Singgasana Magis Arcana

Poisonous Devil



Poisonous Devil

0Karena dia bisa melakukan banyak sihir hebat, Lucien sangat percaya kalau wine-nya sudah diperiksa. Tapi kepercayaan dirinya menjadi kesalahan fatal hari ini. Dia meminum satu gelas Sky Blue yang dicampur dengan racun mengerikan dan kutukan aneh.     
0

Tidak, bukan hanya wine!     

Lucien menatap Camil. Sebagai kesatria cahaya level 8 yang kewajibannya adalah melindungi Natasha, dia tidak akan minum atau makan apapun dalam acara seperti ini. Tetap saja wajahnya menggelap dan tubuhnya gemetar hebat. Dia bermaksud berubah menjadi 'Tide', namun riak biru langsung lenyap setelah muncul. jelas dia diracun dan dikutuk juga!     

Dari mana asal racun dan kutukannya?     

Lucien mendadak mencium aroma bunga samar seperti bunga yang ada di luar, kecuali yang ini tercium lebih manis dan memikat.     

Ada yang aneh dengan aromanya!     

Pasti ada mata-mata atau sesuatu yang sudah dimanipulasi, sehingga item tersebut menguarkan aroma semacam itu. Saat dicampurkan dengan wine yang juga sudah diakali, wine dan udara menjadi racun dan kutukan tak terbayangkan. Tak heran dia tak merasakan apapun selama pemeriksaan!     

Tapi sekarang bukan saatnya mencari mata-mata atau kaki tangan pelaku. Lucien berjalan menuju Natasha sambil terhuyung-huyung. Pandangannya kabur dan tubuhnya gemetaran.     

Untungnya Lucien punya Congus Ring yang melenyapkan racun. Tak seperti Camil, James, atau lainnya yang tak hanya pusing tapi juga jadi lemah, bahkan tak bisa berdiri.     

Count Henson, yang tidak punya kekuatan kesatria, tumbang dan 'hangover'.     

Tubuh Lucien masih punya kekuatan. Dia perlahan menghampiri Natasha seperti orang mabuk. Jika kepalanya yang berat dan jiwanya masih bisa mengingat segala sesuatunya dengan benar, Sword of Truth, kekuatan darah terbaik yang bisa menebas apapun, kebal terhadap kutukan. Sehingga harusnya Natasha hanya keracunan, dengan tubuh melemah, tapi kepalanya harusnya masih bisa berpikir jernih. Selama dia memakai Health Belt dan mengaktifkannya, racun dalam tubuhnya harusnya bisa dihilangkan dengan cepat.     

Item sihir level 8 juga kebal terhadap sihir di bawah tingkat legendaris!     

Sementara untuk Congus Ring, bahkan jika Lucien ingin memberikannya pada Natasha, dia tak akan bisa menggunakannya.     

Count David, orang kedua terlemah, tumbang seperti Count Henson, tapi dia masih sadar dan menggerakkan matanya dengan cemas.     

Kekuatan dari kutukan menyebar dari paru-paru dan perut, lalu menjalar ke atas, mempengaruhi otak dan jiwa Lucien. Kepalanya jadi membengkak, jantungnya berdegup kencang. Dia tak bisa merapal mantra apapun atau mengaktifkan item apapun.     

Setelah terhuyung-huyung menuju Natasha, Lucien melepas sabuk dan memasangkannya pada Natasha.     

Natasha berujar dengan suara pelan, seolah bicara saja sangat sulit, "Aku tak bisa memusatkan kekuatanku ... Aku tak bisa menggunakan item sihir. Pergi ... pergi sekarang. targetnya ... pasti aku..."     

Seolah tak mendengar apapun, Lucien memasangkan Health Belt di belakang pinggang Natasha, sebelum membalas dengan lidah kelu, "Coba ... kendalikan dirimu ... Racunnya ... belum sepenuhnya aktif ... Pasti ada kesempatan ... menggunakan item sihir."     

Natasha tidak membuang waktu atau menyerah. Dia mencoba mengendalikan tubuhnya sambil mendesak lagi, "Cepat pergi ... Kau masih punya kekuatan ... Minta bantuan ... bangsawan di luar..."     

Setidaknya, Lucien tak akan mati bersamanya.     

Kemudian Natasha akan bisa mencari kesempatan selamat yang tipis tanpa harus memikirkan apapun.     

Suara tepuk tangan terdengar dari gerbang. "Sungguh pasangan yang menyentuh. Kuharap kalian tetap bersama setelah mati."     

