Bebaskan Penyihir Itu

Teman Lama dan Teman Baru



Teman Lama dan Teman Baru

0Sudah jelas Kota Raja adalah sebuah kota yang memiliki harta karun yang tidak ternilai.     
0

Meskipun Kota Raja adalah sebuah kota yang masih agak terbelakang jika dibandingkan dengan Kota Perbatasan, dan bangunan-bangunan yang megah itu tidak berarti apa-apa di mata Roland, kota ini masih merupakan 'mutiara paling cemerlang' di Kerajaan Graycastle.     

Dalam hal populasi, jumlah kaum bangsawan di Kota Raja jauh melebihi kota-kota lain - karena itu, hal pertama yang dilakukan oleh siapa pun yang kehilangan gelar dan tanah mereka adalah datang ke Kota Raja untuk mencari peluang yang baru. Jika jumlah bangsawan dan kesatria yang tidak memiliki tanah di akumulasi secara keseluruhan, maka populasi di kota ini bahkan lebih banyak lagi. Misalnya, hampir 20% warga di pusat kota adalah kaum bangsawan. Kebanyakan dari mereka menguasai pendidikan dasar serta bisa membaca dan menulis, dan membuat mereka semua menjadi calon-calon pejabat potensial yang pantas mendapatkan pelatihan di mata Roland. Lagi pula, tanpa tanah dan properti pribadi, para bangsawan kecil itu tidak akan terlalu menentang kebijakan Roland yang baru, dan tingkat kecerdasan mereka yang sangat baik memungkinkan mereka untuk menerima hal-hal baru dengan lebih cepat.     

Dalam hal industri, Kota Raja juga terkenal sebagai pusat perdagangan. Selain serikat pedagang dan serikat pengrajin, Kota Raja juga memiliki asosiasi para alkemis terbesar dan satu-satunya kota yang memiliki asosiasi para peramal dan ahli perbintangan. Roland menginginkan orang-orang yang memiliki kemampuan potensial ini dan memanggil Barov dan Kyle Sichi ke Kota Raja untuk memanfaatkan kemampuan orang-orang ini sebanyak mungkin.     

Dalam hal kekayaan, semua barang-barang yang ada di istana bernilai 10 kali lipat lebih banyak dari total kekayaan yang dimiliki Adipati Ryan, dan semua emas, perhiasan, serta kerajinan yang terbuat dari emas memenuhi beberapa gudang penyimpanan harta di istana. Semua kekayaan ini, dikombinasikan dengan harta-harta sitaan milik para menteri lain yang lengser dari kekuasaan mereka bersama dengan Timothy, berjumlah sangat banyak. Jika semua harta benda mereka disita, maka Kota Tanpa Musim Dingin akan hidup makmur selama 2 atau 3 tahun. Namun, Roland tidak berencana untuk menguras semua harta karun itu, karena itu akan menghabiskan banyak waktu dan tenaga. Selain itu, Roland juga membutuhkan banyak uang untuk mengambil alih pemerintahan di Kota Raja dan menjaga stabilitas di kota ini. Menjaga agar semua uang itu tidak tertumpuk di ruang bawah tanah atau menggunakannya secara gratis tidak akan berarti apa-apa, jadi cara terbaik untuk memanfaatkan semua kekayaan itu adalah dengan melakukan perputaran uang secepatnya.     

Jika memungkinkan, Roland dengan senang hati akan menghabiskan setengah tahun untuk mengolah semua sumber daya ini. Tetapi dibandingkan dengan Kota Raja, yang terletak jauh di tengah wilayah kerajaan, yang lebih penting saat ini adalah merebut Bukit Naga Tumbang dan Wilayah Selatan, yang terletak di sebelah Wilayah Barat.     

Segera setelah Si Kapak Besi pergi meninggalkan ruangan, seorang penjaga melaporkan, "Yang Mulia, di luar istana ada seorang pengusaha wanita yang bernama Nona Margaret, wanita itu ingin bertemu dengan Anda."     

Mata Roland langsung berbinar-binar. "Antar wanita itu untuk menemuiku."     

Ketika Margaret berjalan ke aula, Roland tersenyum dan bangkit dari tempat duduknya untuk menyambut kedatangan Margaret. "Akhirnya kita bisa bertemu lagi."     

