Bebaskan Penyihir Itu

Informasi



Informasi

0Sebelum pelayan itu meninggalkan wilayah kekuasaan Keluarga Eltek, Roland menerima sepucuk surat dari Tentara Kedua yang dikirim oleh seekor burung.     
0

Satu jam kemudian, surat permintaan akan bala bantuan dari Petrov juga sampai di istana Roland.     

Karena merpati pembawa pesan itu hanya dapat membawa informasi yang terbatas, Roland harus menggabungkan kedua pesan itu dan menyadari sebuah berita yang mencengangkan.     

Keempat keluarga bangsawan di Wilayah Barat telah memberontak!     

"Siapa yang memberi mereka kepercayaan diri untuk merencanakan pengkhianatan ini di depan mukaku?"     

Roland segera memanggil Carter dan Si Kapak Besi dan menunjukkan pesan-pesan itu kepada mereka.     

"Yang Mulia, apakah ini …."     

"Itu pesan yang dikirim dari Benteng Longsong," kata Roland dengan marah. Musim dingin hampir berakhir, dan tahun baru juga akan tiba dalam tiga hari. Tidak hanya ada berbagai hal mengenai pembangunan kota yang sedang menjadi perhatian Roland, tetapi pekerjaan pemasangan peralatan untuk Proyek Tiga Persediaan juga memerlukan instruksi dan perhatian khusus dari Roland. "Para bangsawan itu memilih waktu yang tidak tepat untuk menggangguku, mereka yang mencari gara-gara sendiri!"     

Menurut informasi itu, para bangsawan yang berada di pusat kota memimpin sekelompok pengawal untuk menyerang para penjaga kota di Benteng Longsong. Pada saat penjaga di tembok kota menyadari ada sesuatu yang salah, jembatan utara telah jatuh ke tangan musuh. Para penjaga itu tidak bisa melakukan apa pun selain menyalakan sinyal obor tanda bahaya dan mengandalkan tembok kota untuk mempertahankan posisi mereka.     

Ketika anggota Tentara Kedua melihat sinyal obor tanda bahaya itu, mereka mengikuti protokol cepat tanggap darurat dengan membagi sepuluh tim prajurit yang terdiri dari sekitar 50 prajurit menjadi 2 pleton. Satu pleton menyerbu ke arah gerbang utara, sementara pleton yang lain pergi ke Benteng Longsong. Surat rahasia dari Petrov dikirim setelah pleton kedua berhadapan dengan musuh di istana Longsong dan menyadari bahwa mereka sedang berperang melawan kaum bangsawan setempat.     

"Petrov Hull menyebutkan bahwa para penyerang yang mengepung istana Longsong membawa bendera berlambang keluarga keempat bangsawan itu, ini berarti pemberontakan itu sudah direncanakan sebelumnya," kata Carter sambil mengerutkan kening setelah membaca informasi itu. "Karena keempat keluarga itu bertindak bersama-sama, pasti ada yang memimpin di antara mereka."     

Memang benar, keempat keluarga itu, atau lima keluarga termasuk keluarga yang berada dalam naungan Adipati Ryan, adalah para bangsawan besar yang memiliki status dan kekuatan yang sama. Jika mereka bisa saling menurunkan gengsi dan saling bekerja sama, kemungkinan besar ada seseorang yang memiliki kekuasaan yang lebih besar yang menggerakkan mereka. Jika tidak, keempat keluarga itu pasti akan saling meremehkan satu sama lain, dan dibutuhkan waktu yang sangat lama bagi mereka untuk memutuskan siapa yang akan menjadi pemimpin di antara mereka.     

Saat ini, hanya ada satu atau dua orang yang pasti tertarik untuk ikut campur di Wilayah Barat.     

"Maksud Anda … Timothy berada di balik semua pemberontakan ini?" Si Kapak Besi menoleh ke arah Carter. Sebagai orang dari Klan Mojin yang berasal dari Negara Pasir, Si Kapak Besi jauh kurang sensitif terhadap situasi politik di Kerajaan Graycastle daripada Carter.     

