Singgasana Magis Arcana

Eksperimen



Eksperimen

0"Perang antara Gelombang dan Partikel dimulai lagi, yang mana sempat mereda tiga tahun lalu ketika eksperimen kecepatan cahaya Tuan Douglas memberikan keraguan besar terhadap keberadaan Ether. Saat ini perangnya mencapai klimaks oleh hipotesis kuantum cahaya Tuan Evans. Perang ketiga antara Gelombang dan Partikel dalam sejarah sudah dimulai.     
0

"Ketika kita melihat kembali pada konfrontasi dua putaran yang lalu, Tuan Brook dan timnya hampir berhasil mengalahkan teori partikel. Dalam beberapa tahun terakhir, pendukung teori partikel bergantung pada helaian terakhir, sambil terus memberitahu diri mereka sendiri bahwa keberadaan Ether belum dikonfirmasikan, untuk mencegah dunia kognitif mereka runtuh. Namun, teori partikel akhir-akhir ini mendapatkan momentum lagi menggunakan eksperimen kecepatan cahaya dan hipotesis kuantum cahaya, bahkan meluncurkan serangan baru melawan teori gelombang. Eksperimen kecepatan cahaya dan efek fotolistrik menjadi dua beban berat di benak para pendukung teori gelombang, sementara sejauh ini mereka tidak bisa menemukan jawaban yang pasti."     

Lark menjelaskan secara singkat sejarah perang antara Gelombang dan Partikel, yang mana membuat Blake merasa menggebu-gebu. Sambil mengepalkan tangan, Blake berharap dia bisa meninju muka orang-orang yang masih keras kepala. Sementara itu, dia mendengar komentar buruk dari penyihir lain. Tentu saja, di tempat ini, tidak ada satu pun pendukung teori partikel.     

"Setelah bersiap selama tiga tahun, perangnya mungkin berada di tahap akhir sekarang. Yang Mulia Tuan Brook dan Tuan Lauren sudah menyelesaikan pengembangan lingkaran sihir dan siap melakukan eksperimen fotolistrik yang akurat. Jika data dan gambar eksperimen yang didapatkan bisa membuktikan bahwa hipotesis kuantum cahaya salah, maka teori partikel harus mundur ke status sebelumnya dengan menggunakan kecepatan cahaya untuk mempertahankan napas terakhirnya.     

"Ini akan jadi salah satu eksperimen paling penting dalam sejarah kongres, dan hasil eksperimennya akan membimbing kita lebih jauh ke dalam kebenaran dunia serta memberitahu kita di mana sebaiknya melangkah. Hari ini, dengan arcanis tamu, kita akan bertukar ide sikap tentang hal ini..." Suara bersemangat dan nyaring milik Lark diarahkan pada tamu yang datang. "Senang kedatangan Anda di sini. Saya Lark, pembawa acara Allyn Minggu Lalu."     

"Senang bertemu Anda, Nona Lark. Anda secantik suara Anda," ujar suara lelaki dengan semangat.     

Para arcanis laki-laki lain terdengar agak malu-malu.     

"Senang bertemu denganmu, Lark. Aku adalah penggemar Allyn Minggu Lalu, dan kau bahkan lebih cantik daripada bayangan kami," kata suara perempuan mewakili tamu yang lain.     

Lark menjawab dengan suara manis, "Terima kasih banyak atas dukungan kalian. Jadi, Tuan dan Nyonya, bagaimana menurut Anda tentang eksperimen kuantum cahaya yang akan dilakukan oleh Tuan Brook dan Lauren?"     

"Yah, kami sudah menunggu ini sejak lama, kau tahu ... sejak Tuan Evans mengemukakan hipotesisnya. Kami menunggu seseorang melangkah maju dan membuktikan hipotesisnya salah, karena kami tidak bisa melakukannya sebelum mencapai tingkat senior. Sekarang sudah tiga tahun, dan hari itu sudah datang. Aku yakin Tuan Brook dan Tuan Lauren akan memberikan hasil yang akurat dan meyakinkan," ujar suara lelaki dengan keras, terdengar agak cerewet.     

"Aku sangat senang melihat lingkaran sihirnya sudah dikembangkan. Aku sudah lelah dengan orang-orang yang terus bicara tentang teori partikel mereka.     

