Singgasana Magis Arcana

Usul Rock



Usul Rock

0Setelah dia menyalakan lingkaran komunikasi, sebuah suara wanita dewasa yang merdu terdengar dari monocle-nya. "Lucien?"     
0

Lucien tercengang selama beberapa saat, tak tahu suara siapa itu. Sampai akhirnya dia berujar lagi, baru Lucien tahu orang yang menghubunginya adalah Nyonya Florencia, istri Arcanis Agung Oliver.     

"Nyonya Florencia, apa ada yang bisa saya bantu?" tanya Lucien bingung.     

Florencia terkekeh. "Kau pikir aku tidak punya pekerjaan lain yang lebih penting? Aku tidak akan menghubungimu kalau tidak ada apa-apa. Bagaimana pendapatmu pada naskah Oliver? Kau pasti sudah membaca jurnal Arcana bulan ini, 'kan?"     

Lucien semakin bingung. Anda dan suami Anda harusnya bisa berdiskusi secara privat. Kenapa Anda repot-repot bicara dengan orang luar? Namun Lucien ingat pasangan itu tampaknya sedang bertengkar. Dia pun tersenyum dan berkata, "Saya sudah membaca dan mendiskusikannya dengan Yang Mulia Raventi dan Tuan Gaston. Jika Anda tidak keberatan, saya akan mulai dari awal. Apakah tidak masalah?"     

"Ya," balas Florencia cepat.     

Setelah bertukar pendapat mengenai naskah tersebut, Florencia terdiam beberapa saat. Kemudian dia memelankan suara merdunya dan berkata, "Lucien, apa Oliver memintamu bekerja sama mengerjakan opera? Lebih baik kau menolaknya."     

"Bagaimana Anda tahu?" Niat Oliver untuk menyenangkan istrinya ketahuan oleh Florencia? Lucien cukup terkejut. Sungguh penjaga rahasia yang payah!     

Suara Florencia yang ditahan terdengar senang. "Dia selalu protes karena tidak ada musisi sungguhan di Holm, juga tidak ada orang yang bisa mengadaptasikan naskah panggungnya ke dalam opera yang bagus. Jadi jika dia berniat membuatku senang dengan opera baru, mana mungkin dia melupakanmu, seorang master agung yang berada di tingkat paling tinggi bahkan di seluruh sejarah musik?"     

"Lalu bagaimana Anda bisa tahu kalau beliau akan membuat Anda senang dengan opera?" Lucien akhirnya paham kalau Florencia menebak atas pemahamannya tentang suaminya dan kehidupan pernikahan selama ini. Lucien yang baru memulai kehidupan cintanya, bertanya penasaran.     

Florencia terkekeh lagi, tapi tawanya terdengar mengandung perasaan yang campur aduk. "Dia selalu seperti ini. Entah perhiasan atau puisi emosional, atau opera baru yang dia buat sendiri. Dua pilihan pertama digunakan akhir-akhir ini. Kalau memikirkan sifatnya yang tak akan menggunakan dua hal secara berurutan, mudah saja menebak dia akan membuat opera kali ini."     

"Lalu kenapa Anda meminta saya menolaknya? Anda tidak mau memaafkannya?" Lucien menepuk wajahnya setelah bertanya. Bagaimana mungkin dia menanyakannya secara langsung? Ternyata dia juga suka bergosip.     

Florencia tertawa kering. Dia menggoda dengan nada kecut, "Setelah kau menulis 'Untuk Silvia', Silvia meninggal. Kalau kau menulis opera yang ditujukan agar memperbaiki hubungan pasangan, lalu ternyata mereka berpisah, aku yakin musik cintamu akan menjadi sebuah kutukan dalam hati semua orang. Ini demi kebaikanmu, makanya aku memintamu menolaknya."     

Lucien menangkap maksud Florencia dalam kalimat barusan. "Nyonya, apakah Anda akan bercerai dengan Yang Mulia Oliver?"     

