Bebaskan Penyihir Itu

Sang Pelindung



Sang Pelindung

0Menjelang senja, kapal Roland mencapai pelabuhan di pedalaman sungai di dekat Benteng Longsong.     
0

Petrov telah mendengar kabar tentang perjalanan rombongan Yang Mulia dan ia sudah bersiap menyambut kedatangan sang pangeran di pelabuhan bersama para pengikutnya. Ketika mereka semua kembali ke istana Longsong, sebuah jamuan selamat datang menyambut mereka di aula istana. Setelah mengambil alih pemerintahan di Benteng Longsong, ada sesuatu yang berubah di hati Roland. Ketika menyaksikan para bangsawan itu saling bersulang, Roland merasa uang yang dihabiskan untuk mengadakan jamuan selamat datang itu keluar dari perbendaharaan miliknya.     

Setelah menyapa Petrov dengan singkat, Roland langsung bicara ke pokok permasalahan. "Apa Tikus sudah beraksi kembali?"     

"Menilai dari laporan yang kami terima, sepertinya begitu Yang Mulia." Petrov membuat isyarat agar sang pangeran mengikuti dirinya ke sudut aula. "Dibandingkan dengan bekas kelompok-kelompok Tikus Jalan Hitam yang terorganisir, para penjahat yang baru-baru ini kami tangkap kebanyakan bertindak secara individu, seperti pencuri, perampok, dan pembunuh, yang semuanya sudah kami tangkap dan akan segera dijatuhi hukuman gantung. Karena Anda meminta kami untuk menangkap mereka beserta bukti-bukti yang memadai, para penjahat yang kami eksekusi baru sebagian kecil dari semua penjahat yang dilaporkan penduduk. Memverifikasi informasi yang kami terima dari penduduk membutuhkan waktu yang cukup lama. Selain itu … " kalimat Petrov terhenti. "Kami sedang menghadapi masalah besar belakangan ini."     

"Masalah apa itu?" tanya Roland.     

"Seseorang secara terang-terangan telah menentang kebijakan Anda, Yang Mulia," kata Petrov dengan nada khawatir. "Rene Medde yang mengetahui lebih banyak tentang itu. Aku akan meminta Rene untuk melaporkan kepada Anda secara rinci."     

"Yang Mulia, hormat dari Keluarga Rusa Besar untuk Anda." Setelah dipanggil, Rene datang dan membungkuk kepada sang pangeran, kemudian ia mulai menceritakan seluruh kejadiannya. "Belakangan ini, ada sesuatu yang serius terjadi di Jalan Utara di luar kota … hmm, Tuan Vader menyebut kejadian ini sebagai kasus pembunuhan berantai."     

"Hm, aku baru hendak menyebut kalimat itu." kata Roland dengan penasaran. "Lanjutkan."     

"Baik," kata Rene Medde dengan serius. "Sejak 3 hari yang lalu, ada warga yang ditemukan tewas di rumah mereka setiap malam. Para korban itu semuanya laki-laki, mereka hidup sendirian, tidak memiliki keluarga, dan yang paling penting, mereka sudah melamar pekerjaan di Balai Kota."     

Sang pangeran mengerutkan kening. "Apakah mereka melamar pekerjaan sebagai pegawai biasa?"     

"Jika pekerjaan sebagai tukang bisa dianggap sebagai pekerjaan penuh waktu, maka jawabannya ya." sahut Rene sambil mengangguk. "Di kamar masing-masing korban, ada lukisan yang digambar dengan darah - gambar itu berbentuk mahkota dan salib. Karena tanda yang sama yang ditinggalkan di setiap lokasi kejadian, aku mencari konfirmasi dari Balai Kota kemudian aku menemukan nama semua korban itu berada di antara daftar orang-orang yang hendak dikirim ke area Sungai Air Merah untuk membangun perumahan."     

"Jadi kamu pikir orang-orang itu berniat untuk …."     

"Mereka hendak menyabotase rencana perekrutan pekerja, Yang Mulia," jawab Rene. "Rumor telah menyebar di Jalan Utara, rumor itu berbunyi siapa saja yang melamar pekerjaan di Balai Kota akan menjadi target pembunuhan yang berikutnya."     

"Aku yakin itulah yang sedang terjadi saat ini, Yang Mulia." kata Petrov menimpali. "Kami menerima lamaran pekerjaan kurang dari jumlah target yang kami harapkan, dan hampir tidak ada pelamar dari Jalan Utara lagi. Selain itu, ada pelamar yang menyesal karena telah melamar pekerjaan dan mengatakan bahwa mereka secara fisik tidak layak untuk pergi ke luar kota dan berharap para pejabat dapat mencoret nama mereka dari daftar pendaftaran pekerja di Balai Kota. Sekarang, rumor itu baru menyebar di Jalan Utara, tetapi jika rumor itu merebak ke distrik-distrik lain, hal ini bisa mengganggu rencana pembangunan Anda."     

Roland merenung sejenak. "Apakah kalian punya petunjuk siapa yang melakukan hal ini?"     

"Kami …," Rene membuka mulutnya dan menjawab setelah beberapa saat, "Tidak ada saksi yang melihat pada saat kejahatan itu berlangsung, jadi kami tidak tahu harus mulai dari mana untuk mencari pelakunya."     

"Benarkah …" Roland merasa terkejut. "Bagaimana kamu bisa memecahkan kasus seperti itu sebelumnya?"     