"Hasilnya akan membuktikan teori gelombang."     

Jawab si arcanis laki-laki.     

"Meski aku menganggap tinggi Tuan Evans dan sangat terkesan dengan pencapaian besarnya, begitu pula fakta dia memenangkan empat penghargaan tertinggi sebelum naik ke tingkat senior, aku tidak merasa hipotesisnya benar. Maksudku ... bahkan Tuan Evans bisa membuat kesalahan. Aku juga merasa kesalahan langka yang dibuat Tuan Evans membuatnya lebih bisa dijangkau..." balas suara perempuan yang lembut, namun dipotong oleh rekannya.     

Mendengar jawaban mereka, Lark bertanya lagi, "Kelihatannya tidak ada satu pun yang percaya bahwa hasil eksperimennya akan berpihak pada hipotesis kuantum. Apakah teori gelombang cahaya benar-benar memiliki fondasi yang kuat? Sudah tiga tahun, dan tidak ada teori lain selain hipotesis Tuan Evans yang bisa menjelaskan efek fotolistrik. Sejauh ini, hipotesis kuantum cahaya mengonfirmasi dengan semua hasil yang didapat dari eksperimen yang sedikit tidak akurat, dan prediksi Tuan Evans sudah terbukti benar. Apa kalian yakin bahwa hasilnya akan membuktikan bahwa hipotesis kuantum cahaya itu salah?"     

"Pasti."     

"Ya, pasti."     

"Tak diragukan lagi."     

...     

Kesepuluh arcanis itu menjawab, tapi entah kenapa ada sedikit keraguan dalam suara mereka.     

Blake melonggarkan cengkeramannya dan mulai lebih memikirkannya. Apa yang dikatakan Lark barusan benar. Ya, sudah tiga tahun berlalu tapi tidak ada teori lain selain hipotesis Tuan Evans yang bisa menjelaskan efek fotolistik. Semua hasil eksperimen mengatakan bahwa hipotesis Evans itu benar. Sementara itu, beberapa usaha yang bertujuan menjelaskan eksperimen kecepatan cahaya gagal. Keberadaan Ether menjadi pertanyaan.     

Apakah teori gelombang cahaya benar?     

Apakah hasil eksperimennya akan mematahkan hipotesis kuantum cahaya? Atau malah sebaliknya?     

...     

Tangan dengan kulit agak sawo matang menekan tombol radio lalu mematikannya, ketika sinyalnya digantikan dengan suara listrik statis.     

Barek berbalik dan melihat gurunya, Brook, sedang menatap medan magnetik yang terdistorsi serta lengkungan kilatan listrik lewat jendela dengan sikap serta aura mendominasi. Setelah menarik napas hati-hati, dia bertanya, "Tuan, apakah Anda mendengar Allyn Minggu Lalu?"     

"Ya," jawab Brook, yang sedang mengenakan wig, tampak seperti pria elegan yang terpelajar. "Program-program itu menarik. Seperti biasa, Evans mendapatkan pencapaian dalam setiap bidang yang dia tekuni. Tapi aku sangat tidak terbiasa dengan selera humor dan kata baru yang dia ciptakan."     

"Itu sudah jadi tren baru. Menggunakan kata-katanya sudah jadi populer di kalangan penyihir muda di Allyn, Rentato, Cooks, dan bahkan di Pulau Solar. Tapi itu juga hanya sekadar tren..." ujar Barek, lalu dia terlihat lebih serius, lantas bertanya ragu, "Jadi, Tuan ... Anda pasti sudah mendengarkan wawancara yang dilakukan oleh Lark, 'kan?"     

"Lalu?" Brook berbalik dan melihat ke arah muridnya.     

Barek berusaha memberanikan diri. "... Saya khawatir ... tentang hasil eksperimennya."     

"Katakan intinya," balas Brook tenang. Saat berkaitan dengan arcana, dia lebih senang langsung pada inti.     

Barek menimbang kalimatnya, lalu berkata, "Saya sudah melakukan beberapa eksperimen sebelumnya, dan semua hasilnya berpihak pada hipotesis kuantum cahaya, yang sekarang kelihatannya jadi satu-satunya penjelasan untuk efek fotolistrik. Saya khawatir bahwa hasil eksperimen yang akurat tidak berpihak pada teori gelombang. Jadi, Tuan ... saya harap saat Anda melakukan eksperimen, Anda bisa mengesampingkan semua keyakinan Anda. Teori gelombang masih ada dalam posisi yang tidak diuntungkan ... kita masih punya gambaran difraksi dan seluruh set teori..."     

