Bebaskan Penyihir Itu

Nilai Diri Para Penyihir



Nilai Diri Para Penyihir

0"Apa yang kamu lakukan?!"     
0

"Lepaskan Maggie!"     

Mendengar banyak penyihir yang memprotes dirinya, Iffy mengerucutkan bibirnya dan mengangkat tangan kanannya. Sangkar Ajaib itu kini menghilang dan Maggie terjatuh ke tanah dengan keras.     

"Dasar kurang ajar!" Sosok berwarna keemasan melesat dengan cepat ke arah Iffy. Itu adalah Kilat yang melesat ke arah Iffy!     

Namun, saat Kilat hendak melayangkan tinjunya ke arah Iffy, Sangkar Ajaib Iffy mengurung Kilat di dalamnya. Mustahil Kilat bisa mendaratkan tinjunya kepada Iffy meskipun ia hanya berjarak kurang dari 1 meter dengan Iffy.     

"Jangan ikut campur! Ini bukan urusanmu!" seru Iffy.     

Dengan penuh kemarahan Iffy menghempaskan Sangkar Ajaib itu, sampai membuat sangkarnya terguling-guling di tanah. Kilat ikut terguling-guling di dalam sangkar dan tubuhnya menabrak bagian dalam sangkar sampai sangkar itu keluar dari area jangkauan kekuatan sihir Iffy.     

Kilat menyeka wajahnya dari tanah yang menempel dan ia sudah bersiap untuk menyerang Iffy lagi, ketika ia melihat Yang Mulia Roland berjalan ke arah Iffy dan tangan Yang Mulia terangkat ke atas.     

PLAK!     

Tamparan keras itu membuat semua orang tercengang, terutama Iffy.     

Iffy tidak menutupi pipinya yang merah, ia menatap Roland dengan tatapan tidak percaya. Setelah beberapa saat, Iffy perlahan-lahan mulai berlutut dan berkata, "Maafkan aku karena aku sudah bersikap tidak sopan, Yang Mulia."     

Roland sendiri juga terkejut dengan apa yang baru saja ia lakukan. Roland tidak pernah menampar seorang gadis sama sekali, tetapi melihat Maggie menjerit kesakitan dan terjatuh ke tanah, Roland begitu marah dan ia langsung bergegas maju seolah-olah ia sedang menyaksikan putrinya sendiri sedang diganggu oleh seorang anak nakal yang kejam.     

"Mengapa kamu tega melakukan hal itu?!" teriak Roland kepada Iffy.     

"Yang Mulia, dalam keadaan darurat potensi kekuatan Maggie bisa semakin bertambah, dan memberi Maggie kekuatan yang jauh lebih besar. Aku hanya ingin Anda melihat hasil tesnya secara lebih akurat." jawab Iffy dengan dingin seolah-olah ia tidak melakukan sesuatu yang buruk. "Tampaknya penyihir non tempur yang sudah berevolusi masih tidak dapat bersaing dengan penyihir tempur."     

Roland terpana dan ia tidak bisa berkata-kata. Apa yang membuat Iffy berpikir bahwa tidak apa-apa jika ia menyakiti sesama penyihir hanya untuk mendapatkan hasil tes yang bagus? Lingkungan macam apa yang pernah ditinggali oleh Iffy?     

Kemudian Roland berbalik dan memandang ke arah Wendy yang sedang menggendong Maggie di lengannya. "Bagaimana kondisi Maggie?" tanya Roland kepada Wendy.     

"Maggie baik-baik saja. Maggie tidak terluka parah, kecuali ada beberapa bagian tubuhnya yang memar dan bengkak," jawab Wendy. Lalu Wendy membuka lengan baju Maggie sambil mengerutkan kening, dan memperlihatkan memar-memar merah yang ada di lengan Maggie yang putih akibat terjepit oleh Sangkar Ajaib Iffy.     

"Coo …" Maggie membenamkan kepalanya ke dalam pelukan Wendy, ia terdengar sedih.     

"Tenanglah, Yang Mulia," kata Iffy dengan datar, "Aku tahu berapa banyak kekuatan yang aku gunakan. Memar-memar itu akan pulih dalam 2 hari …."     

"Minta maaf!" Roland dengan marah memotong ucapan Iffy.     

