Bebaskan Penyihir Itu

Kembali Ke Kota Raja



Kembali Ke Kota Raja

0"Kota Raja! Setelah satu tahun setengah, akhirnya aku kembali ke sini!"     
0

Perasaan Barov bergejolak dengan riang ketika ia melihat dinding batu biru Kota Raja perlahan-lahan menjadi lebih dekat dan lebih jelas.     

Bahkan, Barov sangat senang setelah ia menerima perintah dari sang pangeran yang memintanya pergi ke Kota Raja. Pangeran Roland telah mengalahkan Timothy dengan lancar dan mudah, seperti yang sudah ia duga. Kejadian ini sekali lagi membuktikan bahwa tidak ada yang bisa melawan pasukan Sang Penguasa dari Wilayah Barat.     

Tentu saja, sekarang rasanya tidak pantas untuk menyebut Pangeran Roland sebagai 'Penguasa Wilayah Barat'.     

Pangeran Roland sekarang adalah satu-satunya putra Raja Wimbledon III yang masih hidup, karena itu ia adalah pewaris garis keturunan dan pewaris yang sah di keluarga kerajaan.     

Semua hambatan sang pangeran untuk meraih takhta Kerajaan Graycastle telah disingkirkan sepenuhnya.     

Kini hanya masalah waktu saja bagi Pangeran Roland untuk dinobatkan menjadi raja.     

Sedangkan untuk Barov, ia akan segera menjadi Perdana Menteri, orang kedua yang berkuasa setelah sang raja. Pemikiran bahagia ini membuat Barov tenggelam dalam lamunannya. "Ketika teman-teman lamaku itu, yang dulu hanya memikirkan keuntungan mereka sendiri, melihat bahwa aku telah mencapai posisi yang bahkan tidak pernah mereka impikan sebelumnya, kira-kira apa perasaan mereka nanti saat melihatku? Apa mereka akan terkejut? Cemburu? Iri? Atau menggertakkan gigi mereka sambil menunjukkan senyum palsu dan berusaha menjilat aku?" Berbagai imajinasi ini membuat Barov sangat merasa senang. Akan lebih bagus lagi jika mantan gurunya, Bendahara Kerajaan Lauren Moore, bisa menyaksikan ketika Barov dinobatkan untuk mendapatkan posisinya yang baru.     

…     

Kapal beton itu perlahan-lahan merapat di dermaga di pinggir Kota Raja. Barov berjalan menuruni jembatan kapal bersama Kyle Sichi dan rekan-rekan lainnya. Di bawah pengawalan Tentara Pertama, mereka berjalan melalui jalan-jalan yang sudah familiar dalam ingatan mereka dan memasuki istana di pusat kota.     

Istana Menara Kembar itu masih tetap megah seperti yang ada dalam ingatan Barov. Di masa lalu, Barov hanya bisa melihat istana ini dari jauh melalui sebuah ruangan kecil di Balai Kota. Kali ini, Barov bisa melangkah ke istana itu dengan berani dan bangga.     

Barov langsung diantar ke ruang kerja sang raja, di mana ia bertemu kembali dengan Pangeran Roland Wimbledon.     

Karena merasa sangat bersemangat dan gembira, Barov langsung berlutut dan mengucapkan salam, "Yang Mulia, Kerajaan Graycastle kini sudah menjadi milikmu!"     

"Sebenarnya, itu belum sepenuhnya menjadi milikku. Wilayah Timur dan Wilayah Utara masih berada di bawah kekuasaan Timothy." jawab Roland sambil tertawa. "Berdirilah, ada banyak hal yang perlu kita bicarakan."     

Bagi Barov, Pangeran Roland terlihat dan bertindak sama persis seperti sebelumnya. Sang Pangeran berbicara dengan nada yang tenang seperti biasa dan ia tetap bersikap hangat dan ramah. Pangeran Roland tampaknya tidak terpengaruh oleh penobatannya sebagai raja di masa yang akan datang. Sikap Barov menjadi lebih hormat terhadap sang pangeran. Barov berdiri perlahan, ia merapikan pakaiannya dan menjawab dengan hormat, "Baik, Yang Mulia."     

"Tugas utama kita saat ini adalah menjaga stabilitas dan kelancaran administrasi di Kota Raja. Aku sudah menjelaskan semua pekerjaan ini dalam suratku." kata Roland sambil menuangkan secangkir teh panas dan meletakkan cangkirnya di depan Barov. "Apa rencana mula-mula yang hendak kamu lakukan di sini?"     

