Bebaskan Penyihir Itu

Bintang Yang Punah



Bintang Yang Punah

0"Leluhurku?" tanya Roland, "Apa-apaan itu?" Lalu Roland melihat semua orang sedang menatap ke arahnya dengan tatapan heran. Roland akhirnya berdeham dan berkata, "Bukan, maksudku … siapa yang tahu apakah perintah itu memang benar diperintahkan seperti itu."     
0

Kemudian Roland merasa bahu kirinya dicubit dengan lembut.     

"Yang Mulia, itu memang benar, dan aku bisa membuktikannya," kata Kepala Peramal sambil menundukkan kepalanya. "Tetapi Anda adalah satu-satunya orang yang bisa melihat kebenarannya."     

Ketika para peramal lainnya mendengar apa yang dikatakan oleh Ketua Peramal itu, mereka bangkit berdiri dan meninggalkan ruangan itu. Roland berpikir sejenak dan ia mengangguk kepada para penyihir dan para penjaga, sambil berkata, "Aku akan baik-baik saja. Kalian pergilah bersama para peramal itu."     

Roland masih memiliki Nightingale bersamanya sebagai pelindungnya jika terjadi keadaan darurat.     

Kepala Peramal itu memasuki sebuah ruangan di sebelah aula. Setelah beberapa lama, Kepala Peramal itu kembali ke meja panjang dengan membawa sebuah kotak besi di tangannya. Lalu Kepala Peramal itu meletakkan kotaknya di hadapan Roland dengan sikap hormat.     

"Kotak apa ini?" tanya Roland.     

"Kotak itu berisi instruksi yang ditinggalkan oleh leluhur Anda. Leluhur Anda sudah menduga hal semacam ini akan terjadi juga." jawab Kepala Peramal itu.     

"Maksudmu, leluhurku meramalkan bahwa Asosiasi Perkumpulan Peramal ini akan ditutup?" tanya Roland dengan terkejut.     

"Benar, Yang Mulia, dan hal seperti ini memang pernah terjadi sebelumnya," kata Kepala Peramal itu sambil tersenyum kecut. "Meskipun astrologi dan alkimia keduanya disebut sebagai tempat menimba ilmu bagi orang-orang bijak, kedua hal itu berbeda. Alkemis dapat membawa keuntungan besar bagi kerajaan sementara kami para peramal tidak menghasilkan banyak keuntungan. Selain itu, Asosiasi Perkumpulan Peramal menghabiskan banyak uang setiap tahunnya untuk membeli batu kristal berkualitas tinggi dan menyewa para pengrajin. Untuk mencegah generasi di masa depan membubarkan Asosiasi Perkumpulan Peramal ini, para leluhur Anda mengukir sebuah instruksi dan memerintahkan agar tidak ada orang yang bisa mengganggu keputusan itu."     

Roland membuka kotak besi itu. Tidak disangka-sangka, yang Roland lihat adalah setumpuk lembaran-lembaran emas di dalam kotak besi itu. Tampaknya Keluarga Wimbledon rela mengeluarkan banyak uang untuk melestarikan instruksi-instruksi ini.     

Roland meletakkan lembaran-lembaran emas itu di atas meja dan menghitungnya. Semua lembaran emas itu berjumlah 8 lembar. Masing-masing tebalnya sekitar 3 milimeter dan lebarnya sebesar 2 jengkal, dan lembaran-lembaran emas itu terasa berat di tangannya.     

Apa yang dikatakan Kepala Peramal itu terukir di lembar pertama. "Tidak ada orang yang boleh mengganggu anggota Asosiasi Perkumpulan Peramal dalam meneliti langit malam, di mana terdapat misteri yang dapat menentukan nasib bagi seluruh dunia."     

Bagian terakhir dari kata-kata itu menarik perhatian Roland dan ia langsung tenggelam dalam lamunannya.     

