Bebaskan Penyihir Itu

Suara Guntur



Suara Guntur

0Pasukan Aliansi yang berasal dari Benteng Longsong sedang berbaris dan menuju ke Kota Perbatasan.     
0

Pasukan Kesatria yang terdiri dari para kesatria yang berasal dari keenam keluarga besar di Benteng Longsong memimpin pasukan di barisan depan. Ketimpangan kekuasaan di antara keenam keluarga itu bisa dilihat dari baju zirah dan pakaian yang dikenakan oleh kesatria mereka. Para kesatria milik Adipati Ryan tentu saja yang paling menarik perhatian. Dengan serentak, mereka semua menunggangi kuda berekor pendek yang diimpor dari Kota Raja. Kuda-kuda ini bagus untuk balapan jarak jauh dan terlihat jauh lebih tinggi dan lebih kuat dari kuda yang lain. Para kesatria milik pasukan Adipati Ryan mengenakan baju zirah yang dibuat khusus oleh sebuah bengkel pandai besi yang bernama "Palu dan Gigi Naga". Sebuah kepala singa yang besar diukir di bagian dada baju zirahnya dan terdapat ukiran kepala serigala di setiap pelindung bahu baju zirah. Kepala binatang itu tampak mengaum dengan mulut yang menganga lebar. Terdapat pula pola sulaman yang indah pada jubah mereka dan ikat pinggang berbahan sutra merah yang melingkar di pinggang mereka.     

Para kesatria milik Adipati Ryan tidak hanya sempurna secara penampilan. Masing-masing kesatria itu memiliki banyak pengalaman bertarung. Mereka harus membersihkan bangkai-bangkai binatang iblis yang tersisa dari kota setiap tahun setelah Bulan Iblis berakhir, untuk memastikan agar lalu lintas di jalan berjalan dengan lancar. Untuk keterampilan bertarung, mereka sama hebatnya dengan para kesatria di Kota Raja. Jumlah mereka hanya lebih sedikit dibandingkan dengan kesatria dari Kota Raja. Namun, untuk seorang Adipati, pasukan itu merupakan sebuah pengeluaran yang sangat besar yang terdiri dari seratus lima puluh kesatria.     

Melihat pasukan elit miliknya ini, Adipati Ryan merasa puas dan benar-benar merasa yakin, bahwa ia akan tak terkalahkan di Wilayah Barat.     

Para tentara bayaran berjalan dengan santai di belakang para kesatria. Mereka tidak dilengkapi dengan baik dibandingkan dengan para kesatria. Sebagian besar dari mereka mengenakan baju zirah rantai atau baju zirah tertutup yang tidak lengkap. Beberapa dari mereka juga tidak memakai pelindung tangan dan beberapa tidak memakai ketopong. Mereka membawa berbagai macam senjata, berjalan dan tertawa dengan keras secara berkelompok. Mereka tampak hendak pergi bertamasya di musim semi daripada pergi ke pertempuran.     

Beberapa warga sipil dikelilingi oleh pasukan milik Adipati. Mereka berjalan dengan perlahan di belakang tentara bayaran, sambil menarik kereta beroda tunggal yang diisi dengan bahan makanan dan alat-alat untuk mendirikan tenda. Karena perbedaan kecepatan di antara pasukan itu, pasukan yang berjumlah seribu lima ratus orang ini berbaris dalam prosesi yang sangat panjang. Para kesatria di garis terdepan harus berhenti sejenak untuk menunggu pasukan yang berada di belakang mereka.     

"Tuanku," Hirte Medde, seorang Earl dari Keluarga Rusa Besar, menarik tali kekangnya untuk mengejar sang Adipati dan berkata, "Kita akan tiba di Kota Perbatasan dalam waktu kurang dari setengah hari. Jika semuanya berjalan dengan lancar, kita akan akan sampai di sana pada pukul empat sore. Apakah kita akan beristirahat selama satu malam dan mengatur kembali pasukan untuk pertempuran keesokan paginya atau apakah kita langsung melancarkan serangan terhadap istana Pangeran Roland?     

"Apakah kamu ingin tidur di alam terbuka lagi?" Adipati Ryan tersenyum dan berkata, "Malam ini, kita harus berbaring di tempat tidur di istana itu daripada berbaring di tanah yang lembap. Tentu saja, sebagai tanda penghormatan kepada seorang Pangeran, aku akan mengirim seorang utusan untuk membujuk Pangeran terlebih dahulu ketika kita tiba di Kota Perbatasan."     