Lucien mendongak, hanya untuk melihat pria aneh berambut hijau berdiri di gerbang. Tidak ada pupil di matanya, namun hanya warna putih yang menyedihkan. Bajunya juga nyentrik, karena dia mengenakan jubah hitam yang menutupi seluruh tubuh, padahal hari ini sedang panas.     

Pria aneh yang tampak berusia tiga puluhan membungkuk dan berkata, "Yang Mulia, biarkan saya mengenalkan diri. Saya Primous, Poisonous Devil dari Kongres Kegelapan."     

Poisonous Devil Primous adalah orang ahli di peringkat 62 dalam Daftar Pembersihan, kesatria kegelapan level 9, dan keturunan Demon Lord. Dia terkenal dengan racun dan kutukannya. Meski peringkatnya lebih rendah daripada Lucien, dia jelas lebih kuat daripada Lucien.     

Natasha tidak membalas dan mencoba memfokuskan perhatian, dan Lucien melawan kekuatan kutukan dengan kekuatan spiritualnya juga.     

Namun Primous tidak langsung menyerang dan terus bicara. "Kau tidak mengenalku? Tak masalah. Apa yang perlu kalian tahu adalah aku kemari untuk membunuhmu. Sudah lama sejak Kongres menunggu Gereja Selatan menyatakan perang terhadap Kongres Sihir. Setelah tahu Yang Mulia juga memilih keseimbangan, pak tua mengirimku kemari."     

Dia tampak terpengaruh dengan kekuatan darahnya, atau mungkin dia percaya bisa menang, jadi sikapnya histeris sekarang.     

"Selama aku membunuh Yang Mulia Ratu, Tuan Lucien Evans, Duke James, dan sisanya lalu pura-pura dibunuh oleh penjaga malam radikal, Gereja dan Kongres Sihir pasti akan perang. Benar, aku ahli dalam simulasi. Kurasa aku bisa membuat penyihir legendaris dan kardinal saint yakin kalau Cursed Angel Grunwell di dalam kelompok penjaga malam melakukan ini semua."     

Mendengarkan kalimat tanpa henti itu, Lucien dan Natasha mencoba menghancurkan kekuatan kutukan maupun racun di tubuh mereka, tapi sepertinya kutukan dan racun tersebut jadi semakin kuat seiring waktu berlalu. Keduanya kini tak bisa berdiri lagi.     

Primous tak menyadari usaha keduanya, dan dia tak peduli Duke James dan sisanya tak bisa membalas karena kurangnya kekuatan. Dia melanjutkan dengan nada senang, "Demi membunuhmu, aku berusaha keras mengendalikan pelayan dan tukang kebun untuk sedikit mengganti tanaman di kebun. Kalau kau sungguhan pecinta bunga, Duke James, kau pasti menyadarinya sejak lama. Sayang sekali kau hanya tukang pamer. Jadi saat kau masuk ke dalam ruangan yang diberi aroma bunga ini, bahan aman di dalam wine jadi jahat.     

"Agar tak membuatmu curiga, aku tidak memberikan racun kuat dan fatal serta kutukan, tapi memilih yang melemahkan dan membekukan. Kelihatannya efektif dan memberiku cukup waktu untuk datang dari jangkauan inderamu, Duke James."     

Kalimatnya memastikan spekulasi Lucien, dan kelihatannya menyingkirkan kemungkinan adanya mata-mata.     

Tapi bagaimana bisa Lucien memercayai orang gila sepertinya?     

"Haha. Kau pikir aku sebodoh itu dengan memberimu cukup waktu untuk menghilangkan kutukan dan racun?" Primous mendadak tersenyum.     

Terkejut, Lucien teringat sesuatu, tapi kekuatan kutukan yang sudah masuk ke kepalanya, memperlambat kerja otak Lucien.     

Primous meringis. "Campuran racun dan kutukanku dinamakan Helpless Kiss. Semakin lama kau akan semakin lemah. Jadi agar lebih aman, kubiarkan kalian mendengarkan celotehanku. Aku senang kalian bekerja sama denganku."     

Sambil berkata demikian, dia menepuk tangan. "Jatuh! Jatuh! Jatuh!"     

Duke Russell dan Camil jatuh duluan dengan keputusasaan dan penyesalan di mata mereka, diikuti oleh Duke James, yang kakinya sudah tak bisa menyangga tubuhnya.     

