Bebaskan Penyihir Itu

Jantung Taman



Jantung Taman

0Roland berjalan ke tengah taman dan ia terpaku karena sangat terkejut.     
0

Di ujung taman, ada sebuah pondok kecil yang terbuat dari aneka tanaman yang tiba-tiba muncul, batang-batang pohon dan tanaman yang dibentuk membentuk dinding dan lapisan tanaman rambat tergantung di atasnya, bahkan ada beberapa gerombolan anggur yang berkilauan bergantungan di atas pondok itu. Api unggun sedang menyala di tengah taman, dan ada perabotan berwarna hijau yang diletakkan di sekeliling pondok itu. Jika dilihat lebih dekat, perabotan itu sebenarnya dibentuk oleh tanaman yang tumbuh dari dalam tanah. Sejenak, Roland merasa ia seolah-olah sedang berada di sebuah negeri dongeng. Jika bukan karena melihat wajah-wajah yang sudah Roland kenal yang sedang berada di sebelah api unggun, ia pasti mengira dirinya sedang bermimpi.     

"Apa ini?" tanya Roland.     

Tilly berbalik dan berseru, "Kemampuan Daun telah berkembang, dan ia mengubah dirinya menjadi taman ini."     

"Di mana Daun?" tanya Roland dengan terkejut.     

"Daun sudah menyatu dengan semua tanaman ini," kata Tilly sambil memandang sekelilingnya. "Semua yang kamu lihat sekarang adalah bagian dari diri Daun." jawab Tilly.     

Perasaan yang Roland rasakan seperti sedang berjalan di dalam perut sebuah makhluk raksasa ternyata tidak keliru. Hanya saja 'makhluk' itu sebenarnya adalah Daun. Tiba-tiba Roland merasa tersentak dan bertanya, "Daun masih bisa kembali menjadi dirinya sendiri, bukan?"     

"Begitu aku menghentikan semua kekuatanku, aku bisa kembali ke bentuk normal." suara Daun tiba-tiba terdengar dan bergema di seluruh taman itu.     

Namun, ketika Roland mendengarkan dengan saksama, ia menyadari bahwa bukan Daun sendiri yang sedang berbicara. Suara itu datang dari gemerisik daun yang bergoyang dan gesekan ranting-ranting.     

Jawaban Daun membuat Roland sedikit lega. "Bisakah kamu mendengar kami bicara?"     

"Aku tidak hanya bisa mendengar kalian, aku juga bisa melihat kalian, membaui kalian dan merasakan kehadiran kalian di sini," jawab Daun dengan gembira. "Aku bisa merasakan perubahan sekecil apa pun yang ada di taman, termasuk burung-burung yang sedang membangun sarang mereka di dahan dan serangga yang sedang merayap di batang pohon … sulit dijelaskan, tetapi Lady Tilly benar. Aku adalah taman ini sendiri, dan aku langsung menyadari kehadiran Anda setelah Anda masuk ke dalam taman ini."     

Tiba-tiba, sebuah daun raksasa yang tergantung dari langit-langit taman turun ke bawah di sebelah Roland dan mengembang perlahan, di dalam daun itu terdapat sebuah cangkir yang berisi cairan berwarna ungu. Cangkir ini terbuat dari empat kelopak daun zaitun yang tumpang tindih dan batangnya melengkung menjadi gagang cangkir. Roland mengangkat cangkir itu ke bibirnya dan menyadari bahwa cairan berwarna ungu itu adalah jus anggur yang baru dibuat, kombinasi sempurna antara rasa asam dan manis yang menyegarkan menyeruak di lidah Roland. Sudah jelas, anggur dan wadah cangkir ini juga berasal dari taman ini.     

Roland menyantap 'roti panggang' buatan Daun, ia berjalan ke api unggun, dan duduk dengan gembira di sebuah kursi tanaman — kerangka kursinya terbuat dari ranting-ranting kasar, bantalan kursi serta punggung kursi ditutupi dengan lapisan tebal daun gandum. Duduk di dalam kursi itu seperti duduk di sebuah sofa empuk. Di sebelah api unggun terdapat sebuah panggangan, di mana Andrea sedang memanggang apel dan jagung untuk semua orang. Semua makanan ini juga pasti dipetik langsung dari taman ini.     

"Bagaimana kamu bisa melakukan semua ini?" sang pangeran mendongak dan bertanya kepada Daun.     

"Aku juga tidak tahu," jawab Daun. "Aku hanya merawat tanaman-tanaman yang baru saja ditanam dan burung-burung pembawa pesan seperti biasa sambil mempraktikkan kemampuanku, dan mereka menanggapi panggilanku. Mungkin ini adalah bentuk rekonsiliasi yang kucari selama ini, menyatu dengan taman dan kehidupan di dalamnya bersama-sama dengan diriku."     

"Bisakah kamu menggunakan kemampuanmu di Hutan Berkabut? Bisakah kamu mengubah Hutan Berkabut itu menjadi bagian dari dirimu?" tanya Roland.     

"Kurasa tidak …" jawab Daun ragu-ragu. "Bahkan jika aku bisa, itu akan memakan waktu yang sangat lama. Mempertahankan keadaan ini tidak memerlukan banyak kekuatan sihir, dan aku bahkan dapat menarik kekuatanku dari taman ini, tetapi setiap kali aku memperluas daerah jangkauanku, pikiranku menjadi lebih lamban."     

