Bebaskan Penyihir Itu

Misteri Batu Ajaib



Misteri Batu Ajaib

0Tugas Anna benar-benar berbeda dari tugas para penyihir lainnya.     
0

Anna baru mulai berlatih menggunakan pelat simbol Lambang Tuhan setelah semua orang benar-benar memahami tugas mereka masing-masing dalam misi perburuan iblis ini.     

Meskipun Iffy tidak dapat memahami kemampuan apa yang terdapat di pelat simbol Lambang Tuhan, ia dapat mengamati bahwa semua penyihir tampak sangat bersemangat untuk menyaksikan pelatihan yang hendak dilakukan Anna.     

Apakah para penyihir itu jarang mendapatkan kesempatan untuk melihat Anna menunjukkan kemampuannya?     

Rasa penasaran Iffy semakin besar.     

Iffy memperhatikan selagi Anna berjalan menuju ke tengah lapangan sambil membawa sebuah benda logam yang berbentuk aneh di tangannya.     

Anna sama sekali tidak terlihat seperti seorang penyihir tempur. Ekspresi wajah Anna tampak sangat tenang setenang air danau yang bening bagai kristal. Dari sikap dan gerak-gerik Anna, ia pasti belum pernah menghadapi pertempuran antara hidup dan mati sebelumnya.     

Benda logam yang dibawa Anna juga membuat Iffy sangat kebingungan. Benda logam itu hanya berukuran sebesar telapak tangan dan sangat rata di kedua sisinya. Batu-batu permata yang berkilauan tertanam di dalam benda logam itu. Benda logam itu sama sekali tidak terlihat seperti sebuah senjata.     

"Terbangkan balonnya." Agatha menunjuk ke arah Hutan Berkabut. Setelah beberapa saat kemudian, beberapa balon berwarna-warni muncul dari dalam hutan dan terbang tinggi ke langit.     

"Ayo! Jatuhkan balon-balon itu!" teriak Agatha kepada Anna.     

"Tunggu … jarak itu mungkin terlalu jauh." pikir Iffy. "Jarak dari lapangan ini ke tepi hutan setidaknya 250 meter. Bagaimana Anna bisa menjatuhkan balon-balon itu tanpa menerbangkan dirinya sendiri? Kecuali, Anna memiliki kekuatan yang mampu melampaui batas kemampuan penyihir biasa, dan kekuatan sihirnya bisa mencapai ke langit?"     

Anna mengangguk kepada Agatha. Anna mengangkat benda logam itu dan mengarahkannya ke arah balon-balon itu.     

Tidak lama kemudian, Iffy menyaksikan sebuah adegan yang sulit ia percaya ….     

Keempat batu permata itu memancarkan cahaya yang menyilaukan pada saat yang bersamaan. Dalam sepersekian detik, benda logam itu berubah menjadi warna emas. Suara bergemuruh terdengar dari langit yang cerah, sementara sebuah sinar berwarna keemasan yang menyilaukan muncul di awan dan menerangi seluruh tempat itu. Seolah-olah matahari yang baru sedang terbentuk di atas langit.     

Apakah kemampuan Anna benar-benar dapat memanipulasi seluruh langit?!     

Sebelum kerumunan penyihir itu bisa mengeluarkan suara kekaguman mereka, seberkas cahaya berwarna keemasan yang menyilaukan keluar dari tangan Anna dan langsung menuju ke arah balon-balon itu. Sinar di langit juga bergerak mengikuti cahaya emas itu, dan dalam sekejap, banyak kilat bermunculan dan mengikuti jejak cahaya keemasan itu dan melesat ke arah balon-balon dengan kencang. Semua cahaya itu tampak seperti sebuah hukuman yang diturunkan langsung dari langit oleh dewa! Bagi Iffy, suara gemuruh yang memekakkan telinga itu seolah-olah terdengar tepat di samping telinganya, dan menyebabkan telinganya berdengung untuk waktu yang lama. Pada saat cahaya keemasan itu menghilang, pendengaran Iffy masih belum pulih sepenuhnya.     

Kemampuan luar biasa macam apa itu?!     

