Bebaskan Penyihir Itu

Sebuah Pembicaraan Rahasia



Sebuah Pembicaraan Rahasia

0Ketika Mayne membuka pintu yang berat di ruangan rahasia itu, aroma rumput berhembus ke wajahnya. Uskup Agung Mayne menyukai lilin yang terdiri dari campuran tanaman herbal dan rempah-rempah. Terutama di ruangan yang kedap udara seperti ini, aroma lilin yang menyala itu membuat Mayne merasa rileks.     
0

Ruangan rahasia itu sama sekali tidak luas, hanya terdapat satu meja berbentuk bundar dan empat buah kursi. Dua orang Uskup Agung lainnya sudah duduk di kursi mereka masing-masing. Kursi pertama yang menghadap ke arah pintu tampak kosong. Karena kesehatannya yang memburuk, Paus sudah lama tidak muncul dalam pertemuan selama hampir setengah tahun lamanya. Mayne akan mengunjungi Wilayah Rahasia yang sangat penting dari istana bawah tanah Hermes hanya ketika ia menghadapi masalah besar dan hendak meminta bantuan dari Sang Paus.     

"Karena kita semua sudah berkumpul, mari kita mulai." Mayne mengunci pintu dan duduk di antara kedua Uskup lain. "Tayfun, bagaimana keadaan di Kerajaan Everwinter?"     

"Selain para bangsawan dari Kota Raja, tidak banyak pemberontakan di daerah lain. Golongan rakyat jelata bahkan menyambut kami untuk memerintah kerajaan mereka. "Tayfun menyentuh janggutnya sambil berkata, "Tentu saja, para bangsawan yang masih berpegang teguh kepada masa kejayaan mereka di masa lalu akan dibinasakan satu per satu."     

"Bagus sekali." sahut Heather sambil menjilat bibirnya. "Jika aku yang membuat keputusan, penduduk akan mengetahui sisi buruk kaum bangsawan. Sayang sekali aku harus melakukan banyak hal di sini dan aku tidak bisa datang ke Kerajaan Everwinter."     

Mayne mengabaikan ucapan Heather dan berkata kepada Tayfun, "Posisi-posisi yang kosong itu harus diisi dengan orang-orang kita. Gereja mengangkat begitu banyak orang berbakat untuk kesempatan ini. Sekarang saatnya untuk memanfaatkan orang-orang itu. Awalnya, gereja memiliki pengaruh paling besar di Kerajaan Everwinter. Semakin kecil guncangan yang kita buat, semakin cepat kita bisa menaklukkan Kerajaan Fajar dan Kerajaan Hati Serigala."     

"Secara alami begitu."     

"Orang-orang yang mencari perlindungan dari gereja — maksudku, kaum bangsawan — bagaimana kita akan berurusan dengan mereka?" Tanya Heather. "Alasan mengapa gereja telah menarik begitu banyak jemaat adalah bahwa kita peduli dengan kemampuan mereka daripada latar belakang mereka. Jika kita menerima orang-orang bodoh itu dengan tergesa-gesa, kita akan membuat kesalahan. Saranku adalah …" Heather membuat gerakan tangan seolah-olah ia memotong tenggorokannya.     

"Biarkan saja kaum bangsawan itu. Kita bisa menjelaskan kepada mereka setelah situasi menjadi stabil. Dengan begitu, kita akan menghadapi perlawanan yang lebih sedikit." Mengenai masalah ini, Mayne telah berkonsultasi dengan Paus. "Gereja bisa menawarkan mereka posisi yang setara dengan gelar kebangsawanan mereka, yang tidak bisa diwariskan kepada keturunan mereka. Jangan lupa bahwa kita akan menghapuskan sistem monarki pada akhirnya. Kita tidak perlu terlalu khawatir, Heather."     

Heather terlahir di keluarga sederhana. Heather telah mengalami masa-masa kelaparan dan menjadi tuna wisma sebelum gereja mengadopsinya. Heather bisa berada di posisi ini, berkat kecerdasan dan penilaiannya yang luar biasa. Mayne sangat memahami kebencian Heather terhadap kaum bangsawan. Namun, mereka perlu melihat situasi secara global untuk saat ini.     

"Bagaimana dengan Kerajaan Graycastle?" Mayne bertanya.     

"Menurut informasi yang didapat dari mata-mata kita, Raja Timothy tidak kembali ke Kota Raja setelah ia dikalahkan oleh Garcia. Sebaliknya, Timothy langsung pergi menuju ke Wilayah Timur," jawab Tayfun.     

