Bebaskan Penyihir Itu

Duta Besar Dari Kerajaan Graycastle



Duta Besar Dari Kerajaan Graycastle

0Suara-suara yang hiruk-pikuk terdengar sampai ke dalam kereta, selagi kereta kuda itu sampai di Kota Cahaya.     
0

Yorko membuka tirai di jendela keretanya dan melihat ke luar. Ada berbagai jenis toko di kedua sisi jalan raya. Beberapa pemilik toko telah mendirikan tenda di bagian depan toko mereka dan menawarkan beberapa meja dan kursi untuk orang-orang untuk sekedar duduk dan beristirahat. Beberapa pemilik toko lain menggelar barang dagangannya di tanah, lalu mereka berdiri di samping barang dagangannya dan berteriak untuk menarik perhatian pembeli. Jalanan raya ini tampak seperti sebuah pasar.     

Untuk sesaat, Yorko merasa seolah-olah ia sedang datang ke Kota Elang yang sudah berkembang.     

Tetapi Yorko langsung teringat bahwa Ratu Pelabuhan Air Jernih telah membumihanguskan Kota Elang beberapa waktu yang lalu. Dan bentuk bangunan-bangunan yang tinggi di tempat ini juga menandakan bahwa kota ini lebih besar dan berbeda dari Kota Elang.     

"Bagaimana menurutmu tentang ibu kota di Kerajaan Fajar?" Seorang wanita yang duduk di belakang Yorko bertanya.     

"Kota ini memang kota pedagang. Bahkan para pedagang itu diizinkan untuk berjualan di jalan raya. Jika di Kerajaan Graycastle, tim patroli pasti sudah menertibkan mereka. Aku rasa hanya para pedagang dari Fjords yang bisa bersaing dengan para pedagang di kota Anda." jawab Yorko dengan penuh kekaguman.     

"Pedagang dari Fjords?" wanita itu mendengus. "Mereka itu hanya tukang-tukang yang mengangkut barang ke tempat-tempat terpencil dan menjual barang dagangan mereka di sana, mereka mengambil keuntungan dari varian harga di pasar yang berbeda. Pulau-pulau di Fjords tidak memiliki apa pun untuk dijual kecuali ikan asin yang murah itu."     

"Tentu saja, Anda adalah seorang pedagang yang paling cerdas yang pernah aku temui," kata Yorko sambil berbalik dan tersenyum kepada wanita itu.     

"Anda juga seorang yang cerdas, Tuan Duta Besar," balas wanita itu sambil tersenyum, lalu ia meletakkan tangannya di bahu Yorko.     

Wanita ini adalah seorang pedagang bangsawan yang ditemui Yorko di perbatasan kota di Kerajaan Fajar. Berbeda dari Kerajaan Graycastle, sebagian besar bangsawan di kerajaan ini memiliki bisnis mereka sendiri dan para pedagang kaya memiliki status yang sama seperti bangsawan karena kekayaan yang mereka miliki sebanding dengan kekayaan para bangsawan di sini. Kerajaan Fajar juga merupakan penghasil utama produk pertanian dan pengekspor tekstil yang terbesar di antara Empat Kerajaan. Yorko telah mempelajari pekerjaannya sebagai duta besar, ia mempelajari sejarah dan kebiasaan negara tetangga ini cukup lama sebelum ia berangkat ke kota ini. Yorko tahu bahwa ia harus berpura-pura bodoh untuk bisa memenangkan hati wanita ini, daripada ia menjadi seorang idiot yang benar-benar tidak tahu apa-apa.     

Nama pedagang perempuan itu adalah Denise Payton. Denise berusia sekitar 35 atau 36 tahun, tetapi kulitnya masih indah, halus dan kencang. Denise menyanggul rambutnya yang berwarna cokelat muda ke atas, dan seuntai rambutnya yang menjuntai ke bawah di cat dengan pulasan warna ungu. Yorko merasa rambut Denise Payton terlihat aneh ketika ia pertama kali melihat wanita ini, tetapi sekarang rambut Denise terlihat bagus setelah Yorko mulai terbiasa melihat wanita ini. Sebagai seorang wanita bangsawan yang melakukan perjalanan panjang sendirian, Denise tampaknya bersikap terbuka untuk berbagai jenis kesenangan yang Yorko tawarkan kepadanya.     

