Bebaskan Penyihir Itu

Kompensasi Dari Uang Gelap



Kompensasi Dari Uang Gelap

0"Hei, apa kamu baik-baik saja?" Yorko menyenggol kaki si nomor 76 dengan kakinya, tetapi gadis itu masih tidak bereaksi apa-apa.     
0

Yorko menghela napas, ia merapatkan dirinya ke tubuh si nomor 76 yang masih pingsan, kemudian Yorko mengambil mantelnya dari tanah dengan menggunakan mulutnya untuk menyelimuti dirinya sendiri dan si nomor 76.     

"Lupakan saja semua rencana untuk menghabiskan malam yang romantis hari ini. Bertahan sajalah dahulu dengan keadaan ini untuk 1 malam." kata Yorko dengan getir.     

Setelah mengalami serangkaian peristiwa yang tidak terduga tadi, Yorko terkejut dirinya masih bisa merasa tenang sampai saat ini. Pelelangan bawah tanah yang ilegal, 4.000 keping emas yang melayang sia-sia hanya untuk membeli seorang penyihir yang kini sudah kabur, perhatian dan penghormatan dari orang-orang yang Yorko terima, kemudian serangan dari penyihir kekar itu … hanya dalam 1 malam, Yorko telah mengalami berbagai macam peristiwa yang mengejutkan yang belum pernah ia alami selama 20 puluh tahun terakhir kehidupannya.     

"Hmm .. perasaan berdebar-debar dan bergejolak ini sepertinya tidak seburuk yang aku kira?" pikir Yorko.     

Tentunya, Yorko tidak akan mau mengalami kejadian-kejadian seperti itu lagi.     

Malam ini Yorko terpaksa harus melalui malam yang menyebalkan ini. Keesokan harinya, hari sudah siang pada saat Yorko dan si nomor 76 ditemukan oleh seorang pelayan Uang Gelap.     

Yorko dengan cepat dipindahkan ke kamar yang lebih luas dan nyaman. Uang Gelap menyajikan roti lembut dan jus segar untuk Yorko, dan ia bahkan mendapatkan pemeriksaan kesehatan dari ujung kepala hingga kaki, termasuk organ kejantanannya juga tidak luput dari pemeriksaan itu.     

Atas permintaan Yorko, Otto Luoxi yang masih menunggu di luar dengan cemas, dibawa masuk ke dalam gua batu kapur itu.     

"Apa yang terjadi?!" Begitu Otto melihat Yorko, ia langsung mencecar Yorko dengan berbagai pertanyaan, "Aku dengar Anda terluka."     

"Aku ingin bicara berdua dengan tuan ini, tolong tinggalkan kami." Yorko menyuruh para pelayan Uang Gelap itu meninggalkan ruangan sebelum ia menjelaskan seluruh kejadiannya secara rinci kepada Otto, "Aku hampir terbunuh karena kamu. Nyaris saja, aku hampir kehilangan nyawaku! Untungnya, aku masih memperlakukan penyihir itu dengan baik. Jika orang lain yang membeli penyihir itu, gadis itu pasti sudah mati saat ini!"     

Yorko ahli dalam berkeluh-kesah, ia sering mempraktekkan keahliannya itu dan hal itu memberinya keuntungan selama bertahun-tahun di Kerajaan Graycastle. Bahkan jika Yorko tidak bisa mendapatkan manfaat secara langsung dari hasil komplainnya, setidaknya ia bisa membuat orang lain merasa bersalah atau bersimpati kepadanya, yang mungkin bisa ia manfaatkan di masa depan. Otto tampaknya sangat khawatir sekarang, jadi ia pasti bersedia melakukan sesuatu untuk menebus rasa bersalahnya kepada Yorko.     

Seperti yang sudah Yorko duga, Otto tampak sangat gelisah dan berkata, "Ini semua terjadi karena kecerobohanku. Aku pasti akan menebusnya setelah kita kembali ke kota."     

"Bagaimana dengan pembayaran sebesar 4.000 keping emas itu?" tanya Yorko.     

