Singgasana Magis Arcana

Kekuatan Darah



Kekuatan Darah

0Sungai Solna menjadi lebih ganas setelah musim hujan. Meraung dan bergulung, arus sungai terus melaju.     
0

Di sebelah sungai ada kuil yang dibangun tinggi. Sambil memegang tongkat yang terbuat dari kayu laurel, Nob sedang menunggu Francis dengan ekspresi sangat serius. Dia tak pernah menyangka kalau pendeta God of Revival, Fertility, and Redemption meminta bertarung dengannya. Dia sangat menginginkannya sampai tantangan datang keesokan harinya. Setelah malam ini, dia tak akan mengemban risiko dengan bertarung melawan musuh yang tak dia ketahui, karena mereka semua yang berasal dari kubu seberang akan mati besok.     

Tak lama setelah debat diadakan pagi ini, Nob mendapat perintah rahasia dari Nena: Lord of War ingin God of Moon dan Lord of Underworld membunuh Leviathan dan Francis malam ini, demi memancing Ell keluar.     

Sehingga, dia menghabiskan sepanjang siang dan sore untuk mengirimkan pesan rahasia pada God of Moon yang bersembunyi di hutan terdekat, dan mereka bersama-sama merancang rencana yang nyaris sempurna, termasuk bagaimana cara membuat marah God of Revival, Fertility, and Redemption dengan menyiksa dan membunuh Leviathan serta Francis dengan cara paling brutal.     

Namun, saat mereka masih merayakan rencana sempurna mereka, surat tantangan resmi dikirim padanya.     

Nob bingung, bahkan lebih terintimidasi.     

Ketakutannya juga berasal dari ekspresi God of Moon. Nob melihat rasa takut di wajah God of Moon juga. Mereka tak pernah dengar tentang Ell sang God of Revival, Fertility, and Redemption sebelum debat, tapi sekarang kepala pendeta Ell langsung meminta bertarung.     

Nob mencoba sebaik mungkin untuk menunda pertarungannya, tapi gagal. Menghadapi tantangan dengan menggunakan alasan penistaan nama tuhan, Nob tidak bisa menolak, karena itu langsung berhubungan dengan reputasi dan ketenaran Tuhannya. Nob tidak punya pilihan.     

"... Tidak apa. Kemungkinan besar, mereka hanya pembohong," gumam Nob pada dirinya sendiri saat melihat orang-orang berkumpul.     

Di Lembah Solna, sebelum Lord of War berkuasa, pertarungan antara pendeta kepala cukup sering ditemui. Sehingga, orang-orang di Kota Husum sudah sangat berpengalaman. Mereka ingin melihat pertarungannya, tapi juga sadar kalau mereka harus menjauh dari tempat tersebut, katakanlah, ke seberang Sungai Solna.     

"Menurutku sinar bulan akan merengkuh Nob hari ini. God of Revival, Fertility, and Redemption sangat kuat, dan, tentu saja pendeta kepalanya," kata seorang pemuda dengan suara keras di samping sungai. Dia adalah pengikut baru Lord of Underworld, tapi sekarang dia nyaris pindah keyakinan.     

"Sulit mengatakannya. Debat bukan pertarungan," kata seorang pengikut God of Moon.     

Ramiro yang berdiri di belakang melipat tangan dan mendengarkan diskusi sambil diam. Dia cukup bingung karena sebelumnya dia tak pernah mendengar gelar God of Revival, Fertility, and Redemption, meski dia sudah melakukan sedikit pencarian sebelum tiba di Erdo. Dia juga penasaran apakah God of Moon sebenarnya palsu. Ada kemungkinan kalau itu adalah Alterna yang memainkan peran sebagai God of Moon, atau orang lain.     

Ramiro mengubah dirinya menjadi seorang pria Barril biasa. Ciri wajahnya tipikal seperti orang-orang yang lahir di pulau itu.     

Kali ini, dua pemuda yang mengenakan mantel putih sederhana melangkah di tangga di depan kuil God of Moon. Lalu para kerumunan langsung diam.     

Sambil membawa pedang berat, Lucien berhenti ketika jaraknya sekitar 10 meter dari Nob, yang berada lebih dekat dengan sungai. Dia berujar serius, "Hari ini, kami bertarung untuk kejayaan Tuhan kami, dan kita akan bertarung sampai embusan napas terakhir. Apa kau siap?"     

