Bebaskan Penyihir Itu

Alasan Dipekerjakan



Alasan Dipekerjakan

0Para perusuh yang berniat menyerang Yang Mulia langsung dibunuh, tetapi para pengungsi yang terlanjur panik mendengar suara letusan senjata langsung berlarian ke sana kemari dan keadaan menjadi sulit untuk dikendalikan. Di tengah teriakan panik para pengungsi itu, puluhan prajurit bersenjata mengelilingi tempat kejadian itu, dan pada saat yang sama, suara teriakan nyaring sang pangeran tiba-tiba terdengar di tengah-tengah kerumunan orang banyak.     
0

"Tenang semuanya! Aku adalah Roland Wimbledon, penguasa wilayah ini. Sekarang dengarkan aku!"     

Suara Yang Mulia terdengar keras, namun itu bukan suara teriakan histeris. Setiap kata-kata Yang Mulia terdengar jelas dan mantap. Vader merasa seolah-olah Yang Mulia sedang berbicara langsung di telinganya, dan ada sebuah kekuatan dalam kata-kata Yang Mulia yang mampu meredakan keributan dan ketakutan di tempat kejadian itu dalam sekejap.     

Kerumunan itu tiba-tiba menjadi tenang.     

"Seperti yang sudah kalian dengar ketika kalian pertama kali tiba di Kota Perbatasan, kami akan menyediakan tempat berlindung untuk melindungi kalian dari angin dingin dan salju serta makanan yang bisa mengisi perut kalian. Ada juga banyak pekerjaan dengan upah yang menarik. Aku ingin memberitahu kepada kalian bahwa semua berita ini benar adanya."     

"Kalian akan tinggal di rumah yang tebal dan memiliki tungku arang di bawah tempat tidur kalian. Waktu istirahat kalian akan nyaman dan terasa seperti berbaring di rumput di bawah sinar matahari musim panas. Selama pintu dan jendela tertutup, kalian tidak akan terasa kedinginan bahkan jika kalian hanya mengenakan pakaian yang tipis di rumah."     

"Kalian akan menerima dendeng daging dan bubur gandum sebagai makanan kalian. Saat kalian menyendok bubur gandumnya, kalian bisa melihat bulir gandumnya yang berlimpah. Kalian hanya perlu satu mangkuk bubur gandum untuk mengenyangkan perut kalian."     

Mendengar ucapan Yang Mulia, Vader tiba-tiba merasa lapar. Yang Mulia sedang berpidato. Tidak seperti kaum bangsawan pada umumnya yang terus membicarakan kekuatan dan kekuasaan mereka serta menuntut kewajiban dari rakyat dan mengklaim bahwa semua orang harus mengikuti kehendak mereka, Yang Mulia berbicara mengenai hal yang paling diinginkan oleh orang-orang dengan menjelaskan janjinya untuk menyediakan makanan dan pakaian bagi para pengungsi. Dilihat dari ekspresi wajah para pengungsi, kata-kata Yang Mulia jelas telah menyentuh hati mereka.     

"Aku harap semua orang bisa hidup dengan baik tanpa merasa khawatir akan makanan dan pakaian, tetapi musuh yang tersembunyi dari dalam kegelapan tidak mau melihat ini. Sudah pasti orang-orang yang berniat melakukan penyerangan ini adalah utusan musuh. Alasan musuh sangat sederhana — mereka tidak ingin melihat aku masih hidup, dan mereka tidak ingin melihat rakyatku mendapatkan kehidupan yang lebih baik.     

"Jika aku tiada, apakah ada bangsawan lain yang mau membantu menyediakan tempat tinggal yang hangat dan makanan lezat? Kalian harusnya sangat memahami situasi ini dan kalian pasti mengerti jika melihat pengalaman kalian sebelumnya. Akulah satu-satunya orang yang bersedia melakukan semua hal ini demi menolong kalian."     

Vader menyadari bahwa ketakutan para pengungsi telah sirna. Setelah para penjahat ini dianggap sebagai musuh yang merusak kedamaian mereka, kegelisahan dan ketakutan para pengungsi mulai berubah menjadi kemarahan. Para penjahat yang berusaha merugikan Yang Mulia dan ingin menghancurkan kehidupan mereka yang indah tidak boleh dimaafkan.     

"Untuk menghindari terjadinya kejadian seperti ini lagi, proses pemeriksaan akan diulang. Kali ini, pengawalku akan menggeledah pakaian kalian untuk memastikan bahwa tidak ada musuh yang bisa melakukan kejahatan seperti ini lagi!"     

Semua pengungsi itu mematuhi kehendak Yang Mulia. Para pengungsi yang telah melewati pos pemeriksaan dibawa kembali ke dermaga oleh para penjaga. Tidak satu pun dari mereka yang berani protes dan kini mereka bahkan berbaris lebih tertib daripada sebelumnya.     

"Yang Mulia memang sungguh murah hati," Vader merasa kagum karena sang pangeran berhasil mengakhiri kekacauan yang terjadi hanya dengan mengucapkan beberapa kalimat saja.     

"Aku dengar kamu yang pertama kali mengetahui ada gelagat yang mencurigakan?" Carter Lannis mendekati Vader dan berkata, "Ikutlah denganku, Yang Mulia ingin bertemu denganmu."     

