Bebaskan Penyihir Itu

Mimpi (Bagian II)



Mimpi (Bagian II)

0Jauh di dalam lubang itu, kerumunan para penyihir sedang berlutut, mereka sedang menyembah seorang wanita yang mengenakan pakaian yang mewah. Lilin yang tidak terhitung jumlahnya menerangi lubang itu, cahayanya berkerlap-kerlip menyinari tanah tempat mereka berlutut.     
0

"Apakah ini gadis yang baru bergabung itu? Angkat kepalamu, aku ingin melihat wajahmu." kata wanita berpakaian mewah itu.     

Iffy mendongakkan kepalanya dengan malu-malu, tetapi ia hanya bisa melihat sebuah topeng yang memantulkan cahaya lilin. Iffy hampir berteriak kaget setelah ia melihat topeng itu.     

"Namaku Heidi Morgan. Jangan takut, topeng ini hanya untuk melindungi identitasku." Suara wanita itu terdengar lebih lembut dari yang Iffy duga. "Mulai hari ini dan seterusnya kamu adalah anggota Asosiasi Taring Berdarah."     

"Mengapa … Anda tidak mau menerima Annie, kawanku?" Iffy mengumpulkan keberaniannya untuk bertanya kepada Heidi Morgan.     

"Dasar bocah lancang!" seru wanita yang berambut merah.     

Para penyihir lainnya tertawa cekikikan seolah-olah mereka sedang mencemooh pertanyaan bodoh yang dilontarkan Iffy.     

"Tidak apa-apa," kata Heidi sambil mengibaskan tangannya. Heidi berjalan turun dari panggung untuk mendekati Iffy dan berkata, "Karena aku tidak bisa menampung begitu banyak penyihir di sini."     

"Annie … ia bisa mencari makanannya sendiri." jawab Iffy.     

"Dan hidup seperti seekor tikus? Bersembunyi di lubang-lubang sepanjang hari dan memakan sisa-sisa makanan dari orang lain? Kehidupan seperti itu perlahan-lahan akan membuatmu menjadi seperti orang barbar dari hari ke hari," Heidi menggelengkan kepalanya dan berkata, "Asosiasi Taring Berdarah membutuhkan orang-orang yang kuat seperti binatang buas, bukan orang seperti tikus yang menunggu untuk dibunuh oleh orang lain."     

"Bi … binatang buas?" Iffy mengulangi kata-kata Heidi.     

"Benar. Pernahkah kamu melihat serigala yang hidup di tebing?" tanya Heidi.     

Iffy menggelengkan kepalanya.     

"Serigala-serigala itu adalah simbol di Kerajaan Hati Serigala dan mereka adalah para penguasa di pegunungan. Serigala-serigala itu bisa melahirkan 3 atau 4 anak serigala dalam sekali beranak, tetapi tidak semua anak serigala itu bisa bertahan hidup. Tahukah kamu apa penyebabnya?" Heidi perlahan menjelaskan. "Karena induk serigala akan membunuh beberapa ekor anaknya jika ia tidak dapat menemukan cukup makanan untuk seluruh anaknya, dan ia memastikan anak-anaknya yang lain mendapatkan makanan yang cukup. Generasi di masa depan yang tumbuh dalam keadaan seperti itu dapat terus bertahan hidup dalam lingkungan yang sulit."     

Iffy membuka mulutnya, tetapi ia tidak tahu harus berkata apa.     

"Mengurangi jatah pemberian makan untuk masing-masing anak serigala juga bisa membuat semua anak serigala itu tetap hidup. Namun, mereka hanya sekedar hidup - anak serigala yang tidak mendapatkan cukup nutrisi tidak akan bisa berburu sendiri ketika mereka dewasa. Mereka tidak akan bisa melangkah keluar dari sarangnya, mereka juga tidak akan memiliki kesempatan untuk berkembang biak dengan baik. Populasi serigala tebing akan segera punah nantinya. Bagaimana jadinya kalau seperti itu?"     

"Aku …." Iffy tidak bisa berkata-kata.     

Heidi mengangkat dagu Iffy dengan jarinya. "Nak, ini adalah inspirasi yang Tuhan kirimkan kepada kita. Penyihir harus bertindak seperti binatang buas untuk bertahan hidup dalam penindasan. Dan penyihir tempur yang kuat secara naluriah akan menjadi simbol kebanggaan bagi seluruh penyihir, contohnya … diri kamu saat ini!"     

