Bebaskan Penyihir Itu

Sebuah Hubungan



Sebuah Hubungan

0…     
0

Marquees Passi memberikan tanda tangannya di bagian bawah kontrak, setelah ia membaca kedua kontrak itu beberapa kali.     

Salah satu kontrak itu adalah Surat Pernyataan Bergabung dan kontrak lainnya adalah Kontrak Kerja Persatuan Penyihir.     

Di Surat Pernyataan Bergabung tertulis kesepakatan bahwa Passi akan memimpin rakyatnya di Bukit Naga Tumbang untuk setia kepada Roland Wimbledon setelah pemerintahan Timothy Wimbledon digulingkan, dan sebagai imbalan untuk menggulingkan Timothy, Passi akan menyerahkan kemampuan sihirnya kepada Roland Wimbledon. Kemudian sebagai imbalan atas bantuan yang diberikan Passi, Roland akan mengukuhkan posisi Passi sebagai penguasa tunggal di Bukit Naga Tumbang beserta hak-hak lainnya. Kontrak tersebut terbagi menjadi tiga kategori yaitu, urusan kemanusiaan, urusan administrasi, dan urusan keuangan. Meskipun kategorisasi seperti itu termasuk baru, mudah bagi Passi untuk memahami apa yang termasuk dalam rutinitas pekerjaan hariannya.     

Passi memikirkan kontrak untuk bergabung di Persatuan Penyihir untuk waktu yang lama sebelum akhirnya ia memutuskan untuk melayani Pangeran Roland tanpa keraguan. Awalnya Passi tidak ingin terburu-buru bergabung dengan Persatuan Penyihir, karena Roland Wimbledon baru saja menduduki satu wilayah kecil di Kerajaan Graycastle. Tetapi, isi kontrak itu cukup menarik, dan Passi bisa merasakan bahwa metode kategorisasi yang unik ini akan membantu dirinya dalam mengelola wilayahnya di Bukit Naga Tumbang.     

Untungnya, isi pasal Kontrak Kerja Persatuan Penyihir sangat longgar, lebih seperti surat perjanjian formal, dan bahkan tidak membatasi keberadaan anggotanya. Passi berkonsultasi dengan pangeran mengenai hal ini, dan jawaban sang pangeran adalah para anggota Persatuan Penyihir dapat pergi kapan saja mereka mau.     

"Aku sudah menandatangani kontraknya." kata Passi.     

Passi meletakkan dua gulungan kertas itu dengan elegan di atas meja, tetapi Roland tidak merespons. Roland tampak memandangi salah satu sudut di ruangan itu seolah-olah ia sedang memikirkan sesuatu.     

"Yang Mulia …?" tanya Passi.     

"Ah ya …" Roland mengerjapkan matanya seolah-olah ia baru kembali dari suatu tempat. "Mari aku lihat kontraknya."     

Sang Pangeran tidak linglung seperti ini sebelum bernegosiasi dengan Passi, dan sepertinya sejak Persidangan Terbuka kemarin, Yang Mulia kelihatan bingung. Hal ini membuat Passi heran. Persidangan Terbuka itu merupakan keberhasilan besar dan orang-orang berpihak kepada sang pangeran dan mendukungnya. Sebelumnya, Passi tidak pernah menyangka bahwa rakyat jelata akan mendukung seorang bangsawan. Passi berpikir bahwa kaum bangsawan dan rakyat jelata berada di dua dunia yang berbeda, dan kaum bangsawan tidak membutuhkan pengertian atau dukungan dari rakyat. Tetapi, Passi berubah pikiran sejak melihat persidangan kemarin. Setelah melihat orang-orang yang memenuhi alun-alun, mereka melambaikan tangan, mereka berteriak dengan suara keras yang bisa mengguncang langit dan bumi. Passi kemudian menyadari bahwa suara rakyat mungkin mengandung suatu kekuatan yang belum pernah ia rasakan dan kekuatan mereka bahkan lebih kuat daripada kekuatan seorang bangsawan.     