"Penyihir itu melarikan diri dari kamarmu. Dan kamar itu masih berada di wilayah kekuasaan Uang Gelap, jadi kurasa mereka tidak akan membebankan biaya itu kepadamu." jawab Otto.     

"Kalau begitu, kamu berhasil menghemat biaya sebanyak itu?" goda Yorko, "Kita berhasil menyelamatkan si penyihir, dan pada saat yang sama kita juga tidak perlu membayar sejumlah uang itu kepada Uang Gelap."     

"Amplop Hitam akan dibuat dan dikirimkan kembali untuk setiap pelelangan baru yang diadakan, jadi aku tidak bisa menjamin bahwa 4.000 keping emas itu melayang sia-sia atau tidak," sahut Otto sambil tersenyum pahit, "Tetapi untuk saat ini, kita tidak perlu mengeluarkan uang sebanyak itu."     

Yorko tiba-tiba teringat akan bisikan si nomor 76 di telinganya.     

"Anda hanya perlu membayar 500 keping emas kepada Uang Gelap."     

"Tuan, apakah Anda ingin membeli aku?"     

Dibandingkan dengan 4.000 keping emas, 500 keping emas sepertinya jumlah yang masih masuk akal. Mungkin Yorko bisa membuat Otto mengeluarkan uang lagi sebagai bentuk kompensasi atas berbagai peristiwa tidak menyenangkan yang ia alami kemarin malam.     

Yorko berdeham dan ia baru hendak berbicara ketika pintu kamarnya terbuka. Seorang pria yang mengenakan topeng berwarna perak datang, ditemani dengan 2 orang pelayan. Pria bertopeng itu tampak cukup tua, karena rambutnya yang berwarna cokelat gelap sudah banyak beruban. Pria bertopeng itu mengenakan jubah sutra longgar dengan lambang kepala naga hitam yang sangat mencolok di bagian dada.     

"Aku adalah orang yang bertanggung jawab atas pelelangan ini. Anda bisa memanggilku dengan sebutan Topeng Perak," kata pria itu sambil sedikit membungkuk. Dengan ini, Uang Gelap mohon maaf atas apa yang telah terjadi kepada Anda. Untungnya, Anda tidak terluka parah dalam insiden itu. Kami sudah mulai menyelidiki bagaimana penyihir itu bisa melarikan diri dari sini, dan kami akan memberi tahu Anda begitu kami menemukan penyihir itu. Kami tidak akan menagih biaya pembayaran pelelangan kecuali Anda masih menginginkan penyihir itu ketika kami berhasil menangkapnya."     

"Ehem … jadi begitu," jawab Yorko sambil berdeham. Lagi pula, yang membeli penyihir itu bukan Yorko tetapi Otto Luoxi, jadi Yorko harus terus berpura-pura berminat pada si penyihir, "Jangan berikan penyihir itu kepada siapa pun kecuali kepadaku. Angka 10 selalu menjadi angka keberuntungan bagiku."     

"Baik, akan kulaksanakan sesuai dengan keinginan Anda." jawab si Topeng Perak.     

"Oh ya, aku heran, bagaimana penyerang itu bisa masuk ke dalam pelelangan itu." tanya Yorko.     

"Para penjahat ini membajak tamu-tamu lain yang berkunjung ke pelelangan. Ada sebuah rumah di pinggiran kota, kami telah menemukan 2 korban lain yang juga telah dirampok," jawab si Topeng Perak.     

"Jadi ada lebih dari 1 penjahat?"     

"Benar, tampaknya mereka telah merencanakan serangan ini," jawab si Topeng Perak sambil mengangguk. "Kami tidak menyangka penyihir itu memiliki kaki tangan lain, atau bahkan berani melancarkan serangan pada saat Kerajaan Fajar sedang gencar-gencarnya memburu para penyihir. Apakah penjahat yang menyerang Anda meninggalkan beberapa petunjuk?"     

"Yah … tidak juga, penyerang itu melarikan diri setelah mengetahui bahwa aku adalah Duta Besar Kerajaan Graycastle." jawab Yorko sambil mengangkat bahu, "Apakah Uang Gelap pernah memikirkan cara lain yang lebih dapat diandalkan untuk memeriksa keaslian identitas para tamu? Jika semua orang bisa masuk dengan mudah ke pelelangan hanya dengan menunjukan Amplop Hitam, aku rasa insiden ini bukan yang pertama kalinya terjadi, benar begitu?"     

