Bebaskan Penyihir Itu

Sebuah Laporan Antara Hidup dan Mati



Sebuah Laporan Antara Hidup dan Mati

0Kehidupan Yorko bisa dibilang sangat nyaman belakangan ini.     
0

Raja Moya masih belum pulih dari penyakitnya, dan Yang Mulia Roland tampaknya telah melupakan Yorko. Hanya para bangsawan yang tidak mengabaikan Yorko yang notabene adalah seorang Duta Besar dari negara tetangga Kerajaan Fajar.     

Yorko sering diundang untuk menghadiri pesta jamuan makan malam yang mewah dan ia menikmati berbagai kesenangan itu bersama Denise, dan wanita itu bahkan memperkenalkan Yorko ke sebuah klub eksekutif dan rumah bordil kelas atas. Kemewahan yang berlimpah-limpah dan cita rasa makanan yang unik di kota ini adalah sesuatu yang tidak akan pernah bisa Yorko nikmati di Kerajaan Graycastle.     

Kehidupan glamor yang dinikmati Yorko saat ini hanya bisa ia dapatkan semata-mata karena gelarnya sebagai seorang 'Duta Besar Keluarga Wimbledon'.     

Meskipun pangkat yang dimiliki Yorko saat ini setara dengan seorang Earl, namun dalam hal tertentu, Yorko bahkan memiliki lebih banyak keuntungan daripada seorang Earl. Seorang Earl hanya bisa melakukan sesuatu sesuka hatinya di dalam wilayah kekuasaannya sendiri, sementara Yorko masih bisa menikmati hak-hak istimewa bangsawan kelas atas di kerajaan lain.     

Hal ini jelas menunjukkan bahwa Yorko tentu diuntungkan dengan status barunya sebagai seorang Duta Besar.     

Pengawal yang ditugaskan untuk menjaga Yorko oleh Yang Mulia Roland, yang bernama Hill Fawkes, juga seorang yang aneh.     

Setiap kali Yorko melakukan kontak dengan orang baru, Hill akan menyelinap masuk ke kamar orang itu selama 3 malam berturut-turut kemudian ia akan memberi tahu Yorko semua informasi mengenai identitas, status, dan apa yang menjadi ketertarikan orang itu. Jika orang itu adalah orang penting, hampir semua hal tentang hidupnya, termasuk hobi orang itu, dapat diketahui oleh Hill. Dengan bantuan Hill, Yorko dapat berbaur dengan komunitas para bangsawan dengan lebih lancar.     

Selain itu, pengaturan yang dilakukan oleh Hill memudahkan Yorko untuk membuat kemajuan besar terhadap rencananya untuk membeli budak-budak.     

Suatu hari, setelah menikmati malam yang hebat di tempat tidur bersama Denise, Yorko menyampaikan rencananya untuk membeli budak-budak kepada Denise, dan wanita itu langsung menyetujui idenya. Rombongan pedagang akan membangun rute perdagangan budak pertama, di mana Yorko bisa membeli para pengungsi yang dibutuhkan oleh Yang Mulia dari pedagang budak itu, dan membawa para pengungsi itu ke Kerajaan Graycastle di mana mereka akan dijual kembali. Syaratnya adalah, masing-masing budak harus diberi identitas sebagai warga negara bebas, dan tidak diperlakukan sebagai barang yang bisa dijual kembali.     

Tentu saja, pebisnis tetaplah seorang pebisnis, bahkan meski Denise telah bersenang-senang di tempat tidur bersama Yorko, ia tetap tidak lupa untuk menegosiasikan harganya. Sementara Denise tidak mengenakan biaya komisi atas pembelian budak-budak itu, Yorko harus menanggung semua biaya transportasi para budak itu. Setelah memperhitungkan biaya tenaga kerja, biaya makan, biaya transportasi dan semua pengeluaran lainnya, Yorko menghitung bahwa harga jual setiap budak akan dipatok dengan harga 10 keping perak agar bisnis ini bisa meraup keuntungan yang ia inginkan.     

Ketika Yorko mempercayakan tugas ini kepada Hill, ia menerima tugasnya dan menyatakan bahwa ia tidak akan membiarkan ada orang yang berbakat berakhir hanya sebagai budak. Sikap Yorko ini membuat Denise semakin tertarik kepadanya. Setelah mengakhiri negosiasi yang singkat itu, Yorko dan Denise kembali ke tempat tidur untuk 'bergulat' dengan penuh gairah.     