"Ya," balasnya. Kemudian dia mengeluarkan perasaannya. "Aku terus memberikan toleransi padanya, tapi dia tak pernah benar-benar menyesal. Aku terlalu lelah dan putus asa menghadapinya lebih lama lagi. Aku punya arcana dan pembelajaran sihirku sendiri. Aku punya guru, murid, dan teman-temanku. Bukan berarti nilai dan signifikansi dalam hidupku akan lenyap setelah aku meninggalkannya. Terkadang cinta tak bisa menutupi segalanya. Mungkin aku bisa menemukan kebahagiaan setelah kami bercerai."     

Dia berkata secara rasional, tanpa menangis dan berteriak, yang mana membuat Lucien mendengar resolusi dalam kalimatnya. Kelihatannya keputusan itu dibuat setelah berpikir panjang, bukan keputusan sesaat. Sehingga, dia tidak berusaha membujuk dan hanya tersenyum. "Kalau begitu, saya harap Anda punya kehidupan baru yang bahagia lebih dulu, Nyonya."     

Namun berdasarkan pengertian dan pemahaman Florencia terhadap Oliver yang dia katakan tanpa sadar, bisakah hubungan mereka putus semudah itu? Lucien agak curiga.     

Florencia membalas dengan suara pelan, "Lucien, kau sungguh pria yang baik. Aku sering berpikir kalau aku tidak bertemu dengan Oliver tapi bertemu denganmu yang sama-sama berbakat dan lebih setia daripada dia, pernikahanku pasti akan sangat bahagia sampai membuat orang lain iri. Aku iri dengan Natasha."     

Dia adalah murid Morris, dan Morris adalah anggota keluarga kerajaan Holm serta junior yang sangat diperhatikan Hathaway. Jadi dia punya pemahaman umum tentang percakapan Lucien dan Hathaway beberapa saat lalu dan jadi tahu kenapa Lucien menolak segala godaannya selama beberapa tahun terakhir.     

"Terima kasih atas pujiannya." Meski dia sudah menerima kesan pria baik, Lucien tidak terusik sama sekali karena dia sudah memiliki cintanya. Lucien hanya tersenyum dan berterima kasih.     

Florencia mendadak terkekeh. "Sebenarnya aku dulu pernah berpikir membalas Oliver, dan aku berencana membangun hubungan jiwa dan fisik dengan pria lain, sama seperti yang Oliver lakukan padaku. Saat itu, kau adalah salah satu targetku, tapi kau mengabaikan semua pesonaku. Apalagi aku tak bisa melampaui batasan fisikku sendiri.     

"Sekarang setelah kau punya Natasha, tidak mungkin aku bisa melakukannya. Aku sudah merasakan sakitnya sendiri, dan aku tak akan membiarkan gadis lain merasakan rasa sakit ini lagi. Lucien, bersikaplah yang baik pada Natasha. Jika kau selingkuh, aku akan menggodanya dan mengambilnya. Hehe. Dia kehilangan ibunya saat masih kecil. Dia pasti senang dengan wanita dewasa sepertiku."     

Lucien mengusap dagunya malu dan buru-buru mengubah topik. "Nyonya, Anda mengatakan kalau saya adalah salah satu target Anda. Apakah Anda punya kandidat lain?"     

Florencia jadi lebih nyaman setelah pengakuan barusan. Dia menahan tawa dan berujar, "Aku sangat menuntut. Sedikit yang masuk dalam kriteria. Selain itu, mereka harus punya latar belakang yang kuat sehingga mereka tak akan dibunuh oleh Oliver. Jadi selain kau, aku berencana menggoda guruku. Tapi setelah analisis cermat, aku merasa kesempatan berhasilku tak terlalu tinggi. Lucien, apa menurutmu kalau gaunku dipenuhi dengan Wave Stone, Sun Stone, Ice Crystal, Dragon Hide, dan material berharga lain, apakah guruku akan terpikat denganku?"     

