Bebaskan Penyihir Itu

Memberikan Kepercayaan



Memberikan Kepercayaan

0"Tuan … Eltek, makan malam sudah siap."     
0

Irene membuka pintu kamar dan membungkuk hormat dengan kaku. Irene terdengar lebih menahan suaranya daripada biasanya. Ini adalah pertama kalinya Ferlin melihat istrinya bersikap seperti itu. Bahkan ketika Irene bertemu dengan sang pangeran, ia tidak segugup ini.     

"Ayah?" Ferlin meninggikan suaranya dan melirik ke arah ayahnya yang tidak mengucapkan sepatah kata pun sejak mereka pulang dari istana Yang Mulia.     

"Uh …" Tuan Eltek mengedipkan matanya seolah-olah ia baru saja terbangun dari meditasi yang panjang. "Mari kita makan."     

Piring yang diletakkan di atas meja makan kecil terlihat sangat mewah. Ferlin mengetahui dengan jelas Irene pasti baru membeli piring mewah ini di pasar serba ada. Ferlin memandang Irene dan tersenyum untuk memuji dan menyemangati istrinya. Ferlin memulai makan malam dengan mengiris sepotong roti seperti biasa kemudian membagi hidangan utama menjadi empat bagian yang sama — selain mereka bertiga, ada juga teman Irene, Nona May yang ikut makan malam bersama mereka.     

Sebelumnya, ketika Ferlin dan ayahnya pulang, ia melihat May sedang mendiskusikan sebuah drama dengan Irene. Setelah Ferlin memperkenalkan ayahnya kepada mereka berdua, ia berharap May akan segera pergi meninggalkan mereka, seperti yang biasa dilakukan oleh kebanyakan orang karena merasa segan. Namun, May tidak kunjung pergi, dan sebagai gantinya, setelah May membungkuk ke arah Tuan Eltek sambil mengerutkan keningnya, ia tetap berada di samping Irene. Yang lebih tidak biasa lagi, May bahkan mengusulkan agar dirinya ikut untuk makan malam bersama mereka.     

Ferlin merasa kebingungan dengan semua ini. Dahulu, ketika Ferlin ingin menyatakan rasa terima kasihnya kepada May, ia mengundang wanita itu beberapa kali untuk menghadiri jamuan makan malam, tetapi May tidak pernah mengiyakan undangan itu sekali pun.     

Namun, Ferlin tidak punya waktu untuk memikirkan semua ini. Meskipun dari luar kelihatannya Ferlin tampak tenang dan terkendali, hatinya sebenarnya berantakan. Alasan yang pertama adalah Ferlin khawatir tentang apa yang dipikirkan ayahnya tentang Irene, dan alasan yang kedua adalah penolakan Agatha tempo hari. Dari ekspresi kekecewaan di wajah ayahnya, tampak jelas bahwa, sebagai kepala keluarga Eltek saat ini, ayahnya sangat peduli dengan masalah ini. Namun, Ferlin tidak tahu bagaimana cara untuk menghibur ayahnya, terutama karena ia sudah berpisah selama bertahun-tahun dengan keluarganya dan perpisahan itu cukup menciptakan kerenggangan di antara mereka. Yang bisa Ferlin lakukan adalah tetap berpura-pura makan dengan tenang.     

Untungnya, ada May di sini.     

Topik pembicaraan May tentang drama berhasil memancing minat Tuan Eltek, dan mereka akhirnya mengobrol tentang keindahan Kota Raja dan kehidupan kaum bangsawan yang ada di sana. Karena itu, makan malam itu akhirnya tidak jadi berakhir dengan suram. Selain itu, Irene ikut berpartisipasi dalam diskusi mengenai drama baru ini, dan Tuan Eltek bahkan bertanya tentang penampilan Irene yang terakhir. Ini membuat Ferlin merasa sangat lega.     

Setelah makan malam, May segera pamit kepada mereka.     

