Bebaskan Penyihir Itu

Gejolak Diplomatik



Gejolak Diplomatik

0Nomor 76 secara bertahap menggantikan keberadaan Denise sejak ia menjadi pelayan Yorko.     
0

Itu tidak berarti Yorko melupakan Denise, kekasih lamanya. Kenyataannya adalah Yorko harus meluangkan waktu untuk merawat gadis pemandunya yang malang itu. Faktanya, Yorko benar-benar terkejut ketika si nomor 76 dikirim kembali oleh penjaga Topeng Perak tempo hari. Hukuman yang diberikan untuk si nomor 76 memang separah yang diklaim Uang Gelap sebelumnya. Ada bekas cambukan dan memar di sekujur tubuh si nomor 76, dan ia sama sekali tidak mirip dengan gadis yang ditemui Yorko setengah hari yang lalu.     

Yorko senang ia telah meminta si nomor 76 sebagai pelayannya tepat pada waktunya. Kalau tidak, gadis itu mungkin sudah mati. Itulah sebabnya Si Topeng Perak mengatakan bahwa si nomor 76 tidak bisa lagi menjadi gadis pemandu, karena pelanggan pasti tidak menginginkan seorang gadis cacat untuk melayani mereka.     

Untungnya, si nomor 76 tidak serapuh gadis-gadis pada umumnya. Si nomor 76 memiliki tubuh yang cukup kuat, terutama di bagian perut dan punggungnya, di mana terdapat garis-garis otot perut yang samar terlihat di bagian perutnya. Si nomor 76 dengan cepat pulih dari cederanya setelah mendapatkan pengobatan dan sekarang ia dapat menjalankan tugas untuk mengurus rumah tangga, yang tentu saja, juga mencakup beberapa pelayanan pribadi untuk Yorko.     

Misalnya, layanan seperti yang si nomor 76 sediakan hari ini.     

"Tuan, apakah Anda ingin aku memijat bahu Anda?" tanya gadis itu.     

Setelah si nomor 76 membersihkan rumah, ia mendekati Yorko sambil tersenyum. Meskipun menurut aturan umum, seorang pelayan tidak diizinkan untuk mendekati majikan mereka tanpa izin, si nomor 76 tampaknya masih menggunakan metode lama yang telah ia pelajari dari Uang Gelap untuk menyenangkan 'tamunya'. Yorko sama sekali tidak merasa tersinggung. Sebaliknya, Yorko menyukai cara genit gadis itu untuk berkomunikasi dengannya.     

Jika si nomor 76 hanya seorang pelayan yang dengan ketat mengikuti aturan dan mematuhi perintah Yorko, rasanya akan sedikit membosankan untuk memancing gairah Yorko.     

"Mendekatlah dan duduk di sini." Yorko meletakkan buku yang ada di tangannya dan ia berbaring di kursi malas. Si nomor 76 melepas sepatunya dan ia duduk berlutut agar Yorko bisa meletakkan kepalanya di paha gadis itu dengan nyaman.     

Si nomor 76 mulai memijat bahu Yorko perlahan-lahan dengan 5 jari rampingnya. Tampaknya, si nomor 76 telah menerima pelatihan profesional, karena ia bisa menggunakan kekuatan yang jauh lebih besar dan ia menerapkan lebih banyak teknik pijatan daripada gadis-gadis pemijat biasa lainnya, yang biasanya menggoda Yorko dengan menawarkan pijatan. Teknik pijatan yang diberikan oleh si nomor 76 benar-benar berhasil dan membuat Yorko merasa jauh lebih rileks.     

Yorko dapat dengan jelas melihat wajah si nomor 76 selagi ia berbaring di paha gadis itu. Setelah Uang Gelap mengirimnya, si nomor 76 tidak lagi perlu memakai topeng untuk menyembunyikan identitasnya.     

Terus terang, si nomor 76 sama sekali tidak cantik. Penampilan keseluruhannya hanya sedikit di atas rata-rata dan tentu saja tidak bisa dibandingkan dengan kecantikan para penyihir. Meski demikian, Yorko menyukai bibir si nomor 76 yang merah dan montok. Ketika Yorko menatap si nomor 76, ia selalu merasa terangsang oleh senyum tipis yang melekat di bibir gadis itu.     

