Bebaskan Penyihir Itu

Kemampuan Yang Berevolusi



Kemampuan Yang Berevolusi

0Setelah kembali ke kamarnya, Anna melemparkan secercah api berwarna hijau ke dalam bak mandi kayu yang berisi air. Dan airnya akan segera menjadi hangat.     
0

Anna menanggalkan pakaiannya dan melangkah masuk ke dalam bak mandi kayu itu.     

Ketika para penyihir ingin mandi, mereka akan menemui Anna untuk membantu memanaskan airnya. Lagi pula, agak sulit untuk menimba air dari dapur. Roland merasa terkejut ketika mengetahui hal itu. Sepertinya sulit bagi Roland untuk menerima kenyataan bahwa para penyihir itu menggunakan air mandi berulang kali secara bersama.     

Ketika Anna memikirkan hal itu, ia merasa lucu. Bagi orang biasa, agak sulit bagi Roland untuk mandi hanya satu kali dalam satu bulan. Karena itu, sangatlah umum bagi orang biasa untuk menggunakan air mandi selama beberapa kali.     

Roland bahkan tidak menyadari kemajuan besar dalam kehidupan para penyihir setelah ia menerima kehadiran mereka di istana ini. Anna menggelengkan kepalanya. Yang Mulia tampaknya seorang yang sangat terpelajar, tetapi di beberapa hal, ia agak … lamban. Anna telah membaca banyak cerita di mana para pangeran biasanya akan berpartisipasi dalam berbagai acara jamuan makan dan pesta sejak masih kecil. Para pangeran akan terbiasa bergaul dengan para wanita. Seorang pangeran bisa bersikap masa bodoh atau menjadi seorang pengecut, tetapi setidaknya seorang pangeran seharusnya pandai bersosialisasi.     

Namun, perasaan ini entah mengapa membuat Anna merasa nyaman.     

Isi kepala Yang Mulia dipenuhi dengan begitu banyak pengetahuan yang membuat Anna merasa sangat kagum, seperti mesin uap yang beroperasi dan perahu beton yang bisa mengapung di atas air. Dan pelajaran hari ini — dunia terdiri partikel-partikel berbentuk bola yang sangat kecil, begitu kecilnya sehingga dengan mata telanjang tidak akan terlihat. Partikel-partikel ini ada di mana-mana. Baik benda padat, benda gas, dan benda cair, begitu pula dengan manusia, bunga-bunga, dan bebatuan, ketika hancur, semua pada dasarnya berasal dari bahan yang sama.     

Anna merasa bahwa semua ini sangat luar biasa. Tetapi bagaimana Yang Mulia bisa mengetahui semua ini?     

Setelah menyeka tubuhnya, Anna mengeringkan air yang menetes di tubuhnya dengan menggunakan apinya. Anna mengenakan pakaiannya dan duduk di meja.     

Di meja ada sebuah buku yang ditulis oleh Roland.     

Masih ada waktu sebelum Buku Ilusinya menghilang, karena itu Anna meminjam buku catatan ini dari Roland. Anna ingin membaca buku itu sejenak sebelum tidur.     

Isi buku itu dimulai dengan fenomena umum dalam sebuah kehidupan, sebelum dijelaskan secara bertahap. Beberapa halaman bahkan diilustrasikan dengan gambar-gambar yang jelas dan menarik. Anna terlarut dalam membaca semua pengetahuan itu sehingga ia merasa tidak ingin berhenti setelah beralih dari halaman pertama ke halaman selanjutnya.     

Sementara halaman di bagian pertama cukup sederhana, halaman terakhir semakin sulit untuk dipahami. Bab pembahasan mengenai suhu, misalnya. Dikatakan bahwa suhu dingin dan suhu panas adalah reaksi aktif dari partikel-partikel kecil. Semakin banyak energi yang didapat oleh partikel-partikel kecil, semakin aktif partikelnya bergerak. Artinya, suhunya akan naik. Jika apa yang dikatakan oleh Yang Mulia itu benar, akankah nyala api hijau miliknya itu menjadi partikel-partikel kecil yang aktif setelah suhunya ditingkatkan?     

Seiring berjalannya waktu, lilin di kamar Anna hampir habis. Setelah nyala apinya bergoyang dua kali, apinya padam. Saat itu, Kitab Ilusinya sudah selesai. Halaman-halaman dan tulisan tangan menjadi tembus pandang secara bertahap sebelum akhirnya buku itu menghilang. Kegelapan menyelimuti ruangan itu sampai nyala api berwarna hijau muncul dari ujung jari Anna, dan menerangi seluruh ruangan.     

Melihat mejanya yang telah kosong, Anna merasa sedikit kecewa.     

Sambil mengangkat tangan kanannya, api sihir berwarna hijau tua itu seperti serangkaian lampu yang berpijar, tak bergerak di ujung jari Anna.     

Anna ingin melakukan sebuah percobaan kecil. Jika semua yang ada di sekelilingnya ini terdiri dari partikel-partikel kecil, bisakah partikel itu menjadi sekecil bola kecil? Anna memejamkan matanya dan ia mencoba membayangkan gambar partikel-partikel kecil yang tak terhitung jumlahnya.     

Nyala api di tangan Anna mulai berubah.     