"Wow sudah sepantasnya seorang ratu dan Tuan Lucien Evans. Kalian bertahan sangat lama. Coba kutebak. Kekuatan darah ratu bisa melenyapkan kekuatan kutukan, dan peralatan Tuan Evans membuat kebal terhadap racun." Primous menghangatkan kepalan tangannya dan tampak akan menyerang.     

Lucien melangkah maju. Kepalanya semakin berkabut, dan dia hanya punya satu ide, yaitu berdiri di depan Natasha. Namun pemikiran rasional dan sistematik yang dia bentuk masih memberinya kemungkinan untuk membalik hasil. Dia bisa memancing Primous untuk mendekat lalu menyerang dengan tangan kirinya, berharap kemampuan pelenyap tangannya bisa menghilangkan kekuatan supernatural kesatria kegelapan level 9 dan melukainya.     

Primous terkekeh. "Kelihatannya aku akan dapat banyak trofi kali ini. Tuan Evans, kau adalah harta karun bergerak."     

Dia melepas jubahnya dan menampakkan tubuh mengerikan. Tubuhnya penuh borok, dari sana lendir kuning dan hijau sedang menggelembung lantas merusak segalanya.     

"Jadi, maukah kau mati?" Primous bergerak. Lucien tak bisa menangkapnya sama sekali, apalagi menyerang dengan tangan kiri.     

Dia tidak ceroboh sama sekali setelah serangan sungguhan dimulai, namun menganggap Lucien sebagai musuh di level yang sama dengannya. Sehingga, meski kemampuannya tak sehebat level 9 biasa, tetap menjadi sesuatu yang tak bisa ditahan Lucien.     

Buk! Bayangan kuning dan hijau muncul di sebelah Lucien dan memukul dadanya dengan keras.     

Racun yang ada di udara membuat kepala Lucien semakin berat. Dia mengangkat tangan kirinya namun tak bisa mengimbangi kecepatan Primous. Dadanya terasa sangat sakit.     

Tanpa suara, Lucien menghilang dan muncul dalam bayangan gerbang.     

Magic Trigger, sihir yang sudah disiapkan sejak awal, menyelamatkan nyawa Lucien disaat kritis.     

"Aku nyaris lupa kau adalah penyihir, Tuan Evans, tapi kurasa kau tidak akan bisa menghindar lagi, 'kan?" Primous mengejek Lucien dan menerjang Lucien dengan sangat cepat.     

Lucien berhasil mengangkat tangan kirinya dan menutupi dadanya, namun Primous menghilang di depannya dan berpindah ke belakang, lantas menendang Lucien di punggung. Kutukan kekuningan dan racun hijau langsung menyerang ke depan.     

Dengan suara teredam, tiga lapisan kulit abu-abu yang mendadak muncul di tubuh Lucien, hancur berkeping-keping, lalu celah muncul di jubah Immortal Throne. Lucien terlempar ke arah Natasha, memuntahkan darah, dengan punggung yang nyaris patah.     

Jika dia belum belajar Magic Order beberapa hari lalu dan mengaktifkan tiga Stone Skin, sihir tingkat lingkaran empat, Lucien bisa langsung terbunuh!     

"Kau masih hidup? Inilah kenapa aku sangat benci dengan penyihir!" Primous jadi marah.     

Duke James dan yang lain, sembari berpikir bagaimana Lucien menghindari serangan kedua Primous, mencoba memfokuskan kekuatan, namun hanya sedikit membantu.     

Primous mendadak berubah menjadi tombak berwarna hijau pekat dan menusuk ke arah Lucien yang masih tersungkur.     

Tepat setelah Lucien membalikkan tubuh dengan tangan dan kaki yang masih tak bisa dikendalikan, dia melihat tombak tersebut. Dia bermaksud menahan serangan itu dengan sihir, tapi tak bisa memfokuskan kekuatan spiritualnya, yang mana masih tertahan karena kutukan.     

Apakah aku akan mati di sini?     

Mendadak, sebuah bayangan muncul di depan Lucien. Sebuah pedang diacungkan, lalu celah dimensi muncul entah dari mana dan menghadang tombak tersebut.     

Namun, tombaknya sangat kuat sampai bisa menembus tubuh Natasha meski ditahan oleh pedang, membuat darahnya terpercik di perut, dada, dan wajah Lucien.     

"Natasha..." kata Lucien tanpa sadar.     

Wajah Natasha sangat merah. Luka di perutnya tak bisa pulih karena racun. Seiring Natasha kehilangan banyak darah, kakinya jelas gemetar, seolah nyaris tak bisa berdiri, namun suaranya masih setegas sebelumnya. "Kesatria seharusnya tidak berada di belakang."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.