Singgasana Magis Arcana

Keterkejutan Felipe



Keterkejutan Felipe

0Gagak seolah melayang di depan mata Lucien ketika dia membayangkan uangnya yang habis. Meski dia mendapatkan keuntungan besar dari investasi teknologi dalam Perusahaan Mineral dan Panen, Perusahaan Gift from Element, dll. dia harus menggunakan seluruh uangnya untuk membangun menara sihir tiga bulan lalu dan hampir bangkrut. Dia bisa kembali masuk ke komunitas 'orang kaya' melalui hadiah arcana poin dari alkimia baru, hadiah tambahan dari hipotesis kuantum, dan pendapatan bulanannya. Tapi masih ada celah besar antara pendapatan itu semua dengan sihir ritual tingkat lingkaran 9 yang sudah diimprovisasi.     
0

Kekayaan Kongres terhadap material, ramuan, dan sihir nyaris tak berguna dalam masalah itu. Hand of Paleness akan menunjukkan cukup hormat padanya jika mereka tidak membebankan biaya pada mereka lebih banyak.     

Sehingga Lucien serius mau mengajukan permintaan hutang dari gurunya atau dari Bank Holm Mineral Union.     

Kemudian, monocle-nya mendadak memanas.     

"Lucien, aku baru menyelesaikan rapat di Parlemen Bangsawan. Aku menghukum mati Count Barady dan mengambil gelarnya..." kata Natasha bersemangat. Dia jelas tidak menunjukkan belas kasih terhadap dalang yang menyebabkan luka parah terhadap Lucien dan dirinya sendiri.     

Sembari menahan sakit akibat bangkrut, Lucien tersenyum. "Bangsawan manapun yang berencana membunuhmu di masa depan harus memikirkan apa yang terjadi pada Count Barady sebelum bertindak."     

Natasha memberi tahunya apa yang terjadi di parlemen dan pembicaraannya dengan Kritonia. Kemudian dia melanjutkan, "Aku memecah tanah Count Barady menjadi lima bagian. Satu bagian untuk Bibi Camil sebagai 'kompensasi akibat syok', tiga bagian digunakan untuk menyenangkan Duke James dan rekan-rekannya, lalu bagian terakhir harusnya jadi milikmu. Tapi karena kau belum bisa muncul ke publik sekarang, aku mengambilnya dengan nama keluarga kerajaan, tapi aku akan memberikan padamu secara diam-diam. Itu bagianmu yang adil. Kau tak boleh menolak."     

Lucien terkejut. sambil tersenyum dia berkata, "Natasha, aku mencintaimu."     

Itu adalah kejutan paling tak terduga dan lebih dari cukup untuk membayar Life Hiding yang sudah diimprovisasi. Akan ada banyak uang yang tersisa.     

"Huh?" Natasha sama sekali tidak menyangka akan mendapat jawaban itu. Dia agak bingung.     

Lucien tidak berbohong padanya dan memberitahu tentang Life Hiding.     

"Aku malah merasa lega ... Aku tidak tahu kalau kau juga 'mata duitan'. Untungnya aku adalah ratu dan duchess masa depan." Natasha terkekeh dan melanjutkan, "Sayang sekali seorang kesatria harus menjaga solidaritas tubuh, darah, jiwa, dan kekuatan tekad sebelum naik ke tingkat legendaris. Aku tak bisa menggunakan metode itu sebagai cara menyelamatkan nyawa. Jalan seorang kesatria ditakdirkan berbahaya dan sulit."     

Keluarga Violet punya satu kesatria legendaris, sementara keluarga Hoffenberg juga punya satu orang. Natasha lebih berpengalaman daripada kesatria biasa mengenai kenaikan tingkat.     

Lucien tahu satu dua hal tentang itu juga. Jika sebaliknya, maka Body Controller, kemampuan Ramiro untuk membelah diri, tak akan jadi skill uniknya.     

Setelah mengakhiri pembicaraan, Lucien menyadari Fernando sedang menatapnya sambil tersenyum. Lucien bertanya, "Ada apa, Master?"     

Fernando menepuk bibirnya. "Senangnya jadi anak muda, dan betapa menyenangkannya punya ratu sebagai pasangan."     

Lucien mengubah topik dengan kikuk, "Master, apakah Life Hiding yang sudah diimprovisasi butuh bagian tubuh?"     

Life Hiding adalah ritual unik dari Hand of Paleness, dan Lucien tak tahu detailnya. Dia hanya tahu kalau Life Hiding versi orisinil memang membutuhkan bagian tubuh.     

Fernando melirik tajam pada Lucien. "Kalau aku tahu banyak detailnya, aku pasti sudah membuatnya sendiri. Yang kutahu adalah Life Hiding orisinil hanya bisa menggunakan satu bagian tubuh. Kau harus tinggal di Allyn selama beberapa hari ke depan. Setelah ritual Life Hiding selesai dilakukan, kau boleh pergi sesukamu.     

