Bebaskan Penyihir Itu

Perubahan



Perubahan

0Uap panas mengepul dari bak mandi di kamar mandi.     
0

Wendy membasahi sabun dan menggosokan sabunnya ke seluruh tubuh gadis itu, mulai dari belakang telinga, ke ketiaknya, bahkan sampai ke sela-sela jarinya. Setelah melihat lapisan-lapisan tanah yang bercampur dengan busa meluncur ke dalam bak mandi serta memperlihatkan kulit yang lembut di balik semua kotoran itu, Wendy baru merasa puas.     

Sudah cukup lama sejak terakhir kali Wendy mengalami perasaan puas seperti ini. Ketika Asosiasi Persatuan Penyihir masih sering berpindah-pindah tempat karena melarikan diri dari kejaran gereja, setiap orang yang membutuhkan bantuan, orang yang ketakutan, atau penyihir yang baru mengalami kebangkitan semuanya telah mendapatkan perawatan dari Wendy, ia memulihkan semangat mereka yang hancur. Daun, Lily, bahkan Nightingale telah menemukan harapan mereka kembali berkat bantuan Wendy.     

Namun, sejak mereka datang ke Kota Perbatasan, kehidupan para penyihir telah mengalami perubahan yang sangat besar. Tidak ada lagi yang mengkhawatirkan kebutuhan hidup, karena semuanya kini telah disediakan untuk mereka — tentu saja, Wendy tidak keberatan dengan hal ini, dan ia sangat berterima kasih atas semua yang telah dilakukan Pangeran Roland untuk semua saudari-saudarinya. Kenyataannya kini tidak ada lagi penyihir yang membutuhkan perawatan Wendy — bahkan Si Bulan Misteri kini menjadi orang yang terbuka dan periang dan hal itu membuat Wendy merasa sedikit tidak dibutuhkan.     

Sekarang, Wendy memiliki kesempatan sekali lagi untuk merasakan kebahagiaan menjadi seorang 'kakak' dengan merawat Paper.     

"Tutup matamu. Aku akan menyalakan airnya."     

"Baiklah," kata Paper perlahan, suara gadis ini terdengar lembut dan anggun seperti tetesan embun di pagi hari.     

Wendy harus mengakui, keputusan Yang Mulia untuk memandikan Paper terlebih dahulu benar-benar tepat.     

Air mengalir melewati rambut gadis itu dan menetes ke punggungnya, membersihkan busa yang berwarna coklat menjadi warna abu-abu. Setelah membilas tubuh Paper sebanyak tiga kali, warna airnya sudah kembali normal.     

Tanpa pakaian yang menutupi tubuhnya, tubuh Paper yang rapuh dan kurus sepenuhnya terekspos di depan Wendy. "Sungguh anak yang malang dan kurus," pikir Wendy. Tulang punggung Paper terlihat menonjol keluar dari punggungnya, lengannya juga terlihat sangat kurus sehingga dengan satu tangan saja Wendy bisa menggenggam lengannya, dan kulit Paper tidak seputih namanya, melainkan berwarna kuning pucat yang menunjukkan bahwa gadis ini telah bertahun-tahun menderita kelaparan.     

Untung Paper adalah seorang penyihir, dan selama ia dirawat dengan baik di sini, tidak lama lagi gadis ini akan pulih sepenuhnya.     

Setelah membasuh tubuh Paper sampai bersih, kini sudah waktunya bagi Wendy dan Paper untuk berendam. Pertama-tama Wendy mengetes suhu airnya kemudian menuangkan airnya ke dalam bak mandi, lalu airnya dengan cepat merendam dan menyelimuti tubuh mereka berdua. Meskipun airnya hampir mendidih, setelah beberapa saat, mereka akan segera menikmati sensasi rasa nyaman karena berendam dalam kehangatan air ini.     

Tanpa sadar Paper mengeluarkan seruan kecil, mungkin karena sudah begitu lama sejak terakhir kali ia bisa mandi dengan air panas. Paper menggenggam erat tangan Wendy, kemudian secara bertahap ia melonggarkan cengkeramannya. Wendy kemudian membalikkan tubuh Paper sehingga gadis itu menghadap ke depan, ia membiarkan Paper duduk di pangkuannya selagi dirinya mengurai rambut gadis itu helai demi helai.     

