Bebaskan Penyihir Itu

Perjanjian Kerja Sama



Perjanjian Kerja Sama

0"Menurut aturan yang berlaku selama ini, aku harus menyambut utusan dari kerajaan lain di Aula Kubah Langit. Namun, Aula Kubah Langit itu masih dibersihkan dari puing-puing langit-langit yang runtuh dan masih harus direnovasi." Ketika Timothy memikirkan hal ini, kebenciannya terhadap Roland semakin bertambah.     
0

"Antar mereka ke ruang kerjaku," perintah Timothy. Setelah merasa ragu sejenak, akhirnya Timothy memutuskan untuk tetap menyambut tamunya di istana. Tidak peduli keadaan langit-langit di aula yang masih berantakan, sepertinya tetap tidak sopan jika Timothy menerima tamu utusan itu di ruang bawah tanah seperti ini.     

Timothy tidak tahu mengapa Kerajaan Fajar mengirim utusan ke Kerajaan Graycastle pada saat seperti ini, terutama tanpa mengirim surat pemberitahuan sebelumnya. Seandainya itu adalah utusan salah satu dari dua kerajaan lainnya, mereka pasti ingin meminta bantuan — baik bantuan makanan atau bantuan lainnya untuk melawan dinginnya musim dingin. Ada pepatah di kalangan bangsawan yang mengatakan bahwa orang-orang yang melakukan hubungan kerjasama di musim panas adalah kawan, sedangkan mereka yang melakukannya di musim dingin adalah lawan. Itu berlaku di seluruh wilayah kerajaan, kecuali di Kerajaan Fajar. Meskipun wilayah Kerajaan Fajar kecil, mereka tidak kekurangan bahan makanan, dan kenyataannya, mereka malah menjual sejumlah besar makanan dan kain ke Kerajaan Graycastle setiap tahunnya, dan hanya ditukar dengan botol-botol parfum dan batu-batu kristal.     

Timothy menggelengkan kepalanya. Timothy memiliki banyak hal lain yang harus diurus, oleh karena itu ia bermaksud untuk mempercepat waktu kunjungan para utusan ini sesingkat mungkin.     

Ketika Timothy masuk ke ruang kerjanya, ia melihat bahwa dua anggota utusan delegasi telah menunggu lama di bawah pendampingan Tuan Peluru. Setelah melihat Timothy memasuki ruangan, mereka bangkit berdiri dan membungkuk. "Kepada raja terhormat Kerajaan Graycastle, Raja Wimbledon IV, Raja Kerajaan Fajar mengirimkan salamnya untuk Anda."     

"Sampaikan salamku kepada raja kalian juga." Timothy mengangguk tanpa banyak basa basi. "Silahkan duduk."     

Timothy menyadari bahwa dua orang utusan ini, yang terdiri dari seorang pria dan seorang wanita, mereka terlihat sangat muda dan terlihat agak mirip satu dengan yang lain. Lambang keluarga yang tersemat di dada mereka adalah tanduk rusa, dan jika Timothy tidak salah ingat, lambang itu berarti mereka berasal dari Keluarga Luoxi yang terkenal di Kerajaan Fajar.     

"Apa sebenarnya yang dipikirkan Raja Mia IV? Kenapa Raja Mia IV mengutus pemuda-pemudi ini?" Timothy merasa agak penasaran. Para bangsawan muda seusia mereka biasanya angkuh dan arogan, dan sikap mereka sangat berbeda dari bangsawan yang lebih tua yang akan memperjuangkan setiap keuntungan kecil yang bisa mereka dapat di meja perundingan.     

"Apakah kalian berdua adalah anggota Keluarga Zulu?" Timothy menunjuk ke lambang di dada mereka. "Aku pernah bertemu dengan Adipati Luoxi sekali."     

"Benar, Yang Mulia." jawab pria muda itu sambil tersenyum. "Namaku Otto Luoxi. Ini adalah adik perempuanku, Belinda Luoxi."     

"Mereka berdua bahkan bersaudara." pikir Timothy sambil mengangkat alisnya. "Kalau begitu, aku tidak perlu banyak berbasa-basi dengan mereka."     