"Mulai bulan depan, mungkin akan lebih banyak diskusi mengenai transformasi Oliver. Kita harus mengarahkan mereka untuk menemukan efek relativitas. Semoga kita bisa menyajikan teori relativitas spesialmu pada Douglas dalam dua sampai tiga bulan lagi."     

"Baik." Lucien tak keberatan. Hal paling penting sekarang adalah membentuk model sihir untuk membuat dirinya menjadi penyihir tingkat lingkaran 8 yang cukup kuat. Tujuannya selanjutnya adalah Magic Reverse, mantra tingkat lingkaran tujuh yang selalu diimpikannya sejak lama.     

...     

Di ruangannya di Institusi Atom, Lucien sedang membaca naskah yang baru saja diulas oleh murid-muridnya, lalu merevisi komentar akhirnya sesekali.     

Rock berjalan masuk dengan lelah sambil membawa jurnal dan lusinan daftar riwayat hidup. "Lucien, wawancara babak kedua sudah selesai, dan wawancara akhir akan diadakan dalam tiga hari. Coba lihat apakah ada masalah atau tidak."     

Lucien membalik-balik daftar riwayat hidupnya dan tersenyum. "Tak buruk. Ada dua penyihir tingkat menengah. Kau periksa mereka dulu dan minta Komite Umum melakukan pengecekan latar belakang. Aku akan menguji mereka saat wawancara akhir, untuk jaga-jaga ada mata-mata dari Gereja atau organisasi lain mencoba menyelinap masuk."     

Karena ini adalah rekrutmen publik dari Institusi Atom yang sangat populer, para mata-mata tidak akan lolos jika mereka tidak mencoba cara-cara untuk menyelinap. Lucien tak berani lengah sama sekali.     

Rock setuju. "Penyusupan oleh Gereja terlalu hebat. Biar bagaimanapun, ada banyak penyihir di Kongres yang tak punya hidup mewah."     

Kemudian, dia kepikiran sesuatu. Sambil menyerahkan jurnal pada Lucien, Rock berujar dengan suara pelan, "Kau tahu? Yang Mulia Oliver dan Nyonya Florencia bercerai."     

Lucien mengambil jurnal yang ternyata adalah Impresi Allyn, sebuah jurnal gosip. Dia melihat artikelnya dan menggeleng. "Kalau begitu, seluruh tujuh arcanis agung Kongres sekarang lajang. Betapa menggelikan dan menyedihkan."     

Setelah membicarakan gosip selama beberapa saat, Rock berdiri dan berjalan keluar dengan puas. Saat dia membuka pintu, dia melihat pria paruh baya elegan dengan wig di kepalanya.     

"Tuan ... Tuan Oliver..." Wajah Rock memucat karena dia terus membicarakan pria itu.     

Oliver mengangguk dan melewati Rock, lalu menutup pintu ruangan.     

"Lucien, ini naskah operaku. Periksalah," kata Oliver tenang sambil melirik Impresi Allyn.     

Lucien mengambil naskah opera dan membacanya sekilas. Bibirnya berkedut ketika membaca, dan dia nyaris mencurigai kalau Oliver adalah sesama rekan yang berasal dari Buni, karena naskah operanya sangat mirip dengan The Little Mermaid karya Andersen. Untungnya, bagian akhir sedikit berbeda.     

Dalam naskah opera Oliver, seorang pangeran tampan menolong seorang putri duyung di laut. Keduanya jatuh cinta. Putri duyung membuang segalanya, menelan racun untuk menghilangkan siripnya, lalu kembali ke negara pangeran sebagai gadis cantik. Mereka bersumpah hidup bersama selamanya, tapi pangeran jatuh cinta dengan putri lain kemudian, sehingga membuat putri duyung sedih dan memaksanya kembali ke laut.     

Seiring waktu berlalu, pangeran menyadari perasaannya dan sadar kalau gadis duyung adalah gadis yang paling dia cintai. Sehingga, dia berlayar setiap hari dan memanggil nama putri duyung tersebut, namun tak mendapat jawaban. Hari berlalu, dan pangeran akhirnya sekarat karena dilanda kesedihan. Mendekati kematian, pikirannya membuat pangeran melihat putri duyung berjalan ke arahnya, sehingga dia memasang senyum manis.     

"Tragis sekali..." Lucien tak tahu harus berkomentar apa.     

Oliver menghela napas. "Hanya sebuah tragedi yang bisa menggerakkan hati seorang wanita dan menyelamatkan sebuah pernikahan."     

Lucien merasa sakit gigi dan mau tak mau memerhatikan. "Tuan Oliver, saya sangat bingung pada sesuatu. Kenapa Anda mengkhianati pernikahan Anda dan melukai Nyonya Florencia berkali-kali, padahal Anda mencintainya?"     

Oliver menjawab serius, "Lucien, kau tidak paham. Aku sangat serius terhadap setiap hubungan. Aku mendedikasikan jiwa dan hatiku untuk mereka. Cintaku membara seperti api. Karena cinta seperti itulah inspirasiku terus berjalan. Aku mencapai semua hasil yang pernah kudapatkan dari sana.     

"Aku mencintai mereka semua, tapi aku lebih mencintai Florencia."     

