Bebaskan Penyihir Itu

Pemikiran yang Berbeda



Pemikiran yang Berbeda

0"Apakah hanya itu yang mau Anda lakukan?"     
0

Setelah mendengar Roland berkata demikian, Agatha merasa sedikit lega.     

Kekuatan iblis terletak pada jumlah mereka. Jika mereka hanya berhadapan dengan beberapa Iblis Gila, 1 atau 2 orang Penyihir Senior masih bisa mengalahkan iblis-iblis itu.     

"Apakah Anda sudah menemukan cara untuk menangkap iblis-iblis itu?" tanya Agatha kepada Roland.     

"Kedua penyihir yang baru tiba itu memiliki kemampuan yang sempurna untuk menangkap para iblis itu,"kemudian Roland memberitahukan kepada Agatha mengenai kemampuan yang dimiliki Iffy dan Si Bulu Lembut. "Setelah Iffy menangkap iblis-iblis itu, Sangkar Ajaibnya dapat dengan mudah dibawa oleh balon udara. Tentu saja, aku juga akan menyiapkan beberapa rantai besi, jadi itu bukan masalah besar untuk menjinakkan para iblis itu. Yang ingin aku ketahui adalah berapa lama Kabut Merah yang dibawa di punggung iblis itu bisa bertahan, dan dapatkah darah iblis digunakan untuk memproduksi pelat simbol setelah mereka mati?"     

"Ternyata begitu …" pada saat itu, Agatha baru sepenuhnya memahami apa yang sedang direncanakan oleh Roland. "Biasanya, 1 tabung Kabut Merah dapat bertahan sekitar 1 hari. Iblis akan memutuskan jumlah tabung yang harus dibawa berdasarkan tugas mereka masing-masing. Misalnya, untuk melakukan misi pengawasan atau untuk berpatroli, seekor tunggangan iblis mampu membawa maksimal 3 hingga 4 tabung Kabut Merah."     

"Mengapa begitu?" tanya Roland dengan penasaran.     

"Setelah meninggalkan Menara Hitam yang berbentuk aneh itu, Kabut Merahnya akan berangsur-angsur hilang," kata Agatha. "Kalau tidak, Masyarakat di Taquila sudah menangkap iblis dan Hewan Buas Pengacau serta memproduksi pelat simbol dalam jumlah besar. Tiga Pemimpin Penyihir juga pernah mencoba cara ini sebelumnya. Mereka mengambil inisiatif untuk menyerang beberapa pemukiman iblis untuk merebut Menara Hitam yang berukuran kecil, tetapi musuh selalu menghancurkan menara itu sebelum mereka dikalahkan, sehingga mereka hanya meninggalkan Menara Hitam itu dalam keadaan layu dan membusuk."     

"Layu?" Roland bertanya dengan sangat terkejut, "Apakah batu juga bisa layu dan membusuk?"     

"Tidak ada yang tahu persis terbuat dari apa benda itu, tetapi jika melihat dari kondisi batu yang kami bawa kembali, 'layu dan membusuk' adalah kalimat yang tepat untuk menggambarkan keadaan batu itu." Permukaan batu yang dulu halus menjadi kasar dan gelap, banyak kepingan batu yang rontok ketika digosok. Batu itu benar-benar berbeda dari penampilan aslinya ketika para prajurit kami melihat menara itu pertama kali."     

"Aku mengerti …" Roland merenung sejenak. "Jika kita bisa menangkap 1 iblis, bisakah kamu memproduksi pelat simbolnya?"     

"Jika Anda dapat memberikan bahan-bahan eksperimen yang cukup, sebuah laboratorium, dan 20 orang biasa sebagai asistenku," kata Agatha sambil menghitung dengan jari-jarinya, "Aku memiliki peluang sebesar 80% untuk memproduksi pelat simbol sederhana … oh ya, tetapi Anda tidak memiliki Batu Ajaib tertentu untuk memproduksi pelat simbol yang Anda inginkan."     

"Itu bukan masalah." Roland ragu-ragu sejenak kemudian ia bertanya dengan suara rendah, "Masalahnya adalah, bagaimana jika misi jebakan ini menarik perhatian iblis-iblis lainnya?"     

Agatha tidak bisa menahan tawanya. "Anda terlihat sangat percaya diri. Kupikir Anda tidak pernah memikirkan hal itu sampai ke sana."     

"Ehem, aku hanya ingin benar-benar yakin tentang segala sesuatunya sebelum kita bertindak lebih jauh." jawab Roland dengan kikuk.     