Earl dari Keluarga Penghisap Madu yang berada di depan mereka, berbalik untuk bergabung dengan obrolan itu. "Kesatria kita telah melakukan perjalanan sepanjang hari. Mereka dan kuda mereka pasti lelah sekarang. Apakah pantas untuk melancarkan serangan dalam keadaan seperti ini? Lebih baik kita berhati-hati. Lagi pula, Roland Wimbledon berhasil selamat dari Bulan Iblis hanya dengan para penambang yang berada di wilayahnya."     

"Hahaha, teman lamaku. Aku tidak tahu dengan pendapat kalian, tetapi apakah kamu tidak tahu mengenai binatang iblis? Mereka memang mengerikan di alam terbuka, karena mereka sangat cepat dan kuat, tetapi binatang iblis akan menjadi sasaran empuk ketika mereka terhalang tembok kota. Binatang iblis hanyalah binatang buas biasa." Mendengar perkataan ini, Earl Keluarga Rusa Besar mengangkat bahu dan menambahkan, "Yah, aku setuju. Meskipun Sang Pangeran benar-benar membuat aku terkejut dengan membangun tembok kota dalam waktu yang begitu cepat, kesatria milikku bukanlah binatang buas bodoh yang bisa dihentikan dengan tembok."     

"Tepat sekali, dan aku telah menerima berita dari wilayah utara. Hermes hampir hancur berkeping-keping, karena sejumlah besar binatang Hibrida Iblis yang menyerang Kota Suci tahun ini. Itu berarti, sebagian besar binatang iblis menuju ke Hermes, dan hanya beberapa dari mereka yang datang ke Wilayah Barat, "kata Adipati Ryan dengan santai.     

Setelah Wilayah Barat berada di bawah kendali Adipati Ryan sepenuhnya, ia tidak ingin berlama-lama lagi di daerah terpencil ini. Ryan menempatkan mata-matanya yang menyampaikan berita terbaru di semua kota-kota besar dan kota-kota kecil. Bagi Ryan, pertempuran berdarah melawan binatang iblis di Wilayah Utara tidak sepenting pertempuran lain yang dilaporkan dari Kota Palisade. Menurut laporan yang disampaikan, Timothy, Sang Raja baru, dan Garcia, Ratu Pelabuhan Air Jernih sedang bertarung sengit di Kota Elang, tetapi berdasarkan informasi sebelumnya yang Ryan dapatkan, pasukan Timothy baru akan tiba di Kota Elang satu bulan kemudian.     

Laporan itu tidak menyebutkan hasil akhir pertempuran antara Timothy dan Garcia, tetapi melaporkan kondisi Timothy dan Kota Elang ketika Timothy telah mundur dari Kota Palisade. Timothy yang telah memimpin pasukan sebanyak ribuan orang ke medan pertempuran telah meninggalkan Kota Elang dengan hanya sedikit prajurit yang tersisa. Timothy bahkan tidak bisa memblokir jalan lagi. Pada saat yang sama, Kota Elang telah terbakar dalam lautan api. Api yang berkobar telah menerangi langit, dan asap hitam membumbung tinggi ke langit. Penduduk di kota-kota sekitar Kota Elang telah menyaksikan pemandangan mengerikan itu.     

Tidak peduli apakah Garcia selamat dari pertempuran itu atau tidak, tampaknya Timothy menderita kerugian yang hebat dan ia sangat terguncang. Karena laporan itu, pada hari yang sama, Adipati Ryan mengutus orang-orang kepercayaannya ke Kota Raja dan ke Wilayah Timur, sambil berharap agar ia bisa mengetahui keadaan Timothy saat ini. Jika perang antara Timothy dan Garica benar-benar dapat menghancurkan rezim kekuasaan Timothy, Ryan tidak akan ragu untuk menambahkan sebuah kekacauan lagi.     

