Reinkarnasi Dewa Pedang Terkuat

Dewa Turun



Dewa Turun

0Pada saat ini, altar hitam itu memancarkan cahaya merah darah. Dalam kegelapan, itu adalah pemandangan yang luar biasa menarik.     
0

Tanah di sekitar altar juga mulai mengeluarkan gumpalan kabut merah cerah. Sebuah topan kecil yang muncul di atas altar itu menarik kabut itu menuju intinya. Perlahan-lahan, ruang di pusat badai sedikit demi sedikit mulai retak.     

Sesaat kemudian, celah ruang ini membentuk sebuah pintu.     

Segera setelah pintu ruang tersebut selesai, area di sekitar Menara Kematian pun membeku. Seolah dunia miniatur yang terpisah telah terbentuk di sekitar Menara Kematian, dan tidak ada objek dari dunia luar yang dapat mempengaruhi apapun yang terjadi di dalam tempat ini.     

Semua komunikasi Shi Feng dengan dunia luar juga diblokir, setiap nama di daftar teman-temannya telah berubah menjadi abu-abu kusam; dia tidak dapat menghubungi siapapun.     

Udara di sekitarnya terasa berat seperti air raksa, dan Shi Feng merasa seolah setiap tindakannya tertahan dengan berat.     

Di dalam wilayah ini, Shi Feng merasa seperti lilin yang berkelap-kelip ditiup angin; hidupnya bisa dipadamkan kapan saja.     

Sementara itu, ini semua karena tekanan mengerikan dari pintu ruang tersebut.     

"Sebenarnya apa yang ada di dalam pintu ruang itu?"     

Mata Shi Feng melebar karena terkejut. Dia mencoba melihat sekilas apa yang ada di dalam pintu ruang itu, namun, seolah kekuatan aneh menyelimuti pintu tersebut, bahkan Shi Feng dengan penglihatan dinamisnya yang luar biasa, tidak dapat melihat apapun di dalamnya. Namun, ada satu hal yang otaknya ingin agar Shi Feng lakukan saat ini.     

Melarikan diri!     

Tekanan yang keluar dari pintu ruang itu cukup untuk membekukan seluruh ruang di sekitar Menara Kematian dan menciptakan sebuah dunia yang terpisah.     

Ini adalah pertama kalinya Shi Feng mengalami situasi seperti itu.     

Sementara Shi Feng berjuang untuk pulih dari keterkejutannya, ratusan ribu Orc yang mengelilingi altar hitam pekat itu tiba-tiba berubah menjadi kabut darah.     

Terlebih lagi, perubahan itu sepenuhnya terjadi dalam keadaan senyap.     

Benteng yang semula ramai di sekiling Menara Kematian tiba-tiba menjadi kota hantu.     

Perubahan mendadak cukup untuk menanamkan terror yang sebenarnya.     

Untuk sesaat, sajak merah darah di sekitar altar itu menghisap kabut darah tersebut dengan paksa, memperkuat cahaya dari sajak tersebut. Bersamaan dengan itu, pintu di atas altar pun bertumbuh, tekanan yang dipancarkannya juga meningkat.     

Udara yang sebelumnya terasa seberat air raksa sekarang terasa sepadat baja. Sekarang, Shi Feng tidak bisa lagi bergerak sedikit pun.     

"Apakah ini Kekuasaan Ilahi?" Suatu kemungkinan tiba-tiba muncul di benak Shi Feng.     

Kekuasaan Ilahi… Itu adalah sesuatu yang pernah Shi Feng rasakan lebih dari beberapa kali sebelumnya. Selama Kekuasaan Ilahi diaktifkan, setiap pemain yang berada di dalam area yang terkena dampaknya akan menerima berbagai macam penindasan. Selain itu, semakin lebar jarak dalam tingkatan, maka akan semakin besar penindasan yang akan terjadi. Hanya pemain dari tingkat yang sama yang tidak akan terpengaruh oleh Kekuasaan Ilahi. Namun, dari semua Kekuasaan Ilahi yang Shi Feng alami sebelumnya, tidak ada yang membuatnya benar-benar tidak mampu bergerak.     