Sampai napas terakhir ... Nob cukup kesal ketika mendengar kalimat Leviathan. Dia bertanya, "Kau yang bertarung, atau Francis?"     

"Saya adalah orang beruntung yang melayani God of Revival, Fertility, and Redemption. Saya adalah juru bicara Tuhan dan seorang pemrakarsa. Anda, pendeta tuhan palsu, jauh dari bisa bertarung melawan saya. Francis, kirim dia ke dunia kematian, dan hukuman akan menunggunya!" Lucien mencoba sebaik mungkin untuk membuat Nob marah.     

"Tuhan palsu?! Akan kuperlihatkan mana yang palsu!" teriak Nob yang jadi marah. Dia bisa merasakan api amarah Tuhannya di dalam kuil.     

"Setelah aku membunuh Francis, aku akan menantangmu! Kau tidak boleh menolak!" kata Nob pada Leviathan.     

Lucien tersenyum. "Saya harus mengingatkan Anda, Nob. Mayat tidak bisa menantang orang."     

"Lihat saja nanti!" Nob menarik napas dalam dan mencoba menenangkan diri. Dia harus fokus pada pertarungan melawan Francis, daripada hilang kendali karena kalimat jahat Leviathan.     

Francis memegang pedang berat dengan kedua tangan dan melangkah maju. Sambil menatap Nob, dia berkata, "Atas nama Tuhanku, aku akan menghukummu!"     

"Atas nama God of Moon yang agung, aku yang akan menghukummu!" teriak Nob.     

Pendeta Temple of War mengumumkan, "Mulai pertarungannya!"     

Sambil memegang pedang berat, Francis merangsek ke arah Nob bagaikan pukulan keras. Francis mengayunkan pedang, dan kekuatannya bahkan bisa membelah angin.     

Ada bulan di masing-masing mata Nob, dan bayangan sinar bulan menyelimutinya.     

Pedang berat tersebut hanya mengenai bayangan, seolah pedangnya hilang dalam kabut.     

Memanfaatkan kesempatan, Nob cepat-cepat mengacungkan tongkatnya ke arah Francis. Suhu dalam jangkauannya menurun drastis, lalu bongkahan es tajam terbentuk. Semua es tersebut mengarah pada Francis, lantas memerangkapnya di dalam.     

Nob cukup lega melihat Francis mengandalkan kekuatan untuk bertarung daripada menggunakan sihir. Bongkahan es mungkin tidak bisa melukainya hingga parah, tapi tetap mampu menahannya.     

Menghadapi bongkahan es tajam bagai tombak, Francis mendengus. Dia mengayunkan pedangnya secara horizontal, lalu berteriak melengking dan menebas dari atas. Di sekitarnya, mendadak delapan replika dirinya muncul. Dengan senyum dan pedang berat serupa, Francis dan replikanya menebas dari atas bersama-sama.     

Namun sembilan pedang berat tersebut memiliki warna berbeda; yang satu diselimuti oleh aliran listrik, satu asam berwarna hijau, satu diselimuti api, satu tampak berkarat dan busuk, satu tampak berwarna-warni, satu lagi terlihat membeku ... Pedang-pedang tersebut bukan hanya bayangan, namun memiliki kekuatan nyata.     

Bongkahan es mencapai Francis, lalu lapisan es tebal meluas. Tapi di bawah serangan keras Francis, lapisan es tersebut langsung hancur berkeping-keping, tanpa bisa meninggalkan lecet sedikit pun pada Francis.     

Nob tidak punya cukup waktu untuk merapal mantra selanjutnya, dan sembilan pedang menebasnya.     

Tubuh Nob pecah berkeping-keping bagaikan kaca yang terkena warna-warni cahaya.     

Dari bayangan di sekitar, Nob muncul kembali, tampak malu. Dia mencoba sebaik mungkin melempar segala macam mantra setengah-suci ke arah Francis. Namun Francis tak terpengaruh sama sekali. Dia dan delapan replikanya tiba di depan Nob, dan pedangnya siap mencicipi darah Nob.     