"Aku tidak heran kalau dalangnya adalah gereja," kata Roland. "Dilihat dari tindakan gereja di Bukit Naga Tumbang, ini hanya masalah waktu saja sebelum mereka menyerang Wilayah Barat."     

"Masalahnya adalah, dalam informasi yang ada di surat kedua, Petrov menyebutkan bahwa musuh mungkin memiliki banyak senjata api." kata Carter sambil mengerutkan kening. "Apakah itu berarti mereka telah mempelajari cara untuk membuat formula bubuk mesiu?"     

"Formula bubuk mesiu kita tidak diketahui oleh gereja dan Timothy, dan mereka masih harus menempuh waktu yang lama sebelum bisa menemukan dan menggunakan formula bubuk mesiu dengan benar." kata Roland sambil mengetuk-ngetukkan jarinya ke meja dengan pelan. "Yang membuatku bingung adalah Kota Perbatasan adalah kota yang terdekat dengan Benteng Longsong, jadi bantuan yang mereka dapatkan pasti berasal dari suatu tempat yang lebih jauh. Jika mereka mendapatkan dukungan kekuatan dari orang yang tidak dikenal, bagaimana mereka bisa begitu percaya diri untuk merencanakan pemberontakan ini dan menghadapi Tentara Kedua di sana?"     

"Mungkin karena kita masih berada di Bulan Iblis," jawab Si Kapak Besi setelah merenung sejenak. "Meskipun terakhir kali Yang Mulia sudah mengalahkan pasukan kesatria Adipati Ryan dengan menggunakan meriam, pasukan kita tidak menunjukkan keterampilan yang luar biasa dalam pertempuran. Sekarang selagi salju masih menutupi jalanan dan binatang iblis masih berkeliaran untuk menyerang perbatasan, bagi mereka sepertinya ini adalah waktu yang tepat untuk melakukan pemberontakan, dan setidaknya Anda masih harus menunggu selama dua bulan lagi sebelum bisa memiliki sumber daya untuk menyerang Benteng Longsong."     

"Dan mereka pikir aku tidak akan bisa menyerang karena terhalang tembok Benteng yang tinggi dan senjata api milik mereka?"     

"Benar," jawab Si Kapak Besi sambil menyeringai. "Musuh memiliki senjata yang sama seperti yang Anda miliki, ditambah lagi mereka punya tembok benteng yang tidak mudah dihancurkan dan mereka juga mendapatkan bala bantuan dari sumber yang tidak diketahui oleh kita, sehingga mereka memiliki peluang yang sangat bagus untuk mengalahkan Anda di kaki tembok benteng. Mungkin seperti itulah pemikiran mereka."     

"Namun mereka sama sekali tidak menyadari kekuatan apa yang dimiliki Kota Perbatasan." sahut Roland sambil bangkit berdiri. "Kapak Besi!"     

"Siap melaksanakan perintah Anda, Yang Mulia!" Si Kapak Besi langsung bangkit berdiri dengan sigap.     

"Tentara Pertama harus segera bersiap-siap untuk berangkat. Kita akan berangkat besok pagi," kata Roland dengan tegas. "Pilihlah 500 orang prajurit yang kompeten. Bawa juga enam buah meriam. Kamu yang bertanggung jawab untuk mengatur misi ke Benteng Longsong."     

"Siap, Yang Mulia!" seru Si Kapak Besi sambil memberi hormat.     

