Bebaskan Penyihir Itu

Kebingungan



Kebingungan

0…     
0

"Bagaimana kondisi Agatha?" Roland bertanya kepada Nightingale. Roland meletakkan penanya dan menatap Nightingale yang baru saja muncul di kantornya.     

"Agatha sudah tidur. Sebelum tidur, Agatha sempat menghabiskan satu mangkuk bubur gandum. Sepertinya selera makan Agatha masih baik." jawab Nightingale lalu duduk di tempat favoritnya. "Sekarang giliran Sylvie yang menjaga Agatha."     

"Yah, baguslah kalau begitu."     

"Apakah kamu percaya dengan apa yang Agatha katakan?" Nightingale bertanya kepada Roland.     

"Berhubung Batu Pembalasan Tuhan itu sudah dilepaskan dari kakinya, kamu bisa dengan mudah menilai apakah Agatha berbohong atau tidak ketika kamu menanyai dirinya besok, tetapi …" Roland terdiam sejenak, "Kurasa sebagian besar yang Agatha katakan itu benar."     

"Menurutmu begitu?" Nightingale bertanya dengan penasaran.     

"Apakah kamu menyadari sesuatu, sebagai orang yang berasal dari zaman empat ratus lima puluh tahun yang lalu, Agatha menggunakan gaya bahasa yang sama dengan kita?" tanya Roland sambil menopang dagunya. "Secara teori, itu mustahil karena dua wilayah tempat tinggal kita dipisahkan oleh Pegunungan Tak Terjangkau, kecuali kedua wilayah kita ini memiliki asal yang sama dan sering berhubungan."     

"Tetapi Agatha menyebut wilayah Empat Kerajaan sebagai Tanah Barbar."     

"Itulah yang aku maksud … Aku tidak tahu seperti apa keadaan empat ratus lima puluh tahun yang lalu. Mungkin daerah ini dulunya hanya terdiri dari beberapa orang desa dan menjadi tempat pengasingan bagi para penjahat yang diasingkan oleh para penyihir. Buku sejarah Kerajaan Graycastle juga mencatat bahwa umur kota-kota besar umumnya berkisar antara dua ratus tahun hingga tiga ratus tahun, dan para peramal juga sudah muncul pada zaman itu," kata Roland dengan semangat. "Aku selalu merasa heran mengapa para peramal, yang umumnya tidak memiliki pencapaian atau hasil penelitian, juga disebut sebagai 'orang bijak', sama seperti para ahli alkimia. Sekarang aku rasa aku sudah mendapatkan jawabannya — Pusat Persatuan Penyihir melarikan diri ke daerah perbatasan ini, dan mereka juga membawa orang-orang yang selamat, juga menerapkan bahasa dan peradaban mereka di sini. Orang-orang ini berbaur dengan para penduduk setempat, dan membantu mereka membangun pemerintahan, benteng, dan kota-kota."     

"Kamu bicara seolah-olah kamu telah melihat semua hal itu terjadi." kata Nightingale sambil menggelengkan kepalanya dan tersenyum.     

"Ini adalah satu-satunya cara agar kita dapat menjelaskan mengapa kita bisa menggunakan bahasa yang sama dengan Agatha," kata Roland dengan mimik serius, "Itu karena kita berasal dari tempat yang sama! Dan selama empat ratus lima puluh tahun ini, peradaban terus-menerus berganti dalam proses membangun kembali tanpa memberi kesempatan sekecil apa pun bagi masa lalu. "Baiklah," kata Nightingale sambil mengangkat tangannya, "Kita akan mengetahui jawabannya besok, dan jika tebakanmu salah … kamu harus memberi aku jamuan makan siang yang mewah."     

Makan siang mewah yang dimaksud Nightingale terdiri dari sup jagung, paha ayam panggang dan roti es krim yang biasanya hanya disajikan satu minggu sekali.     

"Bagaimana jika kamu yang salah?" tanya Roland.     

