Bebaskan Penyihir Itu

Mantra Tidur



Mantra Tidur

0Di Pulau Tidur yang berada di Fjords.     
0

"Aku tidak pernah menyangka bahwa kamu akan menjadi pelanggan pertama Mantra Tidur." kata Tilly tertawa sambil menyajikan semangkuk sup ikan yang masih panas kepada Guntur. "Terima kasih atas bantuanmu saat kita menemukan reruntuhan di Pulau Bayangan."     

"Sama-sama." Guntur menerima sup ikan itu. "Aku bersedia memasuki perairan misterius itu beberapa kali lagi meski aku tidak diberi imbalan. Sejujurnya, tanpa bantuan penyihir, daerah di sebelah timur Pulau Bayangan benar-benar berbahaya dan daerah itu dilarang untuk dikunjungi." kata Guntur sambil menghirup supnya. "Ah … sup ikan ekor hitam ini benar-benar lezat."     

Teh Hitam dan bir kurang populer di Fjords. Orang-orang di sini terbiasa menikmati semangkuk sup ubur-ubur dingin selama musim panas, dan ketika suhunya mulai dingin, mereka akan menyantap semangkuk sup ikan sebagai gantinya. Ketika dimasak, berbagai jenis ikan ini memiliki rasa yang berbeda-beda. Ini adalah suatu tradisi yang baru diketahui Tilly setelah datang ke Pulau Tidur.     

"Apakah itu alasannya kamu tidak sabar untuk datang dan menjadi pelanggan Mantra Tidur?"     

"Sesungguhnya, aku ingin sekali melakukan pertualangan baru." jawab Guntur sambil tertawa terbahak-bahak. "Terakhir kali di reruntuhan itu, aku melihat sebuah pemandangan dari sebuah teleskop yang sangat menakjubkan. Aku berharap diriku bisa terbang untuk melihat apa saja yang ada di sana, dan mengapa ada sebuah gerbang batu yang muncul di tebing itu."     

"Begitukah …" Tilly mengambil semangkuk sup ikan untuk dirinya sendiri. "Kamu tentu sudah tahu bahwa aku berencana mengunjungi Kota Perbatasan. Aku ingin bertemu dengan pemimpin Asosiasi Persatuan Penyihir sekaligus melewati Bulan Iblis di Wilayah Barat. Apakah kamu … tidak ingin pergi bersama kami untuk bertemu dengan anakmu?"     

Guntur terdiam sejenak sebelum akhirnya menyeringai dan menjawab, "Kurasa tidak. Anakku mungkin hidup dengan baik di sana, dan lebih baik semua tetap seperti ini … sebagai seorang penjelajah, kamu tidak pernah tahu kapan kecelakaan menimpa dirimu. Aku sudah kehilangan ibunya, dan aku tidak ingin kehilangan anakku juga. Ketika ajalku sudah tiba, aku harap kamu akan …."     

"Tenang saja, aku akan menjaga anakmu." kata Tilly sambil mengangguk. "Anakmu salah satu dari kami, para penyihir." Sambil tertawa, Tilly melanjutkan, "Tetapi ingat, bisnis tetap bisnis. Meskipun kamu sudah banyak membantuku, biaya untuk menyewa jasa para penyihir akan tetap diperhitungkan."     

"Tentu saja. Bisnis tetaplah bisnis. Ini adalah tradisi di Fjords." jawab Guntur sambil menghirup sup yang tersisa kemudian ia tertawa lebih keras lagi.     

…     

"Jadi, siapa yang ingin ia sewa?" Setelah melihat Guntur keluar dari istana, Ashes berjalan ke aula dan duduk bersila di samping Tilly.     

"Guntur ingin menyewa jasa Pelayan Ajaib milik Molly, Orbit si Pintu Acak, dan Si Bayangan Boneka." Tilly membuka sebuah gulungan kertas berisi kontrak kerja. "Biaya penyewaan jasa penyihir ini empat ribu delapan ratus keping emas. Pria itu sungguh murah hati, bukan?"     

"Empat ribu …" Ashes terkesiap. "Dari mana Guntur mendapatkan uang sebanyak itu?"     

"Jangan lupa Guntur adalah seorang penjelajah yang paling terkenal di Fjords." kata Tilly sambil tersenyum. "Guntur bisa mendapatkan kekayaan besar setiap kali ia menemukan rute pelayaran baru atau hasil menggali harta karun. Itu sebabnya Guntur mampu mempekerjakan sejumlah pelaut berpengalaman untuk menemaninya menjelajah daerah misterius dan berbahaya. Risiko kecelakaan akan jauh berkurang jika ia turut membawa para penyihir di kapalnya. Membelanjakan uang banyak untuk menekan tingkat risiko yang mungkin terjadi telah menjadi hal yang lumrah sejak zaman kuno."     

"Tetapi, apakah perjanjian kerja sama ini benar-benar aman?" Ashes tampak ragu. "Selagi hubungan kerjasama ini membawa keuntungan besar bagi Pulau Tidur, kemampuan para penyihir akan semakin terungkap. Jika gereja mengetahui tentang para penyihir di sini …."     

'Mantra Tidur' adalah serikat baru yang didirikan oleh Tilly. Di sini, para penjelajah Fjords dapat menyewa jasa penyihir untuk membantu mereka melakukan perjalanan laut, tentunya dengan membayar sesuai dengan kemampuan finansial mereka masing-masing. Selain menjalankan bisnis utama, ada juga berbagai layanan lain yang ditawarkan, seperti memperbaiki barang-barang yang rusak, menjual beberapa barang kerajinan seni yang indah, membangun rumah dengan cepat, serta florikultura[1] dan fumigasi[2]. Selama kemampuan para penyihir tidak dimanfaatkan untuk melakukan kejahatan, Serikat Mantra Tidur dapat menawarkan jasa layanan apa pun.     