"Pilihan yang cerdas." sahut Heather sambil menjentikkan jarinya. "Timothy mengajak Adipati Frances untuk menyerang Ratu Pelabuhan Air Jernih, dan ketika Adipati Frances meninggal, Timothy segera pergi untuk mengambil wilayah kekuasaan Adipati untuk menstabilkan pasukannya dan memenangkan dukungan dari kaum bangsawan lain. Ya, ya … tampaknya tidak semua orang di keluarga kerajaan sebodoh itu."     

"Dengan begitu, kita tidak perlu terlalu khawatir. Biarkan Imam Besar dari gereja Kota Raja yang menghubungi Timothy. Aku yakin, dalam keadaan sulit seperti itu, Timothy tidak akan menolak bantuan yang ditawarkan oleh gereja. Kita akan mengurangi tiga puluh persen pengiriman pil ke Pelabuhan Air Jernih untuk menyeimbangkan kekuatan di antara kedua kubu itu. Kamu harus mengurus hal ini, Tayfun." kata Mayne sambil mengatur rencananya. "Dalam dua tahun, Kerajaan Graycastle tidak akan memiliki prajurit yang tersisa."     

"Jangan khawatir." sahut Tayfun sambil mengangguk. "Tetapi … ada yang tidak beres dengan Benteng Longsong di sebelah barat Graycastle."     

"Apa yang telah terjadi?"     

"Setelah mengalahkan Adipati Ryan, Pangeran Roland kembali ke Kota Perbatasan. Roland tidak menyambut bantuan dari Tylo. Apakah Pangeran Roland tidak berniat untuk memperebutkan takhta?"     

"Yah, bagaimana menurutmu?" Mayne memandang kepada Heather.     

Heather malah mengangkat bahu. "Tidak perlu terlalu dipikirkan … sudahkah kalian mendengar rumor mengenai Roland? Mereka mengatakan Roland seorang yang bodoh, tidak sopan, tidak kompeten, dan serakah. Aku menganggap bahwa seseorang seperti itu tidak akan mampu menaklukkan Benteng Longsong. Jadi jawabannya sudah jelas. Roland telah berbohong kepada semua orang, kepada semua kaum bangsawan dan juga kepada kita."     

"Maksudmu …" sahut Mayne sambil mengerutkan kening.     

"Keputusan Kerajaan mengenai seleksi calon Putra Mahkota itu mengambil orang yang salah, Tuan Mayne." kata Heather sambil mencibir. "Roland lah yang seharusnya kita waspadai, bukan Putri Garcia."     

"Dengan kemampuannya mengalahkan pasukan Adipati Ryan, Roland telah menunjukkan kehebatannya. Namun, tidak peduli seberapa pintarnya Roland, itu tidak akan berarti jika ia tidak memiliki sumber daya yang cukup." Tayfun menggelengkan kepalanya. "Jika Roland memilih untuk kembali ke Kota Perbatasan, itu berarti bahwa ia tidak menginginkan perebutan takhta Kerajaan Graycastle. Dengan demikian, Roland tidak akan menjadi penghalang bagi rencana kita."     

"Ya, secara teori memang begitu. Namun, aku memiliki berita menarik berdasarkan informasi yang baru aku terima." Heather mengeluarkan sebuah kertas catatan. "Ini adalah informasi pribadiku."     

Mayne membuka lipatan kertas itu dan membacanya. "Para penyihir?"     

"Benar, sebuah organisasi penyihir, yang menyebut diri mereka sebagai Asosiasi Persatuan Penyihir, mengklaim bahwa mereka telah menetap di Kota Perbatasan dan memanggil saudari-saudari penyihir lain untuk berkumpul di kota itu. Ini mungkin hanya sebuah rumor tanpa bukti apa pun, dan aku seharusnya tidak menyampaikan hal ini di pertemuan kita, tetapi kita semua tahu bahwa nama 'Asosiasi Persatuan Penyihir' bukanlah sebuah rekayasa. Sejak Asosiasi itu diserang oleh Pasukan Penghakiman kita di hutan di bagian timur Kota Raja, anggota mereka telah melarikan diri ke wilayah barat dan akhirnya menghilang di Benteng Longsong. Dan Kota Perbatasan berada tepat di luar Wilayah Barat Graycastle, di kaki Pegunungan Tak Terjangkau. Yang Mulia Mayne, apakah ini sebuah kebetulan?"     

Asosiasi Persatuan Penyihir … Mayne memiliki ingatan yang samar mengenai nama itu. Asosiasi itu diserang dan diburu oleh Pasukan Penghakiman, namun para penyihir itu tetap melarikan diri menuju Pegunungan Tak Terjangkau meski telah banyak kehilangan anggotanya. Melalui proses interogasi dari seorang penyihir yang tertangkap, Gereja mengetahui bahwa para penyihir ingin menemukan Gunung Suci di Tanah Barbar. Ini adalah suatu tindakan bunuh diri. Karena itu, Mayne tidak berusaha mengejar para penyihir itu ke Tanah Barbar. Ada beberapa organisasi penyihir di Kerajaan Hati Serigala dan di Kerajaan Fajar. Para penyihir yang bersembunyi di kota jauh lebih berbahaya daripada penyihir yang melarikan diri ke Tanah Barbar.     

