Bebaskan Penyihir Itu

Sekutu yang Bisa Diandalkan



Sekutu yang Bisa Diandalkan

0"Kamu datang ke orang yang tepat," Pria Bertudung itu tersenyum dan berbicara dengan suara serak yang membuat Otto sulit untuk menebak usianya. "Meskipun aku tinggal di luar kota, kebetulan aku sedang berada di dekat istana pada hari terjadinya insiden itu, dan begitu aku mendengar ada suara menggelegar yang sangat kencang, aku berlari ke dekat gerbang istana. Kamu tidak bisa membayangkan betapa mengerikannya serangan itu, kedengarannya seperti kilat yang menggelegar menghantam bumi. Semua jendela di sekitar istana, baik yang terbuat dari kertas maupun kaca, hancur oleh sebuah kekuatan yang tidak terlihat, dan beberapa orang bahkan sampai ketakutan setengah mati mendengar suara menggelegar yang tiba-tiba itu …."     
0

Setiap anggota Tikus mengaku sedang berada dekat di tempat kejadian pada saat itu dan mereka telah menyaksikan segalanya, tetapi cerita masing-masing Tikus itu berbeda satu dengan yang lain. "Oke, tidak perlu membicarakan hal-hal yang tidak penting. Bagaimana kejadiannya?" Otto menyela omongan pria itu dan bertanya. "Apakah insiden itu benar-benar berkaitan dengan Pangeran Keempat … Roland Wimbledon?"     

Pria Bertudung itu berdeham dan mengulurkan tangan kanannya. "Aku bisa menjawab pertanyaanmu itu, tetapi …."     

"Kamu membutuhkan 'benda' untuk mendapatkan semua hal di bumi ini, bukan?" Otto membuka dompetnya. "Berapa banyak yang kamu minta?"     

Yang disebut sebagai 'benda untuk mendapatkan segala sesuatu di bumi' tidak lebih adalah uang emas. Hanya orang tidak berpendidikan seperti anggota Tikus yang akan menggunakan kata sandi atau frasa yang begitu mudah ditebak hanya untuk terdengar misterius.     

Tikus itu mengulurkan dua jarinya.     

Otto mengambil dua keping emas dan meletakkan uangnya di tangan Pria Bertudung itu. "Ini bukan biaya yang kecil, jadi aku harap informasi yang kamu berikan sesuai dengan harganya."     

"Tentu saja. Reputasi Kerangka Jari bergantung dari sini." pria itu tersenyum dengan puas sambil mengantongi uang emasnya.     

"Reputasi kalian para Tikus bergantung pada belas kasihan orang-orang kaya." pikir Otto sambil mendengus. "Lanjutkan ceritamu."     

"Aku akan mulai menjawab pertanyaan pertamamu." Setelah mendapatkan uangnya, postur tubuh Pria Bertudung itu jadi jauh lebih santai. Pria Bertudung itu menyesap birnya, bersandar di kursi, dan menunjuk ke langit-langit. "Suara menggelegar itu datang dari langit."     

"Apa maksudnya itu?" tanya Otto sambil mengerutkan keningnya.     

"Bukankah kamu ingin tahu apa yang menyebabkan runtuhnya kubah istana itu?" Si Tikus berbisik. "Semua guntur datang secara bersamaan dari langit. Aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri. Sebelum kubahnya runtuh, sebuah 'batu' berwarna putih melayang menuju ke istana, kemudian terjadilah insiden itu."     

"Omong kosong! Maksudmu, ada batu raksasa jatuh dari langit dan menghancurkan kubah istana sampai hancur berkeping-keping?" tanya Otto dengan tidak yakin.     

"Hehehe, semua yang aku katakan itu benar, kalau tidak Kerangka Jari tidak akan memberikanku tugas ini. Jika kamu pikir aku berbohong, kamu boleh pergi sekarang." jawab Pria Bertudung itu sambil mengangkat bahu. "Tetapi kamu tidak akan mendapatkan uangmu kembali."     

"… Teruskan ceritamu." Otto berusaha menekan rasa jengkelnya.     

"Batu itu mengenai kubah istana hanya beberapa detik setelah kemunculannya, tetapi aku bisa mengatakan bahwa batu itu tidak terlihat sangat besar atau bergerak sangat cepat dan juga tidak menyerupai sesuatu yang dapat menghancurkan Aula Kubah Langit, itulah sebabnya aku mengatakan batu itu seperti 'melayang'. Ditambah lagi, ketika tubrukan dan asap bermunculan, aku melihat kilatan api yang pastinya bukan disebabkan oleh tubrukan itu," kata Pria Bertudung itu. "Maksudku adalah, investigasi yang dilakukan Timothy setelah insiden itu membuktikan beberapa poin ini — Timothy menutup akses ke istana dan membersihkan pusat kota beberapa kali tanpa menangkap satu pun orang sebagai tersangka, dan istana kini dijaga semakin ketat, jadi dari mana lagi serangan itu kalau bukan dari langit?"     

Pria bertudung itu menyesap birnya lagi. "Dan mengenai api dan asap yang muncul sesudah tubrukan itu, kelihatannya itu seperti fenomena yang disebabkan ketika larutan alkimia yang bernama bubuk salju terbakar, itulah sebabnya aku yakin bahwa ini adalah sebuah serangan. Oh ya, aku juga memiliki beberapa informasi tentang bubuk salju, kamu hanya perlu mengeluarkan sedikit lagi …."     