Cahaya lilin mulai berkedip. Iffy tidak mendengar mereka sorak-sorai tetapi ia bisa merasakan emosi mereka. Kombinasi emosi antara semangat, inspirasi, dan kegembiraan itu seperti sebuah gunung berapi yang diam-diam hendak memuntahkan laharnya.     

Setelah beberapa saat, Iffy bertanya dengan ragu-ragu, "Bagaimana … bagaimana jika ada cukup makanan untuk setiap serigala itu?"     

"Kalau begitu, mereka bukan lagi kawanan serigala," jawab Heidi sambil tertawa, "Mereka hanyalah anjing-anjing".     

…     

Cambuk itu menebas punggung Iffy, disertai dengan suara keras.     

"Dasar gadis idiot, kamu bahkan tidak bisa menyelesaikan latihan kecil seperti ini, kamu telah menyia-nyiakan semua makanan yang telah diberikan kepadamu! Katakan padaku, berapa kali aku harus mencambukmu?!"     

"Dua puluh empat kali," Iffy menjawab sambil menggertakkan giginya.     

Jawaban Iffy ditanggapi dengan cambuk yang terus-menerus di punggungnya. Darah dan keringat mengalir dengan deras dari punggung Iffy dan membasahi celananya.     

"Cukup untuk hari ini. Kalian akan dicambuk 2 kali lipat jika kalian masih melakukan kesalahan yang sama dalam pelatihan esok." Wanita berambut merah itu melemparkan sepotong besar daging iga ke tengah-tengah 4 orang penyihir yang sedang dihukum. "Waktu makan malam sudah hampir berakhir. Ini adalah makanan tambahan yang aku minta dari Nona Heidi. Kalian harus berbagi makanan ini sendiri. Ingat, jangan ada yang memakai kekuatan sihir untuk mendapatkan makanan ini."     

Ukuran daging iga yang besar itu sebenarnya cukup untuk mengisi perut mereka berempat.     

Namun, latihan pertarungan hari ini menghabiskan banyak energi. Mereka bisa menyelesaikan latihan itu jika saja mereka mendapatkan makanan tambahan sebagai tambahan tenaga untuk mereka di sela-sela waktu makan.     

Seperti seekor binatang buas ….     

Hanya penyihir yang kuat yang bisa bertahan dalam keadaan sulit.     

Iffy menatap daging iga yang ada di depannya dan ia langsung menerkam penyihir yang berada paling dekat dengannya.     

…     

"Asosiasi Rahasia Penyihir telah dihancurkan oleh gereja. Aku dengar tidak ada satu penyihir pun yang lolos."     

"Bahkan para pemimpin penyihir juga tidak ada yang selamat."     

"Gereja sedang berkemah di pantai timur!"     

"Dasar para bangsawan terkutuk!" Heidi terlihat berang. "Aku akan mencabik-cabik mereka cepat atau lambat!"     

Keberadaan para penyihir di Kerajaan Hati Serigala mulai berkurang drastis satu per satu, dan hanya menyisakan Asosiasi Taring Berdarah yang nyaris tidak bisa memberi makan kelompok mereka sendiri. Meskipun Iffy tidak mengerti mengapa kondisi kritis yang mereka alami ini berkaitan dengan para bangsawan itu, ia bisa merasakan bahwa situasi para penyihir di pulau ini semakin kritis.     

"Kalau begitu, utuslah Shaji dan aku untuk menyingkirkan para bangsawan itu." Iffy menyarankan kepada Heidi.     

"Sudah terlambat! Gereja sudah mengawasi Pulau Putra Kaisar. Kita tidak bisa tinggal di pulau ini lebih lama," sahut Heidi sambil menggertakkan giginya. "Mari kita pergi ke Pulau Tidur."     

"Apa maksudmu … asosiasi penyihir yang mengirimkan seekor burung merpati untuk mengirimkan surat kepada kita tempo hari?" tanya Iffy.     

"Tepat sekali. Kita dapat merekrut beberapa penyihir di Pulau Tidur untuk memperkuat kelompok kita. Perpindahan kita ke Pulau Tidur hanya untuk sementara. Kita akan kembali ke Pulau Putra Kaisar cepat atau lambat! Kerajaan Hati Serigala adalah milikku!" seru Heidi.     

…     

"Sialan! Mengapa orang-orang ini mau mendengarkan perintah dari seorang anak kecil?" Heidi dengan marah membanting gelasnya ke tanah.     