Pada hari-hari berikutnya, Yorko mengirim Hill untuk bernegosiasi dengan pihak-pihak lain yang terlibat dalam bisnis budaknya sehingga ia tidak harus turun tangan sendiri untuk mengurus urusan yang sepele ini.     

Tidak lama kemudian, ketika Yorko mengetahui bahwa kumpulan budak pertama yang sudah dibeli oleh Hill berjumlah 25 orang, Yorko menyadari bahwa jumlah ini sudah memenuhi syarat untuk mendapatkan 125 keping perak tambahan yang dijanjikan oleh Yang Mulia sebagai imbalannya.     

"Apakah ada pekerjaan lain di mana aku dapat menghasilkan uang hanya dengan berbaring di tempat tidur saja?" pikir Yorko dengan girang.     

Menjadi seorang Duta Besar memang sangat luar biasa!     

Selagi Yorko sedang memikirkan ke mana ia harus pergi untuk bersenang-senang hari ini, seorang pelayan mengetuk pintunya dan berjalan ke kamar. "Yang Mulia, putra sulung Keluarga Luoxi, Tuan Otto Luoxi, ingin bertemu dengan anda."     

"Otto Luoxi?" Yorko tahu nama keluarga itu. Yorko mengetahui bahwa Keluarga Luoxi adalah salah satu dari 3 keluarga bangsawan terkemuka di Kerajaan Fajar, dan mereka bahkan keluarga bangsawan kedua yang berkuasa setelah keluarga Kerajaan Moya. Denise bahkan sudah memperingatkan dirinya bahwa Yorko bisa bebas untuk menggoda wanita mana pun kecuali para wanita dari 3 keluarga ini, terutama keluarga Quinn. Status Yorko sebagai seorang Duta Besar tidak akan cukup untuk melindungi dirinya jika ia sampai terlibat skandal memalukan dengan 3 keluarga itu.     

Yorko tidak merasa khawatir karena ia sendiri sangat berhati-hati dalam menjaga urusan perselingkuhannya dengan para wanita itu. "Mungkin, Tuan Otto datang untuk mengundangku ke perjamuan makan lainnya?" pikir Yorko.     

"Persilahkan Tuan Otto masuk." kata Yorko kepada pelayannya.     

Seorang pria muda masuk ke ruang kerja Yorko Pertama-tama, Tuan Otto memperhatikan sekeliling ruangan itu, kemudian ia menutup semua jendela yang ada di ruangan itu atas inisiatifnya sendiri sebelum akhirnya ia duduk di kursi.     

Ekspresi Tuan Otto terlihat agak cemas. Lingkaran hitam di bawah mata Tuan Otto memperlihatkan bahwa ia mungkin telah terjaga sampai larut malam dan tidak bisa tidur dengan nyenyak semalaman.     

Yorko menentang gagasan untuk menguras vitalitas dan kesehatan seseorang hanya demi mencari kesenangan. Menurut Yorko, kenikmatan seksual yang sehat itu sangat bermanfaat karena membuat pasangannya merasa bahagia dan juga bugar secara fisik. Sebaliknya, menghabiskan seluruh energi seseorang di tempat tidur akan membahayakan potensi fisik seseorang dalam jangka panjang. Pangeran Appen adalah contohnya. Wajah Pangeran Appen sudah benar-benar pucat, dan jika ia tidak mengubah cara hidupnya, ia tidak akan mampu mencari kesenangan lagi saat ia berusia 30 tahun.     

Tuan Otto Luoxi tidak mengatakan apa-apa untuk waktu yang cukup lama. Sikap Tuan Otto ini agak membuat Yorko terkejut. Rasanya agak tidak sopan jika pemuda ini berperilaku seperti ini, terutama karena ia berasal dari salah satu dari 3 keluarga bangsawan terkemuka. Yorko menunggu sejenak lagi sebelum akhirnya ia memutuskan untuk memecah keheningan ini. "Salam. Anda pasti Tuan Otto Luoxi. Apa yang Anda …."     

"Anda bisa menghubungi Yang Mulia Roland Wimbledon, bukan?" sela Otto dengan tiba-tiba. "Aku punya sebuah laporan penting untuk Yang Mulia Roland."     

"Eh …" Yorko merasa kebingungan. "Laporan apa itu?"     

