Bebaskan Penyihir Itu

Ashes Melawan Lorgar!



Ashes Melawan Lorgar!

0Duel suci antara Klan Osha dan Klan Api Liar akan dimulai sesuai rencana.     
0

Tanah Api tidak pernah semeriah hari ini sebelumnya, para penonton hampir memenuhi arena duel di bagian yang lebih tinggi. Dan untuk memastikan agar lebih banyak orang yang bisa masuk ke tanah suci, Si Kapak Besi juga meminjamkan sekotak Batu Pembalasan Tuhan. Selama 1 klan mengirimkan tidak lebih dari 50 orang penontonnya, klan lainnya tidak akan mengatakan apa-apa.     

Bahkan jika mereka mau protes sekali pun, mereka tidak akan bisa menghentikan klan yang berjumlah sangat banyak itu.     

Klan Osha saat ini sudah menjadi klan terkuat kedua yang sangat populer. Selama Klan Osha tidak menentang atau menghina Tiga Dewa, apa pun yang mereka butuhkan harus segera dipenuhi.     

Di bawah sorak-sorai kerumunan orang banyak, Ashes perlahan-lahan berjalan ke arena duel. Orang-orang Negara Pasir dari Klan Mojin memiliki rasa hormat yang tinggi terhadap seorang petarung sejati dan penampilan Ashes bulan lalu telah mendapatkan rasa hormat dari semua orang.     

Beberapa orang bahkan menyebut Ashes sebagai petarung terkuat di kerajaan Wilayah Utara.     

Dengan demikian, pertarungan ini bisa dianggap sebagai pertempuran antara petarung terkuat dari Wilayah Utara melawan petarung terkuat dari Wilayah Selatan.     

Ashes masih berpakaian seperti biasa, rambut hitamnya yang panjang diikat menjadi kuncir kuda dan menggantung di belakang pinggangnya. Ashes mengenakan jubah hitam tanpa baju zirah dan ia juga tidak membawa senjata sama sekali.     

Tetapi itu bukan karena Ashes sombong atau terlalu percaya diri.     

Klan Api Liar meminta sebuah pertarungan tanpa senjata, menurut Thuram, itu berarti perkelahian tanpa senjata, baju zirah atau senjata pendukung lainnya termasuk Batu Pembalasan Tuhan. Jelas, melarang adanya Batu Pembalasan Tuhan akan membantu Lorgar sampai batas tertentu, karena hal itu secara tidak sengaja akan melemahkan kekuatan tempur Ashes. Ashes yakin ini hanya sebuah kebetulan, karena dalam 1 bulan terakhir, ia mengetahui bahwa Klan Api Liar tidak menyadari adanya kategorisasi kekuatan para penyihir. Sebagai seseorang yang mengalami kebangkitan sebagai penyihir, Lorgar memang dianggap sebagai wanita perkasa, tetapi tampaknya ia tidak tahu jenis penyihir yang paling istimewa, yakni Penyihir Luar Biasa.     

Lorgar mungkin hanya ingin sebuah pertarungan yang seru.     

Ashes akhirnya menyetujui permintaan itu, setelah memperhitungkan bahwa kemampuan Puteri Lorgar dari Klan Api Liar masih termasuk dalam tipe petarung berangasan. Informasi ini tidak hanya telah dikonfirmasi oleh Thuram tetapi juga dari banyak sumber lain. Kemampuan Lorgar hampir mirip dengan Maggie, karena ia bisa berubah menjadi monster sambil mendapatkan kekuatan dan ketangkasan yang jauh melebihi orang biasa. Ini yang membuat Ashes sangat bersemangat. Siapa yang akan lebih kuat, penyihir yang mengalami evolusi atau Penyihir Luar Biasa?     

Jika Lorgar memiliki kemampuan seperti Anna, Ashes tidak akan mau menerima tantangan itu.     

Api Hitam bisa bertahan dan menyerang dengan gerakan yang tidak terduga, sehingga ia tidak mungkin bisa menang melawan Api Hitam itu. Tanpa perlindungan Batu Pembalasan Tuhan, hampir tidak mungkin Ashes mendekati lawannya yang berada kurang dari 10 meter.     

Di sisi lain, pertarungan yang setara juga bermanfaat bagi kemampuan bertarung Ashes.     