"Kapan kamu menyadari bahwa kamu adalah seorang penyihir?" tanya Wendy.     

"Dua … dua tahun yang lalu," Paper menjawab dengan pelan, "Aku rasa saat musim dingin, sama seperti sekarang."     

"Itu wajar." jawab Wendy sambil tersenyum dan melanjutkan, "Mayoritas penyihir mengalami kebangkitan selama Bulan Iblis berlangsung. Konon, selama periode waktu inilah kekuatan sihir sedang berada di titik tertinggi."'     

"Bukankah ini adalah kekuatan milik iblis?" tanya Paper dengan lugu.     

"Tentu saja bukan," jawab Wendy sambil menepuk kepala gadis itu dan berkata, "Menjadi seorang penyihir adalah hal yang sangat normal. Selain memiliki kemampuan untuk melakukan beberapa hal yang tidak bisa dilakukan oleh orang lain, kita tidak berbeda dengan orang lain pada umumnya. Tahukah kamu, beberapa ratus tahun yang lalu, para penyihir bahkan dianggap sebagai orang yang terpilih oleh para dewa."     

"Benarkah itu?" tanya Paper.     

"Tentu saja benar." jawab Wendy.     

"Pada kenyataannya, perbedaan antara penyihir dan manusia biasa cukup besar, seperti kemampuan fisik dan ketidakmampuan penyihir untuk bisa memiliki anak," pikir Wendy, "Tetapi hal-hal ini bisa secara perlahan diajarkan kepada Paper nanti."     

"Lalu, apa yang dimaksud dengan kekuatan sihir?" tanya Paper malu-malu.     

"Kekuatan sihir adalah semacam energi alami, sama seperti cahaya matahari yang selalu bersinar." sahut Wendy setelah berpikir sejenak. "Yah, semacam itulah kekuatan sihir. Matahari terbatas karena matahari tidak bisa bersinar sepanjang hari, tetapi kekuatan sihir akan selalu ada. Singkatnya, kamu bisa menganggap kekuatan sihir sebagai bagian dari dirimu sendiri, yaitu suatu energi yang terus tumbuh di dalam tubuhmu."     

"Terus bertumbuh dalam tubuhku?" tanya Paper dengan bingung.     

"Benar, kekuatan sihirmu akan terus tumbuh seperti kamu, semakin lama akan semakin kuat. Untuk mengakomodasi pertumbuhannya kamu juga harus meningkatkan kekuatan tubuhmu sendiri. Kalau tidak, akan terjadi serangan balik." Wendy dengan cermat menjelaskan, "Gereja menyalahgunakan fakta ini, mereka mengklaim bahwa penyihir sedang dilahap oleh energi iblis padahal kenyataanya itu sama sekali tidak benar. Selama kamu bisa terus-menerus mengeluarkan kemampuanmu, bahkan jika kekuatan sihirmu bertumbuh, kamu tidak perlu khawatir jika kekuatan sihir itu menyakiti dirimu. Jika kamu mengalami kebangkitan dua tahun yang lalu, kamu pasti sudah mengalami Siksaan Iblis. Saat itu … rasanya pasti sangat menyakitkan, bukan?"     

Paper dengan lembut menganggukkan kepalanya.     

"Jangan khawatir, sekarang kamu sudah tiba di Kota Perbatasan, semuanya akan lebih baik mulai sekarang." Wendy menghibur Paper dengan lembut. "Selama kamu memanfaatkan waktu dan berlatih dengan baik, Siksaan Iblis tahun ini akan terasa cepat dan tidak menyakitkan."     

Tepat pada saat Wendy hendak melanjutkan ucapannya, pintu kamar mandi terbuka, dan Lily berlari ke dalam kamar mandi sambil membawa sebuah handuk di tangannya.     

"Aku dengar ada saudari baru yang datang? Di mana ia? Di mana saudari baru kita? Si Bulan Misteri sangat ingin bertemu dengan saudari kita yang baru!" seru Lily.     

"Sudah jelas kamu yang bernafsu ingin bertemu dengan saudari baru itu!" seru Si Bulan Misteri, tampaknya ia diseret ke sini oleh Lily. "Mengapa kamu mandi sekarang? Bagaimana jika kita harus menggunakan kemampuan kita siang ini?" tanya Si Bulan Misteri.     

