Bebaskan Penyihir Itu

Perjuangan Untuk Mencapai Listrik Magnet



Perjuangan Untuk Mencapai Listrik Magnet

0"Ah … aku sangat iri pada Nana." kata si Bulan Misteri sambil menyeka rambutnya yang basah dan mendekatkan wajahnya ke Lily yang sedang duduk di meja.     
0

"Hmm," jawab Lily tanpa menoleh.     

"Kamu tidak bertanya mengapa aku iri pada Nana?" tanya si Bulan Misteri.     

"Aku tahu kamu akan segera memberitahuku," kata Lily sambil mengerucutkan mulutnya.     

"Sial!" gumam si Bulan Misteri, lalu akhirnya ia berkata, "Apakah kamu tidak melihat bagaimana cara para prajurit di tempat medis dan penduduk kota memperlakukan Nana?"     

"Aku tahu." sahut Lily.     

"'Oh halo, Nona Nana,' 'Apakah kamu mau pergi, Nona malaikat?' 'Nona Pine, ini kue gandum yang aku buat,' … oohh … aku juga ingin semua orang memperlakukan aku seperti itu!" seru si Bulan Misteri sambil menempelkan wajahnya ke pipi Lily, tetapi Lily langsung mendorong Bulan Misteri menjauh.     

"Itu berkat kemampuan yang dimiliki Nana," kata Lily tanpa menoleh sedikit pun. "Apakah kamu tidak memperhatikan bahwa sejak Bulan Iblis dimulai, Nana selalu ada di rumah sakit hampir setiap hari, ia menunggu kedatangan orang-orang yang terluka? Setengah dari penduduk setempat telah menerima perawatan dari Nana, dan sisanya sebagian besar juga merupakan keluarga dari orang yang pernah ia rawat."     

"Kamu bicara berlebihan." kata si Bulan Misteri.     

"Tidak juga," kata Lily sambil menghela napas dan meletakkan buku yang ada di tangannya. "Meskipun tidak semua orang akan bertarung melawan binatang iblis di tembok kota, itu sangat umum jika ada orang-orang yang terluka — para penambang dapat melukai jari kaki mereka jika terkena bijih besi; pekerja di tungku pembakaran juga dapat mengalami kecelakaan dan mengalami luka bakar. Hal yang sama berlaku untuk para pekerja magang di pabrik mesin uap dan di laboratorium kimia." Lily berhenti sejenak dan melanjutkan, "Yang Mulia pernah mengatakan kepadaku bahwa Nana dan aku berfungsi sebagai dasar perawatan medis di Kota Perbatasan, salah satu dari kami akan bekerja untuk mengobati pasien secara internal dan yang satu lagi bekerja untuk melakukan prosedur operasi. Hal ini memungkinkan operasi tetap berjalan secara akurat, sementara kami juga bisa memastikan semua orang tetap sehat tanpa perlu mengeluarkan kebijakan keselamatan. Namun, pada kenyataannya, aku belum melakukan apa pun selain mencegah epidemi[1] bagi para pengungsi yang baru datang."     

"Jadi kamu merasa tidak senang sama seperti yang aku rasakan!" kata si Bulan Misteri sambil bersandar kepada Lily.     

"Tidak, bukan begitu!" bantah Lily. "Menjauhlah dariku. Kamu mengganggu bacaanku."     

"Aww …" si Bulan Misteri masih terus menggerutu dan berkata, "Tetapi aku benar-benar iri pada Nana."     

"Kalau begitu belajarlah dari Nana. Ambil inisiatif untuk membantu setiap penduduk kota yang membutuhkan sampai mereka mengenalmu dan terbiasa dibantu olehmu. Dengan begitu semua orang pasti akan menyapamu ke mana pun kamu pergi," kata Lily sambil mengangkat bahu.     

"Tetapi aku tidak memiliki kemampuan menyembuhkan seperti Nana," kata si Bulan Misteri dengan frustrasi.     

"Kalau begitu gunakan kekuatan fisikmu jika tidak menggunakan kemampuan sihirmu," kata Lily dengan nada mengejek. "Lakukan saja apa pun yang bisa kamu lakukan, kamu pernah mengalami hal yang sama saat masih di Asosiasi Persatuan Penyihir, bukan?"     

"Kamu … menyebalkan!" seru si Bulan Misteri.     