Namun, kerugiannya bagi para penyihir adalah semua kemampuan dan kekuatan mereka jadi diketahui banyak orang.     

Tilly menggenggam tangan Ashes. "Bukankah aku sudah memberitahumu bahwa aku tidak peduli dengan banyaknya uang yang kita dapat, tetapi, yang aku harapkan adalah Serikat Mantra Tidur ini bisa memungkinkan lebih banyak orang untuk mengenal Pulau Tidur dan membangun hubungan persahabatan dengan kita. Guntur pernah mengatakan sesuatu dan aku juga merasa setuju dengannya, yaitu: rasa takut berasal dari sesuatu yang tidak kita ketahui. Ini sama dengan keadaan para penyihir. Ketakutan penduduk Fjords dan kerajaan terhadap kita hanya muncul karena fitnah yang dibuat oleh gereja dan ketidaktahuan mereka sendiri terhadap kita."     

"Aku tidak bermaksud memaksa masyarakat biasa melakukan kontak dan mengenal kita. Yang bisa aku lakukan adalah mempublikasikan jati diri kita dengan cara positif dan memberi tahu mereka bahwa kekuatan kita tidak berasal dari iblis, dan kemampuan yang kita miliki juga tidak terlalu aneh, penyihir awalnya juga orang biasa sebelum terbangun sebagai penyihir, oleh karena itu pada dasarnya penyihir adalah manusia juga. Ketika kita bisa saling memahami dengan orang biasa, rasa takut mereka terhadap kita akan hilang." Tilly menarik nafas dan melanjutkan, "Sedangkan gereja, mereka tidak pernah peduli tentang kemampuan apa yang kita miliki. Pasukan Penghakiman selalu berusaha menangkap penyihir selagi Pasukan Penghukuman Tuhan juga dikerahkan besar-besaran untuk memburu penyihir. Tidak ada perbedaan antara penyihir dengan orang biasa di hadapan Batu Pembalasan Tuhan."     

"Aku harap tindakanmu benar," kata Ashes lembut, "Aku hanya bisa bertarung dan membunuh. Aku tidak bisa membantu banyak dalam hal ini."     

"Kamu sudah banyak membantuku." kata Tilly sambil tertawa. "Untuk mengembangkan dan memperluas Pulau Tidur, hal terpenting yang harus kita lakukan adalah membangun hubungan di antara pulau-pulau Fjords. Membina rasa saling memahami membutuhkan proses yang panjang. Aku melakukan semua ini hanya untuk mempercepat proses itu secepat mungkin." "Ada juga manfaat lain dari Serikat Mantra Tidur." kata Tilly sambil menjulurkan lidahnya dan tersenyum nakal. "Serikat ini berguna untuk menemukan kemampuan baru penyihir yang tidak bisa bertarung, di mana kemampuan mereka tampaknya tidak berguna saat ini. Dengan begitu, penyihir yang tidak bisa bertarung tidak akan merasa tertekan karena merasa kemampuan mereka tidak berguna."     

Ashes tampak kagum mendengar penjelasan Tilly. "Kamu selalu punya banyak akal, sehingga tidak ada satu pun orang yang bisa membantahmu."     

"Itu karena aku selalu benar." kata Tilly sambil menyeringai. "Mari beralih ke topik lain. Maggie masih belum kembali ke Pulau Tidur. Apa ada sesuatu yang terjadi di Kota Perbatasan?"     

"Mungkin Maggie menemui halangan." Ashes merenung sebentar. "Atau mungkin …."     

"Mungkin apa?"     

"Mungkin Maggie tidak mau kembali ke sini." kata Ashes sambil mengangkat bahu. "Dibandingkan dengan Fjords, kondisi kehidupan di sana jauh lebih baik. Aku sudah sering menyarankan kamu untuk tidak mengirim para penyihir kita ke sana. Apa yang harus kita lakukan jika Lotus dan Honey juga menolak kembali ke Fjords?"     

"Kalau begitu kita yang akan menyusul mereka," jawab Tilly.     

"Baiklah, aku akan pergi dan bersiap-siap … tunggu … apa!?" Ashes tampak linglung sejenak sebelum ia tersadar kembali. "Kita … akan menyusul mereka??"     

Tilly mengerucutkan bibirnya. "Bukankah kita sudah setuju bahwa kita akan membantu Roland melawan binatang iblis sebelum kita mengambil penyihir kita lagi? Tanpa Lotus, para pekerja imigran dari Serikat Teluk Bulan Sabit tidak bisa memiliki rumah untuk dihuni tahun depan."     

"Masih ada lebih dari satu bulan sebelum musim dingin tiba. Apakah kita benar-benar harus pergi secepat ini?"     

"Perjalanan kita akan memakan waktu yang cukup lama. Jika Kota Perbatasan mengalami beberapa masalah, kita mungkin dapat membantu Asosiasi Persatuan Penyihir dengan tiba lebih awal. Dan …" mata Tilly berkedip beberapa kali. "Aku ingin melihat bagaimana kakakku yang menyebalkan itu bisa berubah seperti sekarang."     

[1] Seni menanam bunga hias     

[2] Mengendalikan hama dengan semprotan gas atau asap     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.