Bebaskan Penyihir Itu

Garis Pertahanan



Garis Pertahanan

0Setelah tinggal di Dunia Mimpi selama 2 hari, Roland kembali ke Kota Tanpa Musim Dingin lagi.     
0

Roland meregangkan tangannya, ia berulang kali menekuk dan meregangkan semua jari-jarinya. Selain aliran hangat yang mengalir di tubuh Roland, ia masih memiliki perasaan yang sama seperti yang ia rasakan di Dunia Mimpi. Untungnya, Roland masih bisa keluar dari Dunia Mimpi, kalau tidak, ia bahkan tidak akan bisa membedakan mana kenyataan dan mana fantasi.     

"Bisakah otak mensimulasikan sebuah mimpi yang sangat realistis seperti itu?"     

Roland benar-benar merasa heran.     

Terutama mengenai pusaran yang mirip seperti pusaran sihir yang ada di kening pria itu. Meskipun Roland belum pernah melihat tampilan nyata kekuatan sihir seperti apa, jika Kekuatan Alam dibentuk berdasarkan kekuatan sihir, maka semua yang ada di Dunia Mimpi pasti jadi absurd.     

Ditambah lagi ada pria berwajah hangus itu dan aliran hangat yang mengalir dalam tubuh Roland yang ikut bereaksi terhadap pusaran di kening pria itu … tiba-tiba Roland jadi tidak yakin dengan pemikirannya yang sebelumnya.     

Roland merasa otaknya yang kecil ini tidak bisa menampung segala sesuatu yang ada di Dunia Mimpi yang begitu kompleks dan besar.     

Tetapi jika Dunia Mimpi ini tidak ada di alam bawah sadar Roland, lalu di mana dunia itu berada?     

Setelah berpikir keras untuk waktu yang lama, Roland masih tidak dapat menemukan jawaban yang memuaskan rasa penasarannya.     

Roland menggelengkan kepalanya dan memutuskan untuk menyingkirkan semua pemikiran ini sejenak.     

Karena Roland sendiri tidak bisa memahami cara kerja Dunia Mimpi yang begitu kompleks dan rumit saat ini, ia pikir sebaiknya ia fokus pada hal-hal yang lebih penting.     

Setelah Roland mengajak Zero ke perpustakaan, ia belajar banyak pengetahuan desain yang berguna. Bahkan meski Roland hanya melihat-lihat bukunya, ia bisa memahami isi buku itu dengan cepat.     

Salah satu buku itu juga membahas proporsi dan kandungan yang terkandung dalam beberapa logam campuran, yang dapat sangat menghemat waktu pengujian logam campuran bagi Anna dan Lucia.     

Dalam keadaan seperti itu, akan lebih sulit untuk membuat peralatan mesin generasi ketiga yang digunakan untuk menempa bagian mesin yang membutuhkan presisi yang lebih tinggi.     

Tentunya, Roland harus menginstruksikan para pekerja operasional yang pertama kali hendak mengoperasikan mesin secara langsung.     

Orang-orang dari berbagai wilayah di Graycastle terus berdatangan ke Wilayah Barat. Beberapa orang yang telah menetap di sini sudah mendapatkan pendidikan dasar dan mendapatkan pekerjaan. Setelah memikirkan kondisi ini, Roland merasa sangat bangga.     

Semua ini memang membutuhkan proses yang bertahap, tetapi Roland telah membuka jalan menuju era baru. Ketika nanti Kerajaan Graycastle sudah dipersatukan seutuhnya tahun depan, Kota Tanpa Musim Dingin mungkin memiliki peluang untuk memasuki era industrialisasi yang sesungguhnya.     

Begitu Kota Tanpa Musim Dingin memasuki era industri, kota ini pasti akan mengalami perubahan yang luar biasa.     