Si Bulan Misteri masih menyimpan kekesalan ketika ia hendak tidur. Meskipun Si Bulan Misteri mengetahui bahwa ucapan Lily memang benar, tetapi direndahkan oleh sesama penyihir telah melukai harga dirinya. Ini tidak bisa ia terima. Si Bulan Misteri telah mengalami begitu banyak penderitaan sebelum akhirnya ia bisa menemukan tempat yang ideal untuk beristirahat dan bersantai sepanjang hari.     

Si Bulan Misteri tidur dengan gelisah sepanjang malam. Keesokan harinya Si Bulan Misteri mengetuk pintu kantor Roland dan ada lingkaran hitam di kedua matanya.     

"Ada apa?" sang pangeran bertanya dengan heran. "Apakah kamu diganggu saudarimu?"     

"Oleh Lily … tidak, tidak apa-apa, Yang Mulia." Si Bulan Misteri merebahkan diri di meja Roland dan bertanya, "Yang Mulia, bukankah Anda mengatakan bahwa aku memiliki potensi yang besar? Mengapa belum ada perubahan dalam kemampuanku? Apa kemampuanku benar-benar tidak dapat berkembang kecuali jika aku memahami Teori Ilmu Pengetahuan Alam terlebih dahulu?"     

"Jadi begitu," kata Roland sambil berusaha menahan tawanya. "Sebenarnya, aku juga sedang memikirkan masalah yang sama."     

"Ada apa, Yang Mulia?" tanya Si Bulan Misteri.     

"Bukankah Agatha mengatakan bahwa lebih dari empat ratus tahun yang lalu, para penyihir di Pusat Persatuan Penyihir mengalami Kebangkitan Tertinggi bahkan tanpa perlu pemahaman yang komprehensif tentang dunia ini? Selain berlatih sehari-hari, mereka akan mengalami pemahaman secara tiba-tiba — ini dapat dicapai dengan cara mengamati fenomena alam, atau mendapatkan sebuah inspirasi secara tidak sengaja." Roland melanjutkan, "Namun, yang terakhir ini tampaknya tidak bisa dibandingkan dengan kebangkitan yang diilhami dari pembelajaran secara sistematis. Lihatlah kekuatan sihir Agatha. Kekuatan Agatha bukan hanya yang paling lemah di antara para penyihir yang sudah berevolusi, tetapi ia bahkan tidak bisa bersaing dengan beberapa penyihir biasa seperti Sylvie dan Andrea."     

"Tidak masalah apa pun caranya, selama kemampuanku bisa berkembang!" jawab si Bulan Misteri dengan mata berbinar-binar. "Apa Anda punya ide supaya aku bisa mengembangkan kemampuanku?"     

"Yah cara ini mungkin tidak akan berhasil," kata sang pangeran sambil mengangkat kedua tangannya, "Tetapi patut kita coba. Apa yang kamu ketahui tentang magnet?"     

"Um … suatu gaya yang dihasilkan oleh gerakan elektron, yang bekerja pada benda-benda magnetik dan mengalirkan arus listrik di dalamnya."     

"Itu yang tertulis di buku," kata Roland sambil tersenyum. "Kamu menghafal isi buku itu dengan baik, tetapi kamu mungkin tidak memahami artinya sama sekali."     

Si Bulan Misteri merasa ragu sejenak dan menganggukkan kepala.     

"Kamu telah melihat garis-garis daya magnet yang disimulasikan oleh bubuk besi. Kamu juga tahu arah daya magnet, dan telah melihat cara kerja generator DC. Jadi kupikir … kamu mungkin tidak bisa mengaktifkan sirkuit tertutup untuk menghentikan garis-garis gaya magnet dengan cepat, namun kamu dapat mengubah medan magnet yang kamu bentuk, dengan demikian kamu akan mengalami transformasi dari daya magnet menjadi daya listrik." kata Roland.     

"Aku tidak mengerti apa yang Anda bicarakan." sahut si Bulan Misteri.     

"Sifat transformasi dari magnet ke listrik adalah merubah aliran magnet. Jika kamu ingin mengubah aliran magnet dalam medan magnet secara konstan[2], satu-satunya cara adalah dengan mengubah medannya, yaitu, memotong garis induksi magnetik." Pangeran menggambar sebuah diagram di atas kertas dan berkata, "Bagaimana jika medannya tetap konstan? Hal itu akan mengubah medan magnetnya, itu berarti aliran magnetnya juga akan berubah." lanjut Roland menjelaskan.     