Selain itu, keputusan tegas yang ditunjukkan oleh Yang Mulia adalah salah satu alasan mengapa Passi akhirnya mau menandatangani kedua kontrak itu.     

Terlepas dari apakah sang pangeran berusaha melindungi para penyihir atau tidak, setidaknya sang pangeran memiliki itikad baik untuk menghukum pemberontak yang menentang kekuasaan kerajaannya. Berdasarkan pertimbangan ini, Passi tentu akan mendukung sang pangeran.     

Namun, Yang Mulia sepertinya tidak terlihat puas … apakah Yang Mulia menyesal telah menentang gereja secara terang-terangan?     

Passi sangat paham bahwa gereja bukanlah musuh yang bisa mereka hadapi dengan mudah.     

Lebih baik Passi mencari tahu apa yang dipikirkan sang pangeran karena tindakan sang pangeran terkait dengan kerja sama mereka di masa depan. Passi merasa ragu-ragu, kemudian ia bertanya secara diplomatis.     

Sang Pangeran tercengang selama beberapa saat setelah ia mendengar pertanyaan Passi, kemudian ia menggelengkan kepala dan tersenyum. "Aku tidak pernah menyesal berperang melawan gereja, lagi pula, mereka memang musuh yang harus kita kalahkan."     

"Lalu kenapa Anda …."     

"Perasaanku sedang campur aduk." jawab sang pangeran.     

"Campur aduk?" tanya Passi.     

"Aku merasa sedikit malu, meskipun apa yang aku katakan itu benar dan yang aku ungkapkan adalah sebuah kejahatan yang dilakukan oleh gereja." kata sang pangeran sambil mengangkat bahu, "Sepertinya aku bukan seorang politikus yang cakap."     

Seorang politikus? Apa itu? Apakah politikus sama seperti seorang peramal yang mengabdikan dirinya untuk mempelajari bintang-bintang, dan politikus adalah orang yang mengabdikan dirinya untuk mempelajari politik?     

Yang Mulia menjawab sebelum Passi kembali bertanya. "Aku akan menyimpan kontrak ini. Kudengar kemampuanmu berhubungan dengan pengontrolan kekuatan sihir?"     

"Benar, Yang Mulia." jawab Passi. "Lebih tepatnya, kemampuanku dapat mengekstrak kekuatan sihir dari satu penyihir untuk digunakan ke penyihir lain. Tentu saja, aku juga dapat mengambil dan memulihkan kekuatan sihirku sendiri jika diperlukan. Karena proses ini tidak memiliki dampak apa-apa terhadap lingkungan di sekitarnya, aku bisa melakukan proses pemindahan itu kapan saja di dalam ruangan."     

"Bagaimana kamu tahu kamu memiliki kemampuan seperti itu?" tanya sang pangeran dengan penasaran.     

"Aku mengetahui kemampuanku setelah mengalami Hari Kebangkitanku." jawab Passi, "Aku tidak tahu bagaimana cara penyihir lain menyadari kemampuan mereka, tetapi aku bisa merasakannya, dan perasaan itu seperti … tiba-tiba memiliki anggota tubuh tambahan."     

"Hmm … penjelasan yang menarik." pikir Roland sambil mengangguk. "Kamu tentu sudah mengetahui alasanku mengutus Nightingale ke Bukit Naga Tumbang adalah untuk mengundangmu ke sini."     

"Ya, Anda membutuhkan kemampuanku." kata Passi lalu ia membungkuk. "Ini suatu kehormatan bagiku untuk bisa melayani Anda."     

Oh ya, karena tidak ada cara lain bagi Passi untuk kembali ke Bukit Naga Tumbang dalam waktu dekat, lebih baik ia melihat apa saja kegiatan yang dilakukan seorang pangeran, terlepas dari kenyataan bahwa Passi baru berada di kota ini selama satu minggu. Passi sudah menyadari bahwa kota itu memang berbeda dari kota lain, kota ini adalah sebuah kota terpencil yang jauh dari pusat Kerajaan, tetapi semangat dan energi yang terpancar di kota ini sama seperti di Ibu kota. Sebagai sesama penguasa wilayah, Passi merasa penasaran.     