Barov segera menyambut cangkir teh itu. "Tidak sulit untuk mempertahankan tatanan pemerintahan yang sudah ada. Yang Mulia, bagaimana kalau Anda membiarkan aku menangani para bangsawan kecil? Mereka tentu mengetahui apa yang baik dan buruk bagi diri mereka sendiri. Di tambah lagi, aku juga telah membawa lebih dari 10 muridku yang paling berprestasi dari Kota Perbatasan. Beberapa orang muridku mahir dalam berbisnis dan beberapa lagi ada yang mahir di bidang administrasi pajak. Bahkan jika aku tidak ada di Balai Kota, murid-muridku akan memastikan bahwa para bangsawan itu tidak akan mencuri atau melakukan sesuatu yang merugikan kita." Barov berhenti sejenak sebelum menambahkan. "Tetapi, Yang Mulia, aku harap Anda menugaskan prajurit Tentara Pertama untuk membantu mengawasi para bangsawan itu di sini. Tanpa kekuatan militer sebagai jaminannya, pengawasan saja mungkin tidak cukup."     

Roland tampak sedikit terkejut. "Kamu tidak ingin menetap di Kota Raja?"     

"Tentu tidak, Yang Mulia," Barov menjawab tanpa ragu sedikit pun. "Urusan pemerintahan di Kota Tanpa Musim Dingin jauh lebih kompleks dan lebih penting. Karena itu, aku tidak bisa pergi terlalu lama. Dan itu juga akan terlalu melelahkan bagi Anda untuk pergi bolak-balik untuk menangani berbagai masalah ini secara langsung. Aku mohon, Yang Mulia, biar aku yang mengelola Balai Kota di Kota Tanpa Musim Dingin untuk Anda. Aku sangat senang bisa bekerja melayani Anda."     

Barov telah memikirkan semua hal ini dengan penuh keyakinan. Yang Mulia telah mengkonfirmasi sebelumnya bahwa Kota Tanpa Musim Dingin akan menjadi ibu kota baru di Kerajaan Graycastle, karena itu, hanya masalah waktu saja bagi kota baru itu untuk mengambil alih pemerintahan di Kota Raja. Saat ini, jumlah penduduk dan potensi pengembangan populasi di Kota Tanpa Musim Dingin bahkan sudah melampaui populasi di Kota Raja, dan setelah peluncuran program rekrutmen baru, skala populasi penduduk akan jauh lebih besar dari pada kota-kota lain di seluruh Empat Kerajaan. Sudah pasti, Barov akan terus mendengarkan ratapan dan tangisan dari 'teman-teman lamanya' jika ia tetap berada di Kota Raja, tetapi seiring waktu, ia pasti akan bosan dan muak dengan semua rengekan mereka. Di tambah lagi, ratapan dan rengekan mereka tidak bisa memberikan Barov wewenang dan kekuasaan yang lebih besar, malah sebaliknya, secara bertahap mereka akan menarik Barov menjauh dari pusat kekuasaan. Barov sangat sadar, bahwa hanya dengan terus berada di sisi Yang Mulia Roland, Barov pasti bisa membuat kesan yang mendalam di mata sang pangeran.     

Roland dengan gembira mengamati Barov untuk beberapa saat sampai Barov menundukkan kepalanya karena hati nuraninya merasa bersalah. Kemudian, sang pangeran akhirnya menyetujui permintaan Barov. "Baiklah. Tetapi persyaratan dariku adalah pergantian para pejabat di Balai Kota tidak boleh menyebabkan pemerintahan di Kota Raja menjadi kacau. Kamu tentu tahu bahwa setiap orang di kota ini juga penting bagiku."     

…     

Selanjutnya, Yang Mulia bertanya tentang perincian situasi terkait proyek pertambangan dan pertanian di Benteng Longsong. Sepertinya Yang Mulia masih memperhatikan Benteng Longsong secara khusus. Barov telah menebak bahwa Yang Mulia pasti akan menanyakan hal itu dan karena itu, ia telah memperoleh informasi tentang semua proyek itu dari Petrov. Barov bisa menjawab setiap pertanyaan yang diajukan Yang Mulia dengan lancar, sehingga Roland semakin mengagumi kinerja Barov yang cemerlang.     