Sebagai perbandingan, tubuh si nomor 76 yang kencang juga menarik perhatian Yorko. Sebenarnya ini adalah pertama kalinya Yorko melihat tubuh seorang gadis yang penuh dengan kekuatan dan vitalitas yang luar biasa. Tidak seperti tubuh wanita bangsawan yang gemuk atau tubuh gadis petani yang kurus, si nomor 76 memiliki anggota tubuh yang proporsional, kulit yang indah, payudara yang indah dan perut yang rata. Ketika tubuh si nomor 76 terangsang, Yorko bisa merasakan otot-ototnya gadis itu menegang di seluruh tubuhnya. Sebagai seorang pria yang selalu mencari sensasi, Yorko lebih tertarik pada tubuh yang sempurna seperti ini daripada sekedar wajah yang cantik.     

Ketika Yorko hendak berinisiatif untuk melancarkan aksinya terhadap si nomor 76, pintunya terbuka.     

Yang datang itu adalah Hill Fawkes.     

Yorko menghela napas kecewa. Tampaknya waktu bersenang-senang untuk hari ini telah berakhir. Yorko berkata kepada Hill Fawkes, "Aku harap kamu tidak meminta aku untuk menyelamatkan beberapa orang penyihir lagi."     

Hill tidak menyahut dan ia malah memandang ke arah si nomor 76.     

Gadis itu segera memahami isyarat itu dan ia langsung keluar dari ruangan itu dengan sigap.     

Yorko mengangkat bahunya. "Kamu bersikap terlalu waspada. Gadis itu hanya seorang pelayan."     

"Sebaiknya kita tetap waspada selagi situasi di Kerajaan Fajar masih belum stabil."     

"Denise lebih terkenal daripada si nomor 76, dan ia bahkan berasal dari keluarga yang lebih terhormat. Mengapa kamu tidak menyuruhnya keluar dari ruangan tempo hari?" tanya Yorko.     

"Karena Denise Payton adalah publik figur, yang latar belakangnya tidak tersembunyi. Kamu bisa mendapatkan informasi tentang Denise Payton dengan berbagai cara, tetapi tidak ada cara apapun bagimu untuk memeriksa latar belakang seorang gadis pemandu yang dilatih oleh Uang Gelap." Lalu Hill duduk di seberang Yorko dan ia meletakkan sebuah surat di atas meja.     

"Tetapi kurasa aku sudah tahu orang seperti apa si nomor 76 dan dari mana ia berasal." kata Yorko sambil tersenyum penuh kemenangan. "Apakah kamu mau mendengar sedikit kisah tentang gadis itu?"     

"Oh benarkah?" tanya Hill sambil mengeryitkan alisnya. "Coba buat aku terkesan dengan ceritamu itu."     

Yorko menyeringai. Yorko puas mengetahui bahwa Hill Fawkes tampaknya tidak sampai mengetahui segalanya. "Dibutuhkan banyak waktu untuk melatih gadis pemandu yang sempurna. Setidaknya dibutuhkan waktu 10 tahun untuk menyempurnakan keterampilan seksualnya dan mengencangkan tubuhnya. Keterampilan yang gadis itu dapatkan dari pelatihan selama bertahun-tahun telah menjadi bagian dari dirinya, dan itu telah menjadi begitu alami baginya untuk menyenangkan dan melayani pelanggannya. Coba tebak berapa usia gadis itu sekarang?"     

"Sekitar 21 atau 22 tahun … yang jelas tidak lebih dari 25 tahun." balas Hill.     

"Benar. Itu berarti si nomor 76 baru berusia 5 atau 6 tahun ketika ia memulai pelatihannya. Kecuali gadis itu monster yang tidak bisa menua atau mati, ia tidak mungkin menjadi bagian dari Uang Gelap." kata Yorko sambil mereggangkan tangannya. "Tidak ada konflik kepentingan antara kita dengan Uang Gelap." Mereka melakukan bisnis yang lebih kotor daripada memperdagangkan budak dan melindungi penyihir, belum lagi kita belum benar-benar berhasil melindungi penyihir." kata Yorko, "Aku pikir para penyihir itu tidak memerlukan perlindungan dari kita."     