Mata Brook yang hijau seperti giok di balik kacamata bergagang emas menatap Barek dengan cermat. Sampai Barek mulai sedikit berkeringat, Brook akhirnya melihat ke jendela lagi. Kelihatannya mata hijaunya bisa melihat melewati demiplane-nya dan melihat malam di Allyn yang kelam.     

"Sebentar lagi akan hujan..." kata Brook.     

...     

Di markas pusat Allyn lantai 31.     

Ada tempat khusus untuk stasiun radio Sky.     

Selama tengah malam, Berita Dunia sudah berakhir. Seluruh lantai jadi hening.     

Setelah meminum satu botol ramuan untuk melindungi tenggorokan, Samantha, yang menggunakan nama Lark di radio, berjalan keluar dari lounge dan siap pulang dengan suasana hati yang baik.     

Begitu dia berjalan keluar, dia melihat Lucien Evans sedang menyapa para arcanis yang bekerja untuk Berita Dunia. Dia cukup penasaran dan bertanya,     

"Evans, kenapa kau masih ada di sini?"     

Saat itu sudah sangat larut. Karena dua programnya sudah berjalan lancar, Lucien tak pernah datang kemari saat tengah malam. Ada apa? Apakah karena eksperimen Tuan Brook dan Lauren?     

"Aku hanya melakukan beberapa eksperimen di institusi. Aku tahu kalian masih ada di sini," jawab Lucien singkat.     

"Eksperimen? Untuk efek fotolistrik?" Samantha semakin penasaran.     

Lucien menggeleng. "Tidak. Aku menggunakan sinar atomik helium untuk mengebom beberapa gas untuk melihat apa yang bisa kutemukan ... Aku dapat inspirasi dari Tuan Fernando. Selain itu, aku menggunakan aliran elektron untuk mengebom timah emas."     

"Kau terlalu jujur. Aku bisa saja mencuri idemu." Samantha sedikit menaikkan alisnya.     

Lucien tersenyum. "Ini bukan hal yang menyenangkan. Aku harus duduk di sana, menatap titik cahaya yang berkedip dalam waktu lama untuk mencari jejaknya. Kau tak pernah tahu apakah bisa menemukan sesuatu, jika memang ada yang bisa ditemukan."     

"Umm ... aku merasa kejujuranmu datang dari fakta bahwa kau sudah menemukan sesuatu." Samantha menyeringai.     

Lucien menggeleng lagi dan juga nyengir. "Kau hanya tidak mendengarkan kata-kataku. Omong-omong, programnya sangat sukses. Kau dan Louise menjadi wanita impian di benak para arcanis muda. Satu-satunya hal adalah, begadang itu tidak baik."     

"Tidak masalah buatku. Aku adalah ahli astrologi dan aku sangat terbiasa begadang melihat bintang. Sekarang programnya direkam saat malam, jadi bisa diputar besok pagi..." kata Samantha ketika dia melihat lencana lingkaran enam di dada Lucien. "... Sudah larut. Kita bisa pergi dan makan, jadi kau bisa melakukan eksperimenmu lebih baik."     

Lucien menjawab, "Terima kasih, tapi aku sudah mau pulang. Saat menara sihirku sudah siap, aku akan mengundang kalian makan malam untuk ucapan terima kasih atas usaha keras menjalankan program."     

Lucien lalu berbalik dan pergi. Saat sosoknya menghilang di belokan, Samantha menghela napas pelan.     

Setelah kembali ke institusi, Lucien berjalan ke lab dan menyalakan lingkaran sihir di samping pengamat alkimia untuk mengawasi data.     

Selain tangan kanannya yang ada di meja operasi, ada tumpukan kertas yang tertinggal di pojokan. Bagian dari tumpukan kertas itu ada di bawah barang-barang yang tertata rapi di bawah meja. Tapi di bagian bawah, kertas itu tertulis,     

'... Di atas adalah data akurat yang mencatat eksperimen efek fotolistrik dan gambarannya.'     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.