Pada sore hari, Karl Van Bate melaporkan kepada Roland bahwa Rute 67 telah diselesaikan dalam waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan pembangunan Jalan Raya Kerajaan. Selain jarak Rute 67 yang lebih pendek daripada Jalan Raya Kerajaan, para pekerja juga sudah lebih mahir dalam mengerjakan pekerjaan konstruksi.     

Seperti yang mereka janjikan sebelumnya, kumpulan pekerja yang berada di bawah pengawasan Kementrian Pembangunan telah menjadi penduduk resmi Area Perbatasan.     

"Yang Mulia, jika Anda tidak punya rencana pembangunan jalan lain, aku berencana mengirim semua pekerja kita untuk membangun perumahan penduduk." kata Karl, "Meskipun nanti akan ada pengeluaran gaji tambahan, Kota Tanpa Musim Dingin sangat membutuhkan perumahan bagi para penduduk baru."     

Roland juga sudah mengetahui kondisi ini. Seluruhnya ada sekitar 5.000 orang di tim konstruksi, setengah pekerja itu sedang sibuk membangun perumahan baru untuk mengakomodasi para pendatang baru yang telah dibujuk oleh Balai Kota untuk datang ke Kota Tanpa Musim Dingin dari kota-kota lain. Hanya dalam waktu 1 tahun lebih, populasi kota ini telah berkembang setidaknya 3 kali lipat dari jumlah populasi sebelumnya, dan itu masih belum termasuk penduduk di tanah pertanian baru yang ada di sebelah selatan Sungai Air Merah.     

"Pembangunan jalanan masih bisa menunggu." Roland membuka peta Area Perbatasan dan menunjuk ke Gunung Lereng Utara, "Aku berencana membangun jalur kereta api yang langsung menghubungkan tambang dan dermaga sehingga mereka bisa mengangkut batu bara yang berasal dari barat."     

"Bukankah sudah ada jalan …" Karl tiba-tiba berhenti bicara dan bertanya, "Apakah barusan Anda bilang ingin membangun jalur kereta api?"     

"Benar, jalur kereta api." jawab Roland sambil mengangguk, "Jalur kereta api mirip dengan sistem transportasi untuk menarik kereta dari dalam tambang, bedanya, jalur kereta api terbuat dari baja."     

"Aku mengerti," setelah berpikir sebentar, Karl berkata, "Tetapi pembangunan jalur kereta api juga tidak membutuhkan banyak pekerja."     

"Memang tidak perlu banyak pekerja jika kita hanya membangun sebuah trotoar." kata Roland dalam hati. Sebenarnya, Roland tahu Karl tidak mengerti sama sekali apa yang ia katakan. Di tambang, hasil tambang batu bara bergantung pada tali sederhana, mesin uap, dan kuda untuk mengangkut hasil tambang ke luar. Tetapi bukan itu yang Roland pikirkan dan jalur kereta api itu lebih rumit dari sekedar mengangkut muatan batu bara.     

Yang Roland inginkan adalah sebuah kereta.     

Sejak kereta api ditemukan, kereta api telah membawa dampak besar bagi transportasi darat.     

Dan kereta api jarak pendek ini adalah salah satu upaya Roland untuk membawa perubahan bagi transportasi darat.     

Tidak sulit untuk memahami prinsip-prinsip kereta api uap, tetapi sistem mesin kereta api sangat banyak dan kompleks. Bahkan meski Roland tidak tahu berapa tahun ia harus melakukan uji coba dan meningkatkan kualitas mesin sebelum kereta apinya bisa dibuat dan fasilitas pendukungnya dipraktikkan, ia tahu ini akan menjadi proses yang sangat panjang.     

"Untungnya, aku bisa menemukan pengetahuan untuk membuat kereta api di Dunia Mimpi." pikir Roland.     

Roland begitu terobsesi untuk memiliki sebuah kereta raksasa yang mewakili era industri.     

Tidak peduli seberapa banyak muatan yang dibawa dalam kereta api, kereta api bisa terus bepergian melalui hutan dan gunung. Relnya menggerakkan banyak roda untuk terus berputar. Setelah itu, terlepas dari adanya perubahan yang ada di lingkungan sekitarnya, esensi kereta api tidak akan pernah berubah.     