Petir, asam, api, kekeringan, racun, es, kematian, mental ... memiliki kekebalan tinggi terhadap sihir dan kekuatan suci ... Lucien sedang menganalisis kekuatan darah Francis dengan cermat. Tak diragukan lagi, itu adalah kekuatan darah bernama Hydra. Meski Francis hanya menunjukkan kekuatannya sampai level tujuh, Lucien yakin paling tidak Francis adalah seorang bangsawan maupun kesatria dari Negara Utara atau Pegunungan Kegelapan. Kemungkinan besar, Francis adalah penjaga malam dari Gereja Selatan atau Utara, atau dari organisasi religius lain.     

Ada beberapa kesatria cahaya level delapan di dunia ini, tapi jelas tidak banyak. tidak mungkin kesatria level delapan akan muncul entah dari mana. Kongres Sihir memiliki informasi tentang sebagian besar kesatria level delapan, kecuali para penjaga malam dan dari kelompok religius lain. Lucien mengingat-ingat daftarnya dengan saksama, tapi tidak bisa menghubungkannya.     

Namun, Ramiro yang berdiri di sisi lain sungai, ekspresinya berubah.     

Itu dia?     

"Luar biasa ... Sungguh Darah Suci yang kuat..."     

Para pendeta yang bersembunyi di kerumunan mau tak mau bergumam sendiri. Mereka yakin kalau God of Revival, Fertility, and Redemption bukan tuhan palsu.     

Kali ini, Sungai Solna mendadak meluap. Gelombang setinggi lebih dari 10 meter yang disebabkan oleh gravitasi bulan, menerjang ke arah Francis dengan momentum besar.     

Asin sang God of Moon akhirnya beraksi!     

Lucien tidak ragu-ragu. Dia mulai berlari sangat cepat, tapi masih mengendalikan kecepatannya untuk menyembunyikan kekuatannya yang sebenarnya. Setelah beberapa detik, dia sampai di tebing yang tak terjangkau ombak. Lalu Lucien langsung melompat ke dalam Sungai Solna.     

Tubuh Francis condong ke belakang, lalu delapan bayangan mengikuti bagaikan hydra yang mengaum ke langit. Petir, api, dan asam bergabung bersama membentuk ombak hitam. Gelombang dua warna lantas saling bertabrakan.     

Kekuatan darah Hydra juga bagus dalam mengendalikan air!     

Kali ini, kerlip samar cahaya bulan muncul. Di belakang Francis, seorang pria tua dengan jenggot putih dan membawa pedang bengkok siap menyerang Francis. Dengan diselimuti cahaya bulan, pria tua itu adalah Asin dalam wujud manusia!     

Begitu pedang Asin diayunkan, pergerakan Asin berhenti sejenak. Ada pedang panjang berwarna hitam yang membawa kekuatan kegelapan hebat di belakangnya!     

Pendukung Avando? Asin terkejut dan murka. Lalu Asin menyadari kalau itu adalah kepala pendeta Avando, Jacob.     

Namun, semua mantra pertahanan yang dirapal Asin sebelumnya ditujukan untuk menangkal kekuatan dalam medan God of Revival, Fertility, and Redemption. Mantranya tidak akan terlalu berfungsi saat berhadapan dengan pedang hitam!     

Lucien tak tahu apa yang terjadi di atas air. Sebelum dia terjun ke dalam air, dia mendengar suara dingin Ell.     

"Aku menghukum mati dirimu!"     

Air sungai melingkupi Lucien. Gelang yang dipakai di pergelangan tangan kanannya memberikan udara segar ke dalam paru-parunya. Daripada berenang mengikuti arus, Lucien berenang melawan arus seperti ikan.     

Titik cahaya dingin menjauh dari tubuh Asin seiring kekuatan sinar bulan diambil oleh Francis. Ketika Ell akan membunuh Asin dengan tebasan berikutnya, sebuah panah besi panjang mendadak menembus dada Ell dengan kekuatan dan momentum mengerikan!     

"Kau palsu!"     

Teriakan murka berasal dari Temple of War.     

Itu adalah Lord of War! Entah mengapa Lord of War ada di Lembah Solna dan bergabung dalam pertarungan!     

Apa yang menarik Lord of War kemari?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.