Bebaskan Penyihir Itu

Tempat Kejadian Perkara



Tempat Kejadian Perkara

0 "Vader, apakah … ini tidak apa-apa?" Kata Si Kepala Api sambil merapikan pakaiannya sendiri. "Tuan Carter mengatakan bahwa seragam kita adalah simbol status kita, dengan begitu kita harus memakainya dengan rapi ketika kita sedang bertugas."     
0

"Ditambah lagi, ada hukuman jika kita dengan sengaja mengotori seragam, apalagi jika kita tidak mengenakan seragam selagi bertugas." Whistle terus menengok ke kiri dan ke kanan seolah-olah ia takut terlihat oleh rekan sesama polisi lain.     

"Jangan khawatir. Tidak apa-apa jika kita memakai pakaian ini. Jika kita berdiri di tengah salju di musim dingin sambil memakai seragam, orang sudah menyadari bahwa di sini ada polisi. Bagaimana kita bisa menangkap penjahat kalau begitu caranya?" sahut Vader, ia meludah ke tanah kemudian melanjutkan, "Kalian berdua berasal dari Kota Perbatasan, bukan?"     

Kedua polisi itu menjadi lebih bersemangat saat Vader menyebutkan hal ini. "Ya, benar. Ayahku adalah seorang pemburu yang dulu tinggal di Jalan Lama, dan keterampilan berburunya sangat luar biasa. Ayahku mampu memanah leher seekor rubah yang sedang berlari di hutan hanya dengan menggunakan satu anak panah."     

"Ayahku juga. Tetapi ayahku sering mengatakan padaku bahwa menjadi seorang pemburu adalah pekerjaan yang tidak menentu, dan ayahku lebih suka jika aku menjadi seorang penambang. Ayahku bahkan sudah menyiapkan sebuah cangkul untukku. Seandainya Yang Mulia Roland tidak menjadi penguasa wilayah yang baru, aku pasti sudah menghabiskan seluruh waktuku di tambang."     

"Aku sudah menduganya." jawab Vader sambil mengangkat bahu. "Hanya anak-anak pemburu yang memiliki nama julukan yang tidak biasa," pikir Vader dalam hatinya. "Karena kalian berdua adalah penduduk setempat di Kota Perbatasan, tentunya kalian lebih memahami soal ketertiban umum di kota ini daripada aku, bukan? Jika aku saja tidak takut dihukum, mengapa kalian malah takut? Apakah memakai seragam itu lebih penting daripada menegakkan aturan dan hukum yang ditetapkan oleh Yang Mulia?"     

"Hmm …" Si Kepala Api dan Whistle tampak ragu-ragu sejenak, namun akhirnya mereka menjawab dengan mantap, "Kamu benar."     

"Tetapi kamu juga bukan orang luar. Bukankah kamu sudah menerima kartu identitas penduduk milikmu? Yang Mulia pernah berkata bahwa siapa pun yang memiliki kartu identitas itu dapat dianggap sebagai penduduk yang sah di Kota Perbatasan," kata Whistle.     

Vader tertawa dan tidak menyahut. Kemudian Vader mengalihkan pandangannya ke arah deretan rumah gua yang ada di sisi timur di area perumahan sementara.     

Setelah bekerja sebagai polisi selama hampir tiga bulan, Vader mulai terbiasa dengan kehidupan di Wilayah Barat. Sebelum menjadi polisi, Vader berpikir bahwa 'petugas patroli' tidak melakukan pekerjaan apa pun selain memeras dan menipu orang-orang. Vader tidak tahu bahwa ternyata ada banyak pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung jawab seorang polisi setiap harinya.     

Polisi diminta untuk menyeleksi dan memeriksa para pengungsi dan menangani perselisihan yang terjadi di antara warga. Polisi juga bertugas untuk menangkap penjahat dan mata-mata. Sedangkan, selain bertarung melawan binatang iblis, Tentara Pertama tidak membantu atau ikut campur tangan dalam memelihara perdamaian internal di Kota Perbatasan.     

