Bebaskan Penyihir Itu

Yang Tidak Dikenal



Yang Tidak Dikenal

0Roland menulis-nulis sesuatu dengan cepat di kertas. Beberapa paragraf langsung tertulis di kertas dari ujung pena bulu milik Roland.     
0

Roland biasa membuat coret-coretan gambar mesin dengan komputernya setiap saat sebelum masuk ke zaman ini. Karena Roland jarang menggunakan pena, ia tidak menyangka bahwa ia akan menggunakan metode pencatatan yang kuno seperti ini lagi.     

Di samping Roland ada dua buah dokumen, kedua dokumen itu berisi rencana-rencana yang ingin ia laksanakan.     

Salah satunya tentang produksi asam sulfat dalam jumlah besar. Anna dan Soraya sudah menciptakan peralatan yang dibutuhkan. Bejana timah hitam sebelumnya telah diganti dengan yang lebih kokoh, dengan lapisan anti karat yang ada di bagian dalamnya. Bejana baru itu tiga kali lebih besar dari bejana yang digunakan untuk uji coba.     

Karena Roland belum menemukan cara yang tepat untuk mengumpulkan dan memurnikan gas pembuangan (yang sebagian besar dihasilkan dari pembakaran belerang dan melepaskan nitrogen oksida) yang dipancarkan selama proses pembuatan asam sulfat, Roland memutuskan untuk menempatkan sebuah fasilitas baru di selatan zona industri, jauh dari Sungai Air Merah dan daerah perumahan penduduk. Roland juga berencana untuk membangun pagar di luar pabrik serta cerobong asap untuk lebih meningkatkan pembuangan gas pembakaran secara efektif.     

Karena peningkatan produksi asam sulfat akan turut meningkatkan produksi asam nitrat berkonsentrasi tinggi, prioritas utama saat ini adalah dengan menggunakan fasilitas itu. Dalam dokumennya, Roland menginstruksikan Kyle Sichi untuk memilih beberapa orang muridnya untuk membantu produksi asam sulfat dalam jumlah besar. Di saat yang bersamaan, Roland juga meminta Barov untuk merekrut beberapa tukang dari penduduk lokal untuk turut membantu proses produksi itu, sehingga akan ada sekitar seratus orang pekerja yang akan bekerja di pabrik kimia pertama.     

Dokumen kedua berisi tentang pembangunan sistem perawatan dan kesehatan masyarakat.     

Sejujurnya, Roland tidak familiar dengan bidang ini dan tentu saja ia tidak memiliki pengetahuan tentang ilmu kedokteran modern. Meski demikian, Roland tetap menyusun proposal yang memenuhi persyaratan di zaman ini berdasarkan akal sehatnya.     

Tugas pertama departemen perawatan dan kesehatan masyarakat ini adalah mempromosikan dan menggalakkan gaya hidup sehat. Misalnya, air harus direbus terlebih dahulu sebelum diminum, daging harus dimasak matang sebelum disajikan. Masyarakat harus menerima pendidikan dasar yang berkaitan dengan perawatan kesehatan seperti mempelajari penyebab penyakit dan cara penanganannya yang sesuai, bisa membedakan antara parasit dan mikroorganisme, dan lain sebagainya. Karena reputasi pemerintahan Roland yang baik, Roland yakin tidak sulit untuk membujuk rakyatnya untuk melakukan apa yang ia inginkan. Bagian yang sulit sebenarnya adalah membiarkan masyarakat mengetahui alasan di balik perintahnya. Untuk mengatasi masalah ini, harus ada seorang ahli yang bertanggung jawab untuk mengajarkan pendidikan itu kepada masyarakat. Rakyat harus dididik berulang kali sebelum sepenuhnya menerima konsep pemahaman itu. Pendidikan bekerja seiringan dengan slogan-slogan yang tergantung di ladang pertanian. Kampanye pendidikan yang hanya digalakkan satu kali jelas tidak akan cukup.     