Setelah membantu istrinya mencuci peralatan makan, Tuan Eltek meminta Ferlin untuk menemuinya di ruang belajar.     

"Istrimu memiliki seorang teman yang baik."     

"Maksud ayah, Nona May?" Ferlin sedikit terkejut. "Nona May memang aktris yang luar biasa, dan ia telah banyak membantu Irene dalam mementaskan pertunjukan dramanya. Nona May juga mengajar dan menjaga Irene selama pertunjukan di benteng …."     

"Bukan, aku tidak bicara mengenai aktingnya," kata Tuan Eltek. "Apakah kamu tidak memperhatikan? Nona May terus menegaskan kekuasaannya kepada ayah."     

"Menegaskan kekuasaannya?" mata Ferlin terbelalak. "Bukankah kalian berdua hanya sedang mengobrol?"     

"Hahaha …" Lelaki tua itu tertawa terbahak-bahak dan menggelengkan kepalanya. "Kamu benar-benar tidak mengerti bagaimana cara para bangsawan berurusan. Kisah yang diceritakan Nona May diambil dari sebuah kisah tentang seorang gadis biasa dengan seorang pangeran. Kisah itu berjudul Cinderella. Ketika membahas politik pun, Nona May bahkan memberitahukan niat Yang Mulia untuk merebut kembali seluruh tanah pemerintahannya. Aku yakin Nona May sudah mengetahui bahwa kamu rela memutuskan hubungan dengan keluargamu hanya untuk bersama Irene, kalau tidak, wanita itu tidak akan menentangku dalam setiap ucapannya."     

"Begitukah?" tanya Ferlin.     

Tuan Eltek tersenyum. "Daripada merasa kagum dengan hal-hal yang dangkal seperti status dan jabatan, kamu harus tahu bahwa tindakan seseorang lebih penting. Setelah berbicara dengan Nona May, aku sudah tahu apa yang harus aku lakukan mengenai Lady Agatha. Apakah leluhur kita berbohong atau tidak, yang terpenting kita telah mengembalikan barang-barang yang menjadi miliknya dan yang telah dipercayakan kepada kita sepenuhnya masih utuh dan terjaga dengan baik. Bahkan jika Lady Agatha tidak mau menerima kita, kita masih bisa melayaninya dengan cara lain." Saat ayahnya berbicara, ayahnya menghela napas panjang. "Meskipun secara pribadi aku tidak setuju dengan caramu, namun setelah melihat kehidupanmu di sini bersama Irene, tiba-tiba aku menyadari bahwa semua perjuanganmu ini mungkin tidak sia-sia selama ini."     

"Terima kasih …" ucapan mendukung yang tersirat dalam kata-kata ayahnya membuat mata Ferlin berkaca-kaca. Meskipun Ferlin dengan tegas memutuskan ikatan dengan keluarganya pada saat itu, ia masih berharap bahwa pernikahannya dengan Irene akan diterima oleh keluarganya.     

Namun, apa yang dikatakan Tuan Eltek selanjutnya membuat Ferlin tercengang.     

"Pernahkah kamu mempertimbangkan untuk kembali ke keluarga Eltek?" tanya ayahnya.     

"Apa? Tidak, aku … ayah …" Ferlin langsung terbata-bata. Ferlin hendak membuka mulutnya tetapi ia tidak tahu harus berkata apa. "Kembali ke keluarga Eltek? Kenapa ayah tiba-tiba bicara seperti ini?"     

Kesatria tua itu berkata perlahan, "Karena kamu tahu bahwa keputusan awal kamu adalah sebuah kesalahan, karena itu masih belum terlambat untuk kembali."     

Setelah beberapa lama, Ferlin berkata, "Aku merasa pekerjaanku saat ini menyenangkan dan terhormat, dan juga kehidupanku di Kota Perbatasan sungguh …."     