Lucien tak tahu bagaimana harus menanggapi. Setelah mendengar analisis diri Oliver, Lucien bertepuk tangan pada setiap wanita yang meninggalkannya.     

Setelah beberapa detik, Lucien membatalkan keputusannya untuk membuat opera untuk Oliver sebelum ni. Jika Florencia mau merendahkan harga dirinya dengan memaafkan Oliver lagi, itu akan jadi masalahnya sendiri, tapi Lucien tak seharusnya menjadi rekan yang membantu Oliver. Hati nurani Lucien akan merasa bersalah jika dia mengerjakan opera tersebut.     

Sehingga, dengan memberatkan nadanya, Lucien berujar, "Tuan Oliver, saya minta maaf. Yang Mulia Hathaway dan Yang Mulia Morris tak ingin saya menulis opera untuk Anda, dan mereka..."     

Lucien menggantung kalimatnya sembari memasang ekspresi 'Anda tahu apa yang saya maksud'.     

Tercengang sejenak, Oliver menghela napas panjang. "Aku paham. Mereka adalah senior dari keluarga Hoffenberg. Lucien, kuharap aku bisa bekerja sama denganmu dalam opera lain di masa depan. Libretto layak mendapatkan musisi terbaik."     

Setelah mengantar Oliver, Lucien menutup pintu, tak mau ikut campur dalam masalah keluarga. Biar bagaimanapun, kesan Hathaway terhadap Oliver sudah sangat buruk sejak dulu. Dia tak mau mengatakan apapun bahkan jika Oliver menanyakan sesuatu padanya.     

Setelah menolak Oliver, Lucien harus mempelajari cara membuat opera sendiri. Untungnya dia punya banyak musik klasik di kepalanya sebagai referensi, dan dia memilih 'The Valkyrie', bagian kedua dari 'The Ring of Nibelung' yang ditulis oleh Tuan Wagner.     

Tentu saja, untuk membuat opera berdasarkan cerita rakyat di Jerman dan Eropa utara cocok dengan dunia ini dan Natasha, Lucien harus membuat adaptasi dasar, yang berarti nyaris bisa dikatakan sebagai kreasi ulang.     

...     

Hari kedua setelah kunjungan Oliver, Lucien menerima pesan dari Fernando dan tahu kalau ritualnya sudah bisa dijalankan.     

Di lantai 33 menara sihir Allyn, di dalam aula kosong...     

Lucien bertemu Felipe lagi, yang terlihat pucat dan sakit sama seperti sebelumnya.     

"Sihir ini diimprovisasi berdasarkan penelitiannya terhadap sel memori. Dengan bantuannya, kesempatan berhasilku akan lebih tinggi." Fernando mengakui kalau dia tak pernah melakukan ritual Life Hiding yang sudah diimprovisasi sebelumnya, dan Lord of the Undead pasti mengawasi ritual untuk Lucien.     

Felipe menatap Lucien, merasa sulit percaya gurunya gagal membunuh pemuda itu berkali-kali dan bahkan sampai terbunuh. Tapi dia tak akan mengatakan hal itu di depan Fernando. Sebagai gantinya, dia mengangguk. "Sihir pembesarmu berdasarkan sifat cahaya bagus, tapi masih jauh dari efek yang kaujanjikan."     

Level sihirnya sudah naik ke tingkat lingkaran tujuh, yang berarti cukup cepat tapi masih kalah dibandingkan Lucien. Level arcananya mendekati level tujuh.     

Lucien menjawab serius, "Improvisasi harus dilakukan perlahan. Tenang saja. Aku tak akan meninggalkan penelitian itu."     

Lucien tak pernah berani melakukan eksperimen terhadap difraksi elektron. Dia berencana menunggu sampai dia menyerap panen yang dibawa oleh teori relativitas spesial dan Silver Moon.     

Kemudian Lucien menanyakan pertanyaan yang paling dia pikirkan, "Felipe, bisakah Life Hiding yang sudah diimprovisasi menggunakan satu bagian tubuh?"     

Felipe menjawab dingin, "Rambut dan gigi tak mengandung darah, jadi percuma. Jangan mencoba mengamankan dirimu tanpa memberikan efek pada dirimu sendiri. Apa kau orang yang serakah dan gila?"     

Dia tak pernah ragu mengejek Lucien jika ada kesempatan.     

"Jadi maksudmu organ perut bisa?" Lucien lega. "Aku minta menggunakan organ perutku di bagian tertentu."     

Felipe menatap Lucien dengan ekspresi sedikit tercengang, seolah dia tak pernah melihat orang sebodoh itu. "Kau yakin? Aku tak akan mengganti rugi kalau ritualnya gagal."     

"Aku yakin." Lucien membuat kalkulasi dan menyadari dia bisa melakukan dua kali ritual. Sehingga, dia berpikir agar sekalian mencobanya.     

Setengah jam kemudian, Felipe tercengang saat melihat Lucien pergi dengan 'amulet of life' dengan suasana hati yang ringan.     

"Dia sungguhan baik-baik saja saat bagian organ perutnya hilang..."     

"Dia memang monster..."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.