Lucien langsung membalas, "Saya yakin Yang Mulia Morris akan melepas gaun Anda, mendorong Anda ke ranjang, lalu pergi membawa gaun Anda."     

"Haha! Aku juga berpikir seperti itu!" Florencia kaget awalnya. Kemudian dia tertawa.     

Lucien mengangkat alis. Dia merasa tidak pantas mengolok orang tua secara diam-diam, jadi dia buru-buru berujar, "Sudah lama sejak terakhir kali saya bertemu Yang Mulia Morris. Beliau sekarang sedang sibuk dalam penelitian apa?"     

"Guruku nyaris meneteskan liur setelah kau mengajukan alkimia baru. Itu adalah bidang yang mengendalikan perubahan material. Jika siapapun bisa masuk ke dasarnya, mereka akan memiliki banyak harta yang mereka inginkan. Jadi guruku sangat mendalaminya sejak saat itu," kata Florencia bercanda. Sebenarnya, bagi penyihir elemental tingkat lingkaran 9 seperti Morris, Donald, dan Raventi, alkimia baru punya cahaya legendaris di mata mereka. Bagaimana mungkin mereka tak mendalaminya?     

Lucien membalas dengan candaan yang sama, "Jika Alferris bukan naga, saya curiga Alferris adalah anak Yang Mulia Morris. Beliau benar-benar menjaga hartanya seperti naga."     

Setelah berbincang, Florencia berkata, "Lucien, kau harus berusaha lebih keras dan coba punya anak dengan Natasha secepatnya. Kalau Oliver dan aku tidak setuju dengan pernikahan tanpa anak, mungkin kami tidak akan seperti sekarang."     

"Situasi hari ini masih terlalu berbahaya untuk memiliki anak. Selain itu, belum satu bulan sejak Natasha dinobatkan. Masih ada banyak waktu sebelum ada desakan atau tekanan." Lucien sudah bicara pada Natasha tentang itu. akan ada banyak perubahan dalam tahun-tahun yang akan datang, sementara kehamilan akan melemahkan dan membuat Natasha dalam bahaya. Sehingga, mereka harus memikirkan pertimbangan itu setelah Holm stabil.     

Natasha tak bisa lebih setuju lagi. Dia ingin menikah dengan Lucien secara terbuka dan membiarkan anak mereka lahir dalam keluarga yang utuh.     

Ada masalah dari semakin tinggi tingkat seseorang, akan semakin sulit hamil. 'Kehamilan Paksa' dalam Buku Pink jelas tidak dibuat bukan untuk lelucon belaka. Cara itu dibuat oleh seorang legendaris demi melanjutkan keturunan darahnya. Saat dia melihat sihir itu pertama kali, Lucien punya ide mendirikan klinik di Allyn yang khusus menangani kemandulan.     

Setelah mengakhiri pembicaraan dengan Florencia, Lucien kurang lebih merasa ragu. Jika mempertimbangkan kedekatannya, Florencia adalah murid Morris, dan Morris adalah senior Natasha, jadi dia harus menolak bekerja sama dengan Oliver karena permintaan Florencia, karena Lucien juga sependapat dengannya. Namun dia sudah berjanji pada Oliver, jadi tidak pantas membatalkan kalimatnya.     

Setelah berpikir sejenak, Lucien membuat keputusan. "Aku akan menunggu sampai mereka bercerai. Jika Yang Mulia Oliver masih ingin membuat opera untuk rujuk, tidak akan menyebabkan konflik dengan permintaan Nyonya Florencia.     

"... Selain itu, apakah permintaan Nyonya Florencia kalau aku sebaiknya tak bekerja sama dengan suaminya karena dia masih ragu dan takut dia akan terbujuk oleh opera? Kuharap hubungan mereka tidak berakhir dalam tragedi meski mereka ketahuan..."     

Mendadak, monocle-nya panas lagi. Lucien mengusap alisnya pasrah, lalu menyalakan lingkaran komunikasi.     