"Saat ini adalah masa-masa pembantaian binatang iblis di Bulan Iblis. Mengapa Raja Kerajaan Fajar mengutus kalian ke sini?" Timothy berinisiatif untuk bertanya. "Kurasa kerajaan kalian tidak kekurangan kapas dan kain, atau gandum dan roti. Dan tentunya, jika kalian mengalami suatu masalah, bantuan yang bisa aku berikan sangat terbatas — kalian pasti sudah mengetahui bahwa Keputusan Kerajaan mengenai seleksi calon Putra Mahkota telah membuat kerajaanku berada dalam kekacauan. Banyak tempat yang terbengkalai, dan dengan membantu para pengungsi itu kami telah menguras keuangan di Balai Kota. Sangat sulit bagiku untuk memberikan bantuan saat ini."     

"Sehubungan dengan kesulitan yang melanda kerajaan Anda saat ini, aku mengungkapkan rasa penyesalan terdalamku," jawab Otto sambil menaruh tangan di dadanya. "Namun, Raja Mia IV tidak mengutus kami ke sini untuk meminta bantuan, tetapi untuk menanggapi sebuah ancaman yang lebih berbahaya."     

Kata-kata Otto membuat Timothy terkejut. "Ancaman apa maksudmu?"     

"Ada ancaman serius dari Gereja, Yang Mulia," jawab Belinda. "Saat ini, tentara Gereja telah menaklukkan Kerajaan Everwinter dan Kerajaan Hati Serigala, dan sejumlah besar pengungsi telah membanjiri Kerajaan Fajar. Menurut informasi dari para pengungsi itu, cara yang dilakukan oleh gereja sangat keji dan mereka melakukan pelanggaran serius terhadap aturan kerja sama yang telah disepakati di antara kaum bangsawan. Mereka yang menolak mendukung gereja akan digantung atau diasingkan, sementara hanya para bangsawan yang memihak gereja dan beralih kesetiaan yang diizinkan untuk tetap hidup."     

"Metode yang dilancarkan gereja bertujuan untuk menumpas kaum bangsawan sepenuhnya dan menyatukan seluruh wilayah di bawah kendali gereja secara mutlak," kata Otto dengan nada yang serius. "Raja Mia IV yakin bahwa Kerajaan Hati Serigala bukanlah target terakhir gereja. Berdasarkan situasi kritis yang akan menimpa kerajaan kita, kemungkinan gereja akan menyalakan api peperangan ke wilayah kita tahun depan. Raja kami berharap kita bisa bekerja sama dan melawan pengaruh gereja."     

"Apa kamu yakin Kerajaan Hati Serigala telah benar-benar ditaklukkan?" Setelah mendengar semua berita ini, Timothy mulai mengerutkan keningnya.     

"Aku sangat yakin, Yang Mulia." Kedua utusan itu mengangguk dengan serempak.     

Timothy merasa diuntungkan dari peperangan ini, tetapi ia tidak menyangka bahwa peperangan ini ternyata mampu menaklukkan dua kerajaan besar dalam waktu singkat. Jika para utusan ini tidak berbohong, kekuatan yang ditunjukkan oleh gereja sepertinya terdengar agak menakutkan.     

Tentunya, sebaiknya Timothy masih harus memverifikasi masalah ini dengan Menteri Intelijennya terlebih dahulu. Salju yang turun lebih awal di Bulan Iblis telah menghalangi rute rombongan keretanya, itu sebabnya Timothy sudah tidak menerima informasi dari Kerajaan Hati Serigala untuk waktu yang sangat lama.     

Setelah hening cukup lama, Timothy akhirnya bertanya, "Apa rencana dari Raja Mia IV?"     

Otto menjilat bibirnya dan mengeluarkan sebuah peta dari lengan bajunya. Otto membuka gulungan peta itu di depan Timothy dan berkata, "Jika pasukan gereja berangkat dari Kota Suci Hermes dan menyerang Kerajaan Fajar atau Kerajaan Graycastle, maka kerajaan yang lain harus memimpin pasukan ke utara dan menyerang Kota Suci Hermes. Jika kita melakukan penyerangan ke Kota Suci Hermes, gereja pasti akan berusaha melawan dan mereka akan membagi pasukannya."     

"Apakah ini semacam perjanjian kerja sama ofensif-defensif[1]?" tanya Timothy.     