"Aku tidak memintamu untuk kembali menjadi kesatria di Benteng Longsong." ayahnya menyela. "Kamu pasti mengerti apa maksudku." kemudian ayahnya kembali berkata. "Aku ingin kamu yang mewarisi keluarga Eltek."     

Ferlin menelan ludahnya. "Tetapi adik …."     

"Miso tidak akan menjadi penerus yang baik," kata ayahnya secara terus terang. "Awalnya, Miso ingin menjadi seorang kesatria terkenal di Wilayah Barat seperti kamu, tetapi setelah kekalahan Adipati Ryan, Miso kehilangan tujuan. Sebagai keluarga di pihak yang kalah, kita harus tetap berlaku setia kepada penguasa yang baru di kota ini, tetapi adikmu itu terus berhubungan dengan keempat keluarga bangsawan besar lainnya di Benteng Longsong, dan aku tidak dapat mengubah pemikirannya tentang hal itu. Kamu seharusnya bisa menebak alasan mengapa aku berkata seperti ini."     

"Karena Miso yakin ia akan menjadi kepala keluarga Eltek yang berikutnya." tebak Ferlin. Setelah Ferlin meninggalkan keluarganya, ayahnya tidak punya pilihan lain selain memilih Miso untuk meneruskan keluarga Eltek. Mungkin ini juga yang menjadi alasan mengapa adiknya menyambutnya dengan dingin ketika melihat Ferlin kembali ke rumah keluarga mereka setelah bertahun-tahun.     

"Ini tidak ada hubungannya dengan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki seseorang. Kemampuan dapat dikembangkan dan pengetahuan dapat diajarkan. Tetapi seorang penerus yang baik harus tahu bagaimana cara mengamati situasi saat ini," lanjut ayahnya. "Tuan Petrov telah mengumumkan kebijakan baru Yang Mulia Roland. Dengan menyimpulkan dari drama yang dipentaskan Nona May di benteng yang berjudul 'Kota yang Baru', aku rasa Yang Mulia Roland akan menyatukan seluruh Wilayah Barat menjadi satu kesatuan tidak lama lagi. Tidak pasti apakah keempat keluarga besar di benteng mau menerima perubahan ini, tetapi situasinya jelas tidak akan berjalan dengan tenang. Pada saat ini, yang harus kita lakukan adalah mengamati perubahan itu dengan tenang, daripada kita dimanfaatkan oleh keluarga-keluarga ini sebagai batu loncatan."     

Ferlin memang telah mendengar berita ini sebelumnya. Yang Mulia tidak pernah menyembunyikan niat dan kebijakannya sendiri, dan pada kenyataannya, Yang Mulia selalu memberitahukan keinginannya kepada rakyatnya sebelum menerapkannya. Termasuk rencana untuk membangun Kota Perbatasan menjadi sebuah ibu kota.     

Namun, Ferlin tidak ingin turut serta dalam memperebutkan kepemimpinan keluarga Eltek. Terlepas dari kata-kata ayahnya, Miso pasti tidak akan tinggal diam dan menerima keputusan ayahnya begitu saja. Ferlin memahami kepribadian adiknya ini dengan sangat baik.     

Akhirnya, Ferlin menggelengkan kepalanya dan berkata, "Maaf, Ayah. aku …."     

"Aku tidak memintamu untuk mengambil keputusan sekarang." ayahnya memberi isyarat dengan tangannya. "Lagi pula, aku masih sangat sehat saat ini, dan aku masih bisa menjaga keluarga ini, keluarga kita tidak akan kehilangan arah." Senyumnya tampak agak menua. "Jika Miso bisa memahami ini, aku tidak perlu menjelaskan hal ini panjang lebar. Yang kuharapkan hanyalah, seandainya keluarga kita mengalami masalah, kamu mau membantu kami — demi ibumu dan aku."     

Kali ini, Ferlin tidak mungkin menolak permohonan ayahnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.