaraan dan lihat bagaimana respon Natasha. Ada tiga pilihan: Coba terus, ungkapkan, dan berhenti sementara.     

'Langkah 4: Detail. Kalau Natasha tidak menyukainya, mundur tapi jangan menyerah. Ambil waktu untuk membangun hubungan lagi. Kalau sikap Natasha tetap ambigu, terus bicarakan tentang pengalaman masa lalu kita dan bangun hubungan yang lebih kuat. Saat waktunya tepat, gunakan kesempatan dan ungkapkan perasaan.'     

'Catatan: Apa yang harus disiapkan.     

'Pertama, Natasha senang dengan makanan manis serta hidangan utama yang kenyal serta juicy. Dia tidak keberatan dengan makanan pedas dan kurangi hidangan biasa. Jadi hidangan yang bisa dimasukkan adalah ikan asam manis, tumis hati domba, anak babi bakar, labu madu, dll, tergantung bahan apa yang ada.     

'Kedua, siapkan piano dan violin. Musiknya harus romantis, tapi Untuk Silvia dan Exodis sangat tabu untuk jaga-jaga memicu kenangan sedih. Daftar musiknya termasuk Marriage d'amour, Ballade pour Adeline, Canon in D Major....     

'Ketiga, tulis kemungkinan pertanyaan dan bersiap-siap...'     

Lucien menulis panjang lebar, seperti sedang melakukan eksperimen. Dia berpikir sangat keras, mencoba mencari apapun yang dia lewatkan.     

Lucien membaca rencananya baris demi baris. Kemudian dia mulai memikirkan apa yang akan terjadi jika rencananya benar-benar berhasil. Dia merasakan otot di tangan dan dadanya. Jelas, otot-ototnya tidak terlalu bagus jika dibandingkan dengan otot kesatria.     

Lucien menepuk bibirnya, sedikit mengernyit.     

"Aku harus menyiapkan ini juga."     

Sepuluh menit kemudian, Lucien tiba di Perpustakaan Arcana Maju Allyn. Wajahnya merona, tenggorokannya agak kering, kemudian Lucien berujar pada jiwa alkimia,     

"Umm ... Aku hanya ... Umm ... Tolong Buku Pink."     

...     

Setelah bertemu para penyihir dari keluarga kerajaan, Natasha berjalan ke lantai atas menara sihir dengan alasan ingin beristirahat. Namun dia berjalan menuju demiplane Hathaway sambil menyunggingkan senyum manis yang lebar.     

Tangan kirinya masih mengusap kotak laurel kecil di saku. Dia punya harapan di dalam hatinya. Dia yakin saat Lucien memutuskan memakai cincinnya, semua halangan di antara mereka akan lenyap.     

Lucien tampan. Jika dia menjadi wanita, pasti akan sangat cantik. Natasha harus mengawasi wanitanya dengan baik, untuk jaga-jaga ada yang mau mengambilnya.     

Itulah yang Natasha pikirkan pada dirinya sendiri.     

Tapi tangan kirinya menyentuh sesuatu yang dingin. Senyum lebar Natasha lantas membeku.     

Itu adalah Pale Justice.     

"Aku laki-laki," kata Lucien serius. Dia pernah mengatakan itu pada Natasha.     

Kenangan tersebut kembali padanya dan memenuhi kepala Natasha.     

Dia adalah pemuda berambut hitam berbakat yang membuat orang-orang terpukau.     

Dia adalah pria yang bisa diajaknya bicara sepanjang hari tanpa topik apapun, juga tanpa tekanan.     

Dia adalah pria yang punya tekad besar yang tak akan menurunkannya dari punggung saat berada di hutan gelap ketika menghadapi bahaya terbesar.     

Dia adalah penjelajah tegas yang meninggalkan Aalto demi mimpi sihirnya.     

Dia adalah penyihir cerdas yang selalu punya akal saat Demigod-lich mengejar mereka.     

Dia adalah kesatrianya, yang peduli pada Natasha, membuatnya tertawa, dan berdiri di depan Natasha juga.     

Natasha berdiri di tempat selama beberapa saat. Lantas dengan senyum lembut, dia berbalik dan pergi sebelum memasuki Element Paradise, demiplane Hathaway.     

Kotak laurel kecil juga diletakkan di tas penyimpanan miliknya paling dasar.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.