"Benar, Yang Mulia," jawab Otto. "Tidak masalah kita akan menempatkan pasukan kita di mana, apakah itu di Bukit Angin Dingin di Kerajaan Graycastle atau di Wilayah Utara Kerajaan Fajar, jarak kedua tempat ini masih bisa mencapai Kota Suci Hermes dalam waktu satu minggu. Selama pasukan utama kita ditempatkan di kedua titik ini, gereja mungkin akan menarik mundur pasukannya — sungguh sebuah keberuntungan jika kita dapat mencegah peperangan ini terlebih dahulu."     

"Kalau begitu, mungkin aku harus menunda untuk membeli pil itu dari gereja." pikir Timothy diam-diam. "Tetapi tanpa pil itu, bagaimana aku bisa mengusir Roland Wimbledon keluar dari Wilayah Barat?"     

Timothy mengerti bahwa ia tetap harus mengambil tindakan pencegahan untuk melawan gereja. Tetapi Timothy merasa lebih baik jika ia tetap membeli pil yang ia butuhkan itu dan menyatukan seluruh Kerajaan Graycastle terlebih dahulu sebelum ia bekerja sama dengan Kerajaan Fajar.     

"Ini adalah masalah yang sangat penting. Aku harus berkonsultasi dengan menteri-menteriku terlebih dahulu sebelum memutuskan hal ini. Kalian berdua bisa tinggal di istanaku sementara untuk menunggu keputusanku."     

"Baik, Yang Mulia." jawab kedua utusan itu.     

"Oh ya, ada hal lain yang ingin aku tanyakan. Berapa banyak yang kalian ketahui tentang situasi di Kerajaan Everwinter dan Kerajaan Hati Serigala saat ini? Apakah semua informasi yang berasal dari para pengungsi ini disampaikan dari mulut ke mulut?"     

"Ada beberapa laporan dari mata-mata kami, tetapi tidak banyak … ketika gereja mengepung Istana Gigi Patah dan Kota Hati Serigala, mereka juga menutup akses jalan-jalan di sekitarnya. Itulah sebabnya kami tidak tahu banyak mengenai berita terkini pertempuran itu," jawab Otto. "Menurut para pengungsi, gereja menggunakan senjata pengepungan yang mengerikan yang bisa menghancurkan dinding Kota Hati Serigala hanya dalam waktu satu hari."     

"Itu mungkin senjata beramunisi bubuk salju, yang mungkin dirampas dari pasukan Garcia." Timothy memberi isyarat dengan tangannya dan bertanya, "Aku tidak tertarik dengan berita ini. Apa kalian mendengar berita tentang Armada Layar Hitam atau kabar mengenai Garcia Wimbledon?"     

"Itu …" kedua utusan itu saling bertukar pandang sebelum akhirnya Belinda menjawab dengan hati-hati, "Kami dengar Garcia melarikan diri dari Kota Hati Serigala bersama Raja Kerajaan Hati Serigala, lalu Garcia terkena anak panah pasukan gereja dan tewas."     

"Garcia melarikan diri bersama Raja Kerajaan Hati Serigala?" Jantung Timothy berdetak kencang. "Apakah mayat Garcia berhasil ditemukan?"     

"Kami tidak mengetahui apakah mayat Garcia berhasil ditemukan, tetapi jika dilihat dari pasukan gereja yang mengepung kota itu, serta berkurangnya informasi dari mata-mata kami yang ada di Kerajaan Hati Serigala, sangat kecil kemungkinan Garcia dan Raja Kerajaan Hati Serigala berhasil melarikan diri."     

"Benarkah …" Timothy menghela napas dan merasa sedikit lega. Meskipun ada sedikit penyesalan karena Timothy tidak bisa melihat mayat Garcia, ini adalah salah satu berita baik yang ia dengar sejak musim dingin tiba, dan ia berharap para utusan ini berkata benar. "Baiklah kalau begitu, kalian berdua bisa pergi untuk beristirahat."     

Ketika para utusan itu pergi, sebuah senyuman mulai nampak di wajah Timothy. "Kamu dengar itu, Roland Wimbledon? Sebagai sesama pemberontak, kamu juga pasti akan mati sama seperti Garcia."     

[1] Menyerang-bertahan     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.