"Aku akan berikan apa saja yang kamu inginkan," kata Nightingale sambil memicingkan matanya. Lekuk sempurna yang terbentuk di pipi dan leher Nightingale yang halus terlihat sangat indah. "Gerakan apa saja yang dilakukan oleh seseorang yang cantik, semuanya akan selalu terlihat menggoda." pikir Roland sambil mengingat sebuah pepatah lama.     

"Aku akan mengingat keinginanmu," kata Roland sambil terbatuk dua kali, lalu ia mengalihkan perhatiannya kembali ke bukunya.     

Karena Agatha baru saja terbangun setelah tertidur selama lebih dari empat abad, Roland tidak ingin mendesak gadis itu untuk memberikan jawaban yang akurat dan terperinci untuk semua pertanyaan yang Roland miliki. Sebagian besar, pertanyaan Roland mengikuti alur pemikiran Agatha, dan informasi yang diperoleh Roland masih cukup berantakan. Apa yang Roland lakukan saat ini hanyalah mengatur ulang informasi yang ia dapat dari Agatha, dan mengetahui poin-poin penting yang harus Roland ketahui selanjutnya.     

Sudah jelas, masalah yang paling utama saat ini adalah mengenai iblis-iblis.     

Apa penyebab peperangan dengan iblis, dan mengapa iblis berhenti menyerang? Informasi ini penting bagi Kota Perbatasan. Tidak ada perang yang dimulai tanpa alasan, tetapi perilaku iblis-iblis itu tidak tampak seperti serangan yang dimotivasi karena suatu penyerangan terhadap mereka. Iblis-iblis itu tidak menduduki Tanah Barbar, mereka juga tidak membantai umat manusia. Yang mereka lakukan tampaknya hanya untuk kesenangan mereka semata, yaitu membunuh siapa saja.     

Roland juga menyadari bahwa Agatha sempat menyebut soal Pertempuran Besar Pertama. Mungkinkah kedua belah pihak ini berperang secara mengerikan atas kehendak Tuhan? Tetapi pada saat itu, gereja belum terbentuk, jadi tidak ada Tuhan yang selama ini digembar-gemborkan oleh Gereja. Tanpa penjelasan akan semua pertanyaan ini, pikiran Roland akan terus gelisah.     

Sementara itu, Roland juga perlu mencari tahu kebutuhan dasar kehidupan di peradaban Kota Suci Taquila secepat mungkin, atau dengan kata lain, mengukur tingkat perkembangan ekonomi dan penduduknya. Roland membutuhkan informasi ini untuk mengukur tingkat peradaban dan menyimpulkan kemampuan apa yang dimiliki para iblis itu.     

Sedangkan untuk Pusat Persatuan Penyihir, Roland tidak terlalu merasa khawatir. Penyihir Taquila sangat sedikit dan kemampuan mereka juga masih tidak stabil. Kemampuan organisasi mereka untuk bertempur juga masih terbilang kurang. Sejarah telah berulang kali menekankan bahwa sebelum terbentuk kesenjangan generasi, gesekan akan terjadi melalui peperangan. Beberapa senjata canggih akan sangat diperlukan untuk mengatasi hal ini.     

Pertanyaan kedua adalah mengenai Batu Ajaib.     

Berdasarkan informasi Tilly, sifat batu-batu ajaib itu bisa mengimbangi kemampuan yang tidak stabil bagi para penyihir, dan memungkinkan para penyihir untuk mengerahkan kekuatan yang tidak dimiliki oleh mereka. Dengan begitu, bahkan penyihir yang tidak bisa bertempur juga dapat dikirim ke medan perang. Namun, dalam pandangan Roland, itu sama seperti menempatkan kereta di depan seekor kuda. Roland lebih memilih untuk melatih semua penyihir menjadi penyihir tempur dan menempatkan mereka semua untuk bekerja secara produktif.     