Sambil mengikuti Carter, Vader bertemu dengan sang pangeran dan ia langsung berlutut di hadapan sang pangeran. "Hormatku untuk Anda, Yang Mulia."     

"Ceritakan padaku, bagaimana kamu bisa menemukan ada sesuatu yang mencurigakan dengan orang itu?" tanya Roland kepada Vader.     

Vader melaporkan apa yang terjadi kepada sang pangeran dengan jujur.     

"Pengamatanmu sangat jeli. Apakah kamu warga sipil biasa?"     

"Tidak, Yang Mulia, aku pernah bekerja sebagai tim patroli di Kota Valencia selama hampir enam tahun sampai Kota Valencia diserang oleh sekelompok bajak laut," jawab Vader dengan jujur.     

"Tetapi tidak ada keahlian yang ditulis dalam ringkasan data diri milikmu. Aku bertanya kepada Carter tentang kamu dan Carter mengatakan saat ini kamu masih tinggal di daerah perumahan sementara. Dengan kata lain, kamu telah menyembunyikan identitasmu ketika mendaftar pertama kali di pintu masuk — kamu tidak perlu menyembunyikan identitasmu seperti ini." kata sang pangeran. "Kenapa kamu menyembunyikan identitasmu?"     

Meskipun Vader tidak mengerti arti dari 'ringkasan data diri', ia tetap menjawab pertanyaan ini dengan jujur. Vader ragu sejenak dan akhirnya ia memberi tahu sang pangeran mengenai keberadaan Cacusim, "Jika bukan karena Cacusim, aku mungkin sudah mati di Kota Valencia. Aku tidak bisa meninggalkan Cacusim sendirian di Area Barat."     

"Jadi kamu ingin menjadi polisi untuk membantu Cacusim selagi melaksanakan masa pelatihanmu di kepolisian?"     

"Aku …" Vader mulai panik. Sudah jelas Yang Mulia sangat membenci adanya pelanggaran sistem, dan Vader pasti akan dihukum karena telah melanggar ketentuan.     

"Jangan khawatir. Kamu belum melakukan semua rencanamu itu, jadi aku tidak akan menghukum kamu." Sang pangeran tampaknya telah membaca pikiran Vader dan ia tersenyum.     

Namun kata-kata Yang Mulia juga membuat Vader kecewa. Sudah jelas Yang Mulia tidak akan setuju untuk membawa Cacusim masuk ke pusat kota, bahkan jika Vader berhasil menjadi polisi. Begitu Vader kedapatan berat sebelah dalam menangani perselisihan, ia akan dihukum sama berat seperti Khoya Harvie.     

"Apakah kamu memiliki keluarga?" sang pangeran tiba-tiba bertanya kepada Vader.     

"… Semua keluargaku terbunuh dalam perampokan di Kota Valencia."     

"Apakah Cacusim memiliki keluarga?"     

"Kurasa tidak," kata Vader, meskipun ia tidak mengerti mengapa Yang Mulia mengajukan pertanyaan seperti ini. "Jika Cacusim memiliki anggota keluarga, ia tidak akan dipilih oleh geng Tikus sebagai kambing hitam."     

"Setiap orang yang memiliki keahlian khusus akan mendapatkan prioritas untuk mendapatkan tempat tinggal. Selain itu, orang itu dapat memperoleh kartu identitas yang dikeluarkan oleh Balai Kota dan menikmati semua fasilitas sebagai penduduk kota. Semua ini, tentu saja, juga dapat dinikmati oleh anggota keluarga orang itu." sang pangeran menyeringai dan berkata, "Apakah kamu mengerti apa yang aku maksud?"     

Vader terkejut dan ia bertanya dengan bingung, "Yang Mulia mengizinkan aku untuk membawa Cacusim …."     

"Bawalah Cacusim ke Balai Kota untuk mendaftarkan diri, dan orang-orangku akan mengatur semuanya untukmu."     

Vader menahan kegembiraannya dan ia berlutut lagi di hadapan Roland. "Terima kasih banyak, Yang Mulia!"     

"Jangan sampai semangatmu kendur, tetaplah waspada seperti hari ini." sang pangeran mengangguk dan berkata, "Jika kamu tidak lolos tes kepolisian selanjutnya, bahkan meski Cacusim sudah menjadi anggota keluargamu, kamu tetap harus tinggal di area perumahan sementara."     

"Baik, Yang Mulia!"     

Urusan yang paling menjadi beban pikiran Vader akhirnya telah selesai, kini ia merasa jauh lebih rileks. Vader sudah hendak pergi ketika tiba-tiba ia teringat akan soal ujian tertulis tempo hari. Vader merasa ragu sejenak, lalu ia bertanya, "Yang Mulia, aku tidak yakin dengan semua jawabanku ketika menjawab pertanyaan pada tes tertulis. Mengapa Anda tetap menerimaku?"     

"Karena tidak ada jawaban yang benar untuk semua pertanyaan itu," jawab sang pangeran sambil menyeringai, "Semua jawabannya berbeda dari sudut pandang tiap individu. Bukan soal benar atau salah yang diperhitungkan, tetapi kemampuan membaca dan menulis para kandidat. Kamu dapat lulus ujian selama kamu bisa memahami pertanyaannya dan menuliskan pendapatmu sendiri."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.