Iffy terkejut dan ia merasa sangat malu. "Maafkan aku, Yang Mulia."     

"Tidak, bukan kepadaku. Minta maaflah kepada Maggie!" seru Roland.     

Iffy menggigit bibirnya dan menundukkan kepalanya, tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Melihat Iffy yang masih bersikeras tidak mau meminta maaf kepada Maggie, Roland merasa sangat kesal.     

Sepertinya situasi di Pulau Tidur lebih buruk dari pada yang Roland bayangkan. Jika para penyihir di Asosiasi Taring Berdarah berani bersikap seperti ini di wilayah seorang penguasa lain, kelakuan mereka pasti lebih arogan di Pulau Tidur.     

Sekarang Roland jadi merasa serba salah. Roland tidak bisa mengubah sikap Iffy terhadap penyihir non tempur, atau mengirimnya kembali ke Pulau Tidur. Roland yakin tidak peduli seberapa keras ia menghukum Iffy, gadis itu tidak akan pernah menyadari bahwa perbuatan dan sikapnya salah. Jika Roland hanya menghukum Iffy dan memulangkan gadis itu kembali Pulau Tidur, Roland akan kehilangan kepercayaan Tilly karena ia akan dianggap gagal untuk menyelesaikan masalah. Roland telah berjanji kepada Tilly bahwa ia selalu bisa mengandalkan Roland dalam menghadapi masalah apa pun.     

Roland harus menghancurkan harga diri Iffy terhadap kekuatan sihir yang dimilikinya, agar gadis itu menyadari kesalahannya.     

"Kamu pikir kamu lebih kuat dari para penyihir non tempur, sehingga kamu bisa merendahkan mereka?" Roland bertanya dengan suara dingin. "Kamu tidak sekuat itu."     

Mendengar ucapan Roland, Iffy segera menatapnya dengan pandangan menantang.     

"Kamu pikir penyihir tempur lebih unggul dari penyihir non tempur karena kamu menganggap hanya penyihir tempur yang bisa melindungi sesama penyihir, bukan begitu?" kata Roland, "Sungguh menggelikan. Kamu tidak bisa memenangkan sebuah pertarungan hanya dengan mengandalkan kekuatanmu sendiri."     

Iffy mengerutkan keningnya dan ia tampak marah. "Yang Mulia, apa Anda bermaksud mengatakan bahwa penyihir non tempur dapat mengalahkan aku?"     

"Benar, apa kamu tidak percaya?" Roland mencibir. "Kebanyakan penyihir di Persatuan Penyihir bisa dengan mudah mengalahkanmu, bahkan meski mereka tidak menggunakan kekuatan sihir mereka dalam pertarungan." Roland melihat ke arah Kilat yang sedang berdiri di samping, gadis itu tampak terkejut dengan kata-kata Roland. Namun Kilat dengan cepat memahami maksud Roland dan ia mengangguk kepada Roland.     

"Anda hanya berkhayal." balas Iffy.     

"Baik, bagaimana kalau aku mengadakan duel antara kamu dengan Maggie," kata Roland dengan suara berat. "Maggie akan menunjukkan kepadamu mengapa kamu tidak boleh memandang rendah penyihir non tempur."     

"Apa?" Mata Iffy terbelalak karena terkejut. "Anda ingin aku berduel dengan merpati bodoh itu?"     

"Duel antara kalian berdua akan di adakan pada esok hari," Roland menekankan setiap patah kata yang ia ucapkan. "Kamu akan melihat bahwa kamu tidak sekuat yang kamu kira."     

*******************     

Kembali ke kamar mereka, Iffy dan Si Bulu Lembut melihat ada makan siang yang sudah tersedia di atas meja di ruang tamu.     

Ada sup daging, roti, jamur panggang, dan sup sayuran.     

Tampaknya, mereka tidak perlu pergi ke aula untuk makan siang.     

"Wow! Kita masih mendapatkan daging dan roti?" tanya Si Bulu Lembut dengan terkejut. "Kupikir kita hanya bisa minum air dingin setelah kejadian tadi."     

"Apakah makanan ini disediakan untuk persiapan duel esok hari? Mungkin Yang Mulia tidak ingin aku berduel dalam keadaan lapar?" Iffy mencibir. "Yang Mulia benar-benar mempercayai burung bodoh itu."     

