Bebaskan Penyihir Itu

Sebuah Surat Keluarga



Sebuah Surat Keluarga

0

Kayu bakar itu telah terbakar, tetapi Gerald Wimbledon hanya merasa sedikit hangat.

0

Tenda itu besar dan terbuat dari kulit, dan ujung tenda menjuntai sampai ke tanah. Seharusnya tidak ada udara yang bisa masuk ke dalam tenda. Meski demikian, Gerald masih merasa kedinginan, terutama jari-jari kakinya, yang membeku sampai ia merasa kakinya mati rasa.

"Bahkan air seni juga akan membeku di tempat terkutuk ini." Ia menggerutu dan bangkit berdiri, ia meletakkan tangannya di kedua sisi meja, urat-urat di tangannya menonjol saat Gerald mengangkat meja yang terbuat dari kayu keras selebar enam kaki, dan meja itu terangkat dari tanah.

Gerald menaruh meja itu di dekat perapian, dan ia merasa nyaman. Gerald melepas sepatunya dan mendekatkan kakinya di dekat perapian untuk menghangatkan dirinya sendiri. Kemudian Gerald membuka beberapa gulungan kertas, dan melanjutkan menulis surat yang belum selesai ia tulis.

"Olivia tersayang,

Aku telah berada di Hermes selama lebih dari sebulan, meskipun pria yang berada di gereja lebih suka menyebutnya sebagai 'Kota Suci yang Baru'. Jika bukan karena Kesepakatan selama Bulan Iblis, mungkin aku tidak akan berada di sini. Yang aku inginkan adalah pulang ke rumah dan berbagi tempat tidur yang hangat bersamamu.

Berkat kesepakatan itu, pasukan yang mengawasi gereja telah menjadi sekutu mereka. Sangat ironis, bukan? Berbicara tentang gereja, aku harus mengakui bahwa apa yang telah mereka lakukan sungguh luar biasa. Dua puluh tahun yang lalu, di Hermes tidak terdapat apa-apa, hanya pegunungan dan bebatuan, dan kota-kota milik gereja yang terletak di kaki gunung. Tetapi sekarang mereka telah membuat jalanan bagi kereta-kereta agar bisa naik ke atas gunung, dan juga telah membangun sebuah benteng kota yang besar di atas puncak bukit.

Jika sedang musim panas, kamu harus ikut denganku untuk melihat tempat ini. Yang disebut Kota Suci yang Baru bahkan lebih megah daripada Graycastle. Dan apakah kamu ingat teater di Graycastle? Kita pergi bersama ke sana dan menonton pertunjukkan Hamlet. Lalu kamu berkata dengan semangat tentang betapa hebatnya teater itu, dan juga interiornya yang begitu luas.

Tetapi jika kamu melihat Aula Pengurusan Militer di Kota Suci yang Baru, kamu akan merasa bahwa teater di Graycastle bahkan tidak sebanding dengan aula ini. Aku menganggapnya sebagai sebuah karya seni yang sangat indah daripada sebuah bangunan. Meskipun teaternya sangat besar, tidak ada satu pun pilar yang menyangganya. Malah, delapan tiang mirip seperti tulang iblis membentang ke luar dinding. Kemudian, banyak cabang dan tali tambang yang terikat pada tiang-tiang yang melengkung ini, dan atapnya menggantung di udara. Bagaimana mereka bisa memikirkan semua hal ini?

Dan untuk tiang-tiang itu, jika tiang-tiang itu betul-betul diambil dari tulang seekor binatang iblis, maka binatang iblis itu pasti setinggi lebih dari tiga puluh tiga meter. Hanya di Hermes orang akan melihat makhluk seperti itu. Tapi sayangku, kamu tidak perlu merasa takut. Bahkan jika binatang iblis itu luar biasa besar, mereka tidak lebih dari sekedar jelmaan iblis. Dan tidak ada iblis yang bisa lolos dari hukuman Tuhan, tidak binatang iblis, tidak para penyihir ataupun iblis itu sendiri. Sebaliknya, mereka akan terbakar menjadi abu."

