Bebaskan Penyihir Itu

Lagu Yang Berkumandang



Lagu Yang Berkumandang

0Roland tidak percaya apa yang baru saja ia dengar.     
0

"Kamu bilang kamu melihat padang pasir yang luas saat Gema menyanyikan sebuah lagu dan kamu membawa butiran pasir halus dari tempat itu?" Roland bertanya. Pikiran Roland berkecamuk memikirkan apa yang sebenarnya telah terjadi.     

Apakah ini hanya khayalan Si Kapak Besi saat mendengarkan lagu itu? Lalu bagaimana Roland bisa menjelaskan mengenai butiran pasir halus ini?     

"Aku tidak membawa pasir dari tempat itu, Yang Mulia," Si Kapak Besi menaruh butiran pasir di atas meja dengan mimik sungguh-sungguh, "Pada saat itu, aku hanya terpaku di tempatku berdiri dan aku tidak pernah berpikir untuk memeriksa apakah butiran pasir itu asli. Butiran pasir ini tiba-tiba saja muncul di tanganku. Mungkinkah pasir ini terbang karena tertiup angin?"     

Ini menjadi semakin tidak masuk akal. Roland berpikir sejenak dan bertanya, "Apakah Gema hanya menyanyikan satu lagu saja?"     

"Nona Bulan Perak juga menyanyikan beberapa lagu lain juga. Tetapi aku tidak mengerti apa artinya." Sambil mengingat kejadian itu, Si Kapak Besi melanjutkan, "Rasanya seperti mukjizat … aku kembali ke Wilayah Selatan, jika Nona Bulan Perak mengaku sebagai titisan Tiga Dewa, aku pasti akan mempercayainya. Yang Mulia, apakah ilusi yang aku lihat itu karena kemampuan Nona Bulan Perak sudah berevolusi?"     

Si Kapak Besi dari Klan Mojin ini telah mengikuti Roland selama lebih dari 1 tahun dan sekarang ia memiliki pemahaman yang jauh lebih baik tentang para penyihir.     

"Kurasa begitu, tetapi ini pertama kalinya aku mendengar situasi seperti itu." jawab Roland. Setelah berpikir sejenak, Roland memutuskan untuk memanggil Gema dan bertanya langsung pada gadis itu.     

Ketika Si Kapak Besi sudah pergi, Roland mengambil sebutir pasir dan memperhatikan pasir itu dengan cermat, "Apakah pasir ini tercipta oleh kekuatan sihir?"     

"Aku tidak yakin pasir itu tercipta oleh kekuatan sihir," kata Nightingale dari belakang, "Tidak ada jejak kekuatan sihir di dalam pasir itu."     

Hal ini tidak berarti bahwa pasir ini tidak terbuat dari kekuatan sihir. Pasir ini adalah hal yang nyata, sama seperti lukisan yang dibuat Soraya. Setelah lukisannya dibuat, lukisan itu akan mempertahankan bentuk aslinya sendiri tanpa kekuatan sihir dan lukisannya juga tidak terpengaruh oleh kekuatan Liontin Penghukuman Tuhan.     

Tidak lama kemudian, Gema masuk ke ruang kerja Roland. Nightingale segera melangkah keluar dari kabutnya dan ia berdiri di samping Roland. Sambil tersenyum, Nightingale berkata, "Selamat!"     

Gema terkejut, "Kamu mengucapkan selamat untukku?"     

Nightingale mengangguk, "Kekuatan sihir dalam dirimu telah menyatu. Apakah kamu tidak merasakannya?"     

"Be-benarkah itu?" Gema menggelengkan kepalanya dengan takjub, "Maksudmu kemampuanku telah berkembang?"     

Menyadari bahwa segalanya ternyata sama seperti yang ia duga, Roland bertanya pada Nightingale, "Seperti apa bentuk kekuatan sihir Gema sekarang?"     

"Bentuk kekuatan sihir Gema seperti baru permata berwarna biru transparan dan sebening air," jawab Nightingale, "Gema memiliki kekuatan sihir yang hampir sama besarnya dengan Maggie."     