Jumlah Tentara Pertama kini telah berlipat ganda dari 500 prajurit pada awalnya menjadi 2.200 prajurit. Revolver juga sudah ditingkatkan, dan daya tembak para prajurit meningkat secara drastis. Selain itu, efisiensi instruksi pelaksanaan perintah di Tentara Pertama sangat meningkat karena adanya peningkatan sistem pendidikan untuk para prajurit. Selagi mendengar perintah, para prajurit akan mengerahkan amunisi dan ransum berdasarkan jumlah tentara yang beroperasi dan jumlah hari ketika mereka berperang. Pekerjaan pengaturan logistik untuk 500 orang dapat dilakukan dalam hampir satu hari. Dibandingkan dengan para kesatria atau tentara bayaran yang membutuhkan beberapa minggu untuk bersiap-siap, pasukan Roland bergerak dengan kecepatan yang mencengangkan.     

Tentara Pertama menuju ke pusat kota Benteng Longsong dengan membawa 11 armada kapal dayung bertenaga uap. Setelah bisa diproduksi secara massal, proses produksi kapal dengan lambung beton bertulang ini hanya memakan waktu lima hari, bahkan proses produksinya dengan sengaja sudah diperlambat, karena jumlah kru kapal dan mesin uap yang tersedia masih terbatas.     

"Carter!"     

"Siap melaksanakan perintah Anda, Yang Mulia," sahut Carter sambil mengangkat kepalanya tinggi-tinggi.     

"Kamu tetap tinggal di Kota Perbatasan." perintah Roland.     

Semangat tempur yang ada di dada Carter langsung lenyap seketika. "A-apa? Tidak, Yang Mulia. Bagaimana Anda bisa meninggalkanku lagi pada saat seperti ini?"     

"Kita masih berada di Bulan Iblis. Binatang iblis juga menimbulkan ancaman yang lebih besar daripada serangan kaum bangsawan itu," kata Roland dengan tegas. "Jagalah Kota Perbatasan dengan baik."     

Setelah Si Kapak Besi dan Carter meninggalkan kantornya, Roland menghela napas. "Kali ini para penyihir harus pergi bersamaku."     

"Aku akan ikut bersamamu, ke mana pun kamu pergi," kata Nightingale sambil tersenyum.     

Dengan mempertimbangkan musuh yang mereka hadapi mungkin adalah Gereja, Roland tahu bahwa hanya para penyihir yang dapat secara efektif melawan serangan Penyihir Suci tanpa terhalang Liontin Penghukuman Tuhan. Setelah memperdebatkan siapa yang akan Roland pilih untuk misi ini, ia akhirnya memutuskan untuk mengajak: Kilat, Maggie, Sylvie, Nana, Lily, dan Nightingale. "Jika aku menambahkan tiga penyihir tempur dari Pulau Tidur ke dalam daftar ini, akan sangat sulit bagi Penyihir Suci untuk bisa mengalahkan kita."     

Roland berdiri di jendela dan memandang ke arah pegunungan dan dataran yang bersalju.     

"Jika Pegunungan Tak Terjangkau diibaratkan sebagai tembok Benteng Longsong, maka Tanah Barbar di utara itu merupakan wilayah kekuasaan dari keempat keluarga bangsawan itu, itu adalah sebuah wilayah yang berada di luar jangkauanku. Keluarga Rusa Besar, Keluarga Mawar Liar, Keluarga Daun Maple, dan Keluarga Serigala … mereka semua telah beroperasi masing-masing di tanah mereka sendiri selama lebih dari satu dekade, mereka membentuk hukum dan adat istiadat unik yang menjadi ciri khas mereka, sehingga bahkan Adipati Ryan, penguasa Wilayah Barat sebelumnya, jarang mengganggu bisnis mereka," pikir Roland. Roland berniat untuk perlahan-lahan membagi-bagi dan menguasai wilayah-wilayah milik keempat keluarga bangsawan ini setelah membangun Kota Perbatasan yang baru, tetapi pemberontakan ini memberikan Roland kesempatan lebih cepat - yaitu untuk bisa menaklukkan tanah yang luas dan populasi di Benteng Longsong hanya dalam satu serangan.     

Kali ini Roland tidak berniat untuk melepaskan para bangsawan itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.