Kemudian Agatha berkata dengan santai, "Bawa saja Anna dan aku untuk menangkap iblis-iblis itu."     

"Kamu dan … Anna?" tanya Roland.     

"Sepertinya Anda masih kurang memahami sepenuhnya tentang para penyihir yang ada di wilayahmu, Yang Mulia." balas Agatha sambil menghela napas. "Anda tahu, di Pusat Persatuan Penyihir, yang kekuasaannya meliputi seluruh Dataran Subur, mereka memiliki lebih dari 100 orang Penyihir Senior. Tidak lebih dari 40 penyihir itu adalah para penyihir tempur. Para penyihir tempur memegang posisi yang tinggi di Pusat Persatuan Penyihir dan merupakan tulang punggung sebagai para Penyihir Pilihan. Di sisi lain, di Persatuan Penyihir milik Anda, ada beberapa Penyihir Senior, dan Anda juga memiliki senjata-senjata yang aneh, kekuatan ini sebanding dengan Barisan Pasukan Suci di Taquila. Kita tidak akan kesulitan untuk mengalahkan sekelompok iblis yang berjumlah kecil. Jika kita bertemu dengan Penguasa Neraka, Anna dapat mengaktifkan Pelat simbol Lambang Tuhan sebanyak 2 kali."     

"Ah … aku hampir saja lupa tentang itu." Roland tiba-tiba mengerti maksud Agatha, dan ia berkata, "Terima kasih atas saranmu."     

"Sama-sama, Yang Mulia. Mengalahkan iblis adalah cita-citaku selama ini. Tolong jangan buat aku kecewa, Yang Mulia." sahut Agatha.     

Ketika Agatha hendak pergi, Roland menghentikan gadis itu.     

"Oh ya, ada satu hal lagi yang tidak aku mengerti." kata Roland.     

"Mengenai apa itu?" balas Agatha.     

"Mengapa sebelumnya kamu menentang keputusanku untuk menyerang pemukiman iblis?" tanya Roland sambil mengangkat alisnya. "Sikapmu yang sebelumnya sangat berbeda dari sikapmu barusan … aku ingat waktu itu kamu tidak hanya menyuruhku untuk menyerang pemukiman iblis tetapi kamu juga ingin menangkap Hewan Buas Pengacau yang mungkin tinggal di pemukiman iblis dengan menempuh segala resiko, bukan begitu?"     

Agatha tiba-tiba merasakan kedua pipinya memanas. Agatha tahu kedua pipinya pasti memerah meski ia tidak melihat ke cermin.     

"Karena pada waktu itu, aku tidak percaya bahwa Anda memiliki kemampuan untuk mengalahkan iblis-iblis itu, dan Anda terus membangga-banggakan pasukan militer anda, jadi aku mengatakan hal itu karena aku merasa kesal." kata Agatha dalam hatinya, tetapi ia tidak mungkin mengatakan hal yang sebenarnya kepada Roland. Sekarang situasi di Kota Tanpa Musim Dingin sudah membaik. Pada waktunya nanti, Agatha percaya kekuatan manusia akan jadi semakin kuat, jadi tentu saja, sikap Agatha terhadap Roland kini telah berubah. "Benarkah itu? Aku tidak ingat bahwa aku pernah mengatakan hal itu." jawab Agatha.     

"Tetapi kamu bilang …."     

"Ehem, Yang Mulia, aku sudah sangat mengantuk." kata Agatha sambil berpura-pura menguap. "Aku mohon pamit sekarang." Kemudian Agatha segera meninggalkan kantor Roland.     

Sementara Agatha berjalan melalui koridor menuju ke Gedung Penyihir, ia bisa merasakan angin yang sejuk bertiup lembut di wajahnya, yang perlahan-lahan mendinginkan suasana hatinya.     

Melihat banyak bintang-bintang di langit, Agatha tiba-tiba teringat akan perkataan Wendy.     

"Suatu hari, Yang Mulia Roland akan menjadi Raja di Kerajaan Graycastle dan ia yang akan memimpin kita untuk mengalahkan semua musuh-musuh kita. Itulah yang aku percayai."     

Pada waktu itu, saat melihat ekspresi di wajah Wendy yang begitu mantap, Agatha merasa iri dan sedikit sedih. Agatha iri bahwa Wendy tidak diliputi oleh perasaan mengerikan yang akan terjadi di masa depan nanti, dan ia sedih dengan kenyataan bahwa keyakinan Wendy tidak dapat membalikkan kesenjangan kekuatan antara manusia dengan iblis.     