Sampai di sini, Gerald Wimbledon meletakkan penanya, dan mengibaskan tangannya yang kesemutan. Aneh rasanya ia bisa merasa santai mengayunkan pedang seberat lima belas pon, menggunakan dua tangannya sepanjang hari, sementara ia merasa lelah ketika menulis sebentar saja. Gerald menertawakan dirinya sendiri, "Aku sangat cocok untuk pekerjaan kasar."

Bicara mengenai iblis, aku tiba-tiba ingat bahwa saudara laki-lakiku ditugaskan ke sebuah tempat pemukiman kumuh bernama Kota Perbatasan. Aku rasa ia sudah melarikan diri ke Benteng Longsong, meskipun Iblis yang ada di sana tidak dapat dibandingkan dengan iblis yang ada di Hermes. Aku tidak bisa menyalahkan saudaraku. Jika aku yang pergi ke tempat semacam itu, aku juga akan mencari tempat perlindungan. Karena itulah kamu dapat melihat betapa tidak adilnya ayahku. Apakah ayahku berniat mewariskan tahtanya kepada saudara laki-lakiku yang kedua hanya karena kecerdasannya? Ayahku telah melupakan fakta bahwa ia sendiri tidak memenangkan tahta Graycastle dengan kecerdasan yang dimilikinya. Sejak Ibuku meninggal, aku semakin merasa sulit untuk menebak apa yang ada di pikirannya."

Gerald tidak tahu bagaimana melanjutkan tulisannya, karena ia tidak yakin apakah ia harus memberi tahu Olivia kebenarannya atau tidak. Gerald berhenti sejenak, dan memutuskan untuk terus menulis. Jika rencananya berjalan dengan baik, Gerald seharusnya sudah tiba di Istana Graycastle ketika surat itu sudah diterima.

"Sayangku, Sang Peramal Ansger benar. Jika aku tidak melakukan apa-apa, aku tidak akan mendapatkan tahta itu. Ansger membaca nasibku dalam gambar bintang, 'Bintang Kiamat bergerak menjauh dari matahari. Bintang ini akan benar-benar menyimpang dari orbitnya paling cepat dalam empat bulan lagi. " Ketika Sang Peramal mengatakan hal ini padaku, tidak ada banyak waktu yang tersisa. Aku tidak bisa tinggal diam.

Setelah pertempuran hari ini, diam-diam aku akan kembali ke Graycastle dengan ksatria-ksatriaku yang setia padaku. Bukit Angin Dingin jauh di belakang Kota Valencia dalam hal kekayaan. Tapi mereka juga tidak kekurangan prajurit-prajurit yang pemberani. Selama dijanjikan dengan kepingan emas, mereka akan mencari segala sesuatu untuk diberikan seperti seekor serigala yang kelaparan. Tentu saja, itu bukanlah caraku yang paling ideal. Yang aku inginkan adalah bertanya kepada ayahku secara pribadi alasan mengapa ayahku mengeluarkan Keputusan Kerajaan mengenai seleksi calon Putra Mahkota. Pada akhirnya, apa yang membuat ayahku melupakan bahwa akulah yang berhak untuk mewarisi tahta itu?

Sang Peramal Ansger sudah mengatur segalanya. Olivia, kekasihku, kamu tidak akan menunggu lebih lama lagi. Pada hari di mana aku dinobatkan menjadi Raja, aku ingin menikahimu dan menjadikan kamu Ratuku. Jika aku gagal … kamu tidak perlu kembali ke Graycastle, dan kamu akan menjalani kehidupan yang baik di Bukit Angin Dingin.

Gerald mencintaimu."

Gerlad dengan hati-hati menempatkan surat yang terlipat itu ke dalam sebuah amplop, dan menyegel suratnya dengan minyak lilin. Setelah memeriksa suratnya beberapa kali, Gerald mengetuk meja, dan seorang pengawal segera masuk ke dalam tenda.