Yang membuat Passi lebih terkejut adalah kehidupan para penyihir di sini benar-benar berbeda dari yang ia bayangkan. Sang pangeran tidak mengendalikan mereka, melainkan membiarkan para penyihir itu hidup dengan bebas, dan hal ini terbukti ketika sang pangeran menunggu Nightingale kembali ke kota — sang pangeran memang berharap Nightingale bisa kembali ke kota lebih awal, tetapi ia masih menyetujui permintaan Nightingale untuk melancarkan rencana serangannya kepada pasukan gereja itu.     

Yang Mulia juga tidak memperlakukan mereka sebagai pelayan.     

Beberapa orang bangsawan melindungi para penyihir karena kecantikan mereka yang luar biasa. Passi pikir sang pangeran akan bertindak tidak senonoh karena ia merekrut penyihir secara terang-terangan, tetapi yang mengejutkan Passi ternyata sang pangeran juga tidak berperilaku seperti yang ia duga.     

Apakah semua rumor yang selama ini Passi dengar itu benar? Apakah sang pangeran benar-benar seorang yang cabul dan tidak punya keahlian apa-apa?     

Kini Passi bahkan memiliki keyakinan pada sang pangeran dan ia merasa konyol karena memikirkan prasangka buruk tentang sang pangeran pada saat yang bersamaan. Ketika Passi memikirkan semua kejadian yang terjadi beberapa hari kemarin, ia merasa apa yang Nightingale katakan kepadanya sepenuhnya benar.     

…     

Passi pergi bersama sang pangeran dan mereka menuju ke halaman belakang istana, di mana Passi melihat ada dua penyihir lainnya.     

"Ini Anna dan ini si Bulan Misteri." kata Roland memperkenalkan mereka. "Kekuatan sihir si Bulan Misteri berada di tingkat paling rendah, tetapi konsumsi kekuatan sihirnya mencengangkan."     

"Kekuatanku jelas ada di tingkat menengah!" protes si Bulan Misteri.     

"… Di antara para penyihir yang mengalami evolusi," sang pangeran menambahkan.     

Si Bulan Misteri langsung terdiam.     

"Apakah Anda ingin aku menghubungkan kekuatan sihir mereka berdua?" tanya Passi sambil memandangi Anna. "Apakah Anna memiliki kekuatan sihir terkuat di Persatuan Penyihir? Aku sarankan Anda mengundang beberapa penyihir lagi ke sini. Kekuatan sihir berhubungan dengan usia mereka, bahkan meski kemampuan mereka berdua berbeda, kekuatan gabungan mereka mungkin tidak akan besar karena mereka masih sangat muda."     

"Ini hanya sebuah percobaan," jawab sang pangeran sambil menggosok dagunya, "Dan jika percobaan ini berhasil, aku baru akan meminta penyihir lain ke sini."     

Marquees Passi mengangguk dan ia mengeluarkan kekuatan sihirnya — kekuatannya berbentuk bola yang bersinar dengan cahaya biru, yang diam-diam mengambang di udara. Di bawah kendali Passi, dua benang tipis berbentuk tentakel membentang dari dalam bola menuju Anna dan si Bulan Misteri.     

"Kalian akan merasa aneh pada awalnya, jadi santai saja dan semua akan baik-baik saja," Passi menjelaskan. "Aku akan gagal mentransfer kekuatan sihirmu jika kamu menolaknya."     

Anna terkejut ketika tentakel itu menyentuh dadanya.     

Apa yang sedang terjadi disini? Tampaknya tentakel itu terhubung ke sebuah kubus logam padat, bukan ke bola ajaib yang berputar. Kubus itu begitu besar sehingga Anna merasa seperti seekor semut yang berada di bawah kubus itu, dan ia hanya bisa melihat bagian atas kubus itu dengan mendongakkan kepalanya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.