Iffy tidak bisa berkata apa-apa. Para penyihir di Pulau Tidur ibarat kawanan domba-domba di mata Heidi Morgan, karena mereka tidak melakukan banyak perlawanan ketika mereka menghadapi musuh, termasuk Tilly Wimbledon, yang disebut sebagai pemimpin penyihir di Pulau Tidur. Tanpa Penyihir Luar Biasa yang selalu berada di samping Tilly Wimbledon, ia tidak mungkin bisa meraih posisi sebagai pemimpin mereka.     

"Mungkin karena Tilly Wimbledon sering menyerukan tentang kesetaraan para penyihir untuk membela kepentingan para penyihir non tempur?" Shaji bertanya. "Tidak ada penyihir yang mau dikucilkan atau dibeda-bedakan."     

"Itu konyol! Apa Tilly lupa siapa yang telah mengalahkan pasukan gereja di Fjords! Siapa yang akan percaya omong kosong seperti itu?" bantah Heidi.     

"Kakak Tilly Wimbledon, seorang Penguasa di Wilayah Barat, tampaknya setuju dengan penyataan Tilly itu."     

"Semua penyataan itu sengaja dibuat oleh mereka! Tidak ada yang tahu apa yang benar-benar diinginkan kaum bangsawan selain aku!" seru Heidi dengan marah. "Kalian pikir aku membangun Asosiasi Taring Berdarah ini untuk …" tiba-tiba Heidi berhenti bicara kemudian ia melanjutkan, "Tidak, aku tidak bisa membiarkan mereka terus bicara omong kosong semacam itu. Kalian harus pergi ke Wilayah Barat dan membongkar kebohongan Tilly! Sampaikan pesanku ini kepada penguasa di Wilayah Barat itu. Aku dapat menawarkan 2 kali lipat dari yang ditawarkan Tilly Wimbledon kepadanya!"     

Entah bagaimana, Iffy merasa bahwa Nona Heidi saat ini tidak terlihat seperti seekor binatang buas yang kuat, melainkan seperti seekor domba yang sedang marah.     

"Itukah sebabnya kamu meninggalkanku?"     

Sosok Annie tiba-tiba muncul di depan Iffy. "Kamu meninggalkan aku untuk pemimpin yang kekanakan seperti itu dan demi kehidupan yang begitu menggelikan, dan mengkhianati kepercayaanku kepadamu?"     

"Tidak, Annie …."     

Iffy dengan ngeri melihat wajah Annie yang kosong, tanpa mata, hidung, mulut di wajahnya.     

"Apakah kamu sudah … melupakan aku?" tanya suara Annie.     

Iffy dengan cepat membuka matanya dan semua yang ada di depan matanya tiba-tiba menghilang, dan kini muncul langit-langit yang berwarna abu-abu putih dan ada sebuah cahaya yang menggantung di langit-langit.     

Apakah ini mimpi?     

Iffy dengan cepat menutup matanya lagi untuk mengingat wajah Annie. Untungnya, Iffy masih ingat dengan jelas seperti apa penampilan Annie yang sesungguhnya.     

Iffy berbalik dan duduk di tempat tidurnya, ia merasa sedikit lega bahwa semua itu hanyalah mimpi. Namun, Iffy melihat ada seorang gadis kecil yang sedang menatap dirinya dengan pandangan penasaran di samping tempat tidurnya.     

ffy dapat mengetahui dari kedua mata gadis kecil itu bahwa gadis ini pasti seseorang yang belum pernah mengalami penderitaan dan perjuangan dalam hidupnya … seseorang semacam ini ibarat seekor domba yang lugu.     

"Siapa kamu?" tanya Iffy kepada gadis kecil itu.     

"Namaku Nana," jawab gadis kecil itu sambil memiringkan kepalanya. "Apakah kamu baru saja bermimpi buruk?"     

Saat itu, Iffy dapat merasakan punggungnya basah semua oleh keringat. "Apakah aku … mengatakan sesuatu dalam tidurku?"     

"Oh ya. Kamu terus-menerus mengatakan 'aku adalah binatang buas … aku binatang buas …'," kata gadis kecil itu, "Mengapa kamu mengatakan itu? Kamu bukanlah seekor binatang buas."     

Iffy menggigit bibirnya dan berkata, "Kamu … tidak tahu apa-apa tentangku."     

"Tentu aku tahu," kata Nana sambil tersenyum, "Kamu sama seperti aku. Bukankah kita berdua sama-sama manusia?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.