Tubuh Iffy terus gemetaran saat ia menatap langit yang kosong di atas hutan. "Bahkan jika semua penyihir tempur dari Asosiasi Taring Berdarah menyatukan kekuatan mereka bersama, mereka tidak akan mampu menghadapi kekuatan yang dahsyat seperti itu. Apakah Anna mengeluarkan kemampuannya sendiri atau benda logam itu yang mengeluarkan kekuatan itu?"     

Menghadapi kekuatan seperti itu, tidak akan ada bedanya jika musuh yang mereka hadapi adalah binatang buas atau hanya sekawanan domba, mereka semua tidak akan bisa menghadapi kekuatan semacam itu.     

Iffy tiba-tiba teringat akan perkataan Yang Mulia Roland.     

Apakah ini … yang disebut sebagai kekuatan para Penyihir Senior?     

*******************     

Ternyata itu juga pertama kalinya Roland menyaksikan demonstrasi kekuatan pelat simbol Lambang Tuhan secara penuh.     

Cahaya keemasan yang tampaknya meninggalkan jejak yang tidak terlihat di belakang mereka, membuat kilatan berwarna keemasan yang mengikuti di belakang cahaya itu. Selanjutnya, lokasi sambaran kilat yang pertama terletak di tepi hutan. Ini berarti bahwa pengguna pelat simbol itu mampu mengendalikan cahayanya sehingga cahayanya baru menyebar ketika sudah mendekati musuh.     

Hal lain yang diamati Roland dari cahaya itu adalah cahayanya hanya setebal lengan orang dewasa ketika melesat, tetapi rangkaian cahaya itu dengan cepat menyebar dalam bentuk seperti kipas, dan jangkauan cahaya itu masing-masing memiliki panjang sekitar 50 meter. Selama era senjata tanpa bahan peledak, pelat simbol itu sudah pasti akan dianggap sebagai senjata pemusnah massal yang sangat dahsyat.     

"Apakah semua cahaya keemasan itu … berasal dari kekuatan sihir Anna?" tanya Roland kepada Nightingale.     

"Aku rasa begitu … sepertinya memang begitu." Nightingale tampak ragu-ragu sebelum akhirnya ia menjawab.     

"Sepertinya katamu?" Roland bertanya kembali.     

"Di dalam Kabut, aku memang bisa melihat gelombang kekuatan sihir yang begitu banyak, tetapi …" Nightingale tampak kebingungan. "Warnanya berbeda dari kekuatan sihir yang aku kenal atau yang pernah kulihat sebelumnya."     

"Apa warna yang kamu lihat di dalam Kabut?" tanya Roland.     

"Warnanya hitam, atau bisa dibilang, warnanya tidak bercahaya." jawab Nightingale sambil mengerutkan keningnya. "Warnanya tampak seperti aura hitam yang terbentuk oleh Batu Pembalasan Tuhan."     

Roland bergidik. "Bagaimana mungkin warna kekuatan sihir pelat simbol yang berkilau keemasan bisa nampak berwarna hitam di dalam Kabut? Apakah ini berarti karakteristik kekuatan sihir yang ada di dalam Batu Ajaib itu sama seperti karakteristik Batu Pembalasan Tuhan atau hanya mirip saja?" Dalam benaknya, Roland memikirkan sebuah kemungkinan. "Pasti ada hubungan antara Batu Pembalasan Tuhan dengan Batu Ajaib." Sepertinya Roland sedang berada di ambang penyingkapan sebuah rahasia yang luar biasa.     

Setelah Roland kembali ke kantornya, ia memanggil Agatha ke ruangannya.     

"Berapa kali orang-orangmu meneliti pelat simbol Lambang Tuhan itu?" tanya Roland.     

"Tidak terlalu banyak. Aku sudah memberitahukan kepadamu segala yang kami temukan dalam penelitian kami. Bagaimanapun, hanya Tiga Pemimpin Penyihir yang bisa mengaktifkan pelat simbol jenis ini. Karena kekuatan sihir mereka sangat penting untuk pertempuran kami, kekuatan mereka tidak boleh disia-siakan untuk melakukan eksperimen semacam ini." Kemudian Agatha bertanya dengan penasaran, "Ada apa? Apa ada yang salah?"     