Bahkan, keberadaan Asosiasi Perkumpulan Peramal ini sendiri sangat aneh. Jika ramalan bintang itu benar-benar bekerja, Raja Wimbledon III tidak akan bisa digantikan oleh gereja tanpa diketahui oleh orang lain. Sebaliknya, Raja Wimbledon III pasti akan membunuh Imam Besar Gereja terlebih dahulu. Bahkan Peramal Pembiasan Bintang sendiri yang menyebutkan bahwa Asosiasi Perkumpulan Peramal tidak banyak menghasilkan keuntungan … itu berarti Raja Wimbledon III tidak menganggap ramalan ini sebagai sesuatu yang berharga. Sekarang Ketua Peramal ini tampak tak berdaya, ia terlihat sama sekali berbeda dari ketika Roland melihatnya pertama kali, saat itu Ketua Peramal ini tampak seperti salah satu antek Gereja.     

Singkatnya, para leluhur itu telah mengeluarkan banyak uang dan tenaga untuk membangun Asosiasi Perkumpulan Peramal dan mengukir instruksi pada lembaran emas sebagai bentuk untuk mencegah generasi di masa depan menutup Asosiasi Perkumpulan Peramal ini. Roland tidak percaya bahwa orang tersebut adalah leluhurnya yang hanya tertarik untuk mempelajari hal-hal di luar planet ini sementara kerajaannya sendiri masih begitu terbelakang. Sudah jelas, para peramal ini telah menjalani tugas dan pekerjaan yang tidak ada hubungannya dengan ramalan bintang, tetapi 8 lembar emas itu sangat mungkin terkait dengan bagian akhir kalimat yang tertera di lembaran pertama itu.     

Roland memeriksa lembaran-lembaran emas lainnya berulang-ulang, dan ia hanya menemukan catatan mengenai metode pengamatan bintang dasar dan sejarah berdirinya Asosiasi Perkumpulan Peramal. Lembar emas yang terakhir bahkan mencatat prinsip untuk memperbesar lensa kristal dan merujuk kepada sang penguasa tertinggi. Tampaknya nenek moyang Keluarga Wimbledon juga menjadi Kepala Peramal di asosiasi ini pada saat itu. Roland berusaha mengingat-ingat cerita sejarah Keluarga Wimbledon tetapi ia tidak bisa memikirkan apa pun yang berkaitan dengan catatan di lembaran ini.     

Roland mengambil lembar emas yang pertama lagi, ia menunjuk ke bagian akhir kalimat. "Apa artinya kalimat yang terakhir ini?" tanya Roland kepada Kepala Peramal.     

"Aku tidak tahu," Kepala Peramal itu menggelengkan kepalanya selagi ia berbicara.     

Roland merasa ada cubitan di bahu kanannya sebelum Ketua Peramal itu menyelesaikan kalimatnya.     

Roland tidak bisa menahan tawanya sambil berkata, "Dengar, menusia bisa lebih fleksibel daripada hanya mengikuti sebuah aturan yang kaku yang sudah tidak berlaku, dan perintah yang ditinggalkan oleh leluhur ini mungkin memang benar ketika leluhur itu masih hidup, tetapi zaman kini telah berubah, dan aku tidak ingin terikat oleh peraturan yang berumur ratusan tahun yang lalu. Aku adalah Raja di Kerajaan Graycastle, dan aku dapat melakukan apa pun yang aku inginkan. Apakah kamu mengerti?"     

"Apa? Tidak, Anda …" Kepala Peramal itu menatap Roland dengan terkejut.     

"Kamu sendiri sudah mengetahui apa arti kalimat itu dengan jelas. Kalian hanya membuang-buang uang saja di sini. Kalian tetap saja tidak mengetahui tentang misteri akan nasib dunia ini di masa depan. Selain itu, ketika ayahku dibunuh oleh gereja, kalian bahkan tidak bisa memberi peringatan kepada ayahku. Kenapa aku harus mempertahankan tempat ini bagi kalian hanya untuk sekedar menatap langit? Kalian tidak dapat menghasilkan uang dari ramalan itu. Jadi, tolong berkemaslah dan ikutlah denganku ke Wilayah Barat."     