Tugas kedua departemen itu adalah mendorong angka kelahiran. Karena Balai Kota kekurangan staf, Roland tidak ingin mendirikan departemen pengendalian angka kelahiran secara khusus. Roland menempatkan bagian ini di bawah departemen kesehatan. Di zaman ini, tenaga kerja sulit di dapat. Jadi, semakin banyak anak yang dilahirkan, akan semakin baik. Dengan bantuan Nana, komplikasi yang muncul selama proses kehamilan dan persalinan akan sangat berkurang, dan hampir semua wanita dapat bertahan hidup setelah melahirkan anak mereka. Selanjutnya, untuk mencegah terjadinya penelantaran anak, terutama bayi perempuan, Roland membuat kebijakan mengenai subsidi biaya kelahiran dan hukuman bagi siapa pun yang melakukan pelanggaran. Misalnya, subsidi untuk bayi perempuan akan sedikit lebih tinggi daripada subsidi untuk bayi laki-laki, subsidi akan didistribusikan secara teratur, akan ada denda atau hukuman penjara jika terbukti menelantarkan anak, dan lain-lain.     

Tugas yang terakhir adalah mengurus biaya-biaya. Selain membantu proses persalinan anak, rumah sakit akan membebankan sejumlah biaya sesuai dengan berapa banyak kekuatan sihir yang dikonsumsi Nana. Biaya ini tidak hanya akan mengurangi beban yang ditanggung gadis kecil itu, tetapi juga akan diperhitungkan sebagai dasar yang kuat untuk mendirikan lembaga medis di masa depan. Roland sudah tahu siapa orang yang tepat untuk menjabat posisi di departemen ini. Orang itu adalah ayah Nana, Viscount Tigui Pine.     

Dokumen ketiga, yang saat ini sedang dikerjakan oleh Roland adalah yang paling rumit dan paling panjang dari ketiga dokumen tersebut — yaitu mengenai rencana pembangunan kota di Kota Perbatasan.     

Proposal itu berisi tentang perluasan kota itu sendiri, serta rencana penggabungan Kota Perbatasan dengan Benteng Longsong. Roland harus membuat serangkaian hukum dan peraturan untuk memerintah rakyat di kedua lokasi itu dan juga menciptakan sistem peradilan dan kepolisian yang tepat. Roland tahu tidak mungkin ia bisa menulis rencana yang komprehensif dan sempurna hanya dengan minimnya pengetahuan yang ia miliki saat ini. Oleh karena itu, Roland memutuskan untuk membuat konsepnya terlebih dahulu dan selanjutnya melaksanakan rencananya setelah mendiskusikan segala sesuatunya dengan Barov.     

Roland meregangkan tubuhnya setelah menyelesaikan bagian pendahuluan. Kemudian Roland berjalan ke arah jendela kantornya.     

Hari itu mendung. Tidak ada sinar matahari yang bersinar pagi ini. Menjelang siang, langit dipenuhi awan tebal dan gelap. Tampaknya hujan lebat akan segera turun. Angin dingin bertiup di halaman belakang istana dan menggoyang-goyangkan pohon zaitun.     

Saat itu, Roland melihat ada sebuah titik yang melesat ke arah istana.     

"Itu Kilat." suara Nightingale terdengar dari belakang Roland.     

"Kilat mungkin pergi ke Hutan Berkabut untuk memetik jamur lagi." sahut Roland sambil tersenyum. Biasanya ketika Kilat dan Maggie tidak nampak di mana-mana, mereka sedang berlatih terbang di sekitar hutan dan makan siang di luar. Menurut Kilat dan Maggie, mereka sering menemukan beberapa telur burung dan sarang lebah. Kadang-kadang, mereka berdua memanggang beberapa daging binatang kecil. Mungkin seorang penjelajah sejati akhirnya akan menjadi seperti Bear Grylls[1].     

Meskipun Jamur Paruh Burung biasanya tumbuh di atas pohon, jamur ini mengingatkan Roland akan cerita dongeng yang berjudul 'Gadis kecil yang memetik jamur'.     

"Yang Mulia, kamu … senyummu tampak aneh."     

"Ehem, aku baru saja mengingat sebuah cerita dongeng yang menarik. Apakah kamu ingin mendengarnya?"     