Sebelum Shi Feng bisa lebih memikirkan situasinya, Raja Orc Tresik akhirnya selesai melantunkan mantranya. Tiba-tiba, area di sekitar Menara Kematian menjadi benar-benar senyap.     

Shi Feng melihat tanda-tanda kegembiraan dan kerinduan pada wajah ganas Tresik.     

Pada saat ini, pintu ruang itu memenuhi area di atas altar hitam. Jika pintu itu turun sekarang, Shi Feng tidak ragu bahwa itu akan melahap seluruh altar hitam yang sangat besar itu.     

Namun, pintu hitam itu tidak turun. Sebagai gantinya, pintu itu mengeluarkan suara keras yang menyerupai retakan kaca.     

Seolah sesuatu di dalam pintu tersebut sedang berusaha untuk menghancurkan kekuatan misterius yang mengelilinginya.     

Shi Feng mulai memiliki firasat buruk tentang ini.     

Jika Dewa benar-benar turun, maka dia akan mati dengan kepastian 100%.     

Dewa memiliki indera yang sangat tajam. Bahkan dalam jarak lebih dari seribu meter jauhnya, Dewa dapat menemukan pemain jauh sebelum pemain itu menemukan Dewa tersebut.     

Di masa lalu, banyak pemain yang sangat tertarik pada Dewa. Sayangnya, banyak pemain Tingkat 4 yang bahkan tidak bisa mendekati jarak 3.000 meter mendekati para Dewa itu sebelum makhluk ilahi itu menepuk mereka seperti lalat. Sementara itu, pemain Tingkat 5 selamat dari murka Dewa tersebut, tapi hanya pemain Tingkat 6 yang memenuhi syarat untuk menantang mereka. Meski begitu, mereka hanya 'memenuhi syarat'.     

Pada saat ini, Shi Feng berjarak kurang dari 2.000 meter dari altar itu. Jika Dewa turun, maka Dewa tersebut akan segera menemukannya dan mengirimnya ke kematiannya dengan sekali tamparan.     

"Seharusnya Dewa tidak bisa turun, bukan?" Shi Feng bisa merasakan bahwa kekuatan misterius yang mengelilingi pintu ruang itu sudah mencapai batasnya.     

Dalam sekejap, tangan raksasa yang menghancurkan langit tiba-tiba muncul dari pintu itu. Di hadapan tangan ini, bahkan altar raksasa itu tampak seperti mainan kecil.     

Untungnya, saat tangan ini turun, rantai emas yang tak terhitung jumlahnya tiba-tiba muncul dari langit. Rantai emas ini segera mengikat tangan tersebut, mencegahnya untuk bergerak.     

"Rantai Orde!" Shi Feng menghela nafas lega setelah melihat kemunculan rantai halus ini. "Benar saja, mustahil bagi Dewa untuk muncul disini."     

Meskipun rantai emas ini tipis, mereka mengandung kekuatan yang tak terukur. Bahkan Dewa tidak bisa melawan semua rantai ini.     

Namun, tangan besar ini tiba-tiba bergerak, dan satu barang jatuh dari telapak tangannya. Barang ini melepaskan cahaya keemasan menyilaukan yang menerangi seluruh benteng di sekeliling Menara Kematian.     

Saat barang ini mendarat di hadapan Raja Orc, tangan raksasa di langit mundur melalui pintu ruang itu.     

Kedamaian kembali ke Menara Kematian.     

"Apakah Dewa itu membuka pintu ruang hanya untuk memberi sebuah barang pada Raja Orc?" Shi Feng benar-benar terpana.     

Barang yang diperoleh dari Dewa melalui pengorbanan ratusan ribu Orc… Bahkan jika Shi Feng tidak bisa melihat dengan jelas barang apa itu, tapi menilai dari bagaimana Raja Orc dengan rela melakukan pengorbanan yang begitu besar, itu pasti merupakan harta yang luar biasa.     

Jika dia bisa mencurinya…     

Namun, Shi Feng dengan cepat menggelengkan kepalanya, menghilangkan pikiran itu dari benaknya.     