"Menjadi lamban?" Roland bertanya dengan bingung.     

"Aku tidak tahu bagaimana cara menjelaskan perasaan ini," kata Daun. "Jika aku terus mengembangkan diriku dengan perlahan, aku mungkin akan menyatu dengan Hutan Berkabut dalam waktu dua tahun, tetapi aku takut aku akan kehilangan kesadaranku. Ketika aku pertama kali mulai menyatu dengan taman ini, pikiranku terasa sangat kewalahan, pikiranku seperti berkembang dengan tiba-tiba. Butuh waktu lama untuk membiasakan diri dengan wujud ini." Daun berhenti sejenak dan menambahkan, "Namun, masuk kembali ke wujud tanaman yang sudah aku kendalikan tidak membuatku merasa asing, dan aku hanya perlu membayangkan sedikit untuk kembali bersatu dengan taman ini."     

"Sungguh luar biasa," pikir Roland. "Dibandingkan dengan evolusi mikro Anna dan Lily, kemampuan baru Daun adalah sebuah terobosan dalam evolusi makro. Jika suatu hari nanti Daun bisa mengendalikan seluruh Hutan Berkabut, tidak ada satu musuh pun yang bisa lolos dari pemantauannya."     

"Selamat," kata Wendy sambil tersenyum. "Sekarang bertambah satu lagi penyihir yang berevolusi di Persatuan Penyihir. Menurut Agatha, jumlah kita yang mengalami evolusi sudah separuh jumlah penyihir Kebangkitan Tertinggi yang ada di Pusat Persatuan Penyihir."     

"Jika Agatha ada di sini, ia pasti sudah berulang kali mempertanyakan hal ini terus menerus." kata Roland sambil terkekeh lalu ia menoleh kepada Paper yang sedang memperhatikan dirinya dengan penasaran. "Bagaimana dengan Paper?"     

"Kemampuan Paper … sayangnya harus diuji lebih lanjut," balas Wendy, "Tetapi kami menemukan sebuah fenomena yang aneh."     

Paper menjentikkan jarinya, dan dua tumpukan salju yang ada di atap segera jatuh ke tanah.     

Wendy meletakkan satu tumpukan salju di sebelah api unggun dan satu tumpukan lagi diletakkan di sudut ruangan, lalu ia meminta Paper menggunakan kekuatannya. "Saat ini aku sedang mengajari Paper cara menggunakan kekuatan sihirnya sehingga efeknya konsisten — sama seperti ketika Anda mengajariku. Meskipun Paper belum bisa mengendalikan kekuatannya dengan akurat, secara umum hasilnya sudah cukup bagus."     

Roland memperhatikan bahwa salju yang ditaruh di sebelah api unggun dengan cepat meleleh menjadi genangan air, sementara tumpukan yang ditaruh di sudut ruangan hanya meleleh separuh.     

Wendy mengambil air yang mencair, ia membawanya ke satu sisi ruangan, dan mengetuk dinding. Tanaman merambat yang rapat menyusut ke belakang dan membentuk lubang seukuran kepalan tangan, membiarkan angin yang dingin berhembus ke dalam ruangan itu.     

"Nah, sekarang gunakan kekuatanmu," kata Wendy kepada Paper.     

Gadis itu mengangguk dan mengangkat tangannya, dan Roland terkejut ketika melihat air itu telah menjadi lapisan kristal es.     

"Jadi kekuatan Paper adalah … mempercepat waktu dan mempercepat hasilnya?" Roland langsung meragukan teorinya begitu ia mengatakan hal itu. "Bukan begitu. Waktu hanyalah sebuah konsep yang diciptakan oleh manusia, jadi itu tidak terjadi dengan sendirinya. Bagaimana Paper bisa mempengaruhi sesuatu yang tidak ada?"     

"Awalnya aku juga berpikir begitu, tetapi Lady Tilly bilang bukan itu masalahnya." Wendy mengikatkan sebuah batu ke ujung tanaman anggur dan mengayunkannya bolak-balik di hadapan Paper. Ketika Paper berusaha menggunakan kekuatannya, bandul batu itu terus berayun dengan kecepatan yang sama dan akhirnya berhenti. "Jika memang Paper bisa mempercepat waktu, batu itu seharusnya berayun lebih cepat."     

Tepat sekali. Roland dengan cepat menyadari apa kemampuan yang dimiliki Paper — Paper tidak mempengaruhi waktu, tetapi ia mempengaruhi pergerakan molekul. Kekuatan sihir Paper dapat menurunkan atau meningkatkan tingkat energi molekul, yang menyebabkan terjadinya proses pembekuan dan pencairan. Tentu saja, Paper mungkin tidak mengerti konsep ini, jadi ia hanya menggunakan intuisinya untuk mengendalikan kekuatannya, itulah sebabnya kemampuan Paper hanya berdampak sedikit pada benda lain. Oksidasi[1] adalah proses yang panjang dan membutuhkan waktu yang lama agar hasilnya bisa terlihat.     

Jika tebakan Roland benar, kemampuan Paper adalah sebagai katalis, yaitu kemampuan untuk mempercepat atau memperlambat suatu reaksi kembali ke bentuk asalnya.     

[1] Penggabungan suatu zat dengan oksigen     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.