"Tidak perlu, aku tidak ingin tahu tentang bubuk salju itu." Otto menyela omongan pria bertudung itu. Otto sudah mendengar dari orang lain tentang bubuk salju itu, itu adalah bubuk kimia yang awalnya digunakan dalam berbagai perayaan dan upacara tetapi juga dapat dimodifikasi menjadi senjata. Tikus ini mungkin tidak tahu apa-apa tentang bahan kandungan bubuk salju itu secara spesifik, jadi Otto tidak ingin menyia-nyiakan uangnya lagi.     

"Baiklah, sekarang aku akan menjawab pertanyaanmu yang kedua," kata Pria Bertudung itu sambil meregangkan tangannya. "Insiden ini tentu terkait dengan Pangeran Roland."     

"Mengapa kamu berkata begitu?" tanya Otto.     

"Kapan kamu tiba di Kota Raja? Aku bukan sedang mencari tahu tentang latar belakangmu atau … identitasmu, karena itu adalah aturan di geng Tikus Jalan Hitam, jadi kamu tidak perlu menjawab pertanyaanku yang satu ini." jawab si Tikus sambil tersenyum. "Maksudku adalah, jika kamu tiba di Kota Raja pada awal musim gugur, kamu pasti akan mengetahui informasi ini: Timothy mengirim ribuan prajuritnya untuk menyerang Wilayah Barat, tetapi prajurit yang kembali hanya sedikit, dan mereka semua membawa surat dari Pangeran Roland untuk Timothy."     

Keenam Tikus itu juga masing-masing menyebutkan hal ini, jadi kemungkinan besar informasi ini benar, tetapi Otto tetap bertanya, "Maksudmu, itu sebuah surat peringatan? Kedengarannya isi surat itu cukup menakutkan. Apa kamu yakin surat itu bukan cerita yang dibuat-buat?"     

"Kebanyakan surat itu dibawa kembali ke istana oleh setiap prajurit yang kembali, dan sebagian besar surat-surat itu disita oleh Balai Kota, tetapi Kerangka Jari selalu bisa membuat kliennya terpukau. Aku memiliki salah satu surat itu." kata Pria Bertudung itu sambil mengulurkan lima jarinya. "Berhubung ini adalah sebuah surat yang sangat langka yang ditulis oleh Pangeran Roland sendiri, harganya sedikit lebih tinggi. Bagaimana menurutmu?"     

…     

Otto Luoxi kembali ke istana, dan Belinda segera bangkit berdiri untuk menyambutnya. "Ada informasi apa?"     

"Tidak banyak, tetapi aku berhasil mendapatkan surat yang ditulis oleh Pangeran Roland." Otto menyerahkan secarik kertas kusut kepada Belinda, ia melepas mantelnya, dan duduk di dekat perapian, kemudian Otto mulai menceritakan semuanya yang telah ia dengar dari Tikus itu. "Keenam Tikus itu memberikan jawaban yang hampir sama pada pertanyaan kedua, dan surat ini membuktikan bahwa informasi mereka benar — Roland Wimbledon tidak selemah yang dikatakan Timothy, tetapi sebaliknya. Jika Kerajaan Fajar bersekutu dengan Timothy, kita mungkin tidak akan mendapatkan banyak keuntungan dan kita malah akan mendapatkan musuh yang lebih licik."     

"Tetapi semua jawaban Tikus untuk pertanyaan pertama berbeda-beda," kata Belinda sambil mengerutkan kening.     

"Ini artinya serangan itu sangat misterius dan sulit dipahami, dan aku cukup percaya dengan apa yang dikatakan Tikus yang terakhir." jawab Otto sambil menyesap teh panasnya dan menghela napas. Menghabiskan terlalu banyak waktu di bar murahan membuat Otto merasa sangat tidak nyaman.     

"Benda itu jatuh dari langit?" Belinda bertanya pada Otto dengan terkejut. "Apa kamu sudah gila?"     

"Tentu saja tidak. Jika aku tidak melihat surat ini, aku juga tidak akan mempercayainya. Pangeran Roland sangat spesifik menyebutkan tentang waktu dan lokasi serangannya, dan hanya serangan dari langit yang bisa melewati tembok kota yang tinggi dan melewati kota yang dijaga ketat, serangan itu bahkan berhasil membingungkan Tikus-tikus yang paling cerdik sekalipun." jawab Otto sambil mengerutkan kening. "Namun, yang terpenting sekarang adalah apa yang akan kita lakukan selanjutnya."     

"Ancaman dari Gereja akan datang dalam waktu dekat, jadi Timothy dan Roland Wimbledon harus berhenti berperang satu sama lain dan bergabung melawan musuh mereka bersama-sama."     

"Itu bukan kita yang menentukan." jawab Otto sambil menggelengkan kepalanya. "Satu-satunya yang bisa kita lakukan adalah mendapatkan sekutu yang bisa kita andalkan untuk membantu Kerajaan Fajar. Timothy Wimbledon tampaknya sedikit … tidak bisa diandalkan."     

"Apakah kamu benar-benar akan pergi ke Wilayah Barat?" Belinda terperanjat. "Bukankah saat ini kota itu sedang menghadapi bahaya serangan binatang iblis?"     

"Binatang iblis itu tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan bahaya yang mengancam jika kerajaan kita hancur," kata Otto setelah terdiam sejenak. "Kamu bisa tinggal di sini dan menunggu jawaban Timothy, sedangkan aku akan pergi sendiri ke Wilayah Barat."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.