Si Bulan Misteri gagal memahami semua penjelasan itu, karena ia tidak mengerti sepatah kata pun yang diucapkan Roland.     

Sang pangeran tertawa dan berkata, "Tidak apa-apa kalau kamu tidak mengerti sekarang. Kamu hanya perlu melakukan ini — lepaskan dan tarik kekuatan magnetmu dengan cepat daripada kamu terus-menerus mengeluarkan kekuatanmu."     

"Lalu?" si Bulan Misteri menunggu Roland melanjutkan kalimatnya.     

"Tidak ada lagi." jawab Roland sambil menggelengkan kepalanya. "Ini satu-satunya langkah yang harus kamu lakukan."     

"Hah? Hanya melepaskan dan menarik kekuatan magnet saja?" tanya si Bulan Misteri.     

"Benar. Jika kamu juga bisa mengubah arah aliran magnet, itu sangat bagus. Misalnya, memindahkan aliran magnetnya dari tangan kiri ke tangan kananmu." kata sang pangeran sambil tersenyum, "Saat kamu berlatih, aku akan menyiapkan sebuah 'mainan kecil' untukmu. Kamu akan tahu fungsi mainan itu ketika kamu sudah memahami metode ini."     

…     

Dua hari kemudian, si Bulan Misteri menerima apa yang disebut Yang Mulia dengan 'mainan kecil'. Itu adalah sesuatu yang terbuat dari kabel tembaga, yang bagian atasnya terhubung ke bola kaca yang berukuran tidak lebih besar dari setengah kepalan tangan. Jika dilihat lebih dekat, si Bulan Misteri bisa melihat kabel-kabel tembaga yang terbelah terbuka di dalam bola kacanya, dan kabel-kabel itu terhubung dengan kawat-kawat logam yang jauh lebih halus dan tipis.     

Sebuah instruksi manual diberikan bersama 'mainan kecil' itu dan berisi, "Pegang kedua ujung persegi itu dengan kedua tangan dan berlatihlah. Catatan: pastikan kamu menutup tirai jendela dan jauhkan Batu Cahaya darimu."     

"Apa-apaan ini?" pikir si Bulan Misteri.     

Si Bulan Misteri menggaruk-garuk belakang kepalanya kemudian melakukan apa yang tertulis di instruksi manual— "Ini hanya sebuah latihan. Lakukan saja apa yang diperintahkan dan semuanya akan baik-baik saja."     

Si Bulan Misteri mengetahui bahwa tidak sulit untuk dengan melepaskan dan menarik kekuatannya dengan cepat, tetapi mengubah aliran magnet membuat kepalanya sakit. Magnet adalah kekuatan penting bagi Si Bulan Misteri dan pada awalnya, latihan ini mirip dengan bernapas hanya dengan menggunakan satu lubang hidung dalam waktu yang bersamaan. Meskipun si Bulan Misteri berhasil menahan diri untuk tidak bermain poker dan dengan patuh melatih keterampilan barunya selama dua hari berturut-turut, latihannya hanya berlangsung selama setengah menit.     

Si Bulan Misteri menarik napas dalam-dalam dan mengeluarkan kekuatan sihir di tubuhnya.     

Awalnya Si Bulan Misteri tidak merasakan apa-apa, tetapi tidak lama kemudian ia melihat kilatan cahaya berwarna merah.     

Kawat logam di dalam bola kaca itu berubah menjadi merah-oranye, dan cahaya dalam bola kaca menjadi semakin terang dan kuat. Dalam sekejap, cahaya itu menjadi semakin menyilaukan. Si Bulan Misteri hampir tidak bisa mempercayai apa yang dilihatnya. Ruangan yang gelap itu kini diterangi oleh cahaya yang jauh lebih terang daripada cahaya lilin, ini adalah cahaya yang belum pernah dilihat si Bulan Misteri sebelumnya.     

Si Bulan Misteri masih terpesona dan kebingungan ketika cahaya merah itu memudar diiringi suara 'pop' yang muncul sebelum kegelapan menyelimuti ruangan itu lagi.     

[1] Wabah     

[2] Tidak berubah     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.