"Jangan khawatir, tidak ada salahnya beristirahat selama satu hari. Yang Mulia mungkin tidak akan membutuhkan kemampuanmu untuk melakukan apa pun, lagi pula, kamu bukan Anna." balas Lily.     

"… Dasar pengkhianat!" seru Si Bulan Misteri.     

Setelah melihat dua penyihir ini menerobos masuk ke kamar mandi, Paper dengan cepat menenggelamkan lehernya ke dalam air.     

"Oh, jadi ini penyihir baru itu?" Lily mendekat ke tepi bak mandi dan menatap Paper, matanya terlihat penasaran. "Kelihatannya kamu seumuran denganku, tetapi kamu masih bisa memanggilku kakak."     

"Kenapa ia harus memanggilmu kakak kalau ia seusia denganmu?" bisik Si Bulan Misteri. "Dan kenapa kamu sendiri tidak pernah memanggilku dengan sebutan kakak?"     

"Mereka berdua adalah penyihir di Kota Perbatasan," kata Wendy sambil memperkenalkan Lily dan Bulan Misteri kepada Paper. "Kamu mungkin berpikir mereka berdua adalah orang yang periang, tetapi ketika mereka pertama kali tiba di sini, mereka berdua sama seperti kamu … terutama si Bulan Misteri, ia tidak lebih berani dari kamu, ia selalu berbicara dengan suara kecil yang sangat pelan."     

"Ehem. Aku hanya khawatir Yang Mulia akan meremehkanku karena memiliki kekuatan sihir yang lemah." gumam Si Bulan Misteri.     

"Yang Mulia telah berkali-kali mengatakan kepadaku, kekuatanmu memiliki potensi yang belum dijelajahi." jawab Wendy sambil menggelengkan kepalanya. "Jika kamu sudah selesai membaca dan mempelajari buku Fisika Dasar, kekuatanmu bisa berevolusi melampaui perkiraanmu."     

"Lupakan saja buku-buku itu. Bulan Misteri bahkan belum mengerti semua tulisan dalam buku itu. Bulan Misteri bahkan nyaris tidak lulus pada ujian terakhir." Lily menyela sambil mengangkat bahu. "Bulan Misteri bahkan datang kepadaku di malam hari dan memintaku untuk membantunya belajar. Pada saat Bulan Misteri selesai mempelajari semua teori dan formula aneh dalam buku itu, Yang Mulia Roland mungkin sudah selesai menaklukkan dan menyatukan seluruh wilayah Graycastle dan tidak membutuhkan bantuan para penyihir lagi." kata Lily sambil mengabaikan ekspresi kesal di wajah Bulan Misteri, lalu pandangannya beralih kepada Paper. "Oh, ya. Apa kemampuanmu?"     

"… Mencairkan salju." jawab Paper sambil merenung sejenak sebelum akhirnya menjawab.     

"Apakah kamu memiliki kemampuan yang lain?" Dengan penasaran Lily bertanya, "Bisakah kamu membekukan salju yang mencair menjadi es lagi?"     

"Tidak," jawab Paper, "Dan juga … aku bisa membuat air panas menjadi air dingin dengan sangat cepat."     

"Jadi kemampuanmu adalah memanipulasi suhu?" Wendy merenung dan berkata, "Tetapi salju yang mencair membutuhkan hawa panas, sedangkan mendinginkan air akan menghilangkan hawa panas, namun kedua proses itu tidak dapat dibalik, jadi artinya kemampuanmu mungkin bukan kemampuan memanipulasi suhu. Apakah kamu hanya mencoba kekuatanmu dengan menggunakan air?"     

"Jika menggunakan benda-benda lain, tidak ada banyak perubahan." jawab Paper.     

"Coba gunakan ini." kata Lily sambil mengangkat satu baskom penuh berisi air sabun.     

Paper dengan hati-hati meletakkan tangannya ke atas baskom itu. Segera, air panas yang ada di dalam baskom mulai mendingin. Lalu, sambil disaksikan oleh Wendy, Lily dan Bulan Misteri, perubahan juga terjadi pada air sabun yang semula keruh. Gelembung-gelembung sabun di permukaan air mulai menghilang, serpihan putih sabun juga menghilang, dan baskom itu kini berisi air bening yang bersih.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.