"Hah?"     

Roland berdeham dan mulai bercerita. "Suatu ketika, ada seorang gadis kecil yang suka memetik jamur sambil menghitung jamurnya … tunggu sebentar …" Sesosok bayangan gelap bergerak semakin dekat ke arah jendelanya. Yang membuat Roland terkejut, sosok itu turun dan berhenti di depan jendelanya. Roland ragu-ragu sejenak sebelum membuka jendelanya. Kilat langsung melesat ke dalam ruangan.     

"Yang … Yang Mulia! Aku menemukan seorang penyihir!" Tidak lama setelah Kilat mendaratkan kakinya di kantor Roland, gadis itu langsung berseru dengan penuh semangat.     

"Seorang penyihir?" Roland bertanya dengan penasaran, "Di mana kamu menemukan penyihir itu?"     

"Di dalam menara batu di Hutan Berkabut!" Kilat menunjuk ke arah Maggie yang baru mendarat di kantor Roland. "Maggie menjadi saksi atas apa yang aku temukan!"     

"Benar, itu benar!" sahut Maggie sambil mengangkat kepalanya.     

"Menara batu?" Roland mengerutkan alisnya. "Apa yang sebenarnya terjadi? Ceritakan padaku."     

Roland terperangah setelah mendengar pengakuan Kilat. Roland tidak habis pikir bagaimana gadis kecil itu bisa begitu berani untuk pergi menyelidiki peninggalan kuno di tempat yang ada iblis muncul tanpa ditemani oleh siapa pun selain ditemani seekor 'burung merpati'. Yang lebih mencengangkan Roland adalah cerita mengenai penyihir yang ada di peti mati kristal itu. Tentu saja, penyihir itu pasti bukan seorang penyihir biasa … penemuan ini sungguh luar biasa.     

"Bagaimana dengan suara minta tolong itu?"     

"Suara itu berasal dari benda ini. Aku menemukan benda ini di atas meja di belakang peti mati itu." jawab Kilat sambil mengeluarkan sebuah kotak besi seukuran telapak tangan dari sakunya. Kotak itu tampak seperti kotak rias kecil jika dilihat sekilas. Ketika Roland membuka tutupnya, ia melihat ada batu permata berwarna merah yang tertanam di dalamnya. Setelah menyalakan saklar yang ada di samping kotak itu, suara seorang wanita terdengar di telinga Roland.     

"Tolong aku …."     

Roland langsung bergidik. Suara itu begitu mengerikan sehingga terdengar sangat dekat dan juga sangat jauh di waktu yang bersamaan. Jika Roland mendengar suara ini di ruangan bawah tanah yang gelap, ia tidak akan bertahan di sana meski hanya satu menit.     

"Batu permata itu memiliki kekuatan sihir." Nightingale menampakkan dirinya dan berkomentar dengan penuh kekaguman. "Aku bisa melihat pusaran kekuatan sihir di batu itu, meskipun pusaran kekuatan sihirnya hampir tidak terlihat. Pusaran itu terlihat seperti kekuatan sihir milik penyihir."     

Tampaknya batu permata itu berfungsi sebagai alat perekam yang digerakkan oleh kekuatan sihir.Dan sekarang kemungkinan bahwa wanita itu memang seorang penyihir semakin jelas. "Apakah ada batu lain seperti batu ini di ruang bawah tanah itu?"     

Kilat menggelengkan kepalanya. "Aku tidak melihat-lihat lagi. Ruangan itu dipenuhi air. Pada saat itu, aku hanya ingin segera pulang kembali dan melaporkan kepadamu secepat mungkin."     

"Lain kali jangan berbuat seperti ini lagi, lebih tepatnya, jangan pergi ke tempat berbahaya sendirian." kata Roland sambil menepuk kepala Kilat kemudian ia menoleh kepada Nightingale. "Panggil semua anggota Persatuan Penyihir dan Si Kapak Besi ke kantorku. Kita harus melakukan eksplorasi peninggalan reruntuhan itu lebih cepat dari yang kita rencanakan."     

[1] Nama seorang petualang dari Inggris     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.