"Surat ini harus dikirim kepada Rose di Bukit Angin Dingin. Kamu tidak perlu melakukan perjalanan sepanjang siang dan malam, dan tidak perlu menunggang kuda. Kamu akan berpakaian sebagai wisatawan biasa, dan kamu harus melakukan perjalanan ke dua tempat ini sebagai perjalanan bisnis. Yang terpenting, surat ini harus dikirim secara pribadi."

"Baik, Yang Mulia!"

"Bagus, pergilah." Gerald mengibaskan tangan kepada penjaga dan ia duduk di atas meja, kakinya menggantung di atas lubang perapian.

Tidak ada jalan untuk kembali.

Gerald menutup matanya dan mengingat masa kecilnya. Ketika itu, ia sedang bermain petak umpet di taman istana dengan Timothy dan Garcia. Ketika Garcia jatuh, Gerald dan Timothy menemaninya. Sejak kapan mereka bertiga menjadi begitu jauh?

Gerald menggelengkan kepalanya dan menyingkirkan pikiran yang membuat kepalanya pening. Hal-hal sentimental seperti itu tidak cocok dengannya. Lagi pula, Gerald tahu kapan kepeningan itu akan berakhir — yaitu ketika ia sudah berada di singgasana.

Saat itu, suara membosankan dari sebuah terompet terdengar di seluruh tenda.

"Waaawaaawaaa—!"

"Mereka sudah di sini!" Gerald melompat dari meja dan memakai sepatunya. Di luar tenda, batalyon sudah siap untuk maju. Para prajurit berlarian dan bendera-bendera berdatangan dan membentuk sebuah barisan, menuju medan peperangan. Suara itu bergema di seluruh pegunungan, terus menerus.

Binatang-binatang Iblis sudah datang.

"Ikuti aku!" Gerald menungggangi kuda perangnya dan sampai ke puncak tembok kota.

Hanya ketika kamu berdiri di dinding Kota Suci yang Baru, kamu baru bisa merasakan kemegahannya. Itu seperti sebuah selokan yang tidak dapat diukur kedalamannya, berdiri di kaki Pegunungan Tak Terjangkau. Bagian atasnya datar dan lebar, sehingga lusinan orang bisa berdiri berdampingan. Di depan tembok kota terdapat gletser alami, dan bagian belakangnya adalah sebuah dataran tinggi.

Inilah alasan mengapa gereja sangat ingin membangun Kota Suci yang Baru di puncak gunung.

Dengan medan sekeras ini, hampir tidak mungkin mematahkan garis pertahanan.

Gerald Wimbledon memiliki visi jangka panjang. Kekuatan yang ditunjukkan oleh gereja dalam menciptakan Hermes sangat mengejutkan. Mereka mendirikannya hanya dalam waktu dua puluh tahun, memotong dan mengambil kayu serta bebatuan dari kaki gunung dan membawanya sampai ke puncak gunung.

Tetapi meskipun ia tidak lagi jijik oleh para bajingan-bajingan gereja, ada sesuatu yang harus Gerald akui. Jika mereka tidak mendukung pembangunan Hermes, semua negara di benua itu akan menghadapi malapetaka, yang merupakan dasar untuk menandatangani Kesepakatan selama Bulan Iblis.

Ketika Bulan Iblis datang, empat kerajaan yang berbatasan dengan Hermes harus mengirim pasukan untuk membantu gereja dan bertarung bersama dengan Pasukan Penghakiman Gereja.

Empat bendera berkibar di angin,Tongkat Kerajaan Ular Fajar, Kerajaan Wolfheart's knife Tameng Bersilang, gunung es naik dari Kerajaan Everwinter…

dan menara dan tombak dari Kerajaan Graycastle.

Melihat titik-titik hitam di langit yang jauh, Gerald Wimbledon mencengkeram pedangnya.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.