"Semuanya tertulis di sini." Otto mengeluarkan sebuah surat, ia meletakkan surat itu di depan Yorko, dan menaruh 10 keping emas di atas surat itu. "Uang ini untukmu, sebagai imbalan dariku. Pastikan surat ini sampai kepada Yang Mulia Roland. Informasi ini menyangkut keamanan dan kelangsungan Kerajaan Graycastle!"     

Yorko menarik napas dalam-dalam. "Keamanan dan kelangsungan Kerajaan Graycastle, katanya? Pemuda ini pasti bicara berlebihan." pikir Yorko. Otto terus menatap ke arah Yorko dengan mata berbinar-binar sampai Yorko menjawab, "Aku mengerti. Jangan khawatir, aku akan melakukan apa yang anda katakan dan mengirimkan surat ini kepada Yang Mulia Roland."     

"Pastikan Anda mengirimkan surat itu secepatnya." Setelah mengingatkan Yorko berulang kali, Otto bangkit berdiri dan pergi. Sikap Otto yang tampak cemas jelas menunjukkan bahwa pemuda itu tidak sedang berbohong.     

Yorko buru-buru menyimpan 10 keping emas itu ke dalam sakunya. Lalu Yorko meninggalkan surat itu tanpa tersentuh. Yorko sadar bahwa surat itu harus ditangani dengan sangat hati-hati dan karena itu, Yorko ingin meminta nasihat dari Hill terlebih dahulu sebelum bertindak.     

…     

Pada malam hari, ketika Hill Fawkes memasuki kamarnya, Yorko menceritakan pertemuannya dengan Tuan Otto pada siang hari.     

Setelah mendengarkan cerita Yorko, Hill merenung sejenak sebelum akhirnya ia mengeluarkan sebuah pisau kecil dan membuka surat itu dengan sangat rapi.     

"Apa yang kamu lakukan?!" seru Yorko dengan terkejut. "Membuka surat yang ditujukan untuk Yang Mulia Roland adalah sebuah pelanggaran berat!"     

"Ssstttt." Hill membuat gerakan untuk menutup mulut. "Jika informasi itu benar-benar penting seperti yang Tuan Otto sampaikan, kita tidak bisa menggunakan cara konvensional untuk mengirim surat ini kepada Yang Mulia. Seorang utusan yang pergi dari Kota Fajar ke Wilayah Barat bisa memakan waktu perjalanan setidaknya 1 bulan untuk sampai ke sana, sementara situasi yang buruk dapat terjadi kapan saja. Itu sangat beresiko."     

"Lalu apa hubungannya dengan membuka surat itu?" tanya Yorko.     

"Apakah kamu ingat dengan burung elang berwarna abu-abu yang aku pelihara itu? Burung elang itu adalah pembawa pesan tercepat dari semua kurir konvensional. Burung elang itu dapat mencapai Kota Fajar dalam 2 hingga 3 hari." Hill menjelaskan. "Di Kota Fajar, burung itu akan menyerahkan surat itu kepada kelompok burung elang lain, dan dalam waktu 1 minggu, Yang Mulia sudah dapat menerima suratnya. Namun, burung elang tidak dapat membawa amplop sebesar itu. Setelah aku membaca isi suratnya terlebih dahulu, aku akan menulis ulang isi surat itu sebagai surat rahasia."     

"Elang abu-abu itu dapat mengirim surat seperti seekor merpati pos?" Yorko tercengang. "Kupikir kamu memelihara elang itu untuk berburu."     

"Burung elang jauh lebih pintar daripada burung merpati." jawab Hill. Kemudian Hill membuka surat itu dan ekspresi wajahnya berubah suram. "Siapa sangka hal seperti ini bisa terjadi …."     

"Apa yang tertulis di dalam surat itu?" tanya Yorko.     

"Apakah kamu benar-benar ingin tahu isinya?" tanya Hill sambil menoleh ke arah Yorko.     

"Lupakan saja." Yorko terbatuk 2 kali. "Aku ingin tidur nyenyak malam ini."     

"Pilihan yang bijaksana." kata Hill. "Oh ya, jangan sampai ada orang yang mengetahui bahwa Otto Luoxi datang menemuimu. Semua acara pesta jamuan makan di istana harus dibatalkan atau ditunda dulu untuk sementara." kata Hill, ia berhenti sejenak sebelum akhirnya berkata, "Mereka sedang dalam masalah besar."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.