Ini jelas merupakan kesempatan terbaik bagi Ryan untuk mendeklarasikan kemerdekaan dan mengangkat dirinya sendiri menjadi raja. Wilayah Utara telah melihat banyak prajurit mereka dimakamkan di dekat Kota Suci selama pertempuran melawan binatang iblis. Wilayah Selatan membutuhkan waktu untuk memulihkan diri setelah peperangan yang terjadi belakangan ini. Sedangkan untuk Wilayah Timur dan Kota Raja, jika berita yang dilaporkan itu benar, Timothy juga memerlukan waktu beberapa tahun untuk pulih kembali. Pada saat ini, jika Ryan bisa menaklukkan Wilayah Utara dan menarik beberapa bangsawan untuk bergabung di pihaknya, Ryan akan memecah belah Kerajaan Graycastle. Ketika itu terjadi, Ryan akan membangun kerajaannya sendiri yang akan sebesar dan sebanyak penduduk di Kerajaan Everwinter di Wilayah Utara dan mampu bersaing dengan Wilayah Selatan dan Wilayah Timur Kerajaan Graycastle yang masih tersisa.     

Baginya, Osmond Ryan, ia akan menjadi raja pertama di kerajaan yang baru ini.     

Ryan tersenyum puas akan pemikiran ini. Ryan berharap ia bisa mengakhiri lelucon dengan cepat hari ini dan kembali pulang besok, sambil membawa Pangeran Roland sebagai tawanan. Jika Ryan beruntung, ia dapat menerima kabar baik dari mata-matanya di istananya sendiri dalam waktu tiga hari lagi.     

Ketika matahari hampir terbenam, Ryan melihat sebuah bayangan samar Kota Perbatasan … dan kerumunan orang yang berada di luar kota itu.     

"Yang Mulia Ayah, orang-orang itu tampaknya adalah para penjaga Pangeran Roland yang memegang senjata di tangan mereka. Kelihatannya mereka tidak menyambut kedatangan kita." kata Rene Medde yang bertugas memimpin pasukan di barisan depan.     

"Itu bagus, setidaknya kita tidak harus pergi ke istana untuk membujuk Pangeran keluar," kata Earl Keluarga Rusa Besar sambil tersenyum, "Katakan pada para kesatria kita untuk memperlambat langkah mereka. Kita masih memiliki banyak waktu sebelum memulai serangan."     

"Baik, ayah." Rene menjawab perintahnya dan pergi.     

Adipati Ryan mengangkat teleskop untuk melihat para penjaga pangeran Roland. Mereka membentuk sebuah formasi yang aneh, mereka berdiri dalam dua baris dan membawa senjata yang aneh di tangan mereka. Senjata-senjata itu tampak seperti tombak tanpa ujung tombak yang runcing dan gagangnya sangat pendek. Tidak masuk akal bagi Ryan ketika melihat Pangeran Roland mengatur pengawalnya dalam formasi ini. Garis pertahanan yang tipis dan lemah seperti itu akan mudah ditembus para kesatria milik Ryan.     

Melihat hal itu, Ryan berpikir dengan heran, "Jika pangeran Roland tidak memiliki pengetahuan militer, mengapa para kesatria dan pengawalnya berada dalam posisi seperti itu?" Untuk memastikan apa yang direncanakan Pangeran Roland, Ryan memutuskan untuk memerintahkan para tentara bayaran untuk menyerang di awal pertempuran, dan para kesatria menunggu perintah selanjutnya dari jauh.     

Seperti yang telah ia janjikan sebelumnya, Ryan mengirim seorang utusan untuk membujuk Roland terlebih dahulu. Ryan memanggil seorang penjaga dan berkata kepadanya, "Pergilah dan beritahukan kepada Pangeran Roland Wimbledon bahwa aku tidak bermaksud untuk menyakitinya. Yang aku lakukan hanya mematuhi perintah dari Raja Timothy Wimbledon. Jika Pangeran Roland menyerah kepadaku sekarang, ia tidak akan dilukai. "Aku akan mengantar Pangeran Roland kembali ke Kota Raja."     

Dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengumpulkan pasukan dalam jumlah besar. Ketika para kesatria mengambil posisi mereka satu per satu di kedua sisi, para tentara bayaran masih menuju ke garis depan dengan perlahan. Tepat pada saat itu, empat cahaya api membuat mata Ryan terbelalak dengan bingung, dan asap berwarna hijau naik setelah kilatan api itu terlihat. Ryan mengerutkan kening melihat hal itu, ia mengira telah salah melihat. Ryan baru akan mengambil teleskopnya untuk melihat lebih jelas ketika terdengar serangkaian ledakan keras seperti suara guntur bergemuruh.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.