Bebaskan Penyihir Itu

Departemen Keamanan Wilayah Barat



Departemen Keamanan Wilayah Barat

0Ketika Roland kembali ke aula istana, ia duduk di kursi kehormatan dan memandang ke arah para tersangka itu.     
0

Seingat Roland, pangeran Roland asli pernah menggunakan haknya untuk mengadakan persidangan hanya satu kali saja, dan kejadian itu tidak lama setelah pangeran Roland asli tiba di Kota Perbatasan ini. Setelah pangeran Roland asli berselisih dengan para bangsawan lain dan tidak menyukai kehidupannya di kota ini, ia menyerahkan semua tanggung jawab dan urusan-urusan pemerintahan lainnya kepada Barov dan tidak pernah tertarik untuk berurusan dengan hal-hal semacam itu lagi.     

Ketika semua orang yang terlibat perkelahian itu sudah dihadirkan di aula, Roland mengumumkan bahwa persidangan ini akan segera dimulai.     

Masing-masing pihak yang berselisih diizinkan untuk menyatakan pendapat dan alasan mereka sebelum Roland mulai menanyakan mereka satu per satu. Dengan bantuan Nightingale, tugas Roland sebagai hakim menjadi lebih mudah dan menyenangkan — Roland tidak perlu mencari tahu siapa yang berbohong atau siapa yang tidak tulus.     

Seluruh asal muasal perkelahian ini menjadi semakin jelas.     

Ternyata, setelah dicopot dari statusnya sebagai seorang kesatria, Khoya Harvie memendam ketidakpuasan terhadap pemerintahan Roland. Di saat yang sama, Khoya Harvie muak bekerja dengan pekerjaan administrasi yang membosankan di Balai Kota. Karena itu Khoya Harvie memutuskan untuk melampiaskan kekesalannya kepada para pengungsi. Ketika membagikan bubur gandum kepada para pengungsi itu, Khoya dengan sengaja mematok harga, kemudian membuat perselisihan antara pengungsi dan budak dengan mengatakan bahwa para budak itu tidak menyerahkan gandum mereka sesuai dengan ketentuan yang berlaku, dan hal itu menyebabkan stok gandum tidak mencukupi untuk dibagikan secara merata, dan itulah sebabnya bubur gandum itu tidak dapat dibagikan secara cuma-cuma.     

Bahkan, Khoya telah mengumpulkan keuntungan yang ia dapat dari hasil menjual bubur gandum itu selama beberapa hari. Karena Khoya mengenakan seragam pejabat Balai Kota resmi dan para pengungsi khawatir akan dipersulit oleh para pejabat Balai Kota, kebanyakan dari mereka memilih bungkam. Ini membuat Khoya semakin berani. Untung saja hari ini, seorang pengungsi bernama Vader maju untuk memprotes tindakan yang dilakukan Khoya dan menimbulkan perkelahian, karena itulah masalah ini baru terungkap sekarang.     

Setelah Roland memahami situasi yang terjadi, ia menghela nafas lega.     

Selama fase pengembangan organisasi, biasanya para pekerja organisasi akan bekerja penuh semangat. Setelah stabil, tindak korupsi dan tindakan tidak produktif baru merajalela. Namun, masalah ini seharusnya hanya terjadi setelah seluruh Kerajaan Graycastle berhasil disatukan. Jika masalah seperti ini sudah muncul pada tahap awal pengembangan organisasi, maka organisasi ini biasanya tidak berumur panjang.     

Setelah semuanya terungkap, untung saja kejadian ini hanya disebabkan oleh perilaku seorang individu bernama Khoya Harvie, dan tidak melibatkan para pejabat Balai Kota lainnya. Ditambah lagi, masalah ini hanyalah kasus pemerasan, bukan sesuatu yang paling dikhawatirkan oleh Roland yaitu: Khoya bekerjasama dengan para budak untuk menjual bubur gandum itu kembali dan menyelundupkan biji-bijian hasil panen.     

Tentu saja, Roland juga merasa bersalah atas insiden ini. Awalnya, ketika Balai Kota kekurangan tenaga kerja, ia tidak menyaring para pekerja yang masuk atau mengadakan pelatihan bagi pekerja baru, dan hanya menyerahkan semua kesatria yang ditangkap dari Benteng Longsong kepada Barov setelah memberi mereka sebuah peringatan agar tidak macam-macam di kota ini. Hasilnya adalah: tidak semua orang bisa menerima pekerjaan di Balai Kota tanpa mengeluh sambil tetap menanggung dampak psikologis akan status mereka yang berubah dari seorang kesatria menjadi seorang rakyat jelata.     