"Kamu pernah menyebutkan sebelumnya bahwa pelat simbol itu mampu menembus pertahanan Batu Pembalasan Tuhan, benar begitu?" tanya Roland.     

Agatha mengangguk. "Tidak selalu berhasil seperti itu. Semuanya tergantung pada kualitas Batu Pembalasan Tuhan itu sendiri."     

"Apakah kamu tidak pernah mengamati karakteristik kekuatan sihir dari pelat simbol Lambang Tuhan?" Roland bertanya dengan pelan. "Di dalam Kabut, karakteristik warna dalam pelat simbol itu sama dengan warna kekuatan yang ada di dalam Batu Pembalasan Tuhan."     

"Tidak … kami sudah pernah melakukan percobaan ini sebelumnya. Kami juga mencatat karakteristik kekuatan sihir. Namun, selama pelat simbolnya dalam keadaan aktif, Batu Ukur akan kehilangan fungsi pemantauannya. Dan karena Tiga Pemimpin Penyihir kami tidak dapat mengunjungi Perkumpulan Taquila setiap hari, kami hanya mencatat warna yang kami amati sebagai warna emas." Agatha mengerjapkan matanya beberapa kali. "Tunggu dulu, apakah maksud Anda, pelat simbol itu memiliki warna yang sama dengan warna yang dipancarkan oleh Batu Pembalasan Tuhan?"     

"Tepat sekali," jawab Roland dengan santai. "Aku punya teori bahwa Batu Pembalasan Tuhan tidak mengeluarkan aura hitam yang menetralkan kekuatan sihir, tetapi sebaliknya, batu itu mengandung sejumlah besar kekuatan sihir sehingga mempengaruhi dan melemahkan kekuatan sihir yang ada di sekitarnya. Itulah sebabnya pelat simbol Lambang Tuhan menyebabkan Batu Ukur kehilangan keefektifannya. Batu Ajaib yang ada di pelat simbol itu menghasilkan pancaran gangguan kekuatan yang sama seperti Batu Pembalasan Tuhan, karena itu Batu Ukur tidak berfungsi sebagaimana mestinya."     

"Tetapi asisten penyihir yang bertanggung jawab untuk mengamati kekuatan sihir mengatakan bahwa …" Agatha tiba-tiba berhenti di tengah-tengah kalimatnya.     

"Pengamatan asisten penyihir itu terhalang oleh cahaya menyilaukan yang dipancarkan oleh pelat simbol, seperti bayangan yang ditutupi oleh cahaya." Roland menjawab dengan cepat. "Padahal di dalam Kabut Nightingale, hanya kekuatan sihir yang memiliki warna. Nightingale bahkan bisa menatap langsung ke arah matahari tanpa terpengaruh oleh cahayanya yang menyilaukan. Itulah sebabnya kamu tidak berhasil memecahkan penemuan ini."     

Mengamati aktivitas kekuatan sihir adalah keahlian tambahan yang dimiliki para penyihir. Kemampuan ini dibatasi oleh tingkat penglihatan setiap penyihir. Selanjutnya, pengamatan yang dilakukan pada siang dan malam akan menghasilkan kesimpulan yang berbeda pula. Sylvie dapat membuktikan kebenaran teori ini. Dengan Mata Ajaibnya, ia dapat melihat ada aktivitas sihir yang terjadi dalam beberapa kilometer jauhnya. Jangkauan pendeteksian Mata Sihir Sylvie jauh lebih unggul dari pada jangkauan penglihatan Nightingale.     

Itulah mengapa sebabnya Perkumpulan Taquila sangat mempercayai hasil pengukuran Batu Ukur. Tingkat keakuratan Batu Ukur tidak berhubungan dengan kemampuan si pengamat, dan tidak berhubungan juga dengan lingkungan sekitarnya, dan Batu Ukur menghasilkan tampilan kekuatan sihir yang lebih akurat, mirip dengan pengamatan di dalam Kabut. Dan pada saat Batu Ukurnya tidak bekerja, Perkumpulan Taquila akan mengambil kesimpulan berdasarkan penilaian si pengamat.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.