Bebaskan Penyihir Itu

Tibanya Relik Kuno



Tibanya Relik Kuno

0Siang harinya, dengan bantuan Pelat Simbol Pendengaran, Roland menerima hasil Duel Suci terakhir, termasuk semua yang terjadi di Tanah Api.     
0

Roland langsung memanggil Maggie, Kilat, dan Nana ke kantornya.     

"Ada seorang penyihir yang terluka parah di Kota Pasir Besi yang membutuhkan perawatan Nana." kata Roland sambil memandangi 3 gadis yang energik itu, "Berkemaslah malam ini dan pergilah besok ke sana. Tidak perlu tergesa-gesa selama kalian bisa tiba di Bukit Naga Tumbang besok malam, kalian akan sampai di Kota Pasir Besi pada keesokan harinya. Ashes ada di sana untuk menyambut kedatangan kalian."     

"Apakah kami berdua juga harus pergi?" tanya Kilat sambil menunjuk ke arah Maggie dan dirinya sendiri.     

"Benar. Aku merasa lebih aman jika kalian bertiga pergi bersama," kata Roland sambil mengangguk. "Selain itu, Maggie perlu bantuan untuk mengikat Nana ke punggungnya, bukan? Jangan lupa untuk memakai pakaian yang lebih tebal, karena terbang dalam cuaca yang sangat dingin seperti ini akan sangat berbahaya."     

Nana menggigil ketika ia melihat keluar jendela ke arah salju yang turun.     

"Aku mengerti. Aku berjanji, Nana akan sampai ke sana tepat pada waktunya!" kata Maggie.     

"Bukan terbang ke sana yang jadi masalah …" kata Kilat sambil cemberut, "Jika kamu ingin mulai menjelajahi gunung salju, tunggu aku sampai aku kembali! Aku tidak ingin ketinggalan eksplorasi itu juga."     

"Hm … momen ketika seorang penjelajah hebat menangis … itu akan menjadi sebuah pemandangan yang patut diingat sampai kapan pun." Melihat ekspresi serius di wajah Kilat, Roland tidak bisa menahan tawanya. Roland tahu sejak berita tentang adanya kemungkinan peninggalan relik kuno di gunung salju itu menyebar, Kilat telah menanti-nantikan petualangan ke sana. "Tentu saja, kalian semua adalah anggota ekspedisi yang paling penting. Aku jamin itu."     

"Kalau begitu sudah diputuskan." kata Kilat sambil menepuk dadanya dengan lega, "Anda bisa mengandalkan kami, kami akan menyembuhkan saudari penyihir yang terluka itu."     

"Kamu juga bisa merawat warga sipil lain di Negara Pasir. Tetapi ingat, jangan tinggal terlalu lama di sana." kata Roland, "Kalian harus segera kembali ke sini ketika Nana telah menghabiskan kekuatan sihirnya dan mengambil rute yang sama dengan rute pada saat kalian pergi. Apa kalian mengerti?"     

Setelah menyelesaikan proses relokasi penyihir Taquila, Roland harus memulai ekspedisi ke gunung salju. Namun, tanpa Nana di Kota Tanpa Musim Dingin, Roland tidak berani buru-buru mengirim para penyihir ke tanah yang tidak dikenal itu.     

"Baik, Yang Mulia!" sahut Nana.     

"Baiklah." kata Kilat.     

"Baiklah, coo!" jawab Maggie dengan penuh semangat.     

Mereka bertiga menjawab secara bersamaan.     

Setelah mereka bertiga pergi, Roland bersandar di kursinya dan ia menghela napas lega.     

Nightingale menjulurkan kepalanya dari belakang Roland dan bertanya, "Apakah ini berarti kamu telah berhasil mengambil alih Wilayah Selatan?"     

"Menurutku kita baru mengambil langkah pertama," kata Roland sambil tersenyum. "Masih ada banyak hal yang harus dilakukan."     

Setelah lebih dari 1 bulan bertempur, Operasi Gurun itu sudah mengadakan gencatan senjata sementara.     

Sayangnya, migrasi penduduk Negara Pasir berikutnya akan menjadi tugas yang sangat menantang.     

Roland mengambil peta dari pinggir mejanya dan membuka gulungannya. Pandangan Roland mengarah di wilayah selatan Graycastle. Roland telah menyampaikan rencananya dengan menawarkan penduduk Negara Pasir sebuah oasis baru, sebelum Si Kapak Besi berangkat ke sana. Lokasi yang dipilih Roland adalah sebuah daerah perbatasan yang telah kehilangan penguasa wilayahnya dan sebagian besar penduduknya. Lokasi itu telah hancur oleh perang saudara secara berturut-turut, yang telah dimulai oleh Timothy dan Garcia. Kota-kota besar seperti Pelabuhan Air Jernih dan Kota Elang telah berubah menjadi reruntuhan. Kota-kota kecil dan tanah pertanian di sekitarnya juga telah hancur.     

Karena para pengungsi terus berdatangan ke Kota Tanpa Musim Dingin, kini Wilayah Selatan menjadi padang gurun yang sunyi. Daripada membiarkan Bangsa Pasir binasa, Roland memutuskan untuk membiarkan mereka mendapatkan kembali apa yang menjadi hak mereka. Mereka bisa mulai membangun kehidupan mereka kembali di area persimpangan, di antara padang gurun dan lahan hijau, dan secara bertahap mereka akan membangun kembali kota Pelabuhan Air Jernih yang baru.     