Tetapi sekarang, Agatha juga sudah mulai mempercayai perkataan Wendy.     

*******************     

Iffy tidak ingat bagaimana ia bisa kembali ke kamarnya setelah menemui Yang Mulia Roland.     

Pikiran Iffy penuh dengan ingatan akan senjata-senjata dan meriam yang menembak dan meraung - ratusan prajurit yang berbaris dengan rapi dalam barisan, mereka membidik sasaran di depan mereka dan menarik pelatuk senjata mereka. Iffy tidak bisa melihat apa-apa selain asap putih yang tebal, dan bahkan jika ia bisa merasakan peluru dengan kekuatan sihirnya, ia tidak punya cukup waktu untuk menangkap peluru yang melesat itu dengan Sangkar Ajaib miliknya.     

"Yang Mulia Roland ternyata tidak berbohong. Peluru logam itu jauh lebih kuat daripada peluru khusus yang digunakan Maggie ketika ia bertarung denganku. Peluru logam itu dapat menghancurkan target kayu yang berada dalam radius 100 meter jauhnya, sementara dari jarak sejauh itu, yang bisa dilakukan para penyihir hanyalah menunggu untuk dikalahkan musuh.     

Sedangkan senjata yang disebut meriam itu bahkan lebih mengerikan lagi. Jangkauan serangan meriam beberapa kali lipat dari pistol, dan orang bahkan membutuhkan sebuah teleskop untuk mengamati hasil tembakan meriamnya. Selain itu, kepala penjaga mengatakan itu hanya meriam artileri generasi pertama, dan senjata yang disebut Meriam Benteng 152 mm adalah senjata pamungkas pasukan artileri yang sesungguhnya."     

Berbagai suara ledakan masih terngiang-ngiang di benak Iffy, dan ia terpikir akan satu hal.     

"Heidi Morgan telah berbohong kepada kita."     

Iffy bergumam dengan pelan.     

"Mungkin Heidi Morgan sendiri bahkan tidak tahu bahwa ternyata ada kekuatan seperti itu." Si Bulu Lembut juga tampak memikirkan sesuatu. Tampaknya, Si Bulu Lembut juga sama terkejutnya dengan Iffy ketika ia menyaksikan pelatihan tentara yang ia lihat tadi, "Apa yang harus kita lakukan sekarang?"     

Iffy tidak menjawab. "Tidak peduli apa tujuan Heidi Morgan yang sesungguhnya, tetapi pada saat ini, itu tidak ada artinya karena Asosiasi Taring Berdarah tidak akan mampu membayar apa yang diinginkan oleh Yang Mulia Roland. Penyihir non tempur yang berada di bawah naungan Tilly Wimbledon bahkan lebih berguna daripada para penyihir tempur di Asosiasi Taring Berdarah."     

Iffy kembali mengingat beberapa peristiwa yang terjadi beberapa tahun terakhir, ia menyadari bahwa kemampuan dan pengalaman bertarung yang dulu ia banggakan sekarang tampak seperti sebuah lelucon. Kecuali kenangan tentang Annie, tidak ada hal lain yang pantas untuk diingat dalam ingatan Iffy.     

Setelah beberapa saat, Iffy mengangkat kepalanya. "Aku tidak ingin kembali ke Asosiasi Taring Berdarah."     

"…" Si Bulu Lembut juga menganggukkan kepalanya. "Aku juga tidak ingin kembali ke sana." Lalu Si Bulu Lembut terkejut ketika ia melihat wajah Iffy. "Apakah kamu menangis?"     

Iffy merasakan sesuatu yang terasa asin mengalir ke mulutnya. Iffy menyeka wajahnya, ada sesuatu yang terasa basah di ujung jarinya.     

"Aku tidak tahu." jawab Iffy.     

Sudah lama sekali sejak terakhir kali Iffy meneteskan air mata.     

Binatang buas tidak pernah menangis.     

Bahkan jika binatang buas bisa menangis, mereka tidak akan memperlihatkan air matanya.     

Andai saja Annie dan aku bertemu dengan Persatuan Penyihir lebih dulu.     

Sambil menutup matanya, Iffy merasakan air mata yang asin kembali menetes yang berasal dari lubuk hatinya yang terdalam.     

"Annie, maafkan aku."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.