"Lucien." Suara Morris terdengar.     

Lucien terkejut dan membalas agak canggung, "Selamat pagi, Yang Mulia Morris."     

"Kenapa kau terdengar aneh?" tanya Morris bingung.     

Lucien tersenyum. Dia tidak bisa bilang kalau dia barusan mengolok arcanis agung tersebut dengan muridnya barusan. Jadi dia hanya bertanya, "Apakah ada yang bisa saya bantu, Yang Mulia Morris?"     

"Kau sudah membaca jurnal Arcana baru?" Pertanyaan Morris sama.     

Lucien akhirnya menghabiskan sepanjang pagi untuk berdiskusi dengan archmage terkenal serta penyihir tingkat senior. Namun penyihir legendaris seperti Douglas tidak menghubunginya, karena pengetahuan mereka sudah cukup untuk melihat masalah dalam naskah Oliver.     

Lucien tidak senggang lagi sampai siang. Dia berencana kembali membaca jurnal Arcana setelah makan siang. Jika dia tidak belajar dan mengikuti naskah terbaru, dia bisa melakukan kesalahan besar meski dia punya perpustakaan jiwa.     

Saat itu, Rock yang mengenakan tuksedo hitam, berjalan masuk dan mengetuk pintu kantor Lucien. "Lucien, kau ada waktu?"     

"Kau sudah menyelesaikan tugas wajibnya?" Lucien mempersilakan masuk dengan senang hati.     

Rock berujar santai, "Tentu saja, sebagai anggota Institusi Atom, tugas wajib bagiku sangat sederhana. Lazar juga pasti kembali tak lama lagi. Lucien, alasanku kemari adalah untuk memberitahumu kalau kita kekurangan orang dan tempat karena program penelitian kita semakin banyak."     

"Aku akan mengisi aplikasi di Dewan Penelitian Sihir jadi kita akan dapat lab tak terpakai di lantai 18," balasnya. Dia sudah menjadi pihak berwenang tak terbantahkan dalam penelitian atomik. Tidak sulit melakukannya. "Sementara orang, bukankah kita punya banyak arcanis?"     

Termasuk dirinya, total ada 10 arcanis.     

Rock membuka tangan. "Kita punya terlalu banyak arcanis. Tak ada yang mau belanja lagi. Murid-muridmu punya program penelitian sendiri seiring mereka berkembang. Makanya kita harus merekrut sekelompok penyihir tingkat murid."     

"Kalau begitu pergi ke Zona Tugas untuk menyerahkan permohonan, atau hubungi sekolah sihir dan minta mereka merkomendasikan murid terbaiknya." Lucien bertanya curiga, "Kenapa kau memikirkan itu?"     

Rock tidak terlihat seperti pria yang peduli pada hal-hal seperti itu.     

Rock terkekeh dan mengaku dengan jujur, "Aku cemas melihatmu dan lazar sudah punya pacar. Ini tempat yang paling banyak kupakai menghabiskan waktu seumur hidupku. Bagaimana aku bisa bekerja kalau tidak ada 'darah baru'? Beberapa murid perempuanmu cukup cantik, tapi mereka semua terlalu bangga karenamu, dan mereka berpikir aku tidak ada apa-apanya."     

"Tidak ada paksaan atau intimidasi," Lucien mengingatkannya.     

Rock berdiri puas. "Aku mencari pasangan untuk dinikahi. Aku akan pergi ke Zona Tugas. Mempertimbangkan reputasi Institusi Atom, pasti banyak penyihir murid yang akan mendaftar. Yah, bukankah itu akan merepotkan?"     

"Melihat riwayat hidup, ujian tulis, dan wawancara. Kau bisa menyeleksi mereka lewat tiga prosedur itu. Semua terserah padamu. Aku akan melihat keadaannya sesekali." Lucien berujar dengan nada usil, berharap bisa memberikan pelajaran pada penyihir tingkat murid tentang pencarian kerja.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.