Bebaskan Penyihir Itu

Kapal Perang Baru



Kapal Perang Baru

0Saat Roland berjalan menuju ke Gunung Lereng Utara, ucapan Nightingale masih terngiang-ngiang di telinganya.     
0

Tiba-tiba Roland memutuskan sesuatu. "Nightingale benar," pikirnya. "Aku bukan lagi pria biasa yang hanya berinteraksi dengan desain dan pekerjaan sepanjang hari, dan dunia ini bukan lagi dunia tempat aku tinggal dulu. Sekarang, aku adalah seorang penguasa wilayah, dan suatu hari nanti aku bisa menjadi raja, jadi jika sekarang situasinya sudah berubah, aku tidak bisa menggunakan cara pendekatan lamaku kepada seorang gadis dan terus menahan diri."     

"Aku hanya perlu mengikuti kata hatiku," kata Roland kepada dirinya sendiri. "Jika aku terus memaksakan sesuatu hanya karena beberapa 'prinsip' yang tidak terlalu penting, aku hanya akan menyakiti Anna dan juga Nightingale."     

Sambil memikirkan hal ini, Roland merasa beban berat yang ada di hatinya telah terangkat. Roland menarik napas dalam-dalam dan membuka pintu di area belakang Gunung Lereng Utara.     

Membuka pintu baja itu sama seperti membuka hatinya dan Roland langsung melihat sebuah dunia yang sama sekali berbeda.     

"Oh … Yang Mulia datang!" Si Burung Kolibri dan Lucia langsung berlari untuk menyambut kedatangan Roland.     

"Kamu sudah sampai." kata Anna sambil tersenyum manis. Roland melihat tanda berwarna merah samar di leher Anna yang putih dan ia langsung teringat dengan pertemuan yang penuh gairah tadi malam. Namun, karena Roland sudah membuat keputusan, kali ini ia tidak keberatan untuk menunggu sedikit lebih lama.     

"Apakah kamu sudah menyelesaikan modelnya?" tanya Roland kepada Anna.     

"Tentu saja." kata Anna sambil memberi isyarat untuk mengikuti dirinya. Ketika Roland dan Anna berjalan keluar dari halaman, mereka melihat sebuah kapal baja yang mengambang di tengah kolam yang dikelilingi oleh salju. Kapal baja itu panjangnya sekitar 1 meter dan lebarnya 20 sentimeter, kapal itu tampak jauh lebih ramping daripada kapal-kapal beton yang berat. Lambung kapalnya memiliki lengkungan yang berbeda, buritannya tampak rata, dan yang paling unik adalah lambung kapal dilapisi dengan palang penyangga yang tumpang tindih seolah-olah lambungnya disatukan dengan ribuan kotak-kotak.     

"Ini persis seperti yang aku inginkan," seru Roland. Dibandingkan dengan kapal beton yang harus dituang ke dalam cetakan baja, kapal baja murni ini memiliki permukaan halus yang unik, dan palang penyangga yang tumpang tindih membuat kapal itu tampak seperti sebuah karya seni. Roland tahu bahwa setiap bagian dari kapal model ini dipotong dengan Api Hitam milik Anna dengan proporsional, tanpa ada satu bagian pun yang hilang. Jika kapal model ini dibawa ke dunia modern, kapal ini akan bernilai puluhan ribu yuan[1].     

"Apakah ini jenis kapal baru yang ingin kamu buat?" tanya Anna.     

"Benar." sahut Roland sambil mengangguk. "Ini juga merupakan kapal perang pertama yang ada di Kota Perbatasan."     

Awalnya, Roland berencana untuk menggunakan kapal beton sebagai kapal perang di sungai, tetapi ia menyadari jika mesin uap tidak memberikan daya tenaga yang cukup, kapal beton akan berlayar sangat lambat. Bahkan ketika hanya membawa bahan bakar dan awak kapal saja, kecepatan rata-rata armada selama perjalanan ke Benteng Longsong tempo hari hanya 8 hingga 9 kilometer per jam. Jika kapal-kapal itu juga harus membawa Meriam Benteng 152 mm, amunisi bubuk mesiu, dan berbagai senjata lainnya, kecepatan mereka bisa merosot hingga 5 kilometer per jam. Ini setara bahkan kurang dari 3 knot per jam. Hal itu disebabkan karena bobot beton yang sangat berat, yang tidak menjadi masalah jika digunakan sebagai alat transportasi biasa, tetapi ini adalah fitur yang sangat tidak tepat untuk sebuah kapal perang.     

Jika Kota Perbatasan masih mengalami masalah kekurangan baja seperti 2 bulan yang lalu, Roland terpaksa bertahan dengan keadaan itu. Namun, dengan produksi Baja Bintang, jumlah persediaan baja saat ini sudah cukup untuk membangun kapal perang berlapis baja yang sesungguhnya. Roland memilih teknik perakitan modul yang paling sederhana, yang berarti ia harus menyolder potongan papan baja bersama dengan lengkungan lambung kapal untuk membentuk lambung kapal yang besar, kemudian ia menghubungkan bagian-bagian ini untuk membentuk bagian bawah lambung. Metode penyambungan ini tidak memerlukan pembuatan sirip yang biasa ada di bawah lambung kapal, dan karena musuh tidak memiliki meriam, Roland tidak perlu khawatir memikirkan mekanisme pertahanan. Sisi lambung kapal dibuat hampir seluruhnya dari lempengan baja tipis, sehingga akan meminimalkan biaya pembuatan dan meringankan bobot seluruh kapal.     