"Maksudmu, Pangeran Roland berafiliasi dengan organisasi penyihir?" Wajah Tayfun langsung muram setelah ia mendengar berita itu.     

"Mungkin saja atau mungkin juga tidak." Heather mengerutkan bibirnya. "Ini adalah dugaanku. Apa yang paling ditakuti oleh para penyihir itu? 'Terekspos ke dunia luar.' Rupanya, menggunakan nama Asosiasi Persatuan Penyihir akan menarik perhatian gereja. Namun, mereka masih menggunakan nama itu dalam pesan terselubung mereka. Mengapa mereka berbuat begitu?"     

"Karena bagi kita, itu adalah nama yang sudah pernah kita dengar," kata Mayne dengan tenang, "sama halnya dengan para penyihir itu."     

"Tepat sekali!" kata Heather sambil bertepuk tangan. "Dengan begitu, ini bisa menurunkan kewaspadaan penyihir asing. Dan mungkin seseorang akan tertarik dengan berita ini dan pergi ke Kota Perbatasan. Sulit dibayangkan jika para penyihir itu berani menyebarkan rumor itu tanpa dukungan dari seorang penguasa wilayah. Kita selalu mengatakan bahwa kita lebih memilih orang yang tidak terlalu jahat di antara kedua orang jahat. Rupanya, para penyihir itu merasa yakin bahwa konsekuensi dengan tidak dapat merekrut penyihir akan lebih serius daripada keberadaan mereka diketahui banyak orang …" Suara Heather menjadi rendah. "Aku merasa kita telah meremehkan para penyihir itu."     

"Ini bukan masalah meremehkan atau tidak," kata Tayfun dengan kesal. "Setelah para penyihir menetap di suatu tempat, mereka dapat menggunakan kekuatan mereka tanpa merasa khawatir. Mereka mungkin akan segera menyadari bahwa Siksaan Iblis sebenarnya dapat dihindari. Itulah sebabnya kita perlu memusnahkan semua penyihir yang masih tersisa dan memaksa mereka untuk bersembunyi atau hidup dalam pengasingan. Hanya dengan begitu, kita bisa tetap merahasiakan hal itu dari para penyihir."     

Mayne mengetahui bahwa ucapan Tayfun memang benar. Para penyihir itu sendiri sebenarnya bukanlah ancaman bagi gereja. Namun, sebagai suatu organisasi, begitu mereka menyingkirkan identitas sebagai 'orang yang terkutuk,' para penyihir itu akan berdampak pada propaganda gereja dan bahkan akan mempengaruhi kekuasaan gereja.     

Mayne merasa dilema. Dalam situasi yang biasanya, ia harus mengirimkan Pasukan Penghakiman untuk memusnahkan para penyihir. Namun, Kota Perbatasan terlalu jauh dari Hermes. Selain itu, Pasukan Penghakiman akan segera menyerang Kerajaan Hati Serigala, sehingga sulit bagi mereka untuk mengatur pasukan untuk menghancurkan kota kecil itu. Selain itu, jika mereka memerintahkan pasukan besar untuk memasuki Kerajaan Graycastle, itu akan meningkatkan kewaspadaan Negara Graycastle dan dua negara lainnya. Hal ini mungkin mempengaruhi rencana gereja selanjutnya.     

Mayne akhirnya memutuskan setelah lama merenung.     

"Aku akan mengirim utusan delegasi ke Kota Perbatasan. Akan ada sepuluh orang anggota Pasukan Penghakiman dan seorang pendeta yang akan ke sana. Mereka akan menyelidiki masalah ini dengan bantuan dari Imam Besar Tylo. Jika Sang Pangeran tidak terlibat dengan Asosiasi Persatuan Penyihir, maka utusan delegasi itu akan membinasakan para penyihir sendiri."     

"Lalu bagaimana jika Sang Pangeran terlibat dengan para penyihir itu?" Tanya Heather.     

[Pasukan Penghukuman Tuhan hanya mematuhi perintahku dan beberapa Imam yang terkemuka. Ini adalah aturan yang ditetapkan oleh Paus.] Memikirkan hal itu, Mayne menekankan, "Bawa berita itu ke Kota Suci dan aku akan memimpin Pasukan Penghukuman Tuhan ke Kota Perbatasan."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.