"Anda benar," jawab si Topeng Perak sambil tertawa, "Tetapi itulah daya tarik yang dimiliki Uang Gelap. Dibandingkan dengan risiko yang harus mereka hadapi jika identitas mereka terungkap, orang-orang lebih suka mendapatkan barang-barang favorit mereka tanpa harus mengungkapkan identitas asli mereka. Ketika kami menerbitkan Amplop Hitam, kami sudah mempertimbangkan klien-klien kami dengan cermat, termasuk seberapa besar ketertarikan mereka terhadap acara ini dan kemampuan mereka untuk menjaga rahasia pelelangan itu. Terlepas dari insiden yang dialami kedua tamu kami karena Amplop Hitam mereka dirampok orang, kedua tamu kami itu tentu tidak akan memiliki kesempatan kedua untuk mendapatkan undangan dari Uang Gelap lagi."     

"Baiklah kalau begitu," kata Yorko. "Jadi bagaimana penyihir itu bisa melarikan diri dari gua bawah tanah ini? Aku ingat ada banyak penjaga yang berjaga di setiap lorong gua yang menuju ke atas, dan ia tidak mungkin keluar dengan mudah sambil menggendong penyihir yang satu lagi. Apakah mungkin mereka masih bersembunyi di suatu tempat di dalam gua ini, dan menunggu sampai kalian lengah?"     

Si Topeng Perak menggelengkan kepalanya, "Mereka merangkak keluar dari lubang angin. Ada beberapa bekas batangan besi yang terbakar, itu pasti hasil kekuatan si penyihir."     

"Jadi begitu, itu adalah rute pelarian yang telah direncanakan oleh Annie. Dan sepertinya ada lebih dari 1 penyihir yang ikut berpartisipasi dalam misi penyelamatan itu. Otto sudah mempersiapkan segala sesuatunya tetapi hasilnya malah sia-sia." pikir Yorko dalam hati. "Kalau begitu, kalian tidak bisa berbuat apa-apa lagi selain mencari dan menangkap penyihir itu," kata Yorko. Kemudian Yorko kembali bertanya sambil berpura-pura, "Bagaimana dengan nasib gadis pemanduku?"     

"Pemandu Anda akan dihukum berat oleh Uang Gelap. Sebagai seorang pemandu, ia bertanggung jawab untuk melindungi tamunya yang terhormat. Pemandu itu tidak lagi memenuhi syarat untuk bekerja pada posisi ini." kata si Topeng Perak.     

"Bisakah aku melihat gadis itu?" tanya Yorko.     

"Maksudmu … Anda ingin menghukum gadis itu secara pribadi?" tanya si Topeng Perak.     

"Tidak," sahut Yorko sambil memandang ke arah Otto. "Aku ingin membeli gadis itu."     

"Tetapi gadis itu sudah menjadi tahanan Uang Gelap," sahut si Topeng Perak dengan ragu.     

"Harganya 500 keping emas, bukan? Aku akan membayar harganya dengan Amplop Hitam."     

"Tunggu sebentar … Tuan Duta Besar?" Otto bertanya dengan bingung, "Gadis pemandu apa maksudnya?"     

Yorko meremas tangan Otto tetapi ia tidak menjawab pertanyaan pemuda itu.     

Si Topeng Perak mengangguk setelah terdiam sejenak, "Aku mengerti. Jika Anda bersikeras, kami akan memberikan si nomor 76 kepada anda sebagai hadiah."     

"Sebagai hadiah?" Yorko terkejut kemudian ia merasa sangat senang.     

"Karena nomor 76 tidak bisa lagi menjadi gadis pemandu, sebaiknya kami memberikannya kepada Anda. Anggap saja sebagai bentuk kompensasi dari Uang Gelap atas insiden yang menimpa Anda." Kemudian si Topeng Perak membungkuk sambil berkata, "Kuharap kita bisa bertemu lagi di lain kesempatan."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.