Anehnya, Pusat Persatuan Penyihir yang memiliki banyak penyihir, tidak menggunakan Batu Ajaib untuk bertarung melawan iblis. Sebagai gantinya, mereka malah memilih untuk menciptakan Pasukan Penghukuman Tuhan, yang menurut Roland tidak masuk akal. Mungkinkah Batu Ajaib itu memiliki beberapa kekurangan yang tidak diketahui, atau proses produksinya sangat sulit?     

Untungnya, Agatha adalah anggota Perkumpulan Pencari Taquila, yaitu sebuah organisasi yang mirip dengan bengkel alkimia di masa kini, yang berisi sekelompok penyihir yang sangat berbakat yang meneliti Batu Ajaib dan hubungannya dengan kekuatan sihir. Roland merasa pasti ada banyak informasi potensial yang bisa ia gali untuk mendapatkan apa yang ia butuhkan.     

Pertanyaan terakhir adalah mengenai Gereja.     

Roland melingkari kata Gereja di dalam catatannya. Sudah jelas, Roland tidak bisa mengandalkan informasi Agatha tentang dasar dan pengembangan awal mula terbentuknya gereja. Yang bisa Roland simpulkan dari informasi yang ia miliki adalah bahwa gereja didirikan setelah kekalahan para penyihir melawan iblis. Setelah mendapatkan rahasia milik Pusat Persatuan Penyihir, gereja menyembunyikan segala sesuatu tentang para penyihir dan menyatakan mereka sebagai jelmaan iblis. Jika orang-orang dari Empat Kerajaan dianggap sebagai penduduk asli, gereja akan menjadi orang pendatang. Namun, karena penduduk asli tidak memiliki peradaban mereka sendiri, mereka dapat dengan mudah dibodohi oleh sejarah palsu dan nubuat palsu yang diserukan gereja.     

"Apakah hanya karena para penyihir sering menekan manusia biasa sehingga para pengungsi menganggap para penyihir ini sebagai musuh mereka dan akhirnya terus memburu para penyihir?" pikir Roland sambil mengerutkan kening. "Semua potongan-potongan ini kelihatannya masuk akal, namun … Roland merasa ada sesuatu yang salah."     

Pusat Persatuan Penyihir memiliki sejumlah besar Pejuang Kebahagiaan, Penyihir Luar Biasa, dan bahkan Penyihir Transenden. Meski jika gereja berhasil mendapatkan Batu Pembalasan Tuhan, apakah mereka benar-benar mampu mengalahkan lawan yang kuat seperti organisasi Pusat Persatuan Penyihir itu?     

Untuk menghapus kekuatan yang jauh lebih kuat, kita tidak bisa mengandalkan provokasi kebencian. Jelas ada beberapa informasi penting yang masih hilang di sini.     

"Agatha sepertinya tidak menyukaimu," Nightingale tiba-tiba berkata kepada Roland.     

"Tidak heran, Agatha dulu tinggal di dunia di mana para penyihir dianggap lebih tinggi derajatnya daripada manusia biasa." jawab Roland sambil tertawa. "Aku rasa, di mata Agatha aku tidak ada bedanya dengan ilalang yang tumbuh di jalan."     

"Apa kamu tidak membenci Agatha?"     

"Mengapa aku harus membenci Agatha? Agatha hanyalah seorang gadis malang yang sudah lama ditinggalkan selama ratusan tahun." jawab Roland sambil menggelengkan kepalanya. "Agatha telah tidur di peti kristal selama empat ratus lima puluh tahun, dan kini ia bangun dan menemukan bahwa dunia telah benar-benar berubah. Keanehan dunia yang baru membuat Agatha ketakutan, jadi tidak heran jika ia membangun tembok pertahanan di dalam hatinya. Setelah Agatha bisa menerima semua keadaan ini, ia mungkin akan merubah cara pandangnya secara bertahap."     

"Sungguh sebuah respon yang baik," kata Nightingale sambil tersenyum. "Tetapi percayalah, aku tidak akan membiarkan Agatha menyakitimu dengan cara apa pun."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.