Yorko dalam suasana hati yang sangat bagus ketika ia melihat Hill Fawkes tetap berdiam diri. Kepuasan yang Yorko rasakan segera menghilang dalam 1 menit setelah ia membuka amplop surat itu.     

Itu adalah surat diplomatik resmi yang ditandatangani oleh Raja Roland.     

Isi surat itu membuat Yorko gemetar ketakutan.     

Yang Mulia Roland berniat menghentikan Raja Fajar agar ia tidak menganiaya para penyihir itu? Yorko diliputi oleh perasaan cemas dan gelisah saat itu juga. Ini adalah ibu kota Kerajaan Fajar, bukan Wilayah Barat Kerajaan Graycastle!     

Apakah Yang Mulia pikir Appen Moya akan mendengarkan perintahnya?     

Serangkaian kalimat ancaman berikutnya tampaknya bahkan terdengar lebih konyol. Roland menasihati Raja Fajar untuk tidak melawan arus dan memperingatkannya bahwa peraturan gereja, adalah contoh terbaik jika ia berani menentang keputusan Yang Mulia Roland. Yang Mulia Roland juga menyatakan bahwa Kerajaan Graycastle tidak akan berdiam diri dan akan mengambil langkah lebih lanjut jika diperlukan. Roland berharap Appen Moya dapat mempertimbangkan dan memutuskan yang terbaik atas situasi yang sedang terjadi di Kerajaan Fajar.     

Meskipun surat itu dituliskan dengan sangat sopan, Yorko yakin semua orang yang ada di istana ini cukup cerdas untuk mengetahui ancaman yang ada di balik kalimat-kalimat itu. Roland jelas menunjukkan bahwa Kerajaan Fajar akan menjadi musuhnya yang berikutnya jika Raja Appen Moya menolak untuk mengikuti sarannya.     

Bagaimana Yorko bisa menyampaikan hal itu kepada Raja Fajar secara langsung?     

Yorko mengembalikan surat itu ke Hill dengan wajah cemberut. Semua kesenangan Yorko sebelumnya langsung memudar dan berubah jadi kegelisahan.     

Hill benar. Bagi Yang Mulia Roland, para penyihir itu lebih penting daripada aliansi antar kedua negara ini. Namun, Yorko bertanya-tanya, apa lagi ancaman yang akan terjadi selain pertentangan yang meningkat di antara para bangsawan besar di Kerajaan Fajar.     

"Apa yang harus aku lakukan?" Tampaknya Yorko tidak punya pilihan selain mengandalkan nasihat dari Hill.     

Hill melirik sekilas ke arah surat itu dan menjawab, "Lakukan seperti Yang Mulia katakan. Ini adalah tugasmu sebagai Duta Besar Graycastle. Mengenai konsekuensinya, aku bertaruh skenario terburuknya adalah Appen Moya akan mengeluarkanmu dari pengadilan dengan marah. Kamu tidak akan mengalami bahaya apa pun."     

"Kalau begitu kita pasti akan dihabisi oleh para bangsawan ini." jawab Yorko dengan muram, "Orang-orang di Kota Cahaya akan menganggap kita sebagai orang gila dan menertawakan kita, dan Yang Mulia Roland akan menjadi topik diskusi baru mereka … apa manfaatnya Yang Mulia menggertak mereka?"     

"Menggertak mereka, katamu?" tanya Hill dengan nada tidak setuju. "Apakah kamu benar-benar berpikir surat itu hanya sebuah gertakan?"     

Jantung Yorko tiba-tiba tersentak. Yorko memandang Hill dengan cemas. "Tidak … itu tidak mungkin …."     

Hill berkata dengan perlahan, "Timothy Wimbledon juga berpikir begitu sebelum Kota Raja lama dikalahkan. Berdasarkan yang aku ketahui tentang sikap Yang Mulia Roland, ia tidak pernah membuang-buang waktu hanya dengan menuliskan surat berisi gertakan."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.