"Maksud Anda tim patroli?" tanya Rene dengan ragu. "Sejauh yang aku ketahui, tim patroli tidak memiliki metode penanganan standar untuk kejahatan semacam ini. Jika itu adalah kasus yang berpengaruh di mana keluarga korban memohon keadilan kepada penguasa wilayah, dan sang penguasa memutuskan untuk menolong mereka, penguasa itu akan menekan komplotan Tikus Jalan Hitam dan memerintahkan mereka untuk menyerahkan penjahat itu - tim patroli tidak peduli apakah orang yang mereka serahkan hanyalah seorang kambing hitam atau pelaku yang sebenarnya. Jika korban hanya orang asing atau orang itu tinggal sendirian, tim patroli biasanya akan mengabaikan statusnya dan menjadikan orang itu sebagai kambing hitam."     

"Itu sungguh keterlaluan!" seru Roland. "Cara tim patroli menangani kasus seperti itu sama saja dengan menyerahkan hak yurisdiksi kepada komplotan Tikus. Tidak heran orang-orang mengatakan komplotan Tikus adalah penguasa yang menguasai kota. Selain itu, di zaman ini, tampaknya tidak ada petugas investigasi kriminal, jadi jika tidak ada saksi dalam sebuah kasus pembunuhan, kemungkinan besar kasus itu akan ditangguhkan begitu saja - tentu saja, itu hanya berlaku untuk warga sipil yang miskin.     

"Kota Perbatasan selalu berada di bawah pengawasan Nightingale, ditambah lagi populasinya juga lebih sedikit, jadi semua kejahatan di sana akan langsung ketahuan, hal ini juga menyebabkan aku hampir mengabaikan masalah ini di Benteng Longsong. Meskipun Rene tidak mengatakannya, ia mungkin berpikir bahwa permintaanku untuk mengumpulkan bukti-bukti kejahatan yang memadai terlalu menuntut."     

"Tetapi apa pun yang terjadi, aku tidak akan membiarkan ada orang yang dikorbankan menjadi kambing hitam di wilayahku."     

"Jadi begitu. Mulai besok, Biro Keamanan akan mengambil alih kasus ini, dan yang perlu kalian lakukan hanyalah bekerja sama dengan Nightingale." kata Roland.     

"Baik. Terima kasih, Yang Mulia," kata Rene dengan lega.     

…     

Setelah jamuan makan berakhir, Roland kembali ke ruang kerjanya di lantai paling atas istana Longsong. Bagian dalam ruang kerja itu tampak sangat berbeda sekarang. Rak-rak buku di sekitar dinding semuanya sudah diruntuhkan, dan sebuah sofa empuk, sebuah meja untuk minum teh, dan bantal-bantal ditambahkan ke dalam ruangan itu. Di belakang meja, terpasang 2 buah jendela bergaya Prancis. Meskipun jendela itu tidak terbuat dari kaca kristal, jendela itu berfungsi untuk menambah kesan luas di ruangan itu. Melalui kaca yang sedikit berwarna, Roland bisa mengawasi Benteng Longsong dari tempat tersembunyi, dan ia mengangguk dengan puas.     

Tampaknya Petrov mengikuti perintahku dengan sangat teliti, itu berarti keputusanku untuk memilih dirinya sebagai perwakilanku Benteng Longsong adalah sebuah keputusan yang bijaksana.     

"Apa rencanamu untuk menangani kasus pembunuhan ini?" Nightingale muncul dari dalam Kabut lalu duduk di atas meja sambil menyilangkan kakinya.     

"Aku tidak berencana untuk menangani kasus itu sama sekali." jawab Roland sambil tersenyum dan menggelengkan kepala. "Sekarang semua bangsawan telah kembali ke Benteng Longsong, esok pekerjaan utamaku adalah membuat mereka membangun Balai Kota Kedua, membuat beberapa departemen, dan menempatkan beberapa orang sebagai penanggung jawab di Balai Kota Kedua. Semakin cepat struktur Balai Kota Kedua didirikan, semakin cepat Soraya dapat menggambar identifikasi kartu penduduk. Kamu akan menjadi orang yang bertanggung jawab untuk memerangi kejahatan."     

"Aku?" tanya Nightingale.     

"Kamu adalah kepala Biro Keamanan, jadi semuanya terserah kepadamu untuk memutuskan bagaimana kamu akan menyelesaikan suatu kasus … seluruh departemen kepolisian Kota Tanpa Musim Dingin ada di bawah kendalimu, baik Vader maupun Rene, mereka semua adalah anak buahmu."     

"Tetapi bukankah kamu selalu mengatakan bahwa otoritas departemen harus dipisahkan, dan status administrasi harus disamakan?" tanya Nightingale dengan bingung. "Aku tidak mengerti bagaimana cara Balai Kota beroperasi, tetapi pengaturan ini tampaknya seolah-olah Biro Keamanan lebih berkuasa daripada Balai Kota."     

"Keamanan wilayah adalah prioritas utama kita, itulah sebabnya kamu bisa melapor langsung kepadaku," kata Roland dengan mantap. "Tidak hanya berlaku untuk departemen kepolisian, tetapi semua pekerjaan pemeriksaan di Balai Kota dan seleksi penerimaan para tentara juga akan dilakukan oleh kamu. Memang, setiap departemen harus dipisahkan agar tidak saling mengganggu, tetapi ada sesuatu yang mengikat semua departemen itu bersama-sama untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan dan korupsi dalam tiap departemen. Ini akan mencegah runtuhnya sistem baru dari dalam. Kamu pasti sudah mendengar pepatah yang berbunyi: pertahanan yang paling kuat bisa runtuh dari dalam." Roland berhenti sejenak, ia menatap mata Nightingale dalam-dalam. "Kamu adalah 'perisai' pelindung yang paling kuat untuk mencegah semua kejahatan itu terjadi. Sekarang, keselamatan pribadiku dan keamanan di wilayah kekuasaanku ada di tanganmu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.