"Aku tidak menyangka kita akan bertemu di istana Kerajaan Graycastle kali ini." Margaret mengangkat gaunnya sedikit dan membungkuk dengan hormat kepada Roland. "Anda selalu bisa membuatku terkejut, Yang Mulia … tidak, sekarang aku harus memanggil Anda dengan sebutan Yang Mulia Raja."     

"Tidak perlu, aku masih belum menerima upacara penobatan, jadi aku belum menjadi raja." sahut Roland sambil melambaikan tangannya.     

"Anda tidak merasa gugup untuk menjadi raja, dan Anda memang sudah berperilaku seperti seorang raja." kata Margaret sambil tersenyum. "Mulai sekarang, akan ada peluang bisnis yang lebih banyak di Kota Raja. Sebagai teman lama, Anda harus lebih menaruh perhatian kepadaku."     

"Tentu saja, bahkan jika kamu tidak datang mengunjungi aku, aku yang akan menemukanmu." kata Roland sambil tertawa terbahak-bahak. "Kamu mungkin tidak tahu soal perkembangan terbaru ini, tetapi kini Kota Perbatasan dan Benteng Longsong akan bergabung menjadi 1 kota besar. Pabrik mesin uapku telah membuka beberapa jalur produksi lagi, dan kini hasil produksinya akan meningkat 3 kali lipat lebih banyak. Pabrik itu juga akan menghasilkan lebih banyak komoditas barang baru, dan aku jamin semua barang-barangku tidak ada tandingannya di seluruh wilayah Empat Kerajaan."     

"Aku sudah mengetahui betapa kreatifnya Anda, jadi kita bisa membicarakan hal ini nanti dengan lebih jelas." sahut Margaret sambil mengangguk. "Tetapi bukan itu sebabnya aku datang ke sini hari ini. Aku ingin meminta bantuan lain dari Anda."     

"Oh ya?" Roland bertanya dengan penasaran. "Katakanlah."     

"Bisakah … kita pindah ke tempat lain untuk bicara?" Margaret bertanya dengan sangat pelan sambil melirik ke sekeliling ruangan.     

"Jika Serikat Dagang Margaret tidak dapat menyelesaikan masalah ini sendiri, dan kini kami harus merahasiakan masalah ini… apakah Margaret sedang menghadapi sebuah masalah besar?" pikir Roland dalam hati. "Baiklah, kalau begitu mari kita pergi ke ruang kerjaku."     

…     

Ruang belajar itu terletak di lantai paling atas Menara Mahkota dan ruangan itu pada mulanya milik Raja Wimbledon III, dan di situlah tempat yang paling disukai pangeran roland asli ketika ia masih kecil - ruang kerja ini adalah satu-satunya tempat di mana pangeran roland bisa melihat ayahnya yang pendiam. Namun, alasan Roland memilih ruangan ini adalah karena ruangan ini terlalu tinggi dan tidak memiliki lorong rahasia, dan hanya ada 1 tangga melingkar yang mengarah ke puncak menara, hal ini membuat ruangan ini cocok digunakan sebagai tempat untuk mempertahankan diri dari serangan musuh sekaligus menjadi tempat yang sulit untuk diserang musuh.     

"Nah, bisakah kamu membicarakan hal itu sekarang?" tanya Roland.     

Hanya ada Roland dan Margaret yang ada di ruangan itu, ditambah Nightingale yang sudah bersembunyi di dalam Kabut tentunya.     

"Maafkan aku, Yang Mulia, aku telah bersumpah kepada seseorang bahwa aku hanya akan mengatakan hal ini kepada Anda seorang …" kata Margaret sambil membungkuk dengan hormat. "Tuan Guntur ingin bertemu dengan Anda, Yang Mulia."     

"Tuan Guntur?!" Roland terkejut setengah mati. "Maksudmu penjelajah yang paling terkenal di Fjords itu? Bukankah ia … sudah tewas karena kapalnya karam?"     