Hanya mereka yang ingin menyerah pada kehidupan yang akan mencoba mencuri barang dari Monster Mitis. Itu tidak ada bedanya dengan mencoba mencuri dari Weissman, Hakim Kota Sungai Putih, sang Penyihir Agung Tingkat 4.     

Tepat saat Shi Feng hendak berbalik dan pergi…     

Dari kejauhan sebuah sosok tiba-tiba terbang ke arah Menara Kematian. Sosok itu terbang dengan kecepatan yang luar biasa, beberapa kali lebih cepat daripada Shi Feng bahkan ketika Pengendara Angin diaktifkan. Hanya dalam beberapa detik, sosok yang awalnya sebesar biji tumbuh menjadi seukuran manusia biasa.     

"Sky Knight?" Shi Feng tidak bisa menahan keterkejutannya. Pendatang baru itu sebenarnya adalah seorang NPC manusia.     

Terlebih lagi, itu adalah Sky Knight, kelas tersembunyi Tingkat 4.     

Tubuhnya memancarkan kecemerlangan warna-warni, sang Sky Knight segera menyerbu ke arah Raja Orc.     

Sementara itu, seolah menerima kedatangan musuh besar, Raja Orc Tresik segera mencoba untuk mengambil harta emas yang berkilau itu.     

Namun, Sky Knight itu jelas siap untuk situasi ini. Dengan sebuah teriakan, dia mengarahkan pedangnya ke langit.     

Tiba-tiba, pedang emas raksasa muncul di atas sang Raja Orc. Pedang emas ini kemudian berubah menjadi seberkas cahaya saat turun menuju sang Mitis Tresik tersebut.     

Shi Feng sangat terkejut.     

Sky Knight ini sebenarnya mengetahui Kilatan Cakrawala yang merupakan gerakan terlarang Tingkat 4.     

Gerakan terlarang merupakan Keterampilan Tabu di God's Domain. Kilatan Cakrawala diberi label "Tabu" karena keterampilan itu memiliki kekuatan yang sangat merusak. Selain itu, keterampilan tersebut sangat sulit untuk dipelajari. Kelas-kelas dari tingkat yang sama tidak memiliki cara untuk mempelajarinya.     

Kilatan Cakrawala Tingkat 4 bahkan bisa menyaingi keterampilan Tingkat 5. Meskipun Raja Orc Tresik adalah Monster Mitis, keberadaan yang sedikit lebih tinggi kelas Tingkat 4, ketika menghadapi serangan dengan kekuatan keterampilan Tingkat 5, monster itu tidak punya pilihan selain melindungi hidupnya terlebih dahulu.     

Sang Raja Orc Tresik segera menghunuskan pedang besar merah darah miliknya. Melepaskan raungan marah, aura menakutkan tiba-tiba muncul dari tubuhnya. Sepertinya Raja Orc telah mengaktifkan keterampilan mengamuk yang meningkatkan kekuatannya ke tingkat yang menakjubkan. Dia mengayunkan pedang besarnya, mengirimkan seberkas cahaya merah darah menebas ke arah pedang suci yang turun.     

Bum! Bum! Bum!     

Tiba-tiba, tanah di sekeliling Menara Kematian bergetar. Seolah akhir dari dunia ini telah tiba.     

"Apa!?" Shi Feng tertegun.     

Raja Orc Tresik telah benar-benar bertahan melawan Kilatan Cakrawala dari Sky Knight.     

Namun, saat ini Sky Knight sudah berdiri di depan harta karun emas itu, tangannya membentang untuk mengambil barang tersebut.     

Tepat saat Sky Knight hendak mengambil harta karun emas itu, Shi Feng tiba-tiba menyadari seringai mengejek di wajah sang Raja Orc.     

"Ah!"     

Begitu Sky Knight menyentuh harta karun emas tersebut, dia tiba-tiba melepaskan teriakan tragis. Tiba-tiba, tubuhnya berubah menjadi partikel cahaya yang tak terhitung jumlahnya…     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.