Sejak Ashes mengetahui tentang kemampuan Penyihir Transenden, ia selalu ingin meningkatkan kemampuan bertarungnya.     

Menurut Agatha, untuk menjadi seorang Penyihir Transenden, diperlukan latihan setiap harinya serta terus bertempur dengan lawan yang kuat. Dengan begitu, melalui kondisi hidup dan mati, seorang Penyihir Luar Biasa dapat mencapai evolusi tinggi.     

Ini adalah alasan utama yang membuat Ashes menerima permintaan Lorgar untuk berduel satu lawan satu.     

Pada saat itu, sorak-sorai tiba-tiba meledak dari dalam kerumunan orang ketika seorang wanita yang mengenakan jubah berkerudung dengan cepat melompat ke dalam arena duel dan berjalan menuju ke arah Ashes. Sebagai orang terkuat di Negara Pasir, sorak-sorai mereka untuk wanita itu terdengar sedikit lebih keras. Wanita itu adalah lawan yang harus Ashes hadapi hari ini, wanita dari Klan Api Liar, Lorgar.     

"Jadi kamu yang bernama Ashes?" Lorgar melepaskan kerudungnya dan memperlihatkan rambut merah keritingnya serta … sepasang telinga lancip yang berbulu.     

Ashes tercengang melihat penampilan Lorgar dan ia berkata, "Apakah itu … telinga anjing?"     

"Ini telinga serigala!" Lorgar mengoreksi Ashes dan wajahnya langsung merah padam.     

"Oh, kenapa kamu tidak memakai sepatu? Bukankah tanah di sini sangat panas?" tanya Ashes sambil menatap Lorgar yang bertelanjang kaki.     

"Klan Mojin tidak pernah takut dengan pasir yang panas," sahut Lorgar, ia berjinjit sambil melepas jubahnya, dan memperlihatkan ekor berbulu lembut yang ada di belakangnya.     

Jika dilihat dari ekspresi Lorgar, jelas ia kepanasan … Ashes hanya mengangkat bahu sambil berkata, "Kamu terbiasa menghabiskan kekuatan sihir dengan selalu mempertahankan wujud transformasimu? Sepertinya itu cara yang bagus untuk berlatih."     

"Aku tidak mengerti apa yang kamu katakan," sahut Lorgar sambil mengibaskan ekornya. "Ini adalah harga yang harus aku bayar atas kemampuan yang diberikan oleh Tiga Dewa, ini bukan semacam latihan. Aku tidak punya cara untuk kembali ke bentuk manusia, jadi aku hanya bisa hidup sebagai setengah manusia dan setengah serigala."     

"Jadi begitu," Ashes menyadari. Karena Lorgar tidak ingin mengekspos penampilannya di hadapan orang banyak, ia sengaja mengenakan jubah bahkan di tempat yang panas seperti ini … dan ia baru memperlihatkan wujud serigalanya begitu ia sudah masuk ke arena, itu akan membuat semua orang berpikir bahwa Lorgar sengaja berubah wujud karena ia telah memasuki arena duel.     

Jadi dari informasi yang diterima Ashes bahwa Lorgar itu monster, sebenarnya adalah wanita serigala?     

Ashes tidak yakin apakah itu akan efektif atau tidak jika ia bisa mengurangi kapasitas bertarung Lorgar dengan menggunakan sepotong tulang untuk memikat dan mengalihkan perhatiannya.     

Setidaknya untuk Maggie, makanan akan sangat efektif.     

"Apa yang kamu tertawakan?" tanya Lorgar sambil mengerutkan kening. "Apakah kamu meremehkan aku?"     

"Tidak, bukan apa-apa," sahut Ashes sambil berusaha menahan tawanya, "Aku hanya teringat akan seorang temanku yang lucu … karena kamu sudah siap, mari kita mulai duel ini."     

"Aku juga berpikir demikian." Lorgar mengangkat kedua tangannya dan lengan wanita yang awalnya mulus itu kini berubah menjadi sepasang cakar serigala tebal. "Ayah, tolong bunyikan gongnya!"     

"Apakah Lorgar bisa mengendalikan wujud serigalanya sesuka hatinya?" pikir Ashes sambil mengangkat kedua alisnya. Meskipun Ashes tidak paham tentang misteri kekuatan sihir, ia masih bisa mengendalikan dan memanfaatkan kekuatannya dengan benar. Ini memang sulit bahkan untuk Maggie sekali pun, dan hanya dalam situasi berbahaya Maggie bisa melakukannya.     