"Seorang penjelajah sejati yang percaya kepada lindungan dan penyertaan Tiga Dewa tidak akan bisa mati semudah itu." Jawab Margaret sambil menggelengkan kepalanya. "Tuan Guntur tidak ingin mengungkapkan keberadaannya, terutama kepada Kilat, itulah sebabnya aku perlu memberitahukan hal ini kepada Anda secara rahasia. Tuan Guntur telah merencanakan untuk menghubungi Anda melalui Tilly Wimbledon, tetapi ia tidak menyangka Anda akan menduduki Kota Raja secepat ini, jadi Tuan Guntur mengubah rencananya." Margaret berhenti sejenak lalu melanjutkan. "Tuan Guntur juga mengatakan bahwa ia menemukan beberapa hal yang luar biasa di timur Pulau Bayangan yang pasti akan membuat Anda tertarik, dan penemuannya itu mungkin ada hubungannya dengan reruntuhan kuno yang berusia ratusan tahun yang lalu."     

"Tunggu dulu … apakah Tuan Guntur ada di Kota Raja saat ini?" tanya Roland.     

"Benar, Tuan Guntur baru tiba di sini kemarin. Tuan Guntur membuat keputusan untuk bertemu dengan Anda, setelah bertemu denganku terlebih dahulu." jawab Margaret.     

"Kamu tampaknya tidak terkejut mengetahui bahwa Tuan Guntur masih hidup." Roland tampak masih terkejut. "Apakah kamu sudah mengetahui bahwa Tuan Guntur masih hidup sejak lama?"     

Margaret mengangguk.     

"Jadi tujuan kamu datang ke Kota Perbatasan pertama kali bukan untuk berbisnis, tetapi untuk menemukan Kilat, bukan begitu?" tanya Roland.     

"Maaf aku tidak memberitahukan hal ini kepada Anda sejak awal," kata Margaret sambil menaruh tangan ke dadanya. "Kilat memakai kalung berisi Batu Ajaib, sehingga Tuan Guntur bisa menemukan di mana putrinya berada. Tuan Guntur mengutus aku ke Kota Perbatasan hanya untuk memastikan bahwa Kilat baik-baik saja dan aman. Setelah mengetahui bahwa Kilat menetap di wilayah kekuasaan Anda, ia memutuskan untuk menyembunyikan keberadaannya untuk menjaga agar putrinya tidak menjadi seorang penjelajah seperti dirinya."     

"Pantas saja." Roland langsung memahami semuanya. "Aku sendiri tidak meminta rincian lebih lanjut tentang kematian Tuan Guntur pada saat itu, dan Margaret memang berbicara jujur dalam beberapa hal, jadi Nightingale tidak bisa mendeteksi maksud kedatangannya pada saat itu, tetapi ia hanya bisa memastikan bahwa Margaret tidak punya niat buruk terhadap para penyihir. Jadi itu sebabnya 'kebetulan' ini bisa terjadi. Lagi pula, tanpa Kilat, perdagangan mesin uapku tidak akan bisa mendapatkan koneksi bisnis secepat itu."     

"Saat ini Kota Raja masih dalam proses pemulihan, jadi aku tidak bisa meninggalkan istana," kata Roland, setelah mempertimbangkan sejenak. "Jika Tuan Guntur ingin bertemu denganku, kamu bisa membawanya ke istana. Aku berjanji tidak akan membocorkan informasi ini kepada Kilat."     

"Terima kasih atas kebaikanmu, Yang Mulia." Margaret tampak sangat bersyukur dan ia membungkuk lagi. "Aku akan menyampaikan jawaban Anda kepada Tuan Guntur secepat mungkin."     

Segera setelah para pelayan mengantarkan Margaret keluar, Roland mendengar laporan dari penjaganya ketika ia kembali ke aula. "Yang Mulia, seorang bangsawan di luar istana mengaku sebagai teman lama Anda dan ia membuat keributan karena ingin menerobos masuk ke dalam."     

Laporan penjaga itu membuat Roland sedikit terkejut. Roland mengetahui hanya para bangsawan kecil yang tidak akan terpengaruh oleh serangan ke Kota Raja, dan mereka akan datang ke sini untuk sekedar berterima kasih atau menyapanya, tetapi ia tidak menyangka mereka akan datang secepat ini. Seharusnya, mereka menunggu untuk melihat kebijakan baru yang dibuat oleh raja baru, dan mereka seharusnya tidak bersikap begitu proaktif sebelum Timothy dijatuhi hukuman mati … sejak kapan ia berhubungan baik dengan seorang bangsawan kecil? "Siapa nama bangsawan itu?" tanya Roland kepada penjaganya.     

"Tuan Yorko, Yang Mulia." jawab penjaga itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.