Evolusi kemampuan Gema tampaknya tidak terkait dengan pencerahan atau pun pengilhaman akan sesuatu. Gema telah meningkatkan kekuatan sihirnya bahkan sebelum ia menyadarinya. Ketika Roland memberitahu Gema apa yang dialami Si Kapak Besi, gadis itu tercengang.     

"Si Kapak Besi benar-benar merasa seperti kembali ke Wilayah Selatan dan berada di padang pasir?"     

"Ungkapan 'merasa seperti' mungkin tidak tepat untuk kejadian yang dialami Si Kapak Besi. Si Kapak Besi bahkan mendapatkan segenggam butiran pasir halus dari padang pasir yang ia lihat dalam ilusinya," kata Roland sambil tersenyum. "Pasir memang dapat ditemukan di mana-mana, tetapi aku tidak yakin ia pergi jauh hanya untuk menggali pasir dalam tumpukan salju atau lumpur untuk menipu aku." Roland berhenti sejenak dan bertanya kepada Gema, "Apa yang kamu lihat pada saat itu?"     

"Aku tidak melihat apa-apa sama sekali." jawab Gema sambil tersipu malu, "Mataku tertutup dan aku tidak memperhatikan sekelilingku."     

"Jadi, bagaimana kalau kamu menunjukkan kemampuan barumu kepada kami?" Roland menyarankan. Roland menopang tangannya di dagunya, dengan penuh ketertarikan. "Nyanyikan lagu yang kamu buat itu, lagu tentang kota kelahiranmu."     

"Di sini?" tanya Gema.     

"Benar," kata Roland, "Makan malam baru akan siap setengah jam lagi. Jadi kita tidak akan mengganggu siapa pun."     

"Aku juga ingin mendengar lagu yang bermakna dalam itu," Nightingale menyemangati Gema.     

"Ah … baiklah." jawab Gema.     

Gema menarik napas dalam-dalam dan segera alunan irama bergema di kantor itu. Suara Gema adalah suara feminin yang manis, ia terdengar sedikit menahan diri pada awalnya. Mungkin itu disebabkan karena Gema belum pernah bernyanyi di dalam ruangan. Saat nadanya perlahan meninggi, Gema tampak benar-benar terhanyut dalam musiknya.     

Saat Gema menyanyikan lagu itu, Roland bisa mendengar suara hembusan angin panas bertiup melalui hutan yang berwarna hijau, ia bahkan merasakan suhu di ruangan ini menjadi lebih panas. Roland mencium wangi pasir yang terbakar di bawah terik matahari. Saat lagu itu selesai, Roland masih bisa merasakan sisa-sisa wangi pasir yang panas itu. Sudah jelas, ini adalah sebuah lagu yang indah dan eksotis di mana orang yang buta nada seperti Roland tidak akan bisa menemukan ada kesalahan nada dalam lagu itu. Namun, Roland tidak melihat ada padang pasir atau oasis yang mengalir. Roland hanya duduk diam di ruang kantornya sejak tadi.     

Roland melirik ke arah Nightingale yang sedang menggelengkan kepalanya. Sudah jelas Nightingale juga tidak melihat pemandangan ilusi yang ajaib itu.     

Apakah karena kemampuan Gema sedang tidak efektif saat ini?     

Roland merenung, kemudian ia bertanya pada Gema, "Apakah kamu yang menulis lagu ini?"     

"Benar, Yang Mulia." jawab Gema sambil mengangguk.     

"Sekarang, nyanyikan beberapa lagu yang aku ajarkan padamu," Roland berpikir sejenak dan akhirnya memutuskan, "Biar semua orang datang ke ruangan ini dan mendengarkan nyanyianmu."     

Tidak lama kemudian, ruang kantor Roland dipenuhi oleh para penyihir. Tiga orang penyihir dari Pulau Tidur bahkan ikut datang juga. Mereka tampak masih memegang kartu Gwent di tangan mereka. Gema terlihat sedikit gugup melihat begitu banyak orang yang akan menontonnya, tetapi dengan dorongan semangat dari Nightingale, Gema akhirnya bisa merasa rileks. Gema menyanyikan semua lagu termasuk Lagu Gerilya yang diciptakan Roland.     