Sedangkan untuk urusan daya penggerak kapal, Roland memutuskan untuk menggunakan teknologi baling-baling daripada menggunakan roda dayung. Daya penggerak kapal berasal dari mesin uap yang akan memutar 2 baling-baling kapal. Dalam desain yang Roland berikan kepada Anna, Roland juga menyisakan ruangan khusus untuk direnovasi sebagai tempat menaruh mesin uap ketiga karena ia berencana untuk menciptakan jenis mesin uap baru yang lebih cocok untuk kapal perang ketika nanti ia mulai memproduksi kapal-kapal baja dalam jumlah besar.     

Ketika mereka kembali ke area belakang gunung, Anna mulai memotong pelat baja yang pertama.     

Api Hitam di tangan Anna bergerak seperti sebuah penggaris yang mengiris sebuah balok baja tebal menjadi 7 lempeng baja tipis, masing-masing lempeng setebal 5 milimeter.     

Berikutnya adalah proses mematri[2]. Si Burung Kolibri mengurangi bobot balok baja dan menempatkannya di antara 2 buah lempengan baja tipis, dan Api Hitam Anna berubah menjadi garis yang sangat tipis dan panas lalu ia menjahit ketiga komponen itu menjadi satu seperti benang. Proses ini benar-benar berbeda dari teknik penyolderan yang sesungguhnya, karena Api Hitam Anna memanaskan bajanya dari dalam, dan memungkinkan baja itu mencair sepenuhnya untuk menutup semua celah yang ada. Setelah ketiga bagian itu digabungkan, balok baja diturunkan sekitar 1 milimeter, itu berarti lambung kapal telah sepenuhnya mengisi ruangan di antara kedua lempengan baja tipis itu.     

Sebuah balok berbentuk salib yang terbuat oleh balok baja dapat menghubungkan 4 pelat baja tipis, dan ada lebih banyak salib yang terbuat dari baja berbentuk kotak-kotak. Kotak-kotak baja ini diringankan bobotnya oleh Si Burung Kolibri dan diangkut ke Sungai Air Merah, di mana semua bagian-bagian itu dikumpulkan seluruhnya di dermaga.     

Sementara itu, mata Roland tidak pernah lepas dari sosok Anna yang sedang sibuk. Rambut Anna yang lurus bergoyang-goyang mengikuti gerakan memotong yang sedang Anna kerjakan seperti roh yang menari-nari di salju yang putih.     

…     

Siang harinya, Roland bertemu dengan Summer, si penyihir yang baru terbangun.     

Karena Summer sudah berada di kantor Roland, itu berarti gadis ini telah melewati proses verifikasi dari Nightingale. Wendy sudah mencatat dengan jelas kemampuan yang dimiliki Summer, jadi Roland tidak perlu mengajukan pertanyaan lagi tetapi ia langsung memberikan kontrak kepada Summer.     

Summer memegang pena dengan canggung sebelum ia berkata dengan wajah yang memerah, "Aku … aku tidak bisa menulis …."     

"Tidak apa-apa." sahut Roland sambil tersenyum. "Kamu juga bisa menandatangani kontrak itu dengan sidik jarimu."     

Dengan hati-hati Summer menekan ibu jarinya yang sudah bertinta ke atas kontrak. "Apakah itu sudah cukup?"     

"Cukup." kata Roland sambil menggulung kontrak itu. "Wendy telah memberitahu aku tentang kondisimu secara rinci, jadi meskipun kamu sudah menandatangani kontrak, kamu tidak harus tinggal di istana ini. Kamu hanya perlu datang ke sini setiap hari untuk berlatih dan menghadiri kelas pelajaran. Apakah Wendy sudah memberitahumu tentang karakteristik kekuatan sihirmu?"     

"Baik, Yang Mulia." Begitu Summer tahu bahwa ia tidak perlu tinggal di istana, ia menjadi jauh lebih rileks. "Nona Wendy mengatakan bahwa jika aku tidak melepaskan kekuatan sihir yang menumpuk setiap hari, aku akan berada dalam bahaya besar saat Hari Kebangkitanku."     

"Itu benar, jadi kamu harus berlatih dengan baik. Aku tahu Wendy akan terus mengajarimu bagaimana cara untuk mengendalikan kekuatan sihirmu dan apa hubungan kekuatan sihir itu dengan kemampuan yang kamu miliki. Jika ada sesuatu yang tidak kamu mengerti, kamu bisa bertanya kepada anggota Persatuan Penyihir yang lain."     

"Aku mengerti, Yang Mulia," kata Summer sambil menundukkan kepala. "Tetapi … apakah Anda pikir kemampuanku sama sekali tidak berguna? Aku bertanya pada Nona Wendy tentang hal ini, dan ia berkata hanya Anda yang bisa menjawabnya."     

"Tentu saja tidak," kata Roland sambil tersenyum. "Kamu memiliki kemampuan seorang detektif, jadi kemampuanmu akan sangat membantu dalam memerangi kejahatan."     

"Detektif?" Summer tampak kebingungan.     

"Jangan khawatir. Tidak lama lagi kamu akan mengerti." kata sang pangeran sambil memanggil Nightingale dari dalam Kabut. "Mulai sekarang, Nightingale akan menjadi atasanmu."     

[1] Mata uang Cina     

[2] Menyolder     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.