Nyala apinya berubah dari bentuk tetesan menjadi sebuah garis tipis. Apinya menjadi lebih tipis lagi dan lebih tahan lama, sebelum akhirnya api itu berbentuk setipis helaian rambut.     

Anna memperhatikan perubahan apinya, tetapi hal itu tidak cukup baginya. Anna pikir pasti partikel rambutnya masih jauh lebih besar dari bola partikel kecil. Apinya seharusnya bisa menjadi lebih tipis lagi.     

Meskipun Anna berpikir seperti itu, sepertinya sulit untuk mengubah apinya lagi. Cahaya apinya menjadi redup dan cahaya tipis berwarna hijau itu mulai bergetar.     

Mungkin apinya tidak bisa ditumpuk, tetapi harus dihubungkan … Yang Mulia pernah mengatakan bahwa ada rantai yang tetap di antara bola partikel kecil. Mungkin Anna bisa membentuk partikelnya kembali.     

Partikel-partikel yang dibayangkan dalam benak Anna bergoyang dua kali, dan dengan sedikit hentakan, sambungannya terputus. Partikel api tidak lagi terhubung satu dengan yang lain, tetapi bertebaran seperti bintang di langit. Api berwarna hijau milik Anna telah menghilang, tetapi dalam benak Anna, mereka masih ada dalam bentuk yang berbeda. Dalam kegelapan yang menyelubungi, setelah sebagian besar partikelnya jatuh, sisa partikel bersatu kembali secara perlahan. Partikel-partikel itu berbaris satu per satu, membentuk untaian yang terdiri dari partikel berbentuk bintang-bintang.     

Suhu adalah masalah yang rumit, pikir Anna.     

Segera setelah Anna mendapatkan pemikiran ini, untaiannya mulai berayun, seolah-olah seseorang memegang ujungnya dan menggoyangkannya. Setelah bergoyang sekali, gelombang untaian itu tampak tidak terbendung dan riak-riak bergoyang-goyang ke sana kemari.     

Tampaknya ada riak yang terlihat oleh Anna, di mana tidak ada garis besar yang jelas antara benda-benda yang berlompatan di sepanjang untaian riak ini, begitu juga dengan kekuatan sihir milik Anna. Anna bahkan berpikir bahwa riak pertama yang dihasilkan oleh jari-jarinya adalah hasil dari kekuatan sihir itu sendiri.     

Ketika Anna membuka matanya, semuanya menjadi kembali sunyi. Api berwarna hijau miliknya telah hilang. Ketika pandangan Anna telah menyesuaikan dengan keadaan gelap, meja, lemari, tempat lilin … barang-barang di kamarnya menunjukkan bentuk dari bayangan mereka satu per satu. Cahaya bulan berwarna biru pucat bersinar melalui jendela, memantulkan warna putih keabu-abuan. Segalanya tampak sama seperti biasa.     

Tetapi yang Anna lihat, dunia menjadi sangat berbeda. Sebuah untaian gelap tampak melayang di udara — Anna tahu bahwa ia tidak benar-benar melihat untaian itu dengan matanya, melainkan ia melihat dengan persepsi yang berbeda.     

Anna mengeluarkan sepotong batangan besi dari bawah mejanya dan meletakkan besinya di hadapannya.     

Untaian berwarna hitam mematuhi kehendak yang Anna inginkan dan melingkarkan diri di sekitar batangan besinya dengan cepat. Seperti sebuah pisau panas yang membelah mentega, untaian hitam itu tertanam dengan mudah ke dalam batangan besi. Atas kehendak Anna, suhu yang dihasilkan oleh untaian itu beberapa kali lebih tinggi dari api berwarna hijau miliknya, tetapi sangat terbatas. Batangan besinya patah menjadi dua bagian. Anna mengambil setengah potongan itu dan melihat hasil potongan yang rapi. Anna bahkan bisa merasakan kehangatan yang tersisa di batangan itu.     

Kemudian Anna meletakkan besi batangan itu secara vertikal, dan menempatkan untaian hitam di atasnya. Kemudian Anna memisahkan untaian secara horizontal, membuat besinya menjadi tegak lurus.     

Ini adalah pengetahuan matematika yang diajarkan oleh Yang Mulia dalam kelas pengajarannya. Dengan menggunakan satu titik sebagai pusatnya, lingkaran yang tepat dapat dibuat dengan menggunakan garis di sekitar titik pusat. Luas lingkaran sama dengan panjang garis dikalikan dua.     

Anna mengendalikan salah satu ujung untaian horizontal agar bengkok dan membentuk sudut kanan. Kemudian Anna membuat untaian itu berputar perlahan mengelilingi garis tengah. Sekarang bentuk dan suhu untaian hitam itu dapat disesuaikan, dan untaian api hitam yang terdiri dari partikel-partikel itu bisa diubah menjadi bentuk apa pun. Suhu dari berbagai bagian itu juga bisa dikendalikan.     

Setelah membuat sebuah lingkaran, sebuah silinder sudah terbentuk.     

Karena sambungan silindernya terlalu dekat satu dengan yang lain, Anna menghabiskan banyak usaha untuk membentuknya. Sama seperti sebelumnya, permukaan silinder itu cukup halus. Terpantul sinar bulan, Anna bahkan bisa melihat wajahnya sendiri yang terpantul di silinder itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.