Saat Kepala Klan Api Liar memukul gongnya, Lorgar melesat dengan kedua kakinya dan menerjang ke arah Ashes.     

Kecepatan wanita serigala itu cukup cepat tetapi di mata Ashes, kecepatannya masih tidak berbeda jauh dari orang biasa. Ashes bahkan bisa menentukan di mana posisi pendaratan lawan dan dengan demikian, ia bisa mempersiapkan posisi serangannya terlebih dahulu.     

Tetapi Ashes tidak melakukannya.     

Lorgar jelas belum menggunakan kekuatanya secara penuh, tetapi ia berencana untuk menguji kekuatannya melalui gerakan seperti itu. Jadi, Ashes memutuskan untuk meladeni Lorgar agar Lorgar menyadari bahwa ia tidak punya kesempatan untuk mengalahkan Ashes, kecuali wanita itu benar-benar berubah wujud sepenuhnya terlebih dahulu.     

Ashes mengulurkan tangannya dan dengan kuat ia meraih kaki wanita serigala itu seperti sebuah penjepit. Kemudian Ashes membalikkan tubuhnya dan menggunakan momentum lawannya untuk memegang Lorgar di atas bahunya dan menghempaskan wanita serigala itu dengan kuat ke tanah.     

Ini adalah keuntungan yang dimiliki Penyihir Luar Biasa. Wujud serigalanya hanya memperkuat kekuatan Lorgar sedikit, tetapi bagi Ashes, masing-masing jari-jarinya, setiap ototnya memang sudah kuat setiap saat. Kekuatan sihir menguatkan tubuh Ashes setiap hari secara terus-menerus dan kapan saja, ia selalu merasakan tubuhnya melonjak dengan penuh kekuatan.     

Ashes melancarkan tinjunya ke bawah, dan ia menghancurkan tanah tempat Lorgar tergeletak. Lorgar langsung berguling untuk menghindari serangan Ashes kemudian ia menekuk lutut dan menendang ke arah Ashes.     

Tetapi tendangan yang bisa menyebabkan pecahnya isi perut orang dewasa itu diterima oleh Ashes, ia langsung meremas kaki Lorgar hingga remasannya mengupas kulit betis Lorgar, dan Ashes hampir mematahkan kaki wanita itu. Pada saat itu, Lorgar menyadari adanya bahaya melalui rasa sakitnya, ia kembali menendang ke arah kepala Ashes dengan kaki yang satunya sambil berusaha mengubah kakinya menjadi kaki serigala!     

Ashes mengendurkan kelima jarinya dan membungkuk untuk menghindari serangan yang mengarah ke arah kepalanya. Lorgar akhirnya melarikan diri dan ia tidak berani untuk terus menguji kekuatan Ashes. Lorgar mengubah kakinya yang lain menjadi kaki serigala juga. Hasilnya, keempat anggota tubuh Lorgar telah sepenuhnya berubah ke wujud serigala, yang tidak hanya meningkatkan tinggi badannya sedikit tetapi juga meningkatkan kecepatan dan kekuatannya.     

Sejauh yang Ashes ketahui, kekuatan Lorgar masih belum meningkat sebanyak itu. Setiap bagian tubuh Lorgar yang belum berubah wujud jelas merupakan titik terlemahnya.     

Misalnya bagian kepala dan perut Lorgar.     

Ashes meninju dengan dua kepalan ke arah perut lawannya dan memaksa Lorgar untuk menggunakan kedua kakinya untuk menghentikan tinjunya. Kemudian, Ashes menyeringai dan sebelum wanita serigala itu dapat menyadari apa yang terjadi, Ashes membenturkan keningnya ke kening Lorgar.     

"Wooou …!" jerit Lorgar.     

Lorgar melolong kesakitan, air mata dan darah yang keluar bersamaan dari kening dan matanya. Benturan yang sangat keras itu telah menghancurkan batang hidungnya dan Lorgar sampai menutup matanya karena rasa sakit yang hebat itu.     

Ashes berbalik, ia menendang bagian perut Lorgar hingga wanita serigala itu terpental jauh!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.