Gema menerima tepuk tangan yang hangat dari para penyihir itu.     

Setelah mendengarkan lagu yang dinyanyikan Gema, para penyihir itu menggambarkan perasaan mereka, dan Roland memiliki pemahaman secara garis besar tentang kemampuan baru Gema.     

Jumlah penonton yang dapat dipengaruhi oleh nyanyian Gema tergantung pada pengalaman mereka masing-masing. Jika mereka memiliki pengalaman yang sama seperti yang digambarkan dalam lagu itu, mereka akan lebih terpengaruh. Roland bisa menarik kesimpulan ini berdasarkan lagu-lagu baru yang ia ajarkan kepada Gema. Lagu Gerilya adalah lagu yang paling populer, karena para penyihir itu telah melihat ketika Tentara Pertama berbaris mengikuti irama musik. Karena itu, mereka dapat memahami lagu ini dengan lebih baik. Ini juga menjelaskan mengapa lagu Gema mengenai Wilayah Selatan bisa berpengaruh sangat kuat kepada Si Kapak Besi.     

Sayangnya, Roland tidak dapat mengatakan dari uji coba ini, seberapa besar nyanyian Gema dapat memengaruhi penonton. Roland bertanya-tanya apakah pemandangan dalam lagu yang Gema nyanyikan bisa menjadi pemandangan nyata yang sesungguhnya ketika para penonton benar-benar terhanyut selagi mendengarkan lagunya.     

Kemampuan baru Gema membuat Roland merasa penuh harapan baru. Kemampuan untuk mengangkat semangat seseorang ini tidak boleh dianggap remeh. Gema bisa mendorong semangat para prajurit, menenangkan massa, dan menyanyikan latar belakang musik untuk pertunjukan drama ….     

…     

Keesokan sore, Roland bertemu Vader dari Kota Perbatasan di ruang kerjanya.     

"Yang … Yang Mulia … ak … aku sudah di sini …," kata Vader dengan gigi yang bergemeletuk. Tampaknya Vader belum sepenuhnya pulih dari penerbangan dengan kecepatan tinggi.     

Cara tercepat untuk melakukan perjalanan antara Kota Perbatasan dengan Benteng Longsong adalah dengan menggunakan layanan ekspres dari Maggie. Namun, meski sudah terbungkus selimut tebal, terbang dengan kecepatan 60 kilometer per jam di bawah cakar seekor burung raksasa bukanlah sebuah penerbangan yang nyaman.     

"Kerja yang bagus," kata Roland sambil menepuk-nepuk burung merpati gemuk yang bertengger di bahunya.     

"Coo!" Maggie dengan bangga mengangkat kepalanya.     

"Aku ingin kamu di sini untuk membantu Keluarga Rusa Besar dengan cara melatih mereka," kata Roland sambil memandang Vader. "Situasi di sini berbeda dari di Kota Perbatasan tetapi mirip dengan situasi di Kota Valencia. Di sini ada geng Tikus, para pengungsi, dan para penjahat kriminal."     

"Maksud Anda, Anda ingin aku melatih mereka sebagai petugas patroli?" tanya Vader. Vader akhirnya bisa berhenti menggigil setelah ia menghangatkan dirinya di dekat perapian.     

"Tidak, maksudku melatih mereka sebagai polisi." Roland menjelaskan rencananya untuk mengambil tindakan keras terhadap kegiatan ilegal dan tindakan kriminal kepada Vader. "Tentara Pertama akan mengurus hal ini untuk permulaan, tetapi pekerjaan keamanan publik di benteng ini harus diserahkan kepada polisi setempat. Yang paling penting dalam melatih polisi di sini adalah menanamkan kepada mereka konsep sebagai 'pelindung rakyat'."     

"Perlakukan orang-orang dengan baik dan sopan, seperti angin semilir di musim semi. Dan hukum para penjahat tanpa ampun, seperti guntur yang menggelegar," Vader mengulangi perkataan Roland.     

"Betul sekali," sang pangeran berkata sambil tersenyum, "Aku harap kamu bisa melatih mereka dengan baik."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.