Selain membutuhkan fasilitas peralatan yang lebih kuat, kereta api juga perlu dikendarai oleh sekelompok pekerja yang bertanggung jawab atas tugas mereka masing-masing. Jadi pekerjaan mereka akan jauh lebih kompleks daripada sekedar mengoperasikan mesin uap yang sederhana dan peralatan mesin biasa.     

Menurut Roland, jalur kereta api yang menghubungkan Gunung Lereng Utara dan dermaga tidak hanya merupakan salah satu cara untuk menguji teknologi tetapi juga menjadi basis pelatihan untuk mengembangkan generasi pertama para pekerja jalur kereta api.     

"Utus 200 orang pekerja untuk membuka jalan menuju Hutan Berkabut ke luar tembok pertahanan kota kedua." kata Roland.     

Karl menjawab dengan cemas, "Yang Mulia, tetapi jalur kereta api ini bisa terkena serangan binatang iblis."     

Roland menjelaskan, "Binatang iblis tidak tertarik pada baja. Lagi pula jalur kereta api itu tidak akan selesai dibangun sebelum Bulan Iblis. Selain itu, kita tidak akan terus bersembunyi di balik dinding lumpur pendek tahun depan. Apakah kamu tidak menyadari bahwa Area Perbatasan kini sudah semakin ramai?"     

"Maksud Anda …."     

Roland menunjuk ke sebuah daerah yang luas di barat laut Pegunungan Tak Terjangkau dan menjelaskan kepada Karl, "Kita harus memperluas wilayah perbatasan ke Tanah Barbar, di sana ada sumber daya yang tidak kurang dari sumber daya di Kerajaan Graycastle. Tembok lumpur yang tipis sudah lebih dari cukup untuk bertahan melawan serangan iblis."     

Jika Pertempuran Besar Ketiga terjadi dan iblis membangun Obelisk ketiga di Tanah Barbar, pos pertahanan terdepan akan berada di kaki Pegunungan Tak Terjangkau. Oleh karena itu, garis pertahanan Roland pasti gagal jika mereka hanya menetapkan garis pertahanan di sekitar Wilayah Barat. Jika Asosiasi Persatuan Penyihir bisa mengikuti jalur gunung ke Tanah Barbar sebelumnya, maka iblis juga pasti bisa masuk ke Kerajaan Graycastle dari jalur yang sama.     

Sekalipun iblis tidak melewati jalur pegunungan, pasukan Roland harus menghadapi sekelompok Binatang Iblis Bersayap yang terbang melalui pegunungan setiap harinya.     

"Jika Pegunungan Tak Terjangkau yang menjadi tembok pertahanan kota, Kerajaan Graycastle pasti akan aman."     

Jika Meriam Benteng 152 mm didirikan di masing-masing puncak gunung, area yang tercakup dalam jarak tembakan meriam itu bisa menjadi kota baru Roland.     

Tidak ada sungai di daerah Pegunungan Tak Terjangkau yang terhubung ke daratan. Jika sumber daya seperti batu bara membutuhkan transportasi cepat untuk diangkut ke Tanah Barbar, Roland hanya bisa mengandalkan jalur kereta api.     

"Rencana untuk membangun garis pertahanan kota di masa yang akan datang adalah sebuah proyek besar, tetapi aku yakin kamu bisa melakukannya." kata Roland kepada Karl.     

Kedengarannya proyek ini memang menantang bagi tukang batu mana pun untuk bisa melakukan pembangunan jalur kereta api yang menghubungkan Pegunungan Tak Terjangkau ke wilayah Graycastle. Jika seorang tukang batu dapat membangun sebuah kota di pegunungan seperti itu, nama orang itu akan tercatat ke dalam sejarah.     

"Baik, Yang Mulia," jawab Karl dengan semangat.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.