Siang itu berlalu dengan cepat. Setelah menanyakan pertanyaan terakhirnya, Roland menepuk-nepuk bahu Barov sebagai bentuk penghargaan dan terima kasihnya. "Kamu sudah melakukan pekerjaanmu dengan sangat baik. Aku tidak perlu khawatir jika aku keluar memimpin pasukan ke medan perang. Pergilah dan beristirahatlah. Kita akan membahas rencana pengembangan di Area Longsong esok hari."     

"Baik …" Barov ragu-ragu sejenak. Barov menyadari bahwa dari begitu banyak pertanyaan yang diajukan oleh Yang Mulia, ia tidak menyebutkan soal rencana penobatannya sebagai raja. "Yang Mulia, bolehkah aku mengetahui kapan Anda akan dinobatkan dan diumumkan secara resmi sebagai Raja?     

"Rencana penobatan itu bahkan belum dibuat," jawab Roland dengan santai.     

"Apa?" Barov tidak bisa mempercayai pendengarannya. "Hal-hal seperti ini harus diatur secepat mungkin! Dengan begitu, prestise Anda akan meningkat dengan pesat, dan seluruh dukungan rakyat akan bersatu. Tidak perlu ditunda lagi. Mengapa Anda tidak …."     

"Urusan penobatan ini membutuhkan begitu banyak persiapan dan waktu." Roland menyela kalimat Barov, ia bangkit berdiri, berjalan ke jendela, dan menatap kota yang indah itu di bawah cahaya matahari terbenam. "Aku sudah bertanya kepada petugas upacara penobatan. Petugas itu mengatakan bahwa penobatan secara lengkap akan membutuhkan persiapan selama berbulan-bulan. Selain membuat mahkota emas dan tongkat kerajaan yang terbuat dari permata, surat undangan harus dikirim ke gereja dan ketiga kerajaan lainnya. Upacara hanya dapat dimulai setelah semua utusan mereka tiba di Kota Raja. Bahkan jika kita mencoret Kota Suci Hermes, Kerajaan Everwinter dan Kerajaan Hati Serigala dari daftar undangan, kita masih membutuhkan lebih dari 1 bulan untuk menghubungi Kerajaan Fajar. Urusan penobatan ini akan sangat memperlambat rencana kita untuk melancarkan serangan kedua di musim semi ini."     

"Yang Mulia, Anda dapat mempersingkat proses penobatan ini …." sahut Barov.     

"Namun jika kita mempersingkat proses itu, hal itu akan menurunkan prestise penobatan itu sendiri, sehingga mungkin akan berakibat buruk untuk mendapatkan kepercayaan dan rasa hormat dari semua orang." Sahut Roland sambil mengangkat bahu sebagai bentuk penolakannya terhadap gagasan Barov. "Bahkan Timothy saja melaksanakan proses penobatan ini secara lengkap. Aku tidak boleh terlihat lebih gugup dari pada Timothy. Oh ya, duta besarku untuk Kerajaan Fajar akan segera berangkat. Tuan Yorko yang akan memberi tahu mereka tentang hal ini. Ketika kita sudah mendapat balasan resmi dari negara-negara tetangga, kita masih bisa mengurus masalah upacara penobatan ini lagi."     

*******************     

Setelah Barov meninggalkan ruangan, Roland akhirnya bisa menghela napas lega.     

Ada alasan lain yang tidak Roland sebutkan kepada Barov. Itu berhubungan dengan sebuah pepatah yang bermakna dalam tentang 'fokus pada pengumpulan biji-bijian, sementara perlahan-lahan menjadi raja'. Dengan kata lain, pepatah itu mengatakan untuk 'menjadi kaya secara diam-diam'. Saat ini, Roland hanya menduduki Wilayah Barat, yang bahkan tidak sampai sepertiga dari wilayah yang diduduki Timothy ketika ia masih menjadi raja. Saat ini, yang terbaik adalah tetap bersikap rendah hati dan waspada sebelum gereja secara resmi menyerang Kerajaan Fajar, karena akan sangat merepotkan jika Hermes menjadikan Roland target utama mereka sebelum gereja menyerang Kerajaan Fajar. Meskipun Roland tidak lagi takut untuk menentang gereja secara terang-terangan, ia tidak ingin menjadi orang yang mengobarkan perang terlebih dahulu.     

Tidak lama kemudian, Roland memanggil Kyle Sichi ke ruang kerjanya.     

Roland berharap Kyle Sichi sudah menemukan cara untuk mengintimidasi Bengkel Alkemis di Kota Raja.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.