"Mungkin makanan ini sudah dicampur dengan sesuatu yang bisa membuat kita sakit perut." tebak Si Bulu Lembut.     

Iffy mengabaikan ucapan Si Bulu Lembut, ia mengambil sepotong roti dan memakannya. "Jika kamu khawatir makanan ini telah diracuni, kamu tidak perlu memakannya."     

"Bukan aku yang akan diracuni. Aku tidak perlu berduel." balas Si Bulu Lembut sambil memutar kedua bola matanya. Si Bulu Lembut duduk di kursi dan ia mengambil sepiring jamur panggang sambil berkata, "Hei, apa kamu perlu melakukan semua kejadian tadi? Lady Heidi meminta kita untuk mengamati situasi di kota ini, tetapi ia tidak pernah menyuruh kamu untuk membuat Yang Mulia marah."     

"Itu adalah sebuah kesempatan langka yang menyenangkan," jawab Iffy.     

"Benarkah?" tanya Si Bulu Lembut dengan penasaran. "Apa itu sebabnya kamu melakukan hal itu, tidak ada alasan lainnya?"     

Iffy berbalik dan menatap Si Bulu Lembut dengan tatapan dingin sampai gadis itu menundukkan kepalanya dan bergumam. "Baik, lupakan saja pertanyaanku itu."     

Sejak sekelompok penyihir Pulau Tidur kembali dari Wilayah Barat, suasana di Pulau Tidur tampak suram bagi Asosiasi Taring Berdarah. Menurut para penyihir yang kembali dari Wilayah Barat, kakak laki-laki Lady Tilly telah membangun sebuah wilayah di mana para penyihir bisa hidup seperti orang biasa dan bahkan penyihir non tempur di sana diperlakukan dengan sangat baik. Kisah ini telah membuat para penyihir non tempur yang tidak berguna di Pulau Tidur merasa sangat bersemangat. Lady Heidi berpikir bahwa Tilly hanya mengarang cerita ini untuk mendapatkan dukungan dari para penyihir non tempur. Logikanya, seorang penguasa wilayah seperti Yang Mulia Roland seharusnya akan lebih menghargai penyihir tempur, karena mereka bisa menaklukkan musuh dan memperluas wilayah dan kekuasaan untuk kepentingan sang penguasa itu sendiri.     

Namun selama tes uji coba hari ini, Iffy benar-benar terkejut ketika ia melihat bahwa Yang Mulia tampaknya benar-benar memperlakukan semua penyihir dengan setara.     

Tetapi bukan itu yang paling membuat Iffy terkejut.     

Iffy sangat terkejut ketika ia melihat Maggie.     

Iffy tidak bisa mempercayai kedua matanya bahwa seekor burung bodoh yang begitu ceroboh bisa begitu populer di kalangan para penyihir dan ia bahkan sangat disukai oleh Yang Mulia Roland, dan semua orang tersenyum senang ketika mereka melihat kedatangan merpati bodoh itu. Di Pulau Tidur, Maggie hanya akan dianggap sebagai hewan peliharaan yang bisa dibuang kapan saja!     

Melihat Maggie dicintai begitu banyak orang, Iffy penuh dengan kemarahan dan rasa cemburu.     

Menurut Iffy, Maggie juga telah berkhianat karena ia meninggalkan Pulau Tidur dan hidup bahagia bersama para penyihir itu di sini.     

Inilah alasan Iffy yang sebenarnya mengapa ia mengincar Maggie.     

Namun, Iffy telah membiarkan dirinya lepas kontrol hari ini.     

Iffy masih merasa sulit untuk mempercayai bahwa Yang Mulia Roland telah menyarankan sesuatu hal yang begitu menggelikan dan bahkan mengadakan duel antara dirinya dengan seekor merpati.     

Iffy harus menerima tantangan ini. Lagi pula, mendapatkan informasi tentang Wilayah Barat adalah salah satu tugas Iffy di sini. Tugas lain yang diminta oleh Lady Heidi adalah untuk menarik perhatian Yang Mulia Roland dengan menunjukkan betapa berharganya Iffy dengan kemampuan yang ia miliki.     

Iffy yakin bahwa ia bisa memperlihatkan kepada Yang Mulia Roland, bahwa ada perbedaan besar antara penyihir tempur dan penyihir non tempur yang lemah.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.