Ini benar-benar berbeda dari yang Vader bayangkan pada mulanya.     

Di Kota Valencia, petugas patroli lebih seperti petugas cadangan pengawal kota. Mereka menangani pekerjaan kasar dan tidak banyak berguna untuk membantu penduduk. Inilah alasannya mengapa banyak petugas patroli akhirnya mencari uang tambahan dari hasil ilegal. Namun, di Kota Perbatasan, polisi dan Tentara Pertama memiliki sistem yang berbeda. Polisi bertugas untuk menangani urusan internal sedangkan Tentara Pertama bertugas untuk menangani urusan eksternal.     

Yang lebih mengejutkan Vader adalah sebagian besar target tim patroli berasal dari laporan warga dan bukan berasal dari perintah langsung atasan mereka. Memang, kini warga Kota Perbatasan telah mengubah persepsi mereka. Warga secara aktif akan mengawasi setiap orang yang terlihat mencurigakan dan melaporkannya ke Balai Kota. Setiap kali ada kapal dagang asing yang tiba di kota, Kementerian Kehakiman akan menerima beberapa laporan dari warga.     

Vader segera menyadari kekuatan luar biasa yang ada di kota ini - tidak ada mata-mata asing yang bisa menghindar dari pantauan masyarakat atau berintegrasi dengan masyarakat dengan cepat kecuali orang itu lahir dan tumbuh di kota ini. Jika semua warga bertindak sebagai seorang pengawas yang selalu waspada memantau keadaan di sekitarnya, musuh macam apa yang bisa bersembunyi di antara warga ini?     

Tetapi tentu saja, tidak semua operasi penangkapan bisa berjalan dengan lancar. Misalnya saja, seorang penjahat licik yang mereka tangkap saat operasi sebelumnya ternyata adalah seorang bangsawan yang berasal dari Kerajaan Fajar. Vader siap dihukum karena ia telah memperlakukan bangsawan itu dengan buruk, tetapi atasannya ternyata tidak menunjukkan reaksi apa-apa dan tampaknya atasannya juga tidak keberatan karena ia telah memukul seorang bangsawan. Hal ini semakin menguatkan kecintaan Vader terhadap pekerjaannya.     

"Si Emas ada di sini!" bisik Si Kepala Api dengan pelan.     

"Abaikan saja Si Emas dan berpura-puralah sedang membersihkan salju," kata Vader dengan tenang. "Si Emas tidak membawa barang apa-apa, itu berarti ia hanya ke sini untuk memeriksa situasi."     

'Si Emas' adalah nama sandi untuk target mereka saat ini. Kementerian Kehakiman menerima laporan dua hari lalu bahwa ada seorang budak yang memperdagangkan biji-bijian secara ilegal. Tuan Carter sangat menganggap penting masalah ini dan ia segera memberikan tugas kepada Vader. Tuan Carter ingin budak itu ditangkap hidup-hidup bersama dengan barang-barangnya, dan menyebut misi ini dengan nama 'Misi Berburu Emas'.     

Namun, misi itu tidak dimulai dengan lancar. Setelah melakukan beberapa penyelidikan, mereka mulai mengungkap identitas sang target. Selanjutnya, sebuah tim yang terdiri dari enam orang bergantian untuk memantau area perumahan sementara, tetapi tidak ada jejak sang target yang ditemukan di sana.     

Bagi Vader, alasan terhambatnya perkembangan misi ini adalah karena seragam polisi yang ia nilai terlalu mencolok. Vader sudah tinggal di Area Barat selama beberapa waktu, dan ia sudah mengetahui bahwa setiap kali ada pejabat Balai Kota yang datang ke daerah itu, berita kedatangan mereka akan menyebar dengan cepat di antara warga. Kondisi ini juga tidak berbeda di Area Timur. Orang-orang yang tinggal di Area Timur kebanyakan adalah para budak, dan dengan demikian, seragam polisi yang berwarna hitam sama mencoloknya seumpama kunang-kunang di langit yang gelap.     