Yorko hanya perlu menghabiskan 2 hari untuk mendekati Denise Payton kemudian ia membuat gadis itu jatuh cinta kepadanya setelah ia memberikan sebotol parfum kepada Denise. Mereka langsung tidak terpisahkan satu sama lain setelah melakukan hubungan cinta satu malam dan mereka berdua melakukan perjalanan bersama-sama setelah itu. Denise bahkan mengajak Yorko untuk naik ke kereta kudanya yang mewah itu.     

"Oh ya, bisnis apa yang sedang berkembang dengan pesat di Kota Cahaya saat ini?" tanya Yorko kepada Denise.     

"Kenapa kamu bertanya? Apa kamu ingin berbisnis di sini?" tanya Denise.     

"Karena kawan lamaku, maksudku, karena Raja Roland Wimbledon yang terhormat itu telah mengutusku ke sini, aku mungkin akan tinggal di sini untuk waktu yang lama, mungkin bisa 10 tahun atau bahkan 20 tahun. Sebagai kota para pedagang, sebaiknya aku juga menyesuaikan diri dengan kondisi yang ada di sini, sama seperti yang kamu katakan padaku …."     

"Bahwa seorang bangsawan yang baik, juga merupakan seorang pedagang yang baik," tambah Dennis.     

"Benar, seorang bangsawan yang baik adalah seorang pedagang yang baik. Di Kerajaan Graycastle, pangkat seorang Duta Besar setara dengan Earl dalam status kebangsawanan. Dengan gelar yang aku miliki ini, bagaimana mungkin aku tidak ikut terlibat dalam suatu bisnis di sini?" kata Yorko sambil tersenyum.     

"Benar juga. Barang paling populer di pasar kota ini dapat dibagi menjadi dua jenis. Yang pertama adalah jenis barang-barang yang kita gunakan setiap hari tetapi bukan barang-barang biasa, seperti gelas kristal, kacamata baca, parfum dan kain berkualitas tinggi. Yang kedua adalah jenis barang-barang baru. Tidak ada harga standar untuk barang-barang baru ini. Berapa banyak keuntungan yang bisa kamu dapatkan tergantung pada seberapa banyak pelanggan kita menyukai barang tersebut. Pameran perdagangan akan diadakan setiap akhir pekan di kota ini. Pameran dengan jenis barang yang berbeda memiliki persyaratan masuk yang berbeda pula." kata Denise sambil berbisik lembut di telinga Yorko.     

"Pameran itu kedengarannya sangat menarik!" jawab Yorko dengan mata berbinar-binar.     

"Pameran itu memang benar-benar menarik. Kamu tidak akan pernah tahu barang apa yang bisa kamu temui di pameran. Jika kamu tertarik, aku akan membawamu masuk ke pameran kelas atas, tetapi ada bisnis baru yang sedang populer saat ini melebihi kedua jenis barang baru-baru ini." Denise berhenti sejenak untuk membangkitkan rasa penasaran Yorko kemudian ia melanjutkan, "Yaitu perdagangan budak."     

"Perdagangan budak? Bukankah budak sudah biasa diperjualbelikan?" tanya Yorko dengan heran.     

"Aku bilang 'baru-baru ini'. Sebuah bisnis yang tidak membutuhkan modal apa pun selalu menjadi bisnis yang sangat menguntungkan. Apa kamu pernah mendengar bahwa gereja hampir menaklukkan Kerajaan Hati Serigala? Ribuan pengungsi itu berduyun-duyun datang ke Kerajaan Fajar. Kamu dapat membawa para pengungsi itu ke pasar dan menjual mereka untuk menghasilkan banyak uang. Selama kamu menawarkan makanan kepada para pengungsi itu, mereka mau dijadikan sebagai budak untuk dijual. Sekarang, banyak pedagang telah pergi ke perbatasan untuk menghasilkan uang dengan menjual para pengungsi itu, karena ketika perang sudah berakhir nanti, tidak akan ada lagi peluang untuk mengeruk keuntungan dalam jumlah besar lagi." kata Denise.     