Mendengar kata-kata Roland, Peramal Bintang Dispersi yang sudah mengetahui mengenai sikap Pangeran Roland yang keras kepala dan tidak bermoral di Kota Raja, tiba-tiba memperlihatkan wajah masam.     

Setelah beberapa saat, Kepala Peramal itu berkata dengan nada enggan, "Anda mungkin akan menyesal jika mengetahui rahasia di balik arti kalimat itu."     

"Bagaimana aku bisa tahu mengenai rahasia itu kalau kamu tidak memberitahuku?" kata Roland sambil tersenyum. Terkadang ada untungnya juga mengintimidasi orang lain dengan berpura-pura menjadi pangeran roland asli yang sering bersikap usil. Untuk menghadapi orang-orang tua ini, ini adalah satu-satunya cara untuk mendapatkan jawaban dari mereka, karena tidak mungkin Roland meminta Si Kapak Besi untuk menginterogasi mereka semua.     

"Kami telah melakukan sebuah misi yang telah berlangsung selama ratusan tahun. Misi itu dimulai ketika penguasa pertama dari Keluarga Wimbledon tiba di wilayah ini." kata Kepala Peramal itu sambil menjelaskan dengan tenang, "Rahasia ini hanya dapat diungkapkan kepada penerus keluarga kerajaan ketika orang tersebut sudah menjadi Raja, dan telah mencapai usia 30 tahun."     

"Mengapa begitu?" tanya Roland.     

"Karena leluhurmu berpikir jika para penerus mengetahui rahasia ini lebih awal, mereka akan kebingungan dan panik. Dan hal ini akan membuat kekacauan di kerajaan." Kepala Peramal itu tampak ragu-ragu sejenak dan akhirnya mengakui, "Sebenarnya, kami sedang mencari Bintang yang Punah."     

"Apa itu?" Roland bertanya dengan heran.     

"Bintang itu berwarna merah tua, atau biasa di sebut Bulan Merah. Saat Bulan Merah muncul, seluruh dunia akan mengalami kiamat."     

Roland tiba-tiba merasa terkejut dan ia mulai bertanya-tanya. Kemunculan Bulan Merah telah disebutkan tidak hanya dalam kitab kuno yang ditemukan di reruntuhan kuno tetapi juga disebutkan oleh Agatha dari Pusat Persatuan Penyihir. Mengapa Asosiasi Perkumpulan Peramal juga memperhatikan hal ini? Apakah Asosiasi Perkumpulan Peramal memiliki hubungan dengan Pusat Persatuan Penyihir? "Jelaskan lebih rinci apa maksud perkataanmu itu!" kata Roland.     

"Semua yang aku ketahui berasal dari mantan Ketua Peramal sebelumnya," kata Peramal Bintang Dispersi dengan suara berat. "Konon ada bulan merah yang melayang di langit malam. Ketika bulan merah itu muncul dan berbentuk seperti bulan sabit, dunia akan hancur. Yang harus kami lakukan adalah menemukan bulan merah itu sebelum berubah menjadi bulan sabit. Jika orbitnya dapat ditemukan, kami dapat memprediksi hari kiamat lebih awal. Inilah sebabnya ramalan bintang perlu diamati setiap saat."     

"Bulan merah itu berubah menjadi bulan sabit?" tanya Roland.     

"Sebenarnya, wajar jika Anda tidak mengetahui rasi bintangnya," kata Kepala Peramal itu. "Bintang-bintang selalu mengikuti jalur peredaran yang tetap, seperti matahari dan bulan, dan mereka muncul pada waktu yang sama. Ketika mereka menghilang, itu tidak berarti mereka benar-benar hilang. Mereka hanya bergerak sementara ke posisi di mana kita tidak dapat melihat mereka. Kami menyebut jalur ini dengan nama orbit. Sebenarnya, sebagian besar bintang memiliki orbitnya masing-masing."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.