Itu sebabnya Vader bersikeras kepada Si Kepala Api dan Whistle bahwa mereka harus melepaskan seragam mereka dan mengenakan jaket yang compang-camping. Dengan begini, mereka bisa menyamar sebagai tukang pembersih salju dan berjaga di jalanan Area Timur dan Kota Perbatasan. Target mereka akan mudah terlihat begitu orang itu muncul.     

Mereka melihat Si Emas berjalan-jalan sebentar di Area Timur sebelum kembali ke rumah gua. Ketika Si Emas muncul kembali, ia membawa sebuah kantung besar di punggungnya.     

"Jadi orang itu memang menjual gandum …" kata Whistle sambil mengepalkan tangannya.     

"Sialan! Orang itu sama sekali tidak mendengarkan apa yang disampaikan Yang Mulia." Si Kepala Api mengumpat dengan marah. "Kita harus menangkapnya sekarang!"     

"Jangan terburu-buru," kata Vader sambil memberi isyarat dengan tangannya. "Tuan Carter berkata ia ingin target itu ditangkap hidup-hidup bersama dengan barang-barang buktinya. Kita akan berpencar dan bertindak." Instruksi yang diberikan Vader sesuai dengan operasi yang mereka lakukan sebelumnya ketika mereka menangkap komplotan Tikus. "Kepala Api, kamu segera pergi ke area tembok kota lama terlebih dahulu. Hanya ada satu rute bagi Si Emas untuk masuk ke pusat kota."     

"Baik!" jawab Si Kepala Api.     

"Aku akan mengikuti target. Ini membutuhkan banyak keterampilan, dan dengan demikian aku yang paling tepat untuk peran ini." kata Vader sambil menjilat bibirnya. "Terakhir, Whistle, kamu harus mengikutiku sekitar 100 langkah di belakangku. Ingat jangan sampai kamu terlihat oleh Si Emas."     

"Aku mengerti."     

"Kalau begitu, mari kita beraksi!"     

Meskipun ketiga polisi ini memiliki level jabatan yang sama, mereka tetap bertindak dengan patuh sesuai dengan rencana Vader.     

Vader membawa sebuah sapu dan dengan tenang ia berjalan beberapa langkah di depan Si Emas. Menurut pengalamannya, mengikuti target dari belakang akan lebih mudah membangkitkan kecurigaan target. Karena itu, dengan 'memimpin jalan' di depan, target akan jauh lebih lengah. Jika Vader cukup yakin ke mana arah targetnya, ini akan menjadi metode pelacakan yang paling aman. Vader berkonsentrasi pada Si Emas - ia yakin begitu ia mendengar sedikit perubahan dari suara langkah kaki target, Vader bisa membuat si target tersandung dan mencegah orang itu melarikan diri.     

Setelah melewati tembok kota lama, Si Emas berhenti berjalan dan beristirahat di sudut jalan. Tampaknya Si Emas sadar bahwa jika ia menuju ke pusat kota, ia pasti berpeluang besar untuk bertemu polisi. Vader mengambil dua belas langkah lagi ke depan dan berbelok ke sebuah gang, di mana ia menunggu si pembeli biji-bijian itu muncul.     

Beberapa saat kemudian, seorang warga setempat yang mendorong sebuah gerobak muncul. Orang itu melongok-longok ke sekelilingnya sebelum ia perlahan berjalan ke arah Si Emas. Setelah memeriksa isi karungnya, si pembeli mengeluarkan segenggam koin untuk membayar transaksinya. Pada saat itu juga, Vader memberi isyarat agar Whistle dan Si Kepala Api bertindak.     

Mereka bertiga berlari menuju kedua target itu dari arah yang berbeda. Si pembeli sangat terkejut sehingga ia tidak bisa bergerak sama sekali untuk melarikan diri.     

Vader menahan Si Emas ke tanah, disertai suara denting uang-uang koin yang berserakan ke mana-mana. Vader berteriak, "Kamu ditahan!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.