"Kalau begitu, kenapa kamu malah pergi ke perbatasan Kerajaan Graycastle?" tanya Yorko.     

"Aku tidak suka perdagangan manusia … terutama perdagangan wanita," jawab Denise sambil mengangkat bahu.     

"Kalau begitu, lupakan saja bisnis itu. Tidak menanamkan modal bukan berarti tidak ada risiko. Ketika jumlah para pengungsi itu semakin tidak terbendung, mereka akan membuat para pedagang budak itu kewalahan," kata Yorko sambil memeluk Denise.     

"Kamu sepertinya memahami bisnis dengan sangat baik," kata Denise.     

Tepat pada saat itu, kusir kereta kuda mereka berkata, "Nyonya, kita telah tiba di distrik istana."     

"Kita sudahi saja kesenangan ini untuk hari ini," kata Yorko setelah ia mencium Denise dengan penuh gairah dan melanjutkan, "Kebersamaan kita terasa sangat manis meskipun sangat singkat. Aku akan mengenangmu selalu di hatiku."     

"Apakah kamu tidak mau datang ke rumahku untuk beristirahat?" tanya Denise sambil menatap Yorko.     

"Tidak, terima kasih. Aku harus pergi. Aku pergi ke kota ini untuk bekerja." balas Yorko.     

Yorko terpaksa harus menolak undangan Denise. Mengetahui bahwa Denise adalah seorang wanita yang sudah menikah, Yorko tidak ingin dipukuli suami Denise jika suaminya sampai mengetahui sesuatu saat Yorko sedang mengunjungi Denise di rumah mereka. Yorko buru-buru turun dari kereta kuda dan melambaikan tangan kepada Denise sambil berkata, "Aku rasa kita akan segera bertemu lagi nanti."     

"Aku rasa juga begitu dan mungkin kita akan bertemu lagi lebih cepat dari yang kamu bayangkan," kata Denise sambil mengangkat kedua alisnya.     

"Hah?" Yorko merasa heran.     

Denise menutup tirai di jendela kereta kudanya dan pergi sambil tersenyum.     

Melihat Yorko turun dari kereta kuda Denise Payton, utusan delegasi yang mengikuti di belakang kereta kuda Denise kini berjalan perlahan ke arah Yorko. "Kamu benar-benar pantas mendapatkan gelar sebagai Yorko Si Tangan Ajaib. Apa yang kalian bicarakan selama beberapa hari terakhir ini?" tanya Hill Fawkes.     

Hill Fawkes ditugaskan oleh Yang Mulia Roland untuk bekerja sebagai pengawal Yorko. Hill sama sekali tidak terlihat seperti orang militer, tetapi Yorko pernah mendengar bahwa Hill memiliki prestasi yang luar biasa sebelumnya. "Aku membicarakan bisnis, tentunya. Apa lagi yang bisa aku bicarakan dengan seorang pedagang?" kilah Yorko sambil tersenyum.     

Sebenarnya, membicarakan bisnis hanyalah topik pembuka untuk memulai percakapan dengan wanita itu. Mengetahui apa yang membuat seorang wanita merasa sangat tersanjung adalah cara tercepat untuk lebih dekat dengan wanita itu dan Yorko selalu bisa memenangkan hati seorang wanita, tidak peduli baik berupa kata-kata pujian atau memberikan sebuah hadiah kepada sang wanita.     

"Apa yang akan kamu lakukan sekarang?" tanya Hill kepada Yorko.     

"Kibarkan bendera Kerajaan Graycastle dan aku akan menyerahkan berkas-berkas itu kepada pemerintah di kota ini. Beri tahu semua orang, bahwa Duta Besar Kerajaan Graycastle telah datang!" kata Yorko dengan bangga.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.