Roland memanggil Barov ke dekatnya dan bertanya dengan pelan, "Bagaimana cara menangani situasi seperti ini?"     

"Yang Mulia, ada dua macam situasi," jawab Barov dengan hormat, "Jika pelaku adalah seorang bangsawan, ia dapat membayar denda dengan beberapa keping emas dan terhindar dari hukuman. Pelanggaran seorang rakyat jelata yang menyerang bangsawan dapat dianggap sebagai pelanggaran besar atau pelanggaran kecil. Hukumannya bisa dengan amputasi anggota tubuh atau hukuman cambuk."     

"Tapi Khoya bukan seorang bangsawan lagi." jawab Roland sambil mengangkat bahu. "Aku sudah mencabut gelar kesatrianya."     

"Aku mengerti, Yang Mulia. Jika begitu, keputusan itu sepenuhnya tergantung pada Anda."     

"Tidak ada peraturan yang tetap?"     

Barov menggelengkan kepalanya.     

Roland mengerutkan alisnya. "Jika keputusan itu sepenuhnya tergantung padaku, itu berarti bukan masalah bagaimana caraku menangani rakyat jelata. Tampaknya di mata kaum bangsawan, rakyat jelata bukanlah orang-orang yang perlu ditanggapi dan diperlakukan secara serius."     

"Selain memotong anggota tubuh, mencambuk, mencabut kuku dan hukuman lain yang sejenis, apakah ada hukuman lain yang lebih normal? Seperti hukuman penjara misalnya."     

"Hukuman penjara?" Barov terkejut. "Yang Mulia, Anda bermaksud memenjarakan mereka? Hukuman penjara tidak bisa dianggap sebagai sebuah hukuman. Penjara hanyalah tempat sementara untuk menahan para penjahat selagi mereka menunggu persidangan. Jika kita memenjarakan mereka, Anda harus memberi mereka makan setiap hari. Bagi sebagian orang, hukuman penjara bahkan dianggap sebagai suatu hadiah daripada sebuah hukuman."     

"Baiklah. Sepertinya hukuman penjara seumur hidup yang biasa digunakan di zaman modern, tidak dapat diterapkan di zaman ini." pikir Roland sambil merenung sejenak dan akhirnya ia memutuskan untuk mengikuti aturan yang berlaku di Kerajaan Graycastle. Roland berdiri dan memandang ke seluruh aula. "Sekarang aku akan mengumumkan keputusanku."     

"Khoya Harvie. Sebagai hukuman karena kamu telah melalaikan tugas dan memeras para pengungsi, mulai hari ini dan seterusnya, kamu akan dicopot dari jabatanmu di Balai Kota, dan kamu akan bekerja di tambang selama sepuluh tahun. Kamu juga akan membayar denda yang setara dengan tiga kali lipat jumlah yang kamu peroleh dari hasil memeras."     

"Vader. Sebagai hukuman karena telah melakukan penyerangan terhadap pejabat Balai Kota, kamu akan menerima hukuman cambuk sebanyak sepuluh kali."     

"Sedangkan untuk para pengungsi dan budak yang ikut terlibat dalam perkelahian, masing-masing kalian akan membayar denda dua keping perak atau dihukum cambuk sebanyak lima kali."     

"Bubur gandum akan terus dibagikan secara gratis. Uang hasil pemerasan Khoya juga akan dikembalikan secara penuh kepada para korban." kata Roland sambil melirik kepada Barov. "Anda yang akan bertanggung jawab untuk melaksanakan keputusan yang aku sebutkan ini. Keputusan ini juga harus diberitahukan kepada orang-orang yang tinggal di area pengungsi dan area tempat tinggal budak."     

"Baik, Yang Mulia," jawab Barov sambil membungkuk memberi hormat.     

Ketika Roland kembali ke kantor, ia bersandar di kursi dan meregangkan tubuhnya. Roland langsung merasakan ada sepasang tangan yang memegang bahunya dan mulai memijatnya dengan lembut.     

Roland menutup mata untuk menikmati sensasi pijatan relaksasi ini.     

Dari insiden yang terjadi tadi, Roland sadar bahwa ketika populasi rakyat meningkat dan otoritas Balai Kota meningkat pesat, mungkin sudah waktunya untuk membahas masalah pengawasan internal bagi semua departemen.     