Dengan begitu, pekerja yang mengeksploitasi sungai Minyak Hitam dapat mulai bekerja di Pelabuhan Air Jernih, dan mereka akan sampai di titik selatan gurun melalui laut. Menurut laporan Si Kapak Besi, sebagian besar Sungai Styx bawah tanah terletak di selatan Tanah Api, dan sebagian besar lagi terletak di bawah Tanjung tak Berujung. Di daerah itu, anak sungai Minyak Hitam akan mengalir dekat ke tanah dan dekat garis pantai. Jika dibandingkan dengan rute darat yang banyak bahaya, bepergian di sepanjang garis pantai ternyata jauh lebih aman. Mengingat tingkat teknologi Kota Tanpa Musim Dingin saat ini, garis pantai adalah lokasi yang masih bisa diolah secara maksimal.     

Butuh beberapa waktu agar Wilayah Selatan benar-benar berkembang. Klan yang mendengar berita itu mungkin akan tidak segera pergi ke Wilayah Selatan. Bagaimanapun, godaan demi mendapatkan sebuah oasis akan sangat menarik bagi warga sipil Negara Pasir. Bahkan jika hanya ada beberapa klan yang pindah ke sana pada awalnya, pada akhirnya yang lain akan mengikuti dan akhirnya mereka semua akan menjadi rakyat Roland.     

Dengan demikian, Roland tidak hanya akan mendapatkan tenaga kerja dalam jumlah besar dan mencegah tanah itu terbengkalai sia-sia, tetapi sebuah area yang dihidupkan kembali juga akan menghentikan para penjahat keliling yang berkeliaran di daerah pedalaman. Jadi Roland tidak perlu mengerahkan sejumlah besar tenaga kerja untuk bekerja di padang pasir dan rakyat yang ingin tinggal di Wilayah Selatan juga tetap bisa mendapatkan sebuah tempat tinggal.     

Tentu saja, ada bahaya tersembunyi juga di sana.     

Salah satu tantangan Roland adalah menyatukan rakyatnya dengan orang-orang Klan Mojin dari Negara Pasir.     

Namun, Roland tidak terlalu khawatir.     

Mengesampingkan demokrasi yang tidak terbangun, agama-agama di dunia ini sudah cukup untuk memprovokasi pemikiran rakyat. Mereka tidak mengharuskan seseorang untuk menjadi terlalu religius, tetapi lebih seperti penyembahan alam yang murni. Kedua negara ini menggunakan bahasa yang sama; gaya hidup dan adat istiadat Bangsa Pasir bukanlah semacam budaya khusus, tetapi lebih merupakan adaptasi terhadap cara hidup di padang pasir. Si Kapak Besi dan Gema adalah contohnya. Mereka berdua berkeliaran di Kota Perbatasan sebelumnya, dan mereka bisa beradaptasi dengan lingkungan tanpa menemui kendala yang berarti.     

Selama penegakan hukumnya tegas dan hukuman serta ganjarannya adil, Roland yakin orang-orang Negara Pasir juga akan menjadi para pekerja yang berkualitas.     

Untuk berjaga-jaga seandainya ada pemberontakan, Tentara Pertama yang ditempatkan di Wilayah Selatan dan Bukit Naga Tumbang akan berfungsi sebagai penjaga keamanan daripada hanya sekadar berjaga-jaga.     

Masalah mendesak yang harus diperhatikan Roland adalah menindaklanjuti serangan Hibrida Iblis yang pernah disebutkan Si Kapak Besi, yang telah menyerang para penyihir. Jika Roland tidak salah ingat, Hibrida Iblis itu membuat kekacauan di Wilayah Selatan saat Duel Suci sedang berlangsung. Jika berbicara secara geografis, sebidang tanah yang berdekatan dengan daratan utama ini sebenarnya terletak tidak jauh dari Graycastle, yang membuat perubahan mendadak seperti itu terjadi sangat tidak mungkin. Sayangnya, untuk saat ini, Roland masih belum bisa menjelajahi Wilayah Selatan sepenuhnya, jadi ia harus mengesampingkan masalah ini untuk sementara.     

Sementara serangan yang dilakukan Hibrida Iblis itu tidak dapat dibayangkan. Hibrida Iblis ini memiliki sedikit kecerdasan. Roland telah mempelajari hal itu berdasarkan pengalamannya sendiri, jadi apa yang mendorong Hibrida Iblis itu untuk menyerang para penyihir meskipun ada risiko yang harus dihadapi binatang itu? Jika binatang iblis biasa telah mengepung kota-kota manusia di bawah pengaruh peninggalan kuno, maka Elang Bersayap Empat yang menyerang para penyihir itu pasti memiliki alasan lain.     

Sementara Roland sedang berpikir keras, Wendy dan Phyllis mengetuk pintunya dan masuk. "Yang Mulia, kumpulan fasilitas laboratorium terakhir yang telah dikirim dari Taquila akan segera tiba di Kota Perbatasan Ketiga. Pasha mengundang Anda untuk bertemu dengannya di bawah tanah."     

"Akhirnya tiba juga." Roland menjadi bersemangat ketika mendengar berita itu. Yang disebut dengan Kota Perbatasan Ketiga sebenarnya adalah bunker bawah tanah yang telah dibangun di bawah Pegunungan Tak Terjangkau. Tempat ini berfungsi seperti kota bawah tanah dan pada dasarnya juga berfungsi sebagai benteng rahasia. Pengiriman terakhir dari Taquila adalah Senjata Pembalasan Tuhan dan peninggalan relik kuno. Untuk memastikan keamanan barang-barang itu, Tentara Pertama sudah ditempatkan di Kota Tanpa Musim Dingin untuk mengawal barang-barang itu.     

"Bagaimana dengan binatang iblis itu? Apa ada pergerakan?" tanya Roland.     

"Tidak ada tanda pergerakan besar-besaran untuk saat ini, Yang Mulia."     

"Begitukah …" Roland bangkit berdiri dan berkata, "Kalau begitu, mari kita mulai."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.