Namun, Roland tidak ingin mendirikan departemen yang mirip seperti kantor kejaksaan, atau lebih tepatnya memiliki departemen yang berurusan dengan sistem keamanan publik yang independen. Departemen pengawasan internal ini akan membutuhkan sejumlah besar staf yang bisa membaca dan menulis, dan cenderung berurusan dengan konflik, yang akan mengganggu jalannya implementasi dan perluasan kebijakan baru. Di sisi lain, Roland juga akan mengurangi perannya sendiri secara diam-diam, seperti dalam urusan membuat undang-undang, membuat sistem peradilan dan yurisdiksi, dan semua hal yang Roland anggap akan lebih baik jika berada dalam pengawasannya secara langsung.     

Yang Roland butuhkan sekarang adalah sebuah sistem sederhana dan efektif yang tidak memerlukan terlalu banyak personel untuk bertugas mengawasi segala hal.     

Roland memegang tangan yang sedang memijat bahunya.     

Nightingale keluar dari Kabut dan menggenggam tangan sang pangeran sambil duduk di atas meja. Sambil memiringkan kepalanya, Nightingale bertanya, "Ada apa?"     

Selagi Nightingale mengayun-ayunkan kakinya yang ramping di pinggir meja, sepatu bot kulit rusa dan celana ketat yang dikenakan Nightingale membuat lekuk tubuhnya terlihat sempurna.     

Roland terbatuk dua kali sebelum akhirnya ia bicara. "Aku berencana membentuk departemen baru yang bertugas untuk mengawasi kinerja Balai Kota serta menangkap individu atau kelompok yang mengancam stabilitas di Wilayah Barat. Departemen ini hanya akan bertanggung jawab kepadaku, dan akan berdiri secara independen dari Balai Kota dan Tentara Pertama." kata Roland dengan tegas. "Aku akan menamakan departemen ini dengan nama Departemen Keamanan Wilayah Barat. Dan aku ingin menugaskan kamu di departemen ini."     

"Aku?" Nightingale mengerjapkan matanya karena terkejut.     

"Tepat sekali. Hanya kamu yang bisa membedakan kejujuran dan kebohongan. Tidak ada segala macam tipu daya yang akan berhasil di hadapanmu." kata Roland sambil menganggukkan kepala. "Bagaimana? Jika kamu menerima tawaranku, aku akan memberimu hadiah pesta minum teh dengan es krim untuk kamu sendiri, atau …."     

Nightingale dengan lembut mencubit tangan Roland. "Bahkan jika kamu tidak menawarkan hadiah itu, aku akan tetap menyetujui permintaanmu asalkan kamu yang memintaku."     

"…" Roland tiba-tiba merasa tersipu.     

Nightingale tertawa sebelum suasananya berubah jadi canggung. "Tetapi, apa yang harus aku lakukan?"     

"Hmm, tugasmu sangat mudah." kata Roland sambil menenangkan hatinya sendiri. "Aku akan memasang sebuah kotak surat pengaduan yang berisi laporan berbagai macam pelanggaran di gerbang istana. Yang harus kamu lakukan adalah memverifikasi isi surat yang kamu terima."     

Solusi yang paling hemat biaya adalah membiarkan departemen pengawasan ini juga turut memantau kinerja Balai Kota dan metode ini mirip dengan metode yang Roland gunakan dahulu, di mana ia berhasil menangkap mata-mata yang menyusup ke dalam Kota Perbatasan selama Bulan Iblis tahun lalu.     

Kelemahan metode ini adalah, baik si tertuduh maupun si penuduh perlu diverifikasi dengan cermat. Akan ada kasus salah lapor atau laporan palsu, belum lagi menghadapi laporan yang direkayasa. Namun, masalah ini mudah diatasi dengan kemampuan Nightingale. Nightingale hanya perlu memverifikasi informasi dengan cara menatap wajah orang-orang itu. Ditambah lagi, dengan memberi penghargaan kepada si penuduh jika tuduhan mereka terbukti benar, dan menghukum si penuduh yang salah menuduh atau kedapatan memberikan informasi palsu, sistem pengaduan ini tentu akan berjalan efektif.     

"Untuk menjaga stabilitas di Wilayah Barat dan meminimalkan ancaman dan bahaya, akan lebih baik jika aku memiliki badan intelijen internal. Aku akan merekrut lebih banyak pekerja sampai kamu memiliki cukup banyak mata-mata untuk